11 minute read

Sidoarjo

KEPALA BIRO: Jokosan. WARTAWAN: Slamet Wibowo, Ahmad Zaenal Abidin, Ulum Fajar Setiawan, Agus. PEMASARAN/IKLAN: Afi n Maulidin, Suprianto. TELEPON/SMS REDAKSI/IKLAN BIRO SIDOARJO: 083831013777 EMAIL: areksidoarjo@gmail.com

Diburu Tim Penggal Jalan, Motor Ditinggal di Warkop

Advertisement

Kapolresta Kombespol Sumardji menyerahkan potongan tumpeng kepada polwan.

PeringaƟ HUT ke-72 Polwan Kapolresta Sidoarjo Lecut Semangat untuk Berprestasi

Sidoarjo, Memorandum

Peringatan HUT ke-72 Polisi Wanita (Polwan) di Polresta Sidoarjo berlangsung sederhana, Selasa (1/9). Syukuran bersama dipimpin Kapolresta Kombespol Sumardji didampingi istri dan seluruh pejabat utama.

Kapolresta berharap, polwan tetap menjalankan tugasnya sebaik mungkin di tengah pandemi covid-19 di Sidoarjo. “Hari ulang tahun yang diperingati setiap 1 September diharapkan jadi momentum bagi polwan, bahwa perempuan sangat berperan untuk berprestasi serta bersaing dalam pelaksanaan tugas juga darma baktinya pada Polri, tak kalah dengan polisi laki-laki,” pesannya.

Kombespol Sumardji juga melecut semangat personel polwan di Polresta Sidoarjo dan jajaran, agar terus meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya guna meningkatkan prestasinya. Sebagaimana atensi dari Kapolda Jawa Timur agar ada satu kapolsek lagi di Sidoarjo dari polwan.

Kabagren Polresta Sidoarjo Kompol Darti Setyowati, mengatakan bahwa pertambahan usia polwan yang ke72 tahun, merupakan usia yang sangat matang dalam sebuah organisasi. “Saya berharap polwan di usia ke-72 ini dapat terus menjawab tantangan di masyarakat yang semakin kompleks. Sebagaimana dalam tema peringatan hari ulang tahun kali ini. Polwan siap mewujudkan kamtibmas kondusif, masyarakat semakin produktif,” sebutnya.(ags/jok/epe)

Aniaya Pelanggan, Pengurus Rent Car Dipolisikan

Sidoarjo, Memorandum

Tidak bisa menahan emosi, Arif dan kawan-kawannya warga Desa Anggaswangi, Kecamatan Sukodono, harus berurusan dengan polisi.

Arif pengurus “Joko Rent Car” yang berlokasi di Desa Anggaswangi dilaporkan Ibnu Fajar (30), warga RT 13/RW 03 Desa Cemengbakalan, Kecamatan Sidoarjo Kota, dalamperkara penganiayaan.

Kasubbag Humas Polresta Sidoarjo Ipda Tri Novi H mengatakan, pihaknya telah menerima laporan penganiayaan yang terjadi di rumah Riyadi alias Bendol di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo Kota pada 24 Agustus 2020. “Hubungan antara terlapor Arif dan pelapor Ibnu Fajar adalah pengurus rent car dan penyewa. Laporan korban sudah kami terima, sekarang dalam proses,” katanya, Selasa (1/9).

Penganiayaan itu bermula ketika Ibnu Fajar hendak menyewa Daihatsu Ayla di “Joko Rent Car”. Pada Minggu (30/8) malam, korban membayar uang sewa Rp 500 ribu. Jumlah itu masih kurang dari kesepakatan. Namun korban berjanji membayar kekurangannya sehari berselang.

Sesuai janji, korban ditelepon Emon, pengelola rent car yang meminta kekurangan pembayaran sewa mobil. Karena masih ada keperluan di Desa Sumput, akhirnya pegawai rent car diminta datang mengambil tapi masih kurang Rp 100 ribu.

Ketika diminta menunjukkan mobil yang disewa, Ibnu mengatakan diparkir di rumah Riyadi di Lebo. Entah karena alasan apa, Ibnu lantas dituduh menggelapkan mobil dan dipukul terlapor. “Ketika sudah dipisah dan keluar dari rumah, saya kembali dihajar di halaman,” kata Ibnu.

Hajaran bertubi-tubi itu membuat Ibnu mengalami memar serta keluar darah dari bibir. Kejadian itu akhirnya dilaporkan ke Polresta Sidoarjo.(ags/jok/epe)

Istri Barokah

Sidoarjo, Memorandum

Ketakutan diburu tim penggal jalan Polsek Taman, Ifan Andrianto, warga RT 04 RW 02 Desa Sadang, Kecamatan Taman, akhirnya meninggalkan Yamaha R15 Nopol AE 6679 WA, motor hasil aksi penggelapan yang tak kunjung laku, di warung kopi (warkop) kawasan Puspa Agro Taman.

Kapolsek Taman Kompol Heri Setyo Susanto menceritakan, awalnya anggotanya mendapatkan info dari masyarakat jika ada warga Desa Sadang yang melakukan tindakan kriminal di Polsek Candi. Kebetulan pelaku juga jadi target operasi karena perkara yang sama.

Tim penggal jalan lantas mengawasi Ifan di sekitar tempat tinggalnya. Namun pelaku cukup

Alya Shafa Kamilah Sidoarjo, Memorandum

Pemerintah Desa (pemdes) Lambangan, Kecamatan Wonoayu mendorong ibu-ibu anggota Tim Penggerak (TP) PKK, rutin senam pagi bersama. Tujuannya untuk selalu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh agar tetap prima.

Pejabat Kepala Desa (Pj kades) Mulyantoro mengatakan, senam pagi bersama dapat menunjang Gelar itu ia raih sekadar agar ia bisa memimpin sendiri semua lembaga pendidikan tadi. Ia tidak mau hanya menjadi ketua yayasan. Kurang total.

Tanpa gelar itu pun, ia mampu mengelola semua itu. Tapi, peraturan yang tidak membolehkan.

Pun waktu mudanya. Tanpa ijazah SMA, Asep sudah bisa menjadi guru bahasa Inggris, matematika, dan biologi di berbagai SMP. Bahkan menjadi guru favorit.

Tapi, suatu saat ada aturan di SMP-SMP tempatnya mengajar. Semua guru harus menyerahkan ijazah SMA. Dan guru Asep memilih mengundurkan diri —tanpa ada yang tahu kalau itu karena ia tidak punya ijazah SMA.

Asep memang hanya sampai kelas II di SMAN 1 Sidoarjo. Tidak punya biaya lagi untuk menamatkannya.

Pun ketika lebih muda dari itu. Ketika baru berumur 18 tahun. Setelah putus sekolah itu. Asep diminta mengajar sekolah swasta licin. Tahu jika sedang diburu polisi, dia memilih kabur dan sekarang ditetapkan masuk DPO (daftar pencarian orang). “Diduga ingin pelariannya tidak terendus, pelaku meninggalkan motor di kawasan Puspa Agro. Motor warna merah itu berhasil ditemukan anggota reskrim Senin (31/8) kemarin. Pelaku hingga saat ini masih dalam pengejaran,” terangnya, Selasa (1/9).

Tim penggal jalan Polsek Taman memeriksa Yamaha R 15 yang digelapkan Ifan.

Korban Aliya Munalita yang tak lain teman pelaku, menceritakan penggelapan ini bermula ketika Ifan meminjam motor pada 21 Juni 2020. Pengakuan Ifan, motor akan digunakan untuk kembali kerja di Surabaya. Janji Ifan, motor dikembalikan hari berikutnya. Ternyata, hari itu jadi pertemuan terakhir korban dengan Ifan.

Merasa ditipu mentah-mentah, Aliya mengunggah foto motor dan identitas pelaku ke media sosial. Harapannya, ada warga yang melihat motor dan memberi tahu keberadaan pelaku. “Saya khan posting di medsos, supaya warga yang lihat bisa mencegah motor itu dan langsung menginfokan cantumin,” ujarnya.

Ternyata, unggahan Aliya direspons Polsek Taman. Kemarin, dia dihubungi jika motornya telah ditemukan. Keterangan pemilik warkop, motor warna merah itu sudah diparkir selama dua hari. Beruntung STNK masih ada hanya pelat nomor yang diubah menjadi W 5821 OS. “Motor itu saya beli bekas tapi belum sempat balik nama,” jelasnya.(ags/jok/epe)

kepada saya, nomor juga saya

Dengan TikTok, Siswi SMAN 1 Sidoarjo Bantu Ribuan Murid

Sidoarjo, MemorandumSidoarjo, Memorandu

Masa pandemi, pemMasa pandemi, batasan interaksi sosial, dan batasan interaksi sosia tinggal di rumah memang tetinggal di rumah mema lah menjadi sumber krisis bagi lah menjadi sumber kris sebagian besar orang. Akibatnya sebagian besar orang. Aki banyak orang yang mengeluh dan banyak orang yang mengel merasa terpukul oleh kondisi ini. merasa terpukul oleh kondi

Tapi kondisi ini tidak berlaku Tapi kondisi ini tidak b bagi Alya Shafa Kamilah, pelajar bagi Alya Shafa Kamilah, p

SMAN 1 Sidoarjo yang tahun ini SMAN 1 Sidoarjo yang tah baru menanjak ke kelas 11 IPA. baru menanjak ke kelas 1

Anak kedua dari tiga bersaudara Anak kedua dari tiga bersa pasangan Indra dan Atik tersebut, pasangan Indra dan Atik te mengisi waktu luangnya dengan mengisi waktu luangnya d membuat konten-konten video kreatif membuat konten-konten video yang bermanfaat bagi banyak orang. yang bermanfaat bagi banyak Khususnya pelajar yang harus menjaKhususnya pelajar yang harus m lani pembelajaran dengan pola dalam lani pembelajaran dengan pola jaringan (daring). jaringan (daring).

Memanfaatkan platform akun Memanfaatkan platform aku TikTok-nya, Tok-nya, @alyazeii, dan @alyazeii, dan Instagram@ Instag alyashfz, dara kelahiran 23 Januari 2004 alyashfz, dara kelahiran 23 Janua itu berupaya membantu teman-teman itu berupaya membantu temanonline-nya yang kesulitan menangkap online-nya yang kesulitan mena pelajaran sekolah yang disampaikan pelajaran sekolah yang disamp secara daring. secara daring.

“Awalnya cuma iseng aja setelah “Awalnya cuma iseng aja s terinspirasi Farhan, anak terinspirasi Farhan, anak TikTok itu. TeTikTok rus jadi ingin bantu teman-teman yang rus jadi ingin bantu teman-tema kesulitan belajar. Eh ternyata banyak kesulitan belajar. Eh ternyata b yang tanya dan yang tanya dan direct message Instadirect message gram-ku,” kata Alya ditemui di rumahgram-ku,” kata Alya ditemui di r nya, di Perumahan Istana Mentari, nya, di Perumahan Istana M

Cemengkalang, Selasa (1/8). Cemengkalang, Selasa (1/8)

Alya foto bersama orang tua dan saudaranya.

Dari situ iapun punya banyak ide untuk mengembangkan materi kontennya agar lebih menarik namun tetap efektif. Sejak awal April hingga akhir Agustus, Alya mengaku sudah memproduksi 42 video TikTok dan ia terus terpacu untuk menambah hasil karyanya itu.

Dan hasilnya, saat ini jumlah follower-nya sudah mencapai ribuan yang datang dari seluruh Indonesia. Rata-rata siswa yang masih duduk di kelas 8, 9, dan 10. “Rata-rata mereka paling suka nanya-nyanya soal Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris,” terang alumnus SMPN 4 Sidoarjo itu.

Di akhir obrolan, Alya mengajak semua remaja seusianya untuk memanfaatkan waktu kosong selama belajar di rumah dengan melakukan hal-hal kreatif namun bermanfaat bagi banyak orang. “Apalagi, untuk buat video gini khan nggak butuh biaya mahal. Asal punya handphone saja udah cukup, plus kreativitas masing-masing. Semua anak juga bisa kok asalkan punya kemauan,” pungkasnya.(lud/jok/epe)

Pemdes Lambangan Dorong Ibu-Ibu PKK Rajin Senam

aktivitas kerja sehari-hari. Selain itu, tubuh akan terasa lebih segar dan bersemangat. “Kesehatan itu sangat penting dan mahal harganya, karena dengan badan yang sehat segala aktivitas tidak akan terganggu dan semua pekerjaan akan terlaksana dengan baik,” ujar Mulyantoro, Selasa (1/9).

Kegiatan senam pagi bersama itu juga dapat meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi seperti saat ini. Tak heran, Mulyantoro menginginkan kader ibu-ibu TP-PKK ikut menggalakkan senam pagi, minimal sekali setiap minggunya.

Sekretaris Desa Suyanto menambahkan, dalam situasi pandemi covid-19 yang terjadi saat ini, sangat dibutuhkan tubuh yang sehat. Melalui olahraga teratur, pembakaran

Anggota TP-PKK Desa Lambangan foto bersama.

kalori dalam darah bisa menjadi lancar dan menjadikan imunitas dalam tubuh bisa menjadi kuat. “Jika imun di dalam tubuh kuat, kita tidak mudah terserang penyakit,” ungkapnya.(fjr/bwo/jok/epe)

Pembina pesantren itu, KH Asep Saifuddin Chalim, memang bercita-cita mendirikan universitas internasional di Pacet. Kalau bisa tahun depan. Lokasi sudah disediakan: di kompleks Pesantren Amanatul Ummah itu.

Selama ini di bidang pendidikan tinggi, Indonesia selalu melihat ke atas pada Mesir (Al Azhar). Ataupun ke Yaman. Padahal, keulamaan Islam di Indonesia tidak kalah. Secara ekonomi Indonesia juga lebih maju.

Kiai Asep memimpikan Indonesia bisa menjadi negara tujuan kuliah. Terutama untuk negara- -negara Islam. ”Bagaimana bisa di bidang pendidikan tinggi Indonesia kalah populer dari Yaman,” ujar Kiai Asep di rekaman podcast dengan Disway kemarin.

Rekaman itu begitu panjang. Mungkin harus tayang dua seri. Atau bahkan tiga seri. Baru sekali ini saya mendengar ada kiai yang punya keinginan agar Indonesia menjadi sentral pendidikan bagi bagi negara-negara Islam di dunia. ”Kalau dengan Al Azhar, Kairo, bisa dimaklumi. Al Azhar adalah universitas tertua kedua di dunia. Tapi, bagaimana bisa kita kalah dari Yaman,” katanya.

Maka di Pacet itu nanti, lembaga pendidikannya menjadi lengkap. Yang sekarang sudah ada adalah SMP, SMA, tsanawiyah, aliyah, dan Institut Pesantren KH Abdul Chalim. Tahun ini lengkap pula S-1, S-2, dan S-3. Lalu, international university itu.

Podcast itu panjang karena saya ingin tahu perjalanan Kiai Asep secara lengkap. Terutama bagaimana sosok yang terlihat begitu sederhana punya keinginan yang begitu tinggi. Dan itu bukan sekadar keinginan. Tahapan-tahapannya sudah dia tapaki dengan sukses besar. Termasuk saat melewati jurang yang paling terjal.

Kalaupun Kiai Asep kini bergelar profesor dan doktor, itu bukan karena ia ingin gelar tersebut.

Pahami Materi Pembelajaran Daring yang kosong di pelosok Pasuruan. Ia mengajar semua pelajaran, kecuali akhlak. Sekolah itu bisa hemat sekali. Hanya perlu dua guru. Sekolah itu menjadi hidup. Tahun depannya justru mendirikan tsanawiyah, setara SMP.

Ketika mendirikan sekolah sendiri di Surabaya, juga cepat sekali maju. Tapi, Kiai Asep terpeleset. Itulah jurang yang paling terjal baginya.

Ia membangun gedung- -gedung di tanah orang lain. Itu karena tanah tersebut akan diwakafk an.

Ternyata wakaf itu batal. Sekolah sudah telanjur maju. Gedung-gedung sudah baru. Dan megah-megah. Murid sudah 1.500 orang.

Pemilik tanah ingin sekolah itu menjadi miliknya. Saat Kiai Asep naik haji, sekolah itu dikuasai pemilik tanah. Dipagari. Asep tidak bisa masuk.

Itu ia rasakan sebagai pukulan yang sangat berat. Tapi, ia bikin sekolah baru di sebelahnya. Maju lagi. Dalam dua tahun gedung- -gedungnya sudah mengalahkan sekolah yang di-”rampas” tadi.

Apalagi dengan ekspansinya ke Pacet. Jumlah siswa/mahasiswanya kini sudah 15.000 orang.

Penghargaan demi penghargaan mengalir ke Amanatul Ummah. Mulai sekolah terbaik sampai sistem pendidikan terbaik. Tahun ini 300 orang yang lulus SMA di Amanatul Ummah masuk ke berbagai universitas di dunia (Jerman, Rusia, Tiongkok, dan berbagai negara Timur Tengah). ”Tidak ada SMA lain yang lulusan terbaiknya sampai 300 orang. Semua diterima di ITB, UGM, UI, Unair, ITS, dan universitas besar lainnya,” ujar Kiai Asep. Di podcast Anda akan tahu bagaimana caranya.

Jadi guru apa pun Kiai Asep pernah. Termasuk jadi guru olahraga. Ilmu ukur. Aljabar.

Maka, inilah kiai besar dengan pikiran yang besar, yang latar belakang pendidikan formalnya bukan sekolah agama: SDN di Cirebon, SMPN Sidoarjo, SMAN Sidoarjo, IKIP Surabaya jurusan bahasa Inggris (untuk sarjana muda), dan IKIP Malang jurusan bahasa Inggris untuk S-1.

Ups... Ia pernah di IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel, Surabaya. Jurusan bahasa Arab. Sampai sarjana muda.

Setiap kali mau kuliah, Asep selalu terbentur ijazah. ”Waktu masuk IAIN, saya bikin ijazah sendiri. Saya kan pengasuh aliyah di Buduran, Sidoarjo,” ujarnya. Di ijazah itu semua mata pelajaran ia beri nilai 9. Waktu tes masuk, nilainya tertinggi.

Demikian juga waktu mau masuk IKIP. Sebagai mahasiswa baru semester pertama —setelah ia menamatkan sarjana muda di IAIN— ijazahnya tadi tidak laku. Tapi, saat tes bahasa Inggris, ia nomor satu.

Kini Kiai Asep punya ”dendam” itu tadi: Pacet menjadi pusat

Sambungan dari halaman 1

pendidikan dunia untuk negara- -negara Islam.

Usianya belum 60 tahun. Masih banyak waktu, insyaallah, untuk mencapainya. Anaknya 9 orang, 3 di antaranya dokter. Istrinya tetap satu. ”Kalau tidak dengan istri saya sekarang ini, mungkin saya tidak bisa begini,” ujarnya.

Sebenarnya Asep ingin beristri orang Jatim. Tapi selalu tidak jodoh. Setiap kali habis lamaran, ada kabar buruk: ditolak.

Tiga kali berulang seperti itu.

Akhirnya Kiai Asep berdoa dengan sungguh-sungguh. Isinya: mohon diberi istri yang dari keluarga miskin saja, yang tidak berpendidikan tinggi saja, bukan keturunan orang ternama saja, dan tidak usah keturunan orang yang punya jabatan apa-apa.

Doa itu terkabul. Istrinya itu, wanita Indramayu, dari keluarga miskin dan hanya berpendidikan kelas II SMP.

Tapi terbukti barokah. (*)

This article is from: