
1 minute read
Skenario Ekonomi Hijau Indonesia
from Indonesia X Geo V
by lab45
Pendanaan Optimal
! Ekologi hijau terancam
Advertisement
! Ekonomi Hijau Tumbuh
Regulasi dan Ke embagaan Tidak Efektif
Ekologi h au te jaga Ekonomi hijau tumbuh
! Relasi pemerintah dan pelaku usaha yang kuat namun organisasi masyarakat sipil lemah II
Relasi pemerintah dan pelaku usaha yang kuat diimbangi dengan kuatnya organisasi masyarakat sipil III
IV
! Ekologi hijau terancam
! Ekonomi hijau stagnan
! Relasi yang lemah antara pemerintah dan pelaku usaha yang diikuti oleh lemahnya organisasi masyarakat sipil
Pendanaan Tidak Optimal
! Eko ogi h au terjaga
! Ekonomi hijau stagnan
! Relasi yang lemah antara pemerintah dan pelaku usaha tetapi memiliki organisasi masyarakat sipil yang kuat
Regulasi dan Kelembagaan Efektif
Regulas dan Kelembagaan T dak Efektif
Pendanaan Optimal
2045
2030
Regulasi dan Kelembagaan Efektif
2024
2022
Pendanaan Tidak Optimal
Skenario Ekonomi Hijau disusun dengan melakukan asesmen terhadap tiga faktor pengungkit (regulasi, kelembagaan, dan pendanaan). Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan Ekonomi Hijau tahun 2022 masih belum optimal. Selain memerlukan perluasan ruang pembahasan, keberadaan regulasi Ekonomi Hijau saat ini juga masih memerlukan sokongan berupa kelembagaan dan pendanaan yang efektif. Meskipun demikian, regulasi yang telah berhasil dibentuk hingga saat ini merupakan modal untuk menyusun strategi pada fase selanjutnya, yakni 2024, 2030, dan 2045.
Tahun 2024 dapat menjadi momentum untuk melancarkan strategi quick win berupa penerbitan payung hukum pengelolaan Ekonomi Hijau dari hulu ke hilir, pembentukan Satgas Ekonomi Hijau untuk mengoordinasikan peran lintas Kementerian dan Lembaga, serta target peningkatan pendanaan hijau melalui pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tepat sasaran. Pada tahun 2045, Ekonomi Hijau diharapkan telah mencapai titik optimal yang ditandai dengan keberadaan regulasi yang komprehensif, keberadaan kelembagaan, dan pendanaan yang mapan.