
1 minute read
Transisi Energi dalam Penerapan Ekonomi Hijau
from Indonesia X Geo V
by lab45
Salah satu cara untuk mewujudkan
Ekonomi Hijau adalah melalui langkah transisi energi menuju sumber energi berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang besar, namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Advertisement
Sebagaimana tertera dalam bagan di atas, pemanfaatan paling tinggi yang terlaksana pada energi panas bumi baru mencapai 7,69% dari jumlah potensi.
Proyeksi Kapasitas PLT EBT 69.651,8 MW dengan Bauran 36,6%
Proyeksi Kapasitas PLT EBT 167.646,0 MW
Bauran 37,8%
Proyeksi Kapasitas PLT EBT 45.153,2 MW dengan
33,3%
Proyeksi Kapasitas PLT EBT 118.648,9 MW
Bauran 37,4%
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sudah memberi arahan umum pengembangan EBT nasional. Secara spesifik, arahan ini dijalankan melalui pembangunan pembangkit EBT di berbagai wilayah. Bagan di atas, merupakan skenario pembangunan rendah karbon, di mana pembangkit listrik EBT dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) harus mencapai
100% dari primary energy mix pada tahun yang menjadi target Net Zero Emission.
EBT untuk Pencapaian Net Zero Emission
Proyek Pembangkit EBT Strategis 2021-2030 (Ongoing – Committed)
Uap)
Nuklir EBT lainnya PLTS+PLTB (Surya+Bayu)
Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (2022)