7 minute read

KERAJAAN TARUMANEGARA

Next Article
TEKA-TEKI SILANG

TEKA-TEKI SILANG

Sumber: Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya

Advertisement

KERAJAANTARUMANEGARA

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Jawa sekaligus menjadi kerajaan bercorak Hindu terbesar di Jawa Barat

Pada segmen ini pembaca akan disuguhkan berbagai bacaan terkait Kerajaan Tarumanegara yang meliputi sejarah berdirinya kerajaan; kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya; raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara; masa kejayaan hingga masa keruntuhan Kerajaan; dan buktibukti peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara secara mendetail. Sejarah Berdirinya

Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Raja-Raja yang Memerintah

Masa Kejayaan dan Masa Keruntuhan

Bukti-Bukti Peninggalan

Kerajaan Tarumanegara

Sumber: edukasinesia.com

Tahukah Kamu? Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang bercorak Hindu terbesar di Jawa Barat (Widyastuti, 2013). Kerajaan ini berdiri pada abad ke 5 Masehi. Kerajaan Tarumanegara terletak di Tanjungbarat, Jawa Barat di antara sungai Cisadane dan Citarum. Pendiri dari Kerajaan Tarumanegara adalah Jayasingawarman dari India.

berawal dari seorang maharesi yang bernama Jayasingawarman datang ke Indonesia karena kekacauan dan penjajahan oleh pasukan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magadha. Dan pada abad ke 4 M nusantara di datangi oleh beberapa pengungsi dari india yang mencari perlindungan karena terdapat perang besar. Salah stau rombongan tersebut dipimpin oleh maharesi yang bernama Jayasingawarman. Setelah mendapat persetujuan dari raja Dewawaran VIII, Raja Salakanagara maka mereka mendirikan pemukiman di dekat sungai Citarum yang dinamanakn Tarumadesya (Desa Taruma). Setelah sepuluh tahun berjalan pemukiman tersebut berkembang menjadi kota (nagara). Dan diduga bahwa nama asli kerajaan tarumanegara adalah Aruteun, sesuai dengan adanya catatan sejarah cina. Setelah mendapatkan pengaruh kebudayaan India nama Aruteun diubah menjadi Taruma (diambil dari nama daerah di India).

Sumber: workamerica.co/kerajaan-kutai

KEADAAN EKONOMI

Sistem ekonomi kerajaan tarumanegara berdasarkan catatan FaHien merupakan musafir Cina. Bahwasannya masyarakat tarumanegara telah melakukan kegiatan perdagangan yaitu beras dan kayu jati, selain itu dalam prasasti tugu disebutkan bahwa raja purnawarman memeirntahkan rakyatnya untuk membuat terusan sepnajang 6122 tombak, dimana pembangunan ini dapat mendukung kehidupan ekonomi masyarakat tarumanegara yaitu sebagai sarana untuk mencegah banjir, sebagai lalu lintas pelayaran perdagangan dan sebagai pengairan persawahan. Dan di prasasti tugu juga disebutkan bahwa raja purnawarman memberikan 1.000 sapi untuk brahmana, dimana ini menunjukkan masyarakat tarumanegara telah mengembangkan peternakan dengan baik. KEADAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Dalam kehidupan sosial budaya masyarakat kerajaan tarumanegara terdapat dua golongan, yaitu golongan masyarakat yang memiliki kebudayaan hindu dan golomhan masyarakat yang berbudaya asli. Berdasarkan berita dari Fa-hsien (pada abad 5 M) masyarakat tarumanegera menganut 3 agama yaitu, budha, hindu dan agama yang kotor, tetepai dari ketiga agama tersebut yang banyak pengikutnya yaitu agama hindu, dibuktikan dengan prasasti tugu, dimana raja purnawarman memberikan 1.000 ekor sapi terhadap brahmana yang menunjukkan bahwa agama resmi kerajaan tarumanegara adalah agama hindu.

MASA KEJAYAAN

KERAJAAN TARUMANEGARA

Masa kejayaan kerajaan tarumanegara di capai pada masa pemerintahan

Raja Purnawaraman. Raja

Purnawarman adalah generasi ketiga dari Rajadirajaguru Jayasingawarman.

Yang dikenal sebagai raja yang gagah, pemberani dan memiliki peran penting dalam melakukan kemajuan kerajaan tarumanegara dibuktikan dengan dibuatnya saluran sungai candbaga dan gomati pembangunan saluran tersebut bertujuan untuk mencegah banjir, mengairi lahan pertanian. Selain itu Raja Purnawarman mampu untuk memperluas wilayah kerajaan tarumanegara melalui ekspansi yang dilakukan ke kerajaan kerajaan kecil di sekitarnya. Dalam mengembangkan dan mendukung kegiatan bidang ekomoni, raja purnawarman membangun infrastruktur sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan lebih baik.

SCAN DISINI UNTUK PENJELASAN TAMBAHAN

Sumber: kompas.com

KERUNTUHAN KERAJAAN TARUMANEGARA ABAD KE-7 M K

emunduran kerajaan tarumanegara sudah dimulai pada masa kepemimpinan Raja Sudawarman, didorong dengan beberapa faktor berikut:

APASIH KESIMPULANNYA?

Kerajaan Tarumanegara berakhir abad ke-7 M. Karena

sejak abad tersebut tidak ada lagi berita-berita yang dapat dihubungkan dengan nama rajanya. Menurut Ir. J.L. Moens dari Prasasti Kota

Kapur ± 686 M di Pulau Bangka tentang perjalanan Dapunta Hyang ke Bhumi Jawa dengan membawa 20.000 tentara dengan maksud untuk menghukum negeri tersebut yang tidak mau tunduk pada Sriwijaya runtuhnya Kerajaan Tarumanegara pada akhir abad tersebut disebabkan

oleh penyerangan Sriwijaya.

Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Raja sudawarman kurang peduli terhadap masalah masalah yang terjadi di kerajaannya, yang menyebabkan raja raja bawahannya merasa tidak diawasi dan tidak dilindung Pada masa pemerintahan Raja Sudawarman muncul pesaing Kerajaan Tarumanegara yaitu Kerajaan Galuh. Kerajaan galuh didirikan oleh Wretikandayun , cucu dari Kretawan, Raja ke 8 Kerajaan Tarumanegara . Sebelum menjadi sebuah kerajaan, Galuh adalah bagian dari Kerajan Tarumanegara Kerajaan galuh memutuskan untuk memisahkan diri dari Kerajaan Tarumanegara. Pemisahan ini juga didukung oleh Kerajaan Kalingga, karena putera mahkota Kerajaan Galuh menikah dengan puteri Kerajaan kalingga. Informasi yang didapat dari Prasasti Kota Kapur (686 M) menyatakan bahwa Dapunta Hyang Sri Jayanagara berupaya melancarkan serangan kepada Bhumi Jawa karena dianggap tidak mau tunduk kepada Sriwijaya. Serangan ini diperkirakan terjadi bersamaan dengan runtuhnya Tarumanagara dan Ho-Ling menjelang akhir abad ke-7 Masehi.

Prasasti Prasasti Kebon Kopi

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020

P

rasasti Kebon Kopi Atau

Prasasti Tapak Gajah yang merupakan salah satu peninggalan Tarumanegara. menampilkan kaki gajah. kerajaan Prasasti ini

ukiran tapak

yaitu gajah Airawata

yang tunggangan raja purnawarman. merupakan

Prasasti Ciareteun

Prasasti Ciareteun

merupakan prasasti

yang terbuat dari baru yang berukuran 200 cm x 150 cm yang terdapat tulisan bentuk puisi menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.

Sumber: Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya

erikut terjemahan dari puisi tersebut “ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki dewa wisnu, ialah kaki yang mulia sang purnawarman, raja di negeri taruma, raja yang gagah berani di Indonesia” . Menurut Hardiati, 2009 : 50 prasasrti Ciaruteun berbunyi: “vikkranta syavani pateh Srimatah purnnavarmmanah Tarumanagarendsya Visnoriva padadvayam” Yang memiliki arti: Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki yag mulia sang purnavarman, raja di negeri taruma, raja yang gagah dan berni didunia Prasasti Jambu terdiri dari dua baris tulisan dalam aksara pallawa dan bahasa sansekerta, yang dipahat di sebuah batu yang menyerupai segitiga. Selain itu terdapat pahatan sepasang telapak kaki yang diduga milik raja

Prasasti Pasir Awi

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020

P

rasasti Pasir Awi atau

Prasasti Cemperai merupakan prasasti yang berbentuk seperti batu alam yang memiliki gambar seperti ranting, dahan, dedaunan dan buahbuahan.

Serta terdapat sebuah gambar pahatan

sepasang telapak kaki dan gambar

tersebut mengarah ke arah timur serta utara yaitu menghadap ke kawasan bukit serta lembah daru arah telapak kakinya.

Sumber: edukasinesia.com

BUKTI - BUKTI PENINGGALAN KERAJAAN TARUMANEGARA

Prasasti Jambu

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020

Purnawarman. Prasasti jambu pertama kali dilaporkan oleh J. Ph. Vogel (1925) dalam buku yang berjudul The Earliest Sanskrit Inscription Of Javai olehPoerbacaraka (1952) dalam buku Riwayat Indonesia I (Munandar, 2011: 35-36).

Prasasti Tugu

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020

Prasasti Tugu. Prasasti ini ditemukan di Tugu Cilincing, DKI Jakarta. Isi prasasti Tugu adalah tentang penggalian sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman. Serta menyebutkan bahwa terdapat persembahan sebanyak 1.000 ekor sapi untuk pelaksanaan upacara oleh Brahmana.

M A S I H D E N G A N K E R A J A A N T A R U M A N E G A R A

erdapat objek arkeologis

Kerajaan Tarumanegara yang terdapat di Muara berupa, prasasti ciaruteun, prasasti kebon kopi, batu dakon dan batu datar. Berdasarkan hasil ekskavasi oleh Balai Arkeologi Bandung dilokasi tersebut ditemukan adanya tatanan batu mendatar yang membentuk seperti balai (Widyastuti, 2011).

P

a d a t a h u n 1 8 9 3 , l e t a k

P r a s a s t i C i a r u t e u n b e r u b a h k a r e n a d i t e r j a n g b a n j i r . H a l i n i m e m b u a t t u l i s a n y a n g a d a d i P r a s a s t i C i a r u t e u n m e n g h a d a p k e b a w a h . L e t a k p r a s a s t i d i p e r b a i k i s e p e r t i s e m u l a p a d a t a h u n 1 9 0 3 . ( S i s t e m R e g i s t r a s i N a s i o n a l C a g a r B u d a y a ) .

TAHUKAH KAMU? FUN FACT KERAJAAN TARUMANEGARA

P

ada bulan Juli 1981 batu

Prasati Ciaruteun di pindahkan ke atas ketempatnya sekarang di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir. Usaha pemindahan ini dilakukan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya)

This article is from: