
8 minute read
WILAYAH SIDOARJO
KEPALA BIRO: Budi Joko Santoso. WARTAWAN: Slamet Wibowo, Ulum Fajar Setiawan, Agus. PEMASARAN/IKLAN: Suprianto, Afi n Mauludin. TELEPON/SMS REDAKSI/IKLAN BIRO SIDOARJO: 083831013777 EMAIL: areksidoarjo@gmail.com
Dr Sri Untari MAP Semangati Kader PDI Perjuangan Menangkan BerKelas
Advertisement

Angga Pradipta diapit aparat dan barang bukti moge yang digelapkan karena ingin tampil keren di depan wanita pujaan hatinya.
Ngaku Pilot, Gelapkan Moge Wartawan TV
Sidoarjo, Memorandum
Ingin bergaya di depan wanita yang sedang ditaksir namun tak punya modal, Angga Pradipta Endrasmara (32), warga Jalan Wisma Bungurasih II RT 02/RW 05, Kelurahan Bungu rasih, Kecamatan Waru, mengambil jalan pintas. Ia tisa-tisi (tipu sana tipu sini) untuk mendapatkan sebuah motor gede (moge).
Angga menggelapkan moge merek Kawasaki Versys X bernopol W 6045 NY milik Rico, wartawan TV nasional warga Perum Pondok Jati Sidoarjo.
Kanitreskrim Polsek Waru Iptu Untoro menceritakan, kronologis kejadian penipuan terjadi sekitar sebulan lalu setelah Rico melapor ke polisi. “Terlapor membawa kabur moge seharga Rp 76 juta,” terangnya, Selasa (17/11).
Modus tersangka adalah menyewa moge korban dengan mengaku berprofesi sebagai pilot salah satu maskapai penerbangan nasional. Perkenalan dengan Angga terjadi setelah saudara Rico yang tinggal di Perumahan Pepelegi, mempertemukan keduanya.
Kala itu, tersangka mengaku sebagai pilot ingin menyewa moge korban kendati sudah ditegaskan tidak disewakan. Karena terus didesak dengan dalih digunakan untuk mengurusi pekerjaan di Gresik, Rico dengan berat hati akhirnya meminjamkan. “Pelaku menyewa motor hanya dua hari dan langsung memberi uang sewa sebesar Rp 1 juta,” ungkap Untoro.
Moge diserahkan ke Angga di Pepelegi. Setelah habis perjanjian masa sewa, Rico menghubungi Angga via telepon. Waktu itu, dengan alasan masih di luar, Angga berjanji akan menambah uang sewanya. “Uang sewa akan ditransfer, tapi tak kunjung ditransfer. Alasan terlapor masih di luar kota,” tambah Untoro menirukan hasil keterangan korban.
Selang sehari, korban kembali menghubungi pelaku. Kali ini, nomor teleponnya sudah tidak aktif. Di sinilah pangkal kecurigaan Rico dan akhirnya memilih lapor ke Mapolsek Waru. Laporan itu ditindaklanjuti Unit Reskrim Polsek Waru dengan menggali
Sidoarjo, Memorandum
Tiga pekan menghirup udara bebas jadi momen tak terlupakan oleh Iswardi (45), warga Dusun Pojok, RT 04/ RW 01, Desa Bulusari, Tarokan, Kabupaten Kediri, yang kos di Dusun Sudimoro, Desa Betro, Kecamatan Sedati. Tepat setelah tiga pekan bebas dari hukuman 6 tahun penjara di Lapas Porong akibat tersandung kasus narkoba, dia kembali berurusan dengan poIswardi dijebloskan ke penjara Mapolresta Sidoarjo.
Kasatresnarkoba Polresta Sidoarjo AKP Indra Nadjib mengatakan, Iswardi merupakan pemain lama dalam dunia peredaran narkoba. Catatan kepolisian, dia bahkan tiga kali dipenjara akibat narkoba. “Ini adalah yang ketiga kalinya tersangka Iswardi tertangkap tangan menyalahgunakan narkoba,” katanya, Selasa (17/11).
Kasus terakhir, kelas Iswardi bahkan lebih besar. politik memang masih mungkin. Tapi bagaimana bisa ia jadi simbol merakyat," katanya.
Orang seperti Trump itu sangat bahaya bagi demokrasi. "Ia itu bisa membusukkan kebenaran," katanya. Mula-mula kebenaran itu diabaikan, lalu direkayasa agar orang mulai meragukan kebenaran, dan akhirnya kebenaran itu dibusukkan.
Ujungnya lagi: yang seharusnya salah menjadi benar.
Trump pun sejak awal tidak mau mengakui kebenaran itu.
Tapi proses politik harus berjalan. Trump harus meninggalkan Gedung Putih.
Tinggal apakah Trump akan mau mengucapkan selamat kepada Joe Biden atau tidak. Kalau kepada wapres terpilih, Kamala Harris, Anda tidak usah bertanya kepada Trump. Saya pun sudah bisa mewakilinya: tidak akan. informasi dari beberapa saksi untuk mengetahui keberadaan pelaku. “Kita juga sebar personel untuk mencari pelaku,” jelasnya.
Upaya pencarian akhirnya menemukan titik terang. Ada informasi pelaku berada di Surabaya. Aparat langsung melakukan penangkapan. Dalam pemeriksaan, akhirnya terkuak motif urusan kerja di Gresik hanya dalih untuk membawa kabur moge korban. “Motor itu saya gadaikan di Surabaya sebesar Rp 45 juta. Uangnya digunakan untuk bayar utang,” cetus Angga ketika diperiksa.
Atas perbuatannya, Angga Pradipta Endrasmara bakal dijerat dengan Pasal 372 dan 378 tentang Penipuan dan Penggelapan. (ags/jok/epe)
FOTO: MEMORANDUM/AGS
Dr Sri Untari MAP Sidoarjo, Memorandum
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur
Dr Sri Untari Bisowarno MAP, turun ke bawah menyemangati kader banteng di Kabupaten Sidoarjo untuk terus berjuang memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Kelana Aprilianto-Dwi Astutik. Dikatakan Sri Untari, semangat para kader jangan sampai kendor dan senantiasa berjuang laksana banteng ketaton untuk memenangkan paslon dengan tagar BerKelas tersebut. “Saatnya kita rebut Pendopo Sidoarjo. Ini peluang yang sangat besar untuk memimpin Sidoarjo,” tegas Sri Untari, Selasa (17/11). Menurutnya, kader PDI Perjuangan harus semangat berjuang untuk mengambil hati warga Sidoarjo yang selanjutnya bersama-sama memenangkan dan mengantarkan pasangan Kelana-Astutik menjadi pemimpin Sidoarjo. “Kita rebut bersama-sama kemenangan ini,” ujarnya. Kepada kader PDI Perjuangan, Sri Untari berpesan, jangan berhenti menyampaikan visi misi yang diusung pasangan Kelana-Astutik kepada seluruh warga. Bahkan harus menegaskan kalau Sidoarjo sama dengan Surabaya. Kalau Surabaya menang Sidoarjo juga harus menang. “Sampaikan hal tersebut kepada masyarakat dengan lemah lembut dan tetap menerapkan protokol kesehat-






FOTO: MEMORANDUM/AGS
Iswardi dan barang bukti yang diamankan di Mapolresta Sidoarjo.

Belum Sebulan Bebas, Bandar Betro Masuk Lagi
lisi. Juga dengan kasus serupa.
Dia ditangkap satreskoba di tempat kosnya dengan barang bukti sabu seberat 100,7 gram. “Dari tangan tersangka, kita juga menyita timbangan elektrik dan handphone. Pengakuan tersangka, sabu didapat dari seseorang berinisial IW (DPO),” pungkasnya.
Data polisi, Iswardi pertama kali ditangkap Polrestabes Surabaya pada 2014. Perkaranya dilimpahkan ke Polresta Sidoarjo dan menjalani hukuman di Lapas Sidoarjo setelah divonis 10 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Sidoarjo. Kala itu, Iswardi hanya menjalani masa hukuman selama 7 bulan.
Pada 2016, Iswardi kembali masuk penjara yang sama. Namun kali ini yang nangkap Unit Reskrim Polsek Tegalsari, Polrestabes Surabaya. Di persidangan, dia divonis 6 tahun penjara. Lagi-lagi ia mendapatkan keringanan masa hukuman, dan hanya menjalani hukuman selama 4 tahun 7 bulan. (ags/jok)
Memo Meja Sambungan dari halaman 1
Baru malam harinya sedikit lebih jelas. Trump mengunggah tweet. Mungkin sengaja untuk memperjelas kalimat di pidatonya tentang Covid-19 di Gedung Putih itu. "Dia menang karena Pilpresnya curang," tulis Trump.
Yang penting sudah mulai ada kata-kata ''ia menang''. Biar pun tidak menyebut ''ia'' itu siapa dan masih memberi embel-embel ''karena Pilpresnya curang''.
Itu sudah lebih maju daripada Twitter yang diunggah malam sebelumnya. Malam itu, hanya beberapa menit sebelum tengah malam, Trump seperti telat minum obat: ''Saya yang menang Pilpres''.
Tiba-tiba saja kalimat pendek itu muncul. Tanpa ada angin atau hujan. Karuan saja di bawah tweet itu diberi catatan merah oleh Twitter: tidak benar seperti itu.
Trump sendiri kelihatan lebih banyak mengisi waktu dengan bermain golf. Pun ketika terjadi Million Maga March. Ia tetap berangkat ke lapangan golf di Virginia. Pakai mobil. Dengan iringan panjang.
Rupanya selama di lapangan golf terus dilapori perkembangan Million Maga March itu. Trump pun ketika kembali ke Gedung Putih mampir ke arena demo. Trump menilai mereka itu pembawa suara kebenaran. Mereka pun terus menerus meneriakkan slogan ''Tambah empat tahun lagi''.
Sampai hari ini belum ada konfirmasi seberapa banyak pendukung Trump yang datang ke Washington DC itu. Juru bicara Gedung Putih menyebut 1 juta orang. Media-media utama menyebutkan ''puluhan ribu'' orang –bahkan ada yang memastikan paling banyak 10.000 orang. Trump sendiri akhirnya menyebutkan ''ratusan ribu'' orang.
Kalau saya lihat lokasi itu, Freedom Plaza, saya setuju dengan 10.000 orang itu. Ruang terbuka di situ tidak luas. Beda dengan Washington Mall yang pernah dipakai Million Man March dulu.
Freedom Plaza ini tidak jauh dari Gedung Putih –hanya sepelemparan batu. Khususnya dari Gedung Putih sisi gerbang masuk turis. Freedom Plaza itu tidak jauh dari Hotel Trump International –lima menit jalan kaki.
Sedang lapangan terbuka yang luas adalah antara Monasnya Washington dengan Gedung Capitol –gedung Kongres. Yang juga masih satu area dengan Gedung Putih.
Itu pun tidak semua yang datang ke situ untuk memperpanjang masa jabatan Trump. "Kami datang ke sini sekadar agar Trump tahu kami mendukungnya," ujar mereka seperti diwawancarai media di sana. "Kami akan menyampaikan selamat jalan kepadanya," kata yang lain.
Rupanya keinginan Trump untuk bisa membalik kekalahan menjadi kemenangan kian sulit. Tim pengacaranya sudah menarik gugatan di empat negara bagian yang menentukan: Michigan, Wisconsin, Pennsylvania dan Georgia.
Habis sudah harapan untuk bisa membalikkan keadaan.
Yang juga tidak habis pikir adalah Obama. "Kok bisa ya orang seperti Trump diidolakan oleh rakyat," ujar Obama ketika diwawancarai TV terkait dengan buku barunya: Tanah Yang Dijanjikan.
Obama meragukan orang seperti Trump benar-benar tahu problem rakyat kebanyakan. "Bahwa ia bisa jadi daya tarik di
an,” tandasnya. (ags/jok/epe)
Pikiran lain: apakah Trump akan menghadiri pelantikan Joe Biden tanggal 20 Januari depan. Saya tidak berani memastikan. Tapi mantan orang dekatnya seperti John Bolton memberikan kepastian: Trump tidak akan menghadiri pelantikan itu.
Maka jangan lagi ditanya: apakah Trump akan mengundang presiden terpilih ke Gedung Putih. Tidak akan. Untungnya Biden sendiri bisa bersikap emangnyeguepikirin. Toh Gedung Putih bukan barang baru baginya. Ia sudah delapan tahun menjadi wakil presiden di zaman Barack Obama.
Tapi apakah Trump benar-benar juga tidak mau meninggalkan memo pendek di meja kerjanya?
Semua Presiden Amerika, di hari terakhir bekerja di meja itu, meninggalkan satu lembar kertas di atas meja kerja. Di atas kertas tersebut ditulis kalimat untuk presiden baru yang akan menggunakan meja itu berikutnya. Karena itu tulisan di kertas memo itu biasanya berupa tulisan tangan sang presiden sendiri. Memo itulah bacaan pertama setiap presiden baru Amerika ketika mulai duduk di meja kerjanya.
Maka mari kita tebak: apakah untuk meninggalkan selembar memo itu pun Trump tidak akan mau? Masukkan pilihan Anda sekarang juga: mau/tidak mau.
Seandainya pun ia mau kalimat apa yang kira-kira akan Trump tulis di memo itu?
Tebakan saya:
Bisa saja ia hanya menulis dua kata, dengan huruf-huruf besar: Kau Curang!
Bisa juga satu kalimat agak panjang: Meja ini akan saya ambil lagi tahun 2024!
Jangan-jangan Trump sudah belajar bahasa Surabaya: Jancuk, meja ini barusan saya ludahi!! (*)