
9 minute read
D. Mengidentifikasi Contoh Teks Diskusi
dalam menelaah teks diskusi antara lain: a) Apa pendapat penulis terhadap topik? b) Kata atau frasa apa yang dugunakan penulis untuk mengatakan pendangannya? c) Bagaimana cara penulis menyusun gagasan dan alasannya? d) Adakah kata-kata emotif yang digunakan? Seberapa banyak dan apa contohnya? e) Seberapa sering penggunaan kata persuasif? f) Adakah kata hubung dalam paragraf? g) Apa tujuan simpulan dalam teks diskusi? h) Alasan apa yang dirujuk dalam simpulan?
KEGIATAN 4: MENGIDENTIFIKASI CONTOH TEKS DISKUSI
Advertisement
Pada bagian ini, akan disajikan contoh-contoh teks diskusi. Agar Anda lebih memahami materi mengenai teks diskusi, lakukan identifikasi atau analisis terhadap contoh teks diskusi yang disajikan pada tabel berupa struktur, unsur kebahasaan, dan isi teks diskusi tersebut.
Dampak Game Online bagi Pelajar Struktur

Sumber: https://media.threatpost.com/wp-content/uploads/sites/103/2019/07/26142447/gamer.jp
Game online semakin marak di kalangan masyarakat. Peminatnya berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, dan bahkan hinga dewasa, terutama pelajar. Kini, game online semakin mudah ditemukan dan banyak macamnya. Sehingga, banyak masyarakat yang menggemarinya. Apalagi, kini banyak warnet yang menyediakan game online dengan harga yang cukup murah. Membuat peminat game online terus meningkat hingga sekarang.

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa game online akan memberikan dampak negatif bagi para pemainnya. Namun, ada juga yang menganggap bahwa game online akan berdampak positif. Berikut ini merupakan beberapa dampak positif game online bagi pelajar. Pertama, game online merupakan suatu aktivitas untuk refreshing bagi anak ketika dia mulai jenuh. Kedua, game online dapat meningkatakan kreativitas sang anak. Ketiga, permainan jenis ini dapat melatih konsentrasi anak, terutama pelajar. Keempat, game online juga melatih anak untuk mengatur strategi. Selain keempat hal tersebut, dampak yang terakhir yaitu menambah pengetahuan anak dalam kosakata berbahasanya. Sebab ada beberapa game online yang tidak menggunakan bahasa Indonesia, melainkan bahasabahasa asing, seperti bahasa Inggris. Dengan begitu, anak harus berlatih bahasa Inggris agar bisa memahami berbagai ketentuan dalam game online. Tentu dibalik semua dampak positif yang kita dapatkan, pasti juga ada dampak negatifnya, terutama bagi kalangan pelajar. Karena, kebanyakan peminat game online berasal dari kalangan pelajar. Berikut ini merupakan beberapa dampak negatif game online. Pertama, bermain game online dapat menyebabakan kecanduan. Kedua, lupa waktu untuk melakukan aktivitas penting yang harus dilakukannya. Seperti belajar, makan, mandi, beribadah, dan berbagai aktivitas lainnya. Ketiga, anak-anak yang sudah terlanjur kecanduan bermain game online, akan berusaha melakukan apapun agar bisa bermain game online. Bahkan yang lebih parah lagi, terkadang mereka merelakan waktu sekolah, alias bolos sekolah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Keempat, anak menjadi sering berbohong kepada orang tuanya hanya untuk game online. Kelima, bermain game online hanyalah akan mengahambur-hamburkan waktu dan uang secara sia-sia. Keenam, pada akhirnya game online juga akan mebuat prestasi menurun. Ketujuh, ada juga game online yang menampilkan adegan kekerasan, hal tersebut dapat membahayakan anak. Dampak yang terakhir yaitu merusak mata. Hal ini disebabkan karena anak terlalu sering menatap layar monitor saat bermain game online. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa game online memiliki dampak positif dan negatif. Hal itu bergantung pada pemainnya. Oleh karena itu orang tua disarankan untuk melakukan hal yang dapat mencegah dampak negatif dari internet. Seperti bekerjasama dengan guru untuk turut memantau perkembangan anaknya ketika di sekolah.


1. Analisis Struktur Teks Diskusi Analisislah contoh teks diskusi yang berjudul “Dampak Game Online bagi Pelajar” dari aspek strukturnya dan isilah jawaban Anda pada tabel berikut:
1. Masalah (isu)
2. Argumen pendukung
3. Argumen Penentang
4. Simpulan

2. Analisis Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
1. Penggunaan konjungsi perlawanan
2. Penggunaan kohesi leksikal

3. Penggunaan kohesi gramatikal
4. Penggunaan modalitas
Isi
Untuk lebih menguasai materi teks diskusi, berikut akan disajikan contoh lain mengenai teks diskusi. Bacalah contoh teks diskusi berikut dengan saksama!
3. Analisis Isi Teks Diskusi
Coba analisisalah isi teks diskusi yang berjudul “Dampak Game
Online bagi Pelajar”


Contoh 1

Pro Kontra Imunisasi MR
Imunisasi MR adalah Vaksin MR yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus meales (campak) dan rubella (campak jerman). Penyakit campak disebabkan oleh virus RNA. Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin dan termasuk dalam family Paromyxavirus. Virus ini menyebar melalui udara sehingga dapat dengan mudah menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, belum pernah terkena campak, dan belum pernah mendapatkan vaksin campak. Kemudian virus ini akan menyebar ke seluruh pembuluh darah dan menginfeksi tubuh 2 – 3 hari setelah tubuh terpapar virus.
Sebagaimana halnya penyakit campak, penyakit rubella juga disebabkan oleh virus RNA. Bedanya, virus yang menyebabkan penyakit rubella adalah virus berantai tunggal yang berasal dari genus Rubivirus. Virus jenis ini umumnya menyerang anak-anak usia 3-10 tahun melalui udara dan ditularkan oleh ibu kepada janinnya. Saat virus menginfeksi tubuh, virus akan masuk ke selsel tubuh dan menetap di sana untuk sementara waktu. Ketika daya tahan tubuh melemah, virus akan kembali aktif. Jika virus menyerang anak perempuan dan ia tidak menyadari memiliki virus rubella hingga dewasa, secara otomatis ia akan menularkan virus itu kepada janinnya saat ia hamil nantinya. Adapun bayi yang dikandungnya akan lahir dalam kondisi congenital rubella syndrome (sindrom rubella kongenital). Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan memberikan vaksin rubella.
Hingga kini, belum ada obat yang efektif mengobati penyakit campak maupun penyakit rubella. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin yakni dengan memberikan vaksin MR yang terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Sejak ditemukannya vaksin MR pada tahun 60an hingga kini, tercatat lebih dari 141 negara telah menggunakan vaksin campak dan rubella.
Bagaimana dengan Indonesia?

156 Buku Siswa SMP/Mts Kelas IX
Indonesia sendiri berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella atau congenital rubella syndrome (CRS) pada tahun 2020. Sasaran pemberian imunisasi MR adalah seluruh anak dengan usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun di seluruh Indonesia. Pemberian imunisasi MR ini dilakukan tanpa melihat satus imunisasi maupun riwayat penyakit campak dan rubella sebelumnya. Pelaksanaan imunisasi masal MR dibagi dalam dua fase, yakni fase pertama pada tahun 2017 dilaksanakan di seluruh pulau Jawa dan fase kedua pada tahun 2018 untuk wilayah luar pulau Jawa.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, vaksin MR yang digunakan di Indonesia sudah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM. Jadi, vaksinasi MR aman dilakukan. Mengapa Indonesia perlu melakukan imunisasi MR? Data Kementerian Kesehatan RI mencatat pada Januari sampai dengan Juli 2017, terdapat suspek campak rubella sebanyak 8099 suspek (2535 positif campak dan 1549 positif rubella). Apabila dibandingkan dengan laporan kasus pasca pelaksanaan imunisasi massal di pulau Jawa, laporan kasus mengalami penurunan menjadi 1045 suspek campak rubella (38 positif campak dan 176 positif rubella). Selama empat tahun terakhir hingga Juli 2018 data rumah sakit di seluruh Indonesia mencatat 1660 kasus CRS telah terjadi. Biaya minimal yang dibutuhkan untuk anak penderita CRS mencapai Rp 395 juta per orang. Dana itu termasuk untuk penanaman koklea pada telinga operasi jantung dan mata. Biaya itu belum termasuk biaya perawatan kecacatan seumur hidup.
Namun, upaya pemerintah untuk mengeliminasi serta mencegah penyakit campak dan rubella dengan cara pemberian vaksin MR ini tidaklah mudah. Hal ini disebabkan banyaknya penolakan dari masyarakat terkait dengan halal tidaknya vaksin yang digunakan. MUI pun mengeluarkan fatwa “tidak halal” terhadap vaksin MR. Walaupun belakangan MUI menyatakan “boleh” untuk dilakukan pemberian vaksin MR, faktanya masih banyak masyarakat yang menolak untuk dilakukan pemberian vaksin MR.


MUI menyatakan bahwa vaksin MR ini tidak halal dikarenakan menggunakan enzim babi dalam proses pembuatannya. Namun demikian, vaksin ini tetap boleh diberikan karena terdapat beberapa kondisi. Seperti, dampak bahaya yang ditimbulkan jika tidak dilakukan pemberian vaksin dan belum adanya alternatif vaksin lain yang halal yang di dunia yang dapat diberikan. Penolakan terhadap vaksin MR banyak dilakukan di berbagai daerah. Di Riau, hingga hampir satu bulan pelaksanaan imunisasi MR, baru 14 persen anak yang telah mendapatkan imunisasi MR. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengungkapkan bahwa rendahnya cakupan imunisasi MR di Riau tidak terlepas dari dikeluarkannya fatwa MUI.
Pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi MR sematamata untuk mengeliminasi penyakit MR di Indonesia. Hal ini mengingat tingginya kasus MR yang terjadi di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang tidak mempedulikan adanya fakta ini. Hal ini semakin diperparah dengan beredarnya berita hoax terkait imunisasi MR di masyarakat sehingga membuat masyarakat resah. Oleh karena itu, tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting untuk membeirkan informasi yang benar kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan untuk mencapai eradikasi penyakit campak dan rubella di tahun 2020.

Contoh 2
Penggunaan Gadget di Zaman Milineal
Semakin berkembangan zaman banyak sekali alat-alat elektronik yang canggih dan bagus contohnya yang sedang trend saat ini, yaitu smartphone android yang didalamya terdapat aplikasiaplikasi menarik, seperti Camera, RAM, permainan-permainan yang seru dan masih banyak lagi. Smartphone Android biasanya disebut gadget. Banyak sekali masyarakat terutama para remaja yang menggunakan gadget (Smartphone Android). Berbeda dengan orang tua para remaja masa kini banyak yang memiliki gadget hanya untuk bergaya saja, mungkin karena takut disebut kampungan sama teman-temannya. Lalu apa sih fungsi gadget bagi para remaja? Bagi sebagian orang gadget itu penting bagi remaja, apalagi

bagi sebagian orang yang menengah ke atas. Kata sebagian orang gadget itu punya banyak sekali fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari remaja, seperti membuat para remaja tidak GAPTEK (gagap teknologi) karena semakin berkembang nya teknologi-teknologi canggih pada saat ini. Selain itu, kata sebagian orang gadget juga dapat membuat para remaja tidak kudet (kurang update) dan juga bisa berguna untuk menghilangkan stress para remaja yang biasanya disebabkan oleh terlalu banyaknya tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Gadget sangat berguna dalam hal komunikasi karena dapat memudahkan para remaja untuk berkomunikasi jarak jauh dengan orang tua maupun teman sebaya. Akan tetapi, di sisi lain sebagaian orang mengatakan bahwa gadget tidak terlalu memiliki banyak fungsi bagi remaja, lebih parahnya lagi, kata sebagian orang gadget juga dapat berdampak buruk bagi remaja, karena jika para remaja memiliki gadget dan memainkannya terus menerus lama-kelamaan mereka akan bermain gadget tidak kenal waktu. Selain itu kata sebagian orang jika para remaja terus-menerus memainkan gadget mereka akan malas melakukan sesuatu (seperti belajar, membantu orang tua) karena terlalu sibuk bermain gadget, dan jika para remaja memainkan gadget terus menerus tanpa kenal waktu, atau memainkannya dengan jarak layar sangat dekat dengan mata maka lama-kelamaan dapat merusak mata para remaja. Maka dari itu fungsi gadget bagi remaja sangatlah banyak, tetapi pada saat remaja menggunakan gadget haruslah diperhatikan jarak layar dengan mata. Selain itu, jika bermain jangan terlalu lama, harus pintar-pintar membagi waktu, dan harus mengerti apa hak dan kewajiban seorang remaja. Kalau bisa remaja menggunakan gadget seperlunya saja seperti berkomunikasi jarak jauh atau hal lainnya. Untuk para orang tua juga harus bisa membatasi menggunaan gadget yang tidak bermanfaat bagi remaja.

