3 minute read

Caleg Galau Hadapi Sistem Pemilu

Jelang Hari Pendaftaran, tak Kunjung Ada Kejelasan

PENDAFTARAN calon anggota legislatif mulai dibuka pada 1-14 Mei 2023 esok. Kendati demikian, partai politik masih menanti putusan MK mengenai sistem pemilu, terbuka atau tertutup. Para bacaleg, termasuk di bacaleg DPRD di Karawang, Bekasi galau memutuskan maju nyalon atau mundur. Semua menanti kejelasan. Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai sistem pemilihan umum atau pemilu proporsional terbuka dan tertutup masih samar. Karena itu, partai politik pun menyiapkan strategi untuk skenario terburuk. Skenario itu diam-diam bahakan di sejumlah parpol belum diumumkan kepada para calegnya. Gerindra misalnya. Partai besutan Prabowo Subianto ini berharap putusan MK adalah sistem pemilu proporsional terbuka. Jika yang terjadi sebaliknya, Gerindra telah meminta kadernya memenang - kan partai. Demokrat tak menyiapkan skenario apa pun karena memandang aturan kontestasi yang sudah ada tidak perlu diubah karena tahapan pemilu sedang berlangsung. Partai Bulan Bintang, sebaliknya, berharap sistem proporsional tertutup. Namun, juga siap dengan sistem terbuka. Itu baru di tingkat parpol. Situasi lebih dile-

Advertisement

Sorot

ASN Kota Bekasi Diizinkan Tambah Cuti Lebaran

KOTA BEKASI - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengizinkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menambah cuti libur Lebaran 2023.

Tri mengungkapkan, syaratnya adalah, para ASN mengajukan cuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Boleh, boleh (menambah cuti), asal dia (ASN) harus dengan izin. Kalau dia nggak izin nggak boleh, nah itu yang kami tindak, dia tidak izin kemudian menambah cuti,” ucap Tri dalam keterangannya, Senin (24/4/2023). Ia mengungkapkan, cuti tersebut merupakan hak dari para ASN. Sehingga, Pemkot Bekasi akan memberikannya jika memang ada pengajuan matis dihadapi langsung oleh para bacaleg. Sejumlah

“Haknya mereka juga kita berikan kalau memang mereka meminta untuk melakukan cuti karena sudah ada ketentuannya bahwa cuti itu diberikan masingmasing 5 persen dari OPD yang ada,” ucap Tri.

Lebih lanjut, Tri juga menyebut dirinya akan memberi hukuman apabila ada ASN yang menambah cuti tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1. Pelaksanaan Pada pemilu proporsional terbuka, parpol mengajukan daftar calon yang tidak disusun berdasarkan nomor urut dan tanpa nomor di depan nama. Sedangkan pada pemilu proporsional tertutup, partai politik mengajukan daftar calon yang disusun berdasarkan nomor urut. Nomor urut ditentukan oleh partai politik.

2. Metode pemberian suara Pada pemilu sistem proporsional terbuka, pemilih memilih salah satu nama calon. Sedangkan pada pemilu sistem proporsional tertutup, pemilih memilih partai politik.

3. Penetapan calon terpilih

Pada pemilu sistem proporsional terbuka, penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak.Pada pemilu sistem proporsional tertutup, penetapan calon terpilih ditentukan berdasarkan nomor urut. Jika partai mendapatkan dua kursi, maka calon terpilih adalah nomor urut 1 dan 2.

4. Kelebihan Pada pemilu sistem proporsional terbuka, mendorong kandidat bersaing dalam memobilisasi dukungan massa untuk kemenangan. Terbangunnya kedekatan antara pemilih dengan yang dipilih. Terbangunnya kedekatan antarpemilih. Pada pemilu sistem proporsional tertutup, memudahkan pemenuhan kuota perempuan atau kelompok etnis minoritas karena partai politik yang menentukan calon legislatifnya. Mampu meminimalisir praktik politik uang.

5. Kekurangan Pada pemilu sistem proporsional terbuka, peluang terjadinya politik uang sangat tinggi. Membutuhkan modal politik yang cukup besar. Rumitnya penghitungan hasil suara. Sulitnya menegakkan kuota gender dan etnis. Pada pemilu sistem proporsional tertutup, pemilih tidak punya peran dalam menentukan siapa wakil dari partai mereka. Tidak responsif terhadap perubahan yang cukup pesat. Menjauhkan hubungan antara pemilih dan wakil rakyat pascapemilu.

Melihat Pelaksanaan Program KBPP di Karawang

BKKBN dan DPPKB Lebaran di Rumah Sakit

Pelaksana Kepala BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi beserta jajarannya melakukan kunjungan kepada lima ibu yang baru saja melahirkan di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri di Rumah Sakit Rosela Karawang, Sabtu (22/4) kemarin.

KUNJUNGAN tersebut dilakukan dalam rangka memastikan pelayanan KB tetap berjalan meski pun di Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, kunjungan ini juga merupakan bentuk kepedulian BKKBN terhadap ibu pasca persalinan di Karawang.

“Ini momentun penting bagi sebuah keluarga, khususnya seorang ibu, dimana pada saat harusnya kumpul dengan keluarga besarnya, sang ibu harus berjuang hidup mati melahirkan buah hatinya di rumah sakit,” ujar dadi.

Pada kesempatan itu, Dadi mengatakan, salah satu tujuannya berkunjung ke Karawang adalah untuk memastikan program KB

Pasca Persalinan (KBPP) berjalan dengan baik.

“KBPP ini sangat penting untuk kesehatan ibu, pada saat pasca melahirkan hingga hari ke 42 itu adalah saat paling baik untuk seseorang menjadi peserta KB,” imbaunya. Dudi menilai, proses pelayanan KB di Karawang sangat baik. Terbukti, setiap tahun akseptor KB di Karawang sangat banyak. Ini menjadi bukti keberhasilan edukasi Dinas KB di Karawang berhasil. “Saya sangat mengapresiasi, disaat lebaran pun para pejabat dari Dinas KB Karawang menyempatkan waktu untuk menengok warganya di rumah sakit, untuk memastikan mereka menerima pelayanan KB yang baik,” ujarnya. Di sisi lain, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Sofiah melalui Sekretarisnya Imam Bahanan mengatakan, program KBPP merupakan

This article is from: