e Paper Koran Madura

Page 1

1

SENIN 16 DESEMBER 2013 NO.0261 | TAHUN II Koran Madura

SENIN

16 DESEMBER 2013

g PAMANGGHI

Mandela Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI asal Madura

ant/indrianto eko suwarso

PENDIDIKAN POLITIK PEMILIH MUDA. Sejumlah pelajar mendengarkan penjelasan mengenai pemilu dalam kegiatan Rock The Vote Indonesia di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Minggu (15/12). Kegiatan pendidikan politik pemilih muda yang diselenggarakan CEPP dan MPR RI tersebut diikuti ratusan pelajar SMA se Jabodetabek guna meningkatkan kepedulian pemilih muda dalam partisipasinya pada Pemilu 2014.

Barca Jauhi

Madrid Berita di hal 8

KPK Bekuk Kejari Praya Ditangkap di Sebuah Hotel Saat Bersama Perempuan JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB), Subri, pada Sabtu (14/12) malam di sebuah hotel di Senggigi, NTB. Saat ditangkap, Subri sedang berduaan bersama seorang perempuan di dalam kamar yang diduga seorang pekerja sex komersial (PSK). “Benar di dalam kamar. Tapi apa yang sedang dilakukan bukan untuk konsumsi publik,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (15/12). Namun, Bambang enggan merinci lebih lanjut soal keberadaan dua insan beda jenis kelamin tersebut. Menghindari sahwa sangka, Bambang memilih merahasiakannya. Penangkapan Subri dilakukan di sebuah hotel di Lombok, NTB, sekitar pukul 19.15 WITA atau pukul 18.15 WIB. Keberhasilan KPK dalam OTT berkat laporan masyarakat. “Memang ada informasi dari masyarakat yang disampaikan ke KPK,” jelasnya. Dari tangan tersangka, KPK menyita lembaran US$100 sebanyak 164 lembar dengan total $16.400 setara dengan Rp190 juta, dengan ratusan lembar mata uang rupiah berbagai macam pecahan dengan total Rp23 juta. Uang

ini diduga suap dari seorang pengusaha perempuan berinisial LAR yang kemudian diketahui bernama Lusita Ani Razak.. “Yang ditangkap SUB dan LAR. SUB oknum dari Kejari Praya dan LAR, seseorang yang diduga memberikan suap,” katanya. Penyuapan itu terkait perkara tindak pidana umum yang berhubungan dengan pengurusan pemalsuan sertifikat tanah di wilayah kabupaten di mana seseorang dinyatakan sebagai terdakwa. “Tim meyakini menemukan bukti permulaan cukup berupa tindak pidana korupsi penerimaan suap dan hadiah dari LAR pihak beperkara kepada SUB selaku oknum di Kejari Praya,” imbuhnya. Setelah dilakukan pemeriksaan selama 1x24 jam dan berdasarkan pemeriksaan, tim KPK menyakini bukti

permulaan yang cukup telah terjadi tindak pidana korupsi berupa pemberian suap atau hadiah. Seperti diketahui, Subri bukanlah anggota Korps Adhyaksa pertama yang ditangkap oleh KPK. Pada awal Maret 2008, KPK menangkap jaksa Urip Tri Gunawan lantaran menerima US$660 ribu dari pengusaha Artalyta Suryani. Penyuapan itu terkait penyidikan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melibatkan pengusaha Sjamsul Nursalim. Urip pada saat itu adalah ketua tim jaksa penyelidik kasus BLBI. Subri diduga menerima uang ribuan dollar AS dari pengusaha perempuan yang belum diketahui namanya. Uang itu diduga untuk memuluskan perkara sengketa tanah yang ada di Praya. (gam/abd)

PUNCAK HARI NUSANTARA

“SELAMA hidup saya, saya telah mendedikasikan diri saya berjuang untuk rakyat Afrika. Saya telah berjuang melawan dominasi kulit putih, dan saya telah berjuang melawan dominasi kulit hitam. Saya menghargai demokrasi yang ideal dan masyarakat yang bebas, di mana semua orang hidup bersama dalam harmoni dan kesempatan yang sama. Ini adalah hal ideal yang saya siapkan untuk mati.” Kalimat heroik itu diucapkan pejuang apartheid di Afrika Nelson Mandela yang wafat 5 Desember lalu. Dunia mengetahui rangkaian kata itu bukan sebatas retorika. Dunia mengakui kedahsyatan perjuangan tokoh yang pernah mendekam penjara sekitar 27 tahun itu. Dunia juga mencatat betapa perjuangan menghapuskan sistem apartheid sangat tidak mudah dan memerlukan waktu panjang. Bahkan ketika secara formal perjuangan sudah mencapai hasil, Nelson yang kelahiran Mvezo,Afrika Selatan, 18 Juli 1918 masih harus berjuang menghadapi situasi berat ketika aroma Tugas Mandela egoisme dan “potensi dendam” kalangan justru kulit hitam mengeliat bertambah bangkit. berat ketika Kalimat “...dan harus saya telah berjuang berhadapan melawan domidengan nasi kulit hitam” dari kaum kulit pernyataan Mandela hitam yang itu menggambarkan betapa berakhirnya diperjuangan rezim apartheid pembetidak sertamerta basannya. semua persoalan diskriminasi warna kulit selesai. Tugas Mandela justru bertambah berat ketika harus berhadapan dengan kaum kulit hitam yang diperjuangan pembebasannya. Tumbangnya rezim kulit putih ternyata memunculkan persoalan baru yang tak kalah kompleks ketika kemenangan kalangan kuit hitam justru tergoda melakukan kesalaham sama membangun dominasi atas dasar warna kulit. Posisi Mandela pasca tumbangnya rezim apartheid memang tidak mudah, karena di sana ada euforia luar biasa. Sebuah semangat yang dibumbuni kepahitan panjang sepak terjang rezim kulit putih sehingga seakan menjadi sah bila kalangan kulit hitam “membalas dendam.” Namun Mandela tak tergoda; tetap berdiri pada sikapnya. Pengalaman pahit pribadi Mandela dalam penjara reziim apartheid tidak menghancurkan kometmen visi dan misi perjuangannya. Ia tidak mengedepankan dan menjadikan penderitaan dirinya selama dipenjara sebagai amunisi pembenaran pada dominasi kaum kulit hitam, kaumnya. Mandela tidak larut dalam ego kepenting dirinya. Mandela sepanjang hidupnya tetap pada kometmen dan konsisten bahwa perjuangan dirinya bukan atas dasar kepentingan kulit hitam. Yang diperjuangkan, yang menghadapkan dirinya pada penderitaan berat dan panjang, merupakan perjuangan kemanusiaan tertinggi tentang apa itu kemerdekaan, kesamaan, kesetaraan sesama manusia tanpa memandang batas-batas perbedaan kulit, suku, agama dan lainnya. Semangat seperti itulah yang menempatkan Mandela menjadi salah satu sosok sangat spesial di permukaan bumi ini. Ia setelah menumbangkan rezim kulit putih, tidak terjebak pada sikap membalas dendam. Ia bahkan justru secara tak langsung kemudian menempatkan diri pada posisi “menghadapi” kaum yang diperjuangkannya. Mandela tetap konsisten melanjutkan perjuangann dengan berupaya keras mewujudkan demokrasi dan masyarakat bebas yang hidup bersama dalam harmoni dan kesempatan sama. Ia tidak berdiri dalam sikap hitam putih atas dasar kepentingan sempit untuk kaumnya, kalangan kulit hitam. Yang diperjuangkan jauh lebih luas dari sekedar pembebasan warga kulit hitam. =

Boediono : Potensi Kelautan Kita Belum Tergarap Maksimal PALU- Wakil Presiden (Wapres) Boediono menghadiri puncak peringatan Hari Nusantara 2013 yang dipusatkan di pantai Talise, kota Palu Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan tersebut Boediono mungakui bahwa potensi kelautan Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber ketahanan ekonomi bangsa. “Jangan sampai kita menjadi bangsa yang diberi limpahan karunia alam namun tidak bisa memanfaatkannya dengan baik,” kata Wapres Boediono saat peringatan puncak Hari Nusantara

2013 di Kota Palu, Sabtu. Dia mengatakan Indonesia memi-

liki sumber daya kelautan luar biasa, dan menurut kalangan potensinya

mencapai Rp3.000 triliun per tahun. Boediono mengatakan potensi itu berasal dari sektor perhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral, bangunan kelautan, serta jasa kelautan. Dia mengatakan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan segala potensi beragam. Menurutnya, kedaulatan bangsa bangsa tidak lepas dari kedaulatan ekonomi sehingga Indonesia harus mengoptimalkan semua potensi yang ada. Dia juga mengemukakan paradigma pembangunan saat ini masih berpotensi pada daratan. Wapres Boediono meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu melanjutkan budidaya perikanan laut. (ant/ris)

Salah Tangkap Pagi itu Matrawi tampak santai membaca Koran Madura di poskamling dekat balai desa. Matrahem : Asyik kali kau kang, ada berita apa? Matrawi : Ini nih, seorang Kajari ditangkap tangan KPK bersama seorang perempuan di hotel. Matrahem : Kenapa tidak aku ya yang jadi KPK.. (tersenyum cengengesan) Matrawi : Kalo kamu yang jadi KPK pasti banyak pejabat korup lolos. Matrahem : Lho emang kenapa? Matrawi : Sebab yang kamu tangkap pasti ceweknya duluan. Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.