2 minute read

LIPUTAN UTAMA

PERJUANGAN KITA

Seperti yang kita ketahui saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia bukannya semakin berkurang tetapi malah semakin bertambah. Sudah banyak korban dikarenakan wabah ini. Bukan tanpa alasan, selain imunitas tubuh yang kurang kebal juga karena faktor dari beberapa orang yang masih saja tidak mau mematuhi protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini mengakibatkan rencana pemerintah yang akan mulai melakukan proses belajar mengajar dengan tatap muka pada bulan Januari terpaksa harus dibatalkan.

Advertisement

Dampak tersebut juga dirasakan oleh sekolah kita yaitu SMAN 4 BLITAR, terutama bagi kelas 12. Mereka harus melaksanakan semua ujian (seperti PAS, try out, ujian praktik, EHB-BKS, dan lain-lain) yang seharusnya dilakukan di sekolah beralih dilaksanakan di rumah masing-masing. Secara otomatis pasti ada beberapa murid yang masih merasa kesulitan karena belum bisa beradaptasi dengan sistem ini. Misalnya ujian praktik yang biasanya selalu dilakukan secara tatap muka dengan beberapa alat dan bahannya juga sudah pasti disiapkan oleh sekolah, namun sekarang mereka harus mengerjakan di rumah masing-masing serta menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan sendiri.

Namun, sebenarnya ujian praktik secara online ini sudah pernah diaplikasikan pada tahun pelajaran 2019/2020 yang kemudian mengalami perbaikan dari hasil evaluasi tahun kemarin. Pada tahun ini Ujian Praktek Secara Online disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Namun, kebijakan yang diambil oleh SMAN 4 BLITAR semua mata pelajaran diselenggarakan ujian praktek. Platform ujian yang digunakan masih sama yaitu Google Form, karena bapak/ibu pengajar SMAN 4 BLITAR sudah familiar dengan platform tersebut dan dirasa sudah sesuai dengan output yang diinginkan. Pelaksanaan praktik bisa berupa tes deskripsi, tes keterampilan percobaan, dan tes keterampilan berbicara. Berkas dari ujian tersebut bisa berupa teks dokumen, foto, ataupun video dan untuk pelaksanaannya guru menggunakan aplikasi WhatsApp untuk pemberitahuan link soal (Google Form). Jelas salah satu guru SMAN 4 BLITAR, yaitu Bapak Bisrul Miftachul Asror, S.Pd selaku staf waka kurikulum.

“Ada 2 hal yang menurut saya paling mengganggu proses belajar saya, pertama yaitu tekanan dari orang tua dan lingkungan yang membuat siswa seakan kewalahan menyeimbangkan antara belajar dan memenuhi ekspektasi dari orang sekitar. Kedua yaitu kebimbangan menentukan tujuan pasca-lulus, karena banyak siswa/i yang gagal mengikuti SNMPTN dan SBMPTN. Lalu cara saya untuk mengatasi pikiran seperti itu yaitu belajar lebih giat lagi, memperdalam pemahaman materi, dan merilekskan pikiran. Yang dinamakan ujian pasti berat ya, namun untuk perubahan sistem tidak terlalu memberatkan meski sedikit rancu dan kurangnya penjelasan mengenai sistem ujian.” ungkap salah satu siswa yaitu, Kak Syahran dari kelas 12 IPA 2. Untuk itu, agar kita tidak terlalu kewalahan dengan sistem yang sedikit asing ini, kita harus sudah bisa mempersiapkannya jauh-jauh hari, semakin giat belajar dan berhenti bermalasmalasan. Ayo bangkit! Masa depan menunggu untuk kita jemput. Semangat semua!

This article is from: