1 minute read

BRI Raup Pendapatan Rp208,1 Triliun

Jadi Bank Terbesar versi Fortune Indonesia 100

JAKARTA–Kinerja terbaik keuangan 2022. Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi atas penghargaan yang disematkan kepada BRI.

RAMAH LINGKUNGAN: Teknisi memeriksa kendaraan listrik di ruang pamer Uwinfly, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Satu Kendaraan Listrik Kurangi 50 Persen Emisi

JAKARTA –PT PLN (Persero) mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi melalui penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Salah satunya dengan membangun infrastruktur yang memadai di seluruh daerah. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai hal ini merupakan langkah strategis perseroan untuk tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi sekaligus mendorong transformasi energi nasional. Seiring dengan pemberian insentif motor listrik dari pemerintah untuk pembelian motor baru dan konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik. “PLN siap mendukung penuh dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, harapannya masyarakat tidak ragu untuk beralih ke kendaraan listrik,” kata Dar- mawan dalam keterangan tertulis, Minggu (13/8).

Darmawan menjelaskan, masyarakat yang hendak beralih ke EV tidak perlu risau. Sebab setiap pembelian kendaraan listrik khususnya roda empat, pelanggan mendapatkan layanan pemasangan home charging gratis.

Tak hanya itu, pelanggan juga akan mendapatkan diskon tarif listrik untuk pengisian daya di jam 22.00 sampai dengan 05.00. Bahkan, infrastruktur pengisian daya umum juga telah tersedia.

Adapun saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum dan lebih dari 1.400 SPBKLU atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum. “Juga lebih dari 9.000 SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum)

Upaya Pemkot Mengatasi Dampak Kemarau yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di tanah air,” jelas Darmawan. Darmawan mengungkapkan beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

“Jika kita membandingkan emisi yang dihasilkan antara EV dan kendaraan berbahan bakar minyak berarti 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, maka emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg CO2e,” ungkapnya. “Sedangkan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg CO2e. Artinya dengan menggunakan kendaraan listrik kita sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon,” sambung dia. (jp)

This article is from: