Evolusi Media Pewartaan - Preview Majalah Efata Vol. 1 No. 1

FOKUS

YOUTUBE KATEKESE IMAN KATOLIK

Menonton dan mendengarkan Youtube Rm. Yohanes Tabah Sapy Susanto, MSC., yang biasa dikenal dengan romo ndeso selalu membawa pada sebuah pembaruan diri menjadi lebih baik. Ia menyuguhkan konten katekese daring bersifat reflektif melalui renungan kritis atas motivasi beriman dan beragama.

DOKUMENTASI: EFATA

KATEKESE DARING

Menjadi Relevan Tanpa Harus Terasing

Oleh: Rm. Yohanes Tabah Sapy Susanto, MSC

Saya menulis artikel ini tepat pada hari ketika Ekaristi harian menyajikan bacaan Injil tentang sabda Yesus di atas bukit. Yesus menyatakan pada para murid-Nya sebagai garam dan terang bagi dunia. Sebagaimana garam membuat sebuah olahan masakan menjadi terasa lebih sedap, demikian seharusnya setiap murid Kristus perlu hadir untuk menyatakan kembali cita rasa sedapnya menyantap Sabda Allah. Dan sebagaimana terang membuat orang tidak salah melangkah, demikian seharusnya setiap murid Kristus perlu mengambil peluang dalam kiprah publik untuk menunjukkan manakah dan seperti apakah kebenaran sejati itu.

Dorongan Dasar Pewartaan

Pewartaan iman Katolik perlu berangkat dari pertanyaan orangorang pada zaman Yesus, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah? (Yoh 6:28). Yesus menjawab, “Pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yoh 6:29). Iman akan Yesus adalah sebuah pergerakan aktif sekaligus kreatif. Adalah keliru jika kita memahami iman hanya sebagai alasan untuk menempatkan diri kita sebagai objek pasif dari kehendak Allah. Beriman

adalah sebuah partisipasi di dalam dan bersama Yesus Kristus. Maka dari itu, kita harus mengarah pada sebuah visi di mana semakin banyak orang percaya kepada Yesus Kristus. Kasih akan Kristus adalah batu dasar pewartaan iman. Kita tidak pernah akan mungkin mewartakan tentang Kristus jika kita tidak sungguh mengasihi Kristus. Adalah perlu kita merenungkan bagaimana para rasul mempersembahkan diri demi misi pewartaan Injil. Baik dalam Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, maupun surat-surat Katolik, kita menemukan spiritualitas Kristus hidup dalam diri para murid Yesus. Hal mana terungkap dalam Surat Paulus kepada umat di Galatia “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan Diri-Nya untuk aku” (Gal 2:20).

Kasih akan sesama juga merupakan dorongan untuk berwarta. Pertanyaan tentang bagaimana keselamatan bisa menjadi pengalaman semua orang, merupakan pertanyaan dari seorang yang tertimpa pengalaman akan kasih Kristus. Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Timotius mengungkapkan bagaimana Allah sejatinya mengharapkan agar semua

MENIKMATI GALAKSI BIMASAKTI DI KAWAH WURUNG

Oleh: Rm. L. Heru Susanto, Pr

Apa itu galaksi? Kata galaksi berasal dari Bahasa Yunani galaxias, yang berarti “seperti susu” (milky). Untuk gampangnya galaksi kita sebut saja kumpulan jutaan bintang yang cahayanya berwarna keputih-putihan seperti susu, tidak heran bila dalam Bahasa Inggris disebut dengan milky way. Galaksi ini dapat dilihat dengan mata telanjang, dengan syarat harus jauh dari polusi cahaya. Pada artikel ini, saya ingin mengajak Anda untuk menikmati galaksi yang bisa dilihat dengan mata telanjang di daerah Kawah Wurung, Bondowoso.

Akses ke Kawah Wurung

Kawah Wurung bisa ditempuh dari tiga kota: Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Dalam hal ini saya merekomendasikan Anda berangkat dari Kota Bondowoso, karena daerah ini juga memang berada di kawasan Kabupaten Bondowoso. Mengapa dari Bondowoso? Karena merupakan jalan yang paling dekat, sekitar dua jam dari kota. Jalan menuju Kawah Wurung sudah mulus, termasuk seandainya Anda memakai sedan. Ikuti saja arah menuju Kawah Ijen, maka Anda pasti sampai karena petunjuknya sangat jelas. Kalau mau lebih mudah lagi: ikuti Google Map.

Kawah Wurung sendiri merupakan kumpulan beberapa bukit dan sabana yang pemandangannya sungguh menawan, lebih-lebih

Menampilkan keindahan matahari terbit di Kawah Wurung, Bondowoso, Jawa Timur.

POTRET KAWAH WURUNG

DOKUMENTASI: RM. L. HERU SUSANTO, PR

PELESIR

seringlah mengelap lensa, karena biasanya lensa akan berembun. Apakah dengan petunjuk ini anda bisa langsung memotret galaksi? Belum tentu, karena tentu saja dibutuhkan latihan. So, berlatihlah untuk bisa mengabadikan galaksi yang menawan itu.

Bondowoso, Malam Takbiran, 12 Mei 2021

Ingin melihat keindahan Kawah Wurung?

SCAN DI SINI

POTRET KAWAH WURUNG

Menampilkan keindahan matahari terbit di Kawah Wurung, Bondowoso, Jawa Timur.

DOKUMENTASI: RM. L. HERU SUSANTO, PR

SETIA MEWARTAKAN INJIL

Berdasarkan wawancara dengan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.

Fideliter Praedicare Evangelium Christi, itulah moto dari Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. Di tengah pandemi yang sedang melanda dunia, Mgr. Pidyarto masih setia menjumpai umatnya melalui media virtual untuk melakukan pewartaan firman dan pengajaran iman. Saat semua orang dipaksakan untuk tidak berjumpa secara fisik dan tinggal di rumah saja, Mgr. Pidyarto rela menjumpai umatnya dengan metode dan media baru yang tentu tidak mudah dilakukannya. Namun, kesulitan dan tantangan tidaklah menjadi alasan baginya untuk kendur, bahkan mundur dari komitmen untuk setia mewartakan Injil. Situasi dan kondisi yang menantang ini justru menjadi penguji kualitas kesetiaannya. Beberapa waktu lalu, Tim Redaksi Efata berkesempatan untuk

Inspirasi Hati dan Budi

berbincang-bincang dengan Mgr. Pidyarto melalui aplikasi Zoom tentang situasi dan media pewartaan saat ini.

Dalam situasi pandemi sekarang ini, pewartaan Gereja "dipaksa" masuk dunia virtual dan mengikuti perkembangan media sosial. Bagaimana pendapat Monsinyur mengenai hal tersebut? Perkembangan media sosial pada masa ini begitu cepat dan dampaknya begitu dahsyat. Dengan adanya internet, praktis, tidak ada lagi jarak dan waktu antara saya di Indonesia dengan orang yang ada di belahan bumi lain karena dalam waktu yang bersamaan saya bisa berbicara dan langsung didengar oleh orang yang ada di sana. Lewat aplikasi Zoom, misalnya, saya bisa bertatap muka secara virtual dengan orang di

DOKUMENTASI: EFATA

peti, upacara penguburan atau yang semacam itu. Itu bukan sakramen, tetapi doa dan sakramentali. Tingkatnya berbeda dengan sakramen. Okelah, saya masih bisa mengizinkan upacara penutupan peti dan penguburan secara online.

Linguae Latinae

Sering mendengar kata atau kalimat dalam bahasa Latin? Yuk, simak beberapa kalimat bijak dari beberapa tokoh pilihan Efatapedia.