
2 minute read
“Water Toren” Ikonnya Kota Magelang
from GALAKSI EDISI KE 3
by mutual2
Sekitar Kita
Advertisement
Ikonnya Kota Magelang
Sobat Galaksi, siapa yang tidak kenal dengan bangunan yang berbentuk segi enambelas ini?
Oleh: Renita Putri Prastiwi, S. Pd
Bangunan tua yang berdiri megah ini terletak di barat laut alun-alun Kota Magelang. Ya, bangunan ini adalah menara air. Dalam bahasa Inggris yaitu water tower, sedangkan dalam bahasa Belanda yaitu water toren. Masyarakat Magelang sendiri lebih mengenal dengan istilah “Kompor Raksasa” karena bentuk bangunan ini sekilas mirip dengan kompor minyak yang ukurannya sangat besar. Ngomongngomong, Sobat Galaksi sudah tahu asal mula dan fungsi bangunan tua ini belum, ya? Yuk, kita simak ceritanya!
Bangunan ini dibangun oleh seorang arsitek Belanda yang bernama Herman Thomas Karsten. Awalnya pemerintah Belanda menginginkan tersedianya air yang higenis tanpa bergantung dengan musim penghujan. Maka, dibangunlah menara air ini untuk menampung sumber air bersih di Kota Magelang. Umur menara air ini cukup tua, yaitu sekitar 1 abad (100 tahun), loh! Pembangunannya dimulai dari tahun 1916 dan secara resmi digunakan oleh masyarakat tanggal 2 Mei 1920. Tinggi menara air ini mencapai 21,2 meter dengan 32 pilar kuat yang menyanggga sekeliling menara. Menara sebesar ini dapat menampung air sebanyak 1,750 juta liter air untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Magelang. Walaupun sudah cukup tua, bangunan ini tetap berdiri kokoh dan masih berfungsi dengan baik.
Sobat Galaksi penasaran tidak dengan isi bangunan yang terkenal dengan julukan “kompor raksasa” ini? Mungkin banyak yang penasaran, ya. Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian paling bawah bentuknya melingkar terdiri dari 16 ruangan. Dulu, bagian ini digunakan untuk laboratorium namun sekarang beralih fungsinya menjadi gudang. Selain itu sebanyak 32 pilar kuat yang berfungsi untuk menyangga menara air bagian atas. Pada bagian paling atas inilah sumber air bersih ditampung. Air tersebut bersumber dari Kalegen dan Wulung yang berada di Bandongan, Kabupaten Magelang.
Bagian menara paling atas terdapat tiga alat pengontrol air. Mesin tersebut berfungsi untuk memastikan agar air dari menara bagian atas masuk ke pipa-pipa induk. Pipa induk berjumlah tujuh pipa, terletak di bawah tanah. Pipa-pipa tersebut tersebar ke beberapa penjuru Kota Magelang. Setelah melewati pipa induk, air kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga. Sobat Galaksi, terinspirasi dari ikon Kota Magelang yaitu water toren, perajin batik Kota Magelang menciptakan motif batik water toren. Motif ini menjadi motif khas batik Kota Magelang. Ini adalah beberapa contoh kain batik yang menggambarkan ikon Kota Magelang kita yang indah ini. Batik ini biasanya dikenakan oleh pegawai di lingkungan Kota Magelang pada hari tertentu. Selain itu batik motif ini, juga dipasarkan ke semua kalangan di penjuru nusantara. Wah, keren sekali, ya, batik dengan ikon Kota Magelang ini bisa menembus pasar nasional! Selain batik magelangan, ada juga, loh, bangunan baru di Kota Magelang yang terispirasi dari bangunan tua ini. Gedung itu adalah Gedung DPUPR Kota Magelang. Pembangunannya memang didesain menyerupai water toren Kota Magelang. Sampai saat ini gedung DPUPR yang baru masih dalam tahap penyempurnaan. Wah, ternyata menara air kita ini memiliki nilai sejarah dan telah menginspirasi banyak orang untuk berinovasi. Sobat Galaksi, sebagai generasi penerus Kota Magelang semoga kita tahu sejarah tanah kelahiran kita dan juga turut andil dalam melestarikan budaya Kota Magelang. Semoga kelak jika Sobat Galaksi sudah dewasa, juga bisa berinovasi mengembangkan kota kita tercinta. Aamiin ya Rabbalalaminn.

