WASPADA HENTI JANTUNG, KONDISI TIBA-TIBA DI WAKTU YANG TIDAK TERDUGA! Baru-baru ini Indonesia mengalami hari patah hati Nasional, dimana sang maestro yang terkenal akan julukan “God Father of Broken heart” menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa, 5 Mei 2020. Berpulangnya Didi Kempot ini dikarenakan henti jantung yang dialaminya. Dokter yang sempat merawat Didi Kempot mengatakan bahwasannya berbagai upaya pertolongan telah dilakukan dengan maksimal. Namun, takdir berkata lain kondisi sang maestro tidak dapat tertolong. Maka dari itu, henti jantung yang bisa terjadi kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun ini perlu untuk diketahui oleh semua orang. Yuk, sahabat NOME, kenali mengenai henti jantung! Aliquam imperdiet justo vitae dolor aliquam, id convallis magna egestas. Donec eu nunc turpis. Cras porta arcu eget odio interdum imperdiet. Fusce tristique eget dolor ac sagittis. Cras ultrices, mauris vitae varius pretium, lorem tellus finibus ante, eu dignissim eros dui accumsan risus. Suspendisse et est et nulla fringilla feugiat. Sed a quam id libero consectetur consequat a vel diam. Nullam et nisl convallis, dignissim lacus sit amet, luctus nunc. - Apa itu henti jantung? Henti jantung atau cardiac arrest adalah kondisi dimana sirkulasi darah normal berhenti secara mendadak yang ditandai dengan menghilangnya tekanan darah arteri. Saat henti jantung, kematian mendadak dapat terjadi ketika sistem kelistrikan jantung tidak dapat berfungsi dan menghasilkan irama yang tidak normal. Tentunya henti jantung merupakan salah satu masalah yang serius dimana merupakan penyebab 30 % kematian diseluruh dunia pada tahun 2009 - Apa saja tanda dan gejala henti jantung? Tanda dan gejalanya henti jantung dapat ditunjukan seperti kehilangan kesadaran, menderita sesak napas hingga henti napas secara cepat, pusing dan pingsan, rasa sakit di daerah perut dan dada sering dikeluhkan terutama pada penderita dengan infark miokard. Kondisi selanjutnya dapat dengan tiba-tiba terjatuh karena kehilangan kesadaran.
Apa saja penyebab dari henti jantung? · Gangguan irama jantung · Penyakit jantung koroner · Abnormalitas lainnya pada jantung · Gangguan metabolik/elektrolit · Pemakaian obat-obatan · Keracunan obat · Trauma atau kecelakaan Bagaimana pencegahan henti jantung? Henti jantung mendadak dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut: · Perbanyak konsumsi serat · Hindari makanan berlemak. Bila hendak mengonsumsi makanan hewani, pilihlah yang proteinnya tinggi seperti ikan dan ayam tanpa kulit. · Lakukan aktivitas fisik seperti jogging, jalan cepat, berenang, atau bersepeda sebanyak 5 kali seminggu dengan durasi 30 menit. · Hindari rokok dan paparan asap rokok. · Turunkan berat badan bila mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Bila mengalami hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, diskusikan pengobatannya dengan dokter, agar tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol terkontrol dengan baik