3 minute read

Bagaimana merencanakan keuangan?

Next Article
Kaya?

Kaya?

Dalam perencanaan keuangan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurutkan berdasarkan prioritas. Penjelasan tingkat prioritas perencanaan keuangan biasa digambarkan dalam bentuk piramida perencanaan keuangan dibawah ini (prioritaskan piramida yang paling bawah terlebih dahulu).

a. Arus Kas (prioritas pertama)

Advertisement

Prioritas pertama dalam perencanaan keuangan adalah memenuhi kebutuhan jangka pendek, dalam hal ini adalah mengelola arus kas, dana darurat, dan utang. Tidak heran jika keamanan keuangan disimpan paling bawah dalam piramida keuangan dengan bagian yang besar. Ketiga bagian tersebut adalah permasalahan keuangan jangka pendek yang harus dipastikan sehat. Keamanan finansial adalah seseorang dapat mencukupi kebutuhan dan pengeluarannya selama 12 bulan ke depan.

Jika Bapak/Ibu memiliki utang, fokus untuk membayar lunas utang tersebut. Cicil tiap bulan dan jangan menundanunda. Utang bisa berbentuk KPR rumah, utang konsumtif, utang kredit, atau utang apapun. Selain itu, fokuslah untuk memiliki dana darurat yang besarnya minimal 6x pengeluaran bulanan. Rumus perhitungan dana darurat dijelaskan sebagai berikut:

Dana darurat Pak Udin:

Setiap bulannya, kebutuhan Pak Udin sebesar 3 juta rupiah, yang digunakan untuk membayar listrik, air dan kebutuhan makan sehari-hari. Maka dana darurat yang harus disiapkan oleh Pak Udin dan keluarga adalah sebesar 6 kali pengeluaran bulanan, 6x3 = 18 juta. Uang 18 juta ini perlu terlebih dulu ada di dalam tabungan. Dana darurat berfungsi secara khusus untuk menghadapi berbagai kondisi tak terduga atau mendesak, misalnya saja risiko gagal panen, maupun kebutuhan mendesak lainnya.

b. Manajemen Risiko (prioritas kedua)

Preferensi yang kedua dalam arus kas adalah membayar biaya asuransi. Biaya asuransi menjadi salah satu biaya terpenting setelah membayar utang dikarenakan dengan asuransi Bapak/Ibu mampu mengalihkan resiko yang ada sehingga apabila terdampak risiko tersebut, Bapak/Ibu sudah siap menghadapinya karena telah memiliki asuransi. Asuransi dapat berupa asuransi jiwa, asuransi penyakit kritis, maupun asuransi rawat inap. Bapak/Ibu juga bisa menggunakan BPJS dalam hal ini. Preferensi ketiga dalam arus kas adalah tabungan dan investasi. Tabungan dan investasi adalah satu satu komponen keuangan yang fungsinya dipersiapkan untuk kebutuhan dan keinginan tujuan keuangan di masa depan. Dengan adanya tabungan Bapak/Ibu bisa menikmati simpanan apabila sedang membutuhkannya. Investasi membuat uang bekerja untuk kita. Ada banyak instrumen investasi yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk menyimpan aset, seperti emas, deposito, reksadana, saham, properti, dan lain-lain. Pilihlah investasi yang aman dan memiliki risiko kecil terlebih dahulu. Investasi penting dilakukan karena dapat mengunci aset kita agar tidak tergerus inflasi.

d. Dana hari tua/ dana pensiun (prioritas keempat)

Tingkat keempat dalam perencanaan keuangan adalah dana pensiun. Setiap orang menginginkan hidup yang nyaman ketika tua. Namun kenyamanan itu tidak dapat diraih apabila Bapak/Ibu tidak mempersiapkannya dari sekarang. Bapak/Ibu harus menghitung berapa kebutuhan dan berapa dana pensiun yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan Bapak/Ibu disaat anda tidak produktif lagi.

Semua itu harus direncanakan mulai saat ini. Dana pensiun dapat dialokasikan menggunakan instrumen investasi yang sesuai. Contoh perencanaan dana pensiun sebagai berikut:

Pak Udin setiap bulannya mendapatkan laba sebesar 3 juta rupiah dari hasil panennya. Selain penghasilan dari pertanian, Pak Udin juga memiliki bisnis toko kelontong di rumah dengan laba 2 juta per bulan. Sedangkan pengeluaran bulanan Pak Udin dan keluarga sebesar 3 juta rupiah. Itu artinya, setiap bulan Pak Udin bisa menyisihkan 2 juta per bulan untuk ditabung. Jika Pak Udin ingin memiliki dana pensiun sebesar 100 juta rupiah, maka Pak Udin hanya perlu 4 tahun 2 bulan untuk mencapai tujuan tersebut, jika dilakukan dengan disiplin. Dana pensiun Pak Udin bisa ditaruh di instrumen investasi yang memiliki risiko kecil, namun tetap memiliki imbal hasil yang cukup untuk melawan inflasi, seperti deposito, emas batang, dan reksadana pasar uang. Ketika sudah tiba masa pensiun, maka Pak Udin dapat menarik uangnya dan menggunakannya.

e. Distribusi kekayaan (prioritas kelima)

Terakhir dalam piramida perencanaan keuangan adalah warisan. Setiap orang tua pastinya menginginkan keturunan yang bisa hidup layak dan nyaman namun banyak orang tua lupa dan tidak mengetahui bahwa warisan bukan hanya sisa harta yang dimiliki oleh orang tua yang diberikan kepada keturunannya.

Namun warisan harus dipersiapkan sehingga keturunan anda dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan produktif lainnya. Goalsnya adalah keturunan anda bisa hidup sejahtera dengan warisan yang anda berikan.

Perencanaan keuangan membutuhkan waktu dan proses yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Tidak ada kata terlambat dalam merencanakan keuangan, kata penyesalan hanya hadir jika kamu tidak memiliki rencana keuangan. Apapun tujuan keuangan kamu sekarang, kapan pun waktunya, dan berapa pun biayanya semuanya dapat direncanakan dan diwujudkan.

This article is from: