7 minute read

BERBAUR BERSAMA SUASANADESA

Pada hari Senin, 27 Maret 2023 hingga Sabtu, 1 April 2023, seluruh kelas 8 SMP Santa Ursula Jakarta melakukan kegiatan Live In di Muntilan, Jawa Tengah tepatnya di desa Ngargomulyo dan desa Juwono. Kami berangkat pada hari Senin pukul

19.30 malam dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 jam. Pada sekitar pukul 21.30 dan pukul 02.00 pagi kami berhenti di rest area untuk ke toilet dan membeli makanan. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan sampai ke tempat sarapan yaitu di Ulu Resort pada sekitar pukul 06.30 pagi pada hari Selasa, 28 Maret 2023.

Advertisement

Kami sarapan nasi dengan ayam goreng, sayur, tahu, dan tempe dan kemudian berfoto bersama. Setelah foto, kami kembali ke bus dan menuju ke desa Ngargomulyo dimana kelas 81, 82, dan 83 melaksanakan kegiatan live in. Sesampainya di desa Ngargomulyo pada pukul 09.00, kami disambut hangat oleh tim Edukasi Tuk

Mancur (ETM) dan para warga desa. Pada saat datang, kami diberi sambutan berupa mencuci tangan dengan air, mengeringkannya di atas api, dan diolesi debu. Lalu, kami diberi sambutan oleh tim ETM dan pelepasan oleh Pak Agus.

Sesudah itu kami langsung menuju dusun Tangkil Wetan. Sesampainya di dusun Tangkil Wetan, kami berjalan mencari rumah keluarga asuh masingmasing. Saya (Tania) dengan Syerline mendapatkan tinggal di rumah Pak

Pawit dan Ibu Maria, serta anak mereka yaitu Ardi yang masih duduk di kelas 5 SD. Ketika menemukan rumah

Pak Pawit dan Ibu Maria, saya dan

Syerline disambut dengan hangat oleh

Ibu Maria kemudian kami meletakkan barang-barang kami di kamar yang telah disediakan. Pada saat itu, Syerline sedang kurang enak badan sehingga ia beristirahat di kamar, sedangkan saya berbincang-bincang sedikit dengan Ibu Maria di teras rumah. Setelah itu, karena Ibu Maria tidak ke lahan pada hari tersebut dan

Pak Pawit sedang bekerja, saya bermain bersama teman-teman dan anak-anak yang ada di lingkungan tersebut yaitu Gita dan Ardi.

Pada pukul 14.15, kami dipanggil untuk melakukan kegiatan eksplorasi dusun bersama dengan teman-teman dan tim ETM. Kami mengekspolorasi dusun Tangkil Kulon. Kami melihat kehidupan orang-orang di desa, melihat hewan-hewan ternak seperti sapi dan kambing, persawahan, dan lain sebagainya. Kami juga mengetahui bahwa sayur-sayuran seperti sawi dijual jauh lebih murah daripada di Jakarta, yaitu seharga Rp2.000,00 per kg.

Dari kegiatan ini, saya belajar kebudayaan dan kebiasaan penduduk di desa Ngargomulyo seperti adanya tarian tradisional, lagu tradisional, dan lain sebagainya. Setelah kegiatan tersebut, kami pulang ke rumah masing-masing dan membersihkan diri, serta makan malam. Kemudian saya berbincang sedikit bersama dengan keluarga asuh saya di rumah. Pada malam itu, karena kami tinggal di dekat gunung merapi, kami melihat sedikit lava yang keluar dari gunung tersebut, sangat indah. Karena jam sudah menunjukan pukul 20.30 malam, saya dan Syerline kemudian beristirahat pada malam itu.

Pada hari kedua yaitu

Rabu, 29 Maret 2023, saya dan Syerline bangun pada pukul 05.30 pagi dan kami membantu Ibu Maria memasak sarapan. Kami masak sayur sop dan nugget. Setelah itu, kami sarapan dan bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan jejak pangan bersama tim

ETM pada

Kami juga belajar menanam padi di sawah yang ternyata merupakan sebuah lahan tanah yang juga ada kotoran sapinya.

Kemudian kami ke kebun milik Ibu Toro untuk mengambil bahan-bahan sayuran yang dibutuhkan untuk memasak. Kami memasak di rumah orang tua asuh Cindy yaitu rumah Pak Siswanto. Kami memasak dengan cara tradisional yaitu menyalakan api di kayu.

Setelah selesai memasak bersama, kami makan bersama sekitar pukul 12.00 siang dan kemudian menjalankan bakti sosial bersama anak-anak di desa.

Kami mengajari mereka bahasa inggris dan matematika, kemudian mengajak mereka bermain bola, lari-larian, dan petak jongkok. Karena setelah bakti sosial hari sudah sore, kami pulang ke rumah masing-masing dan mandi.

Pada pukul 18.00, kami melakukan jimpitan yaitu meminta beras ke rumahrumah warga lalu dikumpulkan ke rumah Pak Siswanto selaku ketua RT di dusun Tangkil Wetan. Setelah kegiatan tersebut, kami makan malam lalu berkumpul di kapel untuk melakukan refleksi bersama tim ETM. Kami bercerita tentang pengalaman yang kami dapatkan selama 2 hari live in dan bagaimana perasaan kami. Setelah refleksi, kami pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat.

Pada hari ketiga yaitu Kamis, 30 Maret 2023, kami bangun pukul 06.00 pagi kemudian membantu Ibu Maria memasak sayur buncis, sawi, dan telur. Setelah itu kami sarapan nasi goreng dan sayur yang telah dimasak. Pada hari itu, kami ada kegiatan jelajah alam bersama temanteman dan tim ETM sehingga kami bersiap-siap dan berkumpul pada pukul

08.00 di depan kapel. Kami bermain game kefokusan sebentar kemudian mulai berjalan ke arah pegunungan. Saat perjalanan, kami diminta untuk mencari suatu barang kemudian kami harus menjelaskan arti barang yang kami ambil bagi diri sendiri. Setelah itu kami berjalan lagi dan diajak untuk menghitung langkah berjalan mundur naik. Lalu kami berjalan lagi menelusuri alam hingga sampai di sebuah sungai yang memiliki air yang sangat bersih dan jernih. Disitu kami bermain game sebentar kemudian menjelajahi sungai.

Arus sungai tersebut sangat deras dan bawahnya banyak batu sehingga kami harus berusaha dan saling membantu untuk melewati sungai tersebut. Setelah itu, kami berjalan lagi hingga ke air terjun.

Kami menemukan 3 air terjun besar dan naik tangga di depan air terjun tersebut. Baju kami menjadi basah, namun pengalaman itu sangatlah menyenangkan.

Sesudah itu, kami berjalan menelusuri sebuah tempat irigasi yang berada di antara 2 tebing.

Tempat ini dibuat oleh para leluhur di desa Ngargomulyo dengan menggali sebuah gunung menggunakan cangkul. Saat melewati tempat tersebut, kami tidak boleh berisik untuk menghormati mereka yang membuat tempat irigasi tersebut. Setelah melewati tempat itu, kami berjalan menuju sebuah tempat yaitu tebing. Tempat ini dibuat oleh para leluhur di desa Ngargomulyo dengan menggali sebuah gunung menggunakan cangkul. Saat melewati tempat tersebut, kami tidak boleh berisik untuk menghormati mereka yang membuat tempat irigasi tersebut. Setelah melewati tempat itu, kami berjalan menuju sebuah tempat yaitu Gua Maria Imatuka dimana kami mengikuti misa alam bersama semua teman-teman dari 81, 82, dan 83. Di tempat itu juga terdapat air dari mata air yang sangat bersih. Misa berjalan dengan baik dan lancar, setelah itu kami makan siang nasi doa bersama dan minum teh hangat.

Gua Maria Imatuka dimana kami mengikuti misa alam bersama semua teman-teman dari 81, 82, dan 83. Di tempat itu juga terdapat air dari mata air yang sangat bersih. Misa berjalan dengan baik dan lancar, setelah itu kami makan siang nasi doa bersama dan minum teh hangat.

Kemudian kami kembali ke dusun kami masing-masing, namun ketika berjalan kembali ke dusun, hujan yang sangat deras turun sehingga kami berjalan dibawah hujan yang sangat deras. Saat sampai ke rumah, saya langsung mandi dan kemudian membantu orang tua asuh di rumah. Setelah itu, sambil mengisi waktu, saya bermain bersama teman-teman di lingkungan dusun dan berkeliling melihat sawah-sawah. Pada pukul 18.00, kami makan malam di rumah dan kemudian berkumpul bersama di kapel untuk melakukan refleksi bersama seluruh siswi 81, 82, 83 dan tim ETM. Dari setiap dusun, diwakili 1 orang maju untuk menceritakan hal-hal yang didapatkan selama live in 3 hari ini. Kegiatan ini ditutup dengan pelepasan dari tim ETM dan penerimaan oleh Pak Dimas. Kami juga menyanyikan Mars Serviam pada malam itu. Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing dan membereskan barang-barang. Setelah membereskan barang, kami beristirahat.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta kemudian kembali ke Jakarta. Perjalanan pulang ditempuh selama kurang lebih 10 jam. Kami sampai kembali di Jakarta pada Sabtu, 1 April 2023 pukul 04.30 pagi. Seluruh siswi dan guru-guru kembali dengan selamat dan sehat.

Oleh: Christabelle

Mengunjungi Pak Sismadi dan keluarga, kami disambut dengan suasana kekeluargaan

Sejak tiba di rumah Pak Sismadi di Dusun

Tangkil nomor 8, kami sudah melihat halaman yang ditanami pepohonan. Lebar depan rumahnya kira-kira 12 meter, bentuk rumahnyamenyerupaihurufU.

Rumahnya sangat sederhana namun tertata rapi, dan tidak terlalu tinggi Dinding rumah terbuat dari tembok dicat warna hijau muda dan merah. Di depan rumah terdapatjendelabesarberwarnacoklat,jika siang hari cahaya matahari dapat menyinari ruang tamu sehingga tidak perlu menyalakan listrik. Di teras terdapat rak sepatuuntukparatamumeletakkansepatu atau sandal jika akan masuk rumah Kursi juga ada di teras, biasa digunakan untuk dudukjikabersantai.

Mejatamuselaludipenuhi makananringandan minuman, menggambarkan kehangatantuanrumahnya.

Jika masuk ke rumah Pak Sismadi, bisa melalui pintu utama dan pintu samping yang sama-sama menuju ruang tamu Masuk dari pintu utama, akan bertemu ruangtamuyangcukupbesar Diruang tamu itu terdapat 2 meja dari kayu dan 6 kursi terbuat dari kayu dan rotan. Di ruang tamu terdapat jendela yang cukup besar. Lantai ruang tamu terbuat dari keramik berwarna putih Di sebelah kiri ruang tamu ada 2 kamar. Kamar depan ditempati anak lelaki Pak Sismadi, kamarnya selalu tertutup jadi saya tidak bisa mendeskripsikannya.

Kamar belakang digunakan jika ada anak-anaklivein.Dikamariniterdapat1 ranjang yang cukup besar dengan 2 bantal dan guling. Kamar ini mempunyai jendela yang cukup besar di bagian samping tetapi selalu tertutup.

Dibelakangruangtamuterdapatruangmakan.Didalamnyaterdapatsebuahmeja dari kayu yang tinggi dan 4 kursi dari kayu. Di ruangan ini Ibu Sismadi selalu menyajikan hasil masakannya untuk kami Kami juga membantu ibu dalam menyiapkan hidangan. Kami makan di ruangan ini dengan penuh suka cita. Ruangan ini juga terdapat televisi. Pak Sismadi biasa menonton televisi disini. Ruangan ini harus disinari lampu karena tidak ada jendela. Lantai ruangan ini keramikberwarnaputih

Disebelahkiriruangmakanterdapatpintuyangtanpadaunpintu.Disinikamibisa masuk ke kamar tidur Ibu dan Bapak Sismadi. Kamar ini cukup besar, berlantai keramik,namunsayangtidakadajendela.Dikamariniterdapatlemariyangterbuat dari kayu yang cukup besar. Tempat tidurnya kira-kira berukuran 160 x 200 cm.

Kamarnyatertatarapi

Di ujung kamar ibu ada lorong yang menuju ke dapur. Bagian dapur lantainya masih tanah, sehingga kami jika di dapur memakai sandal. Begitu masuk dapur kita akan melihat dapur meja untuk meletakkan kompor gas, tempat cuci piring dan mencuci sayur. Diatas tempat cuci piring terdapat rak untuk meletakkan peralatan masak yang telah dicuci. Di sebelah kompor terdapat meja yang terbuatdarikeramikuntukmemotongsayuran.

Di sebelah kiri dapur adalah kamar mandi. Kamar mandi ini tidak terlalu besar. Berbentuk persegi. Dalam kamar mandi terdapat 2 buah bak air yang terbuat dari batayangdilapisikeramikberwarnabiru,1bakbesardantinggi,dan1bakkecildan rendah Air selalu mengalir memenuhi bak-bak ini, karena air dari pegunungan Di kamar mandi ini terdapat toilet jongkok. Meskipun sederhana tetapi toilet ini sangat bersih IniadalahbagianterakhirdarirumahkeluargaBapakSismadi

Kesan yang saya dapat selama tinggal di rumah keluarga Bapak dan Ibu Sismadi adalah keluarga ini sangat baik dan patut menjadi teladan. Mereka sangat ramah, sabar, rajin, tekun dan saling membantu. Ibu selalu menyediakan segala keperluan saya, meskipun saya tidak memintanya, sampai saya merasa tidak enak hati jika tidak membantunya Sabbasdion, anak Bapal Sismadi adalah anak yang ramah, sabar,sukamenolongdanmenurutnasihatorangtua.Hampirlupa,keluargaBapak Sismadi adalah keluarga yang taat beribadah, ibu rajin ikut latihan koor, dan SabbasdionselaluhidupberpedomanpadaInjil.

This article is from: