
2 minute read
Sampah Dibiarkan Menumpuk
BOJONGGEDE –Kondisi tumpukan sampah di Kampung Masjid RT 01/04, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, semakin menggunung. Bahkan lokasinya tepat di samping sekolah, yaitu MI Nurul Iman dan situs Makam Raden H Panji.
“Kalau lokasi sampahnya sudah lama sebelum menjadi RT, dan sering diangkutin petugas sampah cuma sekarang terbentur sama dana,” ungkap Ketua RT 01/04 Komarudin ketika ditemui wartawan, Minggu (10/6).
Komarudin menjelaskan, sebulan iuran sampah Rp30 ribu, tapi gaji pekerja dua orang sebesar Rp2 juta dan kendaraan belum tertutupi. “Sebenarnya area dan sampah warga sekitar, cuma kalau malam kerap orang di luar wilayah sering buang sampah ke sini. Bahkan lokasi ini untuk dua RT dan sekarang sudah dipisah karena semakin menumpuk,” jelas Komarudin. Selain itu akses jalan setapak juga ditutup sudah enam bulan lalu, karena pagar penahan sampah miring dan khawatir roboh.
“Tadinya biasa, cuma lama kelamaam khawatir orang dan anak sekolah lewat. Kondisi saat ini dipakai penopang bambu pagarnya,” ucap dia.
Komarudin menambahkan, dampaknya ke sekolah yang berdekatan dengan penampungam sampah, untuk sementara dikosongkan. “Selain bau, guru dan murid juga menjadi terganggu belajar, sampai gurunya juga malas mengajar,” tutur dia.
menumpuk. “Kondisi ini dari 2019, sebelum covid juga sudah menumpuk, kalau kami bakar, asapnya mengganggu ke warga sekitar,” kata Komarudin. Dia berharap segera diangkat, kalau sudah habis sampahnya, bisa dibuat lahan olahraga atau sarana lain buat warga sekitar. “Kami harus meminta bantuan, karena terbentur sama dana dan tenaga, bahkan sebulan dua kali diangkut tidak maksimal,” kata Komarudin.
Kades Bojonggede Dede Malvina menegaskan TPAs tersebut sudah pernah diangkut dengan biaya PAD 2018, dan dilakukan pemagaran dengan batako, agar tidak dilakukan pembuangan sampah di lokasi dan diarahkan kerja sama dengan DLH. “Namun tetap saja pembuangan sampah dilakukan di tempat dengan dikondisikan beberapa RT,” ungkap Dede.
BAU TAK SEDAP: Seorang bocah melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara yang terus menggunung di Kampung Masjid RT 01/04 Desa Bojonggede.
Adu Banteng, Satu
Pengendara Tewas
KLAPANUNGGAL-Jalan Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor kembali menelan korban. Minggu (11/6), dua sepeda motor terlibat kecelakan di jalur tengkorak tersebut. Informasi yang dihimpun Radar Bogor, kecelakaan maut di Jalan Narogong itu terjadi pada pukul 06.30 WIB.
“Tadi Supra sama ninja, motornya ringsek,” ujar Fajri, salah satu pengguna jalan saat melintas lokasi kecelakaan, Minggu (11/6). Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Angga Nugraha menuturkan, kecelakaan itu melibatkan motor Honda Supra X dan Kawasaki Ninja. Saat itu, Honda Supra X itu melaju dari arah Cileungsi menuju Klapanunggal. Motor Supra tersebut hendak belok ke kiri, menuju arah Kampung Klapanunggal.
“Saat bersamaan, motor Ninja bergerak lurus dari arah Gunung Putri menuju ke arah Cileungsi,” papar dia.
Akibat kecelakaan tersebut, pengendara motor Supra X mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, pengendara Ninja mengalami luka ringan dilarikan ke RS Sentra Medika Cibinong. (all/c)
Maling Motor Tabrak
Tiang Listrik
CILEUNGSI-Aksi Hamzah Somad, pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), gagal total. kendaraan yang dia curi menabrak tiang listrik usai dikejar korbannya.
Somad menabrak tiang listrik yang berada di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Bukan itu saja, Somad yang sudah terjatuh, menerima bogem mentah dari warga yang geram melihat perbuatannya itu. ”Pelaku dikejar korban, dan menabrak tiang listrik, lalu terjatuh,” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Zulkarnaen kepada Radar Bogor, Minggu (11/6).
Setelah terjatuh, kata Zulkarnaen, pelaku curanmor tersebut sempat diamuk massa. Tak lama, Anggota Polsek Cileungsi datang dan membawa pelaku. ”Karena ini TKP pencurian di Cibarusah, kami limpahkan ke Polsek Cibarusah,” tukas dia. (all/b)