Karawang Bekasi Ekspres, 1 November 2019

Bintang Baru Warga Karawang Bekasi Purwakarta & Subang JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

KBEONLINE. ID

ONLINEMETRO.ID

karawangbekasiekapres

HARGA Rp3.000

BULAN INI, KEJAKSAAN TETAPKAN TERSANGKA KORUPSI Publik Menagih Janji Kejari Karawang KARAWANG- Hari ini tepat memasuki bulan November. Publik menanti janji Kejaksaan Negeri Karawang

Bulan November mendatang bakal ada tersangka korupsi dari pejabat dinas.

yang dalam sejumlah media massa kepala Kejari Karawang, Rohayatie menjanjikan akan menentapkan status tersangka dalam satu kasus yang sedang ditangani oleh kejaksaan.

Disinyalir, jika betul terjadi, penetapan tersangkan ini berkaitan dengan dugaan kasus hukum di Disdikpora

SOROT Pabrik dan Kawasan Wajib Bangun Rusun KARAWANG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mewajibkan semua pabrik menyediakan lahan untuk pembangunan rumah susun bagi karyawannya. Kebijakan itu mulai berlaku tahun 2020.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau biasa dipanggil Emil mengatakan, kebijakan itu pada dasarnya berlaku baik bagi pabruk yang sudah beroperasi maupun yang akan dibangun. Meski demikian, penerapan kebijakan akan lebih mudah diterapkan bagi pembangunan pabrik baru.

“Sekarang kalau ada investor mengajukan pembangunan pabrik, saya wajibkan harus ada hunian vertikal. Jika ada, baru diberikan izin,” ujar Emil, Kamis (31/10/2019).

Dijelaskan, kebijakan itu merupakan aspirasi dari pekerja. Mereka meminta agar diberikan tempat tinggal layak di dekat pabrik.

“Sebanyak 30 persen pendapatan orang Indonesia dihabiskan untuk transportasi. Kalau pekerja bisa tinggal di dekat pabrik, mereka bisa lebih banyak menabung,” ucapnya.

Ridwan Kamil mengatakan, tingginya upah tenaga kerja di Jawa Barat merupakan momok yang sering dikeluhkan investor.

Hal itu juga yang menyebabkan beberapa industri direlokasi ke provinsi atau negara lain. Meski demikian, tenaga kerja Jawa Barat masih memiliki keunggulan dalam hal kemampuan dan kecakapan kerja. “Saya baru saja bertemu investor dari Ke Hal...7

SEKILAS Jangan Biarkan Pasar Dengklok Terus Kumuh RENGASDENGKLOK- Pasar Rengasdengklok dikenal kumuh dan selalu macet. Saluran pembuangnya juga dibiarkan lama mampet oleh sampah-sampah pasar. Tidak mau terus berada dalam kondisi itu, dan dalam rangka menghadapi musim penghujan, Muspika Rengasdengklok dibantu Linmas,aparatur desa, PPKL serta warga mengadakan kerja bakti membersihkan saluran air di depan pertokoan, kemarin (31/10).

Camat Rengasdengklok, Sri Redzeki saat ditemui di lokasi mengatakan, kerja bakti ini untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan semua warga yang peduli Pasar Dengklok. Sudah saatnya Dengklo bersih dan teratur.

“Kita bersama-sama kerja bakti membersihkan saluran air yang penuh dengan sampah dan tanah yang mengakibatkan pendangkalan,” ujarnya.

Rohayati, Kepala Kejari Karawang (11 Oktober 2019)

Padahal secara kasat mata pemberitaan temuan korupsi sangat marak. Apakah ini juga memang sulit dibuktikan atau ada kesulitan lain.

Pancajihadi Al-panji.

Karawang yang beberapa bulan lalu sedang ditangani oleh kejaksaan.

Sorotan pelbagai kalangan soal penanganan hukum yang sedang ditangani oleh kejaksaan belakangan memang terus terjadi. Bukan tanpa sebab. Pasalnya, belakangan tahun ini penanganan hukum Kejari Karawang

soal tindak pidana korupsi dinilai melempem.

Salah satu pemerhati kebijakan publik yang juga Sekjen LSM Kompak Reformasi, Pancajihadi Al-Panji bahkan kepada KBE menuturkan, keheranannya soal nihilnya penanganan perkara korupsi di Karawang.

Ke Hal...7

Asyik, Rute Commuter Line Bisa Tembus ke Cikampek KARAWANG- Usulan Pemerintah Kabupaten Karawang agar Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line sampai ke Stasiun Cikampek direspons positif Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Namun WARGA Karawang perlu bersabar, lantaran pembangunan jaringan listrik KRL itu baru akan dibangun sampai Stasiun Karawang di 2020.

Deputi EVP 1 Daerah Operasional 1 PT Kereta Api Indonesia, Sofyan Hasan menuturkan, PT KAI hanya sebagai operator pengoperasian kereta api. Namun dari informsi yang ia peroleh rute KRL dari Jakarta akan diperpanjang hingga Karawang dan ke arah barat sampai ke Serang.

Menurutnya, pembangunan jaringan listrik ke Karawang dan Serang bakal dimulai 2020. Kemungkinan besar jaringan ke arah timur akan ditambah lagi hingga ke Stasiun Cikampek.

Dengan hadirnya KRL hingga Karawang, maka intensitas layanan kereta api dari kota Pangkal Perjungan ke Jakarta atau sebaliknya bakal lebih banyak. Bisa per jam atau lebih banyak lagi.

Ditambahkan, perpanjangan trek KRL awalnya hanya diprogramkan sampai Cikarang. Namun, pihak Ditjen PerkKe Hal...7

n Tiga Bandar Kena Ringkus

Tiga Kilo Ganja di Apartemen Sentraland

KARAWANG – Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Karawang meringkus tiga bandar ganja setelah melakukan penggerebekkan pada kamar sebuah apartement, di Desa Wadas, Ke-

Ke Hal...7

camatan Telukjambe.

Polisi mengamankan barang bukti berupa tiga kilogram ganja, sebagian di antaranya sudah dikemas alias Ke Hal...7

Salah Hitung Ganti Rugi KCIC? Dua Perusahaan di Kawasan Industri Meradang KARAWANG - Pengadilan Negeri Karawang resmi melakukan eksekusi pihak terdampak proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung di Desa Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat, Kamis (31/10).

Akan tetapi dua perusahaan yang juga menjadi pihak yang terdampak, menuntut kesalahan kesalahan prosedur dalam kesalahan penghitungan

Kantor Jasa Penilai Publik (KJP) MBPRU selaku penilai kerugian pihak terdampak.

Kuasa hukum, pihak terdampak PT. Ceres dan PT Batuah Bauntung Karawang Primaland, Chrisanto Sinaga, mengatakan bahwa akibat proyek tersebut PT. Ceres terbelah menjadi dua karena dilalui jalur kereta cepat, namun nilai kerugian yang diganti sama sekali tidak sesuai.

“Ada 6 perusahaan terkena dampak, secara undangundang adanya ganti kerugian, ganti rugi kalau sperti ini kami rugi. Seperti conKe Hal...7

Lima Truk Limbah Beracun di Darawolong

Polisi Buru Penyuruh Kelima Sopir Selasa, sekitar pukul tujuh malam. Lima truk beriringan tiba di tanah salah satu perumahan di Desa Darawolong, Purwasari. Lima truk itu diduga mengangkut limbah beracun. Warga awalnya menyangka truk bukan mengangkut limbah, tetapi truk milik pengembang perusahaan. Polisi bergerak, lima sopir truk berhasil diringkus. Tapi, siapa penyuruh kelima sopir ini?

ARIE FIRMANSYAH/ KARAWANG BEKASI EKSPRES

ARIE FIRMANSYAH, KARAWANG

POLISI memasang police line atau garis poliss di sekitar lokasi dibuangnya limbah, Rabu (30/10). Limbah beracu itu diduga kuat berjenis sludge atau lumpur

Kantor Redaksi: Jl. Pepaya No 20. Kelurahan Nagasari Kec. Karawang Barat Telp. / Fax: (0267) 8408492

SOROT: Polisi memasang police line atau garis poliss di sekitar lokasi dibuangnya limbah, Rabu (30/10).

beracun. Baunya sangat menyengat. Meski sudah diuruk oleh tanah.

Kepala Desa Darawolong, Kecamatan Pur wasari, Ke Hal...7

email: karawangbekasiekspres@gmail.com,

redaksikarawangbekasi@gmail.com

OPINI

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

2

Waktu Dua Bulan untuk Berhitung Kembali Oleh: Anda Marzudinta SAAT ini rumah sakit (RS), tenaga medis, rekanan farmasi, PMI, dan laboratorium yang ketir-ketir dana klaim dari BPJS Kesehatan tidak (atau terlambat) cair.

Awal tahun depan bisabisa perusahaan swasta dan pasien peserta mandiri BPJS Kesehatan ikut gelisah. Sebab, iurannya naik. Sesuai dengan Perpres 75/2019 tentang Jaminan Kesehatan.

Kalau untuk satu orang, kenaikan itu tidaklah terasa. Kelas III Rp 42 ribu per bulan, kelas II Rp 110 ribu, dan kelas I Rp 160 ribu.

Tapi, kalau untuk seluruh anggota keluarga, ya terasa sekali. Sebagai ilustrasi, keluarga kecil bahagia sejahtera dengan dua anak yang KB-nya sukses (bila memilih menjadi peserta mandiri kelas II BPJS Kesehatan) mesti membayar total Rp 440 ribu setiap bulan.

Demikian pula perusahaan atau pabrik swasta yang mesti menanggung sebagian iuran kepesertaan pekerjanya. Masih ada waktu dua bulan untuk berhitung kembali. Agar ketika 1 Januari 2020 tidak terkaget-kaget saat harus membayar iuran BPJS Kesehatan pekerjanya.

Kalau angka tersebut terasa berat, siasat yang paling simpel ya turun kelas.

Kalau sekarang membayar untuk kelas II, awal tahun

depan turun ke kelas III. Kepala keluarga dari contoh tadi ”hanya” perlu merogoh dompet Rp 168 ribu setiap bulannya. Kalau dibandingkan, tetap lebih murah daripada asuransi kesehatan swasta.

Aturan yang terbit sebelumnya mengatur jenis dan patokan pelayanan di fasilitas kesehatan. Alasannya, efisiensi. Karena defisit dana BPJS Kesehatan sudah sedemikian besarnya. Mencapai triliunan rupiah.

Kali ini berbeda. Peraturan presiden yang baru terbit itu mengatur nominal pembayaran dari peserta. Dengan kata lain, dari pasien atau keluarganya. Apakah peserta otomatis mendapatkan peningkatan pelayanan setelah rajin membayar?

Bisa ya, bisa tidak. Sebab, dana yang terkumpul, harapannya, bisa menutup kekurangan dana kronis yang terjadi di BPJS Kesehatan.

Kekurangan dana kronis itu dampaknya panjang ke jalur selanjutnya. Di antaranya, begini. BPJS Kesehatan terlambat membayar klaim yang diajukan RS. Artinya, RS mesti menalangi dulu tagihan dari fasilitas atau rekanan kesehatan yang berkaitan dengannya.

Tenaga medis mesti siap kalau jasa pelayanannya tidak dibayar penuh, menyesuaikan kemampuan ”dompet” RS. Ya kalau owner atau yayas-

an yang menaungi RS swasta bermurah hati menalangi dulu. Kalau dananya paspasan atau RS utang bank sebagaimana yang sudah berlangsung selama ini, tetap saja para tenaga kesehatan itu waswas. Tugasnya mulia, melayani orang sakit.

Jangan sampai lah mereka jadi gelisah dan tak tenang bekerja karena kebutuhan keluarganya tidak terpenuhi dengan baik.

Apakah kekurangan dana kronis BPJS Kesehatan itu berkaitan dengan buruknya kondisi kesehatan masyarakat Indonesia? Antrean panjang sejak subuh di unit rawat jalan atau poliklinik RS menjadi pemandangan sehari-hari.

Mungkin diperlukan kajian mendalam dalam hal promosi kesehatan dan pencegahan dari sakit. Mungkin ada yang tidak tepat pada pola hidup kita sehari-hari.

Mungkin kita sebagai warga negara Indonesia yang tubuhnya masih sehat harus berusaha sekeras-kerasnya untuk terus menjaga kesehatan.

Agar tidak menambah tingkat kunjungan orang sakit ke fasilitas kesehatan.

Agar tidak menambah beban negara melalui BPJS Kesehatan itu. Agar iuran yang kita setorkan tersebut bisa terkumpul untuk memulihkan defisit di BPJS Kesehatan. (*) *) Jurnalis

Perjanjian Terakhir dengan Mbaureksa Gunung Bogang (2/BERSAMBUNG) Cerpen oleh Bonari Naboenar *)

RUMAH SAKIT 1.

RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG Jl.Pangkal Tanjungan Km. 2 Karawang

0267-414520 0267-414521 0267-414522

2.

RUMAH SAKIT BAYUKARTA Jl.Kertabumi No. 44 Karawang

267-401817 0267-401818 0267-402731 0267-404472 0267-404472

3.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG Jl. Galuh Mas Raya No. 1 Karawang

0267-640444 0267-640445 0267-640666

4.

RUMAH SAKIT DEWI SRI Jl.Arif Rahman Hakim NO. 1A Karawang

0267-402855 0267-406445 0267-412246

5.

RUMAH SAKIT CITO Jl. Arteri Tol Karawang Barat

0267-414245 0267-414264 0267-414306

Bisa tiga hingga empat orang bersama-sama untuk jenis kelamin yang sama.

Mengepung belik atau kolam yang dibuat dengan semen dan batu mengikuti bentuk alamiahnya. Dengan papan penghalang cukup setengah badan. Maka, dari kejauhan sudah terlihat apakah yang sedang mandi laki-laki atau perempuan.

Sesuai dengan jenis pakaian yang disampirkan di dinding penghalang yang cuma setengah badan itu.

Waktu itu, saya tidak tahu ke mana arah pertanyaan nenek. Jauh hari kemudian, baru saya tahu bahwa dhedhemit penjaga Kali Dali adalah yang paling disegani dibandingkan dengan dhedhemit atau dhanyang di dua kali lainnya. ’’Lewat Kali Dali, Nek,’’ jawab saya.

Bersama Pak Adi, saya bersama belasan teman lainnya memang memasuki hutan di lereng Gunung Bogang melalui Kali Dali. Lalu naik sampai puncak dan bertemu dengan rombongan lain. ’’Kamu tidak kencing di sembarang tempat, bukan?’’ ibu tampak khawatir. ’’Tidak mencabut bibit mahoni yang ada di dekat kali, bukan?’’ imbuh nenek. Lalu, setelah dua atau tiga pertanyaan berikutnya saya jawab dengan kurang semangat, bersahut-sahutan ibu dan nenek menyampaikan petuah. Agar di luar acara yang diadakan oleh sekolah saya tidak menaiki Gunung Bogang sampai puncaknya.

Agar saya berhati-hati dan tidak mencabut atau memangkas ini-itu di bawah pohon besar seperti beringin, apak, atau pohon lainnya. Di hutan, atau di kawasan tutup sumber. Di

mana pun. Bukan hanya di kawasan Gunung Bogang.

Kadang saya membayangkan, jika saja benar air laut itu pernah menyembur di puncak Gunung Bogang dan tak terhentikan, pasti kawasan lembah dari Kali Tenggong hingga Laut Selatan akan jadi sungai yang tak pernah berhenti mengalir. Sama, atau lebih besar daripada Sungai Brantas.

Dan kampung saya pasti tidak akan jadi wilayah yang tandus, yang selalu kekurangan air setiap musim kemarau datang. Malahan, akan sangat berpotensi jadi desa wisata yang menarik perhatian dunia. Sayangnya, orang-orang pada waktu itu memandangnya sebagai ancaman. Padahal, yang menyembur itu air laut, beserta ikan-ikannya. Bukan lahar.

Saya juga kadang bertanya-tanya, mengapa pada waktu itu cukup hanya

seekor kambing kendhit yang dilemparkan ke tengah semburan sebagai tumbal.

Mengapa bukan seekor sapi, atau kerbau. Oh, ya, selain seekor kambing kendhit, di sekitar semburan itu ditanam pula andong dan puring. Anehnya, setelah ribuan atau ratusan ribu tahun berlalu, andong dan puring itu tidak berkembang biak memenuhi puncak.

Melainkan, lebih tampak seperti bertahan sebagai dua rumpun tanaman yang tak terurus. Tumbuh cenderung kerdil. Padahal, tak ada bekas penebangan atau pemangkasan.

Mengapa semburan air laut itu harus dihentikan?

Pertanyaan seperti itu selalu terulang di benak saya.

Sebenarnya sudah ada jawabnya, dari para orang tua, ’’Warga sekitar tidak menginginkan kampungnya tenggelam jadi lautan.’’ Tetapi,

itu bukan jawaban yang memuaskan. Sebab, seberapa pun besar semburan itu, asalkan tidak melebihi Bengawan Solo atau Brantas di musim hujan, tentu akan terus mengalir ke laut.

Sebab, kampung-kampung di seputar Gunung Bogang adalah kawasan bebukitan. Kecuali dengan sengaja dibuat bendungan, tidak ada kawasan yang akan memerangkap air untuk menjadi danau atau telaga kecil sekalipun.

Barangkali itu kecelakaan sejarah jika peristiwa semburan air laut itu benar adanya. Jika hanya mitos tidak berdasar fakta, pesan apa yang ingin disampaikannya? Itu pertanyaan juga.

Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggaung di benak saya, terutama ketika musim kemarau datang memanjang. Kampung saya jadi kering kerontang. Jan-

gankan air bersih, air kotor untuk menyiram tanaman pun susah didapat.

Dari tahun ke tahun, keadaan makin parah. Maksud saya, kekeringan itu. Apalagi, sejak Zaman Reformasi, habis dibabat itu pohonpohon mahoni. Gunung Bogang benar-benar gundul. Segundul-gundulnya.

Untuk beberapa lama. Sampai pohon-pohon pinus meninggi dan merindang.

Tetapi, konon itu juga mengakibatkan makin menipisnya kandungan air di dalam tanah. Ditambah lagi, warga juga menanam sawit di pekarangan maupun di lahan yang dikuasai Perhutani, dan mereka kelola bersama.

Padahal, sawit lebih rakus air daripada pinus. Banyak warga yang pulang dari Kalimantan sebagai buruh di perkebunan sawit membawa kabar bahwa kurang dari lima tahun, rawa-rawa dan lahan gambut menjadi kering setelah ditanami sawit.

Tetapi, sebagian buruh sawit lainnya pulang ke kampung justru membawa biji sawit untuk disemai, dan ditanam.

Kokok ayam hutan di lereng Gunung Bogang terdengar saban hari. Terutama pada pagi buta, seperti membangunkan warga yang masih bermimpi. Hidup yang nyata sudah harus dihadapi. Itu dulu. Kini tiada lagi. Kali Nglaran, Kali Dali, dan Kali Tenggong pun tinggal semacam reruntuhan masa silam. Sekarang tidak ada lagi orang pergi ke kali untuk mandi atau mencuci. Semua itu bisa dilakukan di rumah, setelah setiap keluarga menarik air dari sumbernya atau dari sumur-sumur buatan di lereng Gunung Bogang dengan slang atau pipa. (*)

Hubungi : ( 0267 ) 8408492 : ( +62 ) 885710657938 DIJUAL TANAH SHM LUAS TANAH 1.736 M2, LOKASI Jl. JENDRAL AHMAD YANI. KAMPUNG RANGGAWULUNG K E L U R A H A N PA S I R K A R E U M B I .

KECAMATAN SUBANG KAB. SUBANG, HUBUNGI : 0812139899. ATAS NAMA ABDUL BANK MANDIRI

BUTIK NISAY butk mnyediakn kerudung lukis, sptu mimosabi & brbgai pakaian dr anak hngga dwasa, aksesoris hingga lainnya, Hub: di Jln Raya Galuh Mas City Walk Karawang

KEHILANGAN D I I N F O R M A S I K A N B A H WA AUTO 2000 KEHILANGAN DOKUM EN BERUPA SAT U SET SURAT PEMESANAN KENDARAAN DENGAN NOMOR T262 42726 DAN T262-42714 ATAS KEHILANGAN TERSEBUT TELAH DILAPORKAN KEPADA KEPOLISIAN DENGAN NOMOR LKBS/ C/955(&)1200/X/2019/SEK KRW. BERKENAAN DENGAN KEHILANGAN TERSEBUT AUTO 2000 TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENGGUNAAN TERSEBUT SEJAK TGL 23 OKTOBER 2019

KEHILANGAN

KEHILANGAN

KEHILANGAN SERTIPIKAT TANAH ATAS NAMA EMBENG BIN EOT, KP. CIRANJI BARAT RT. 04 RW.04 DESA RAGEMANUNGGAL, KEC. SETU-KAB. BEKASI, TANAH SAWAH SELUAS: 852 METER PERSEGI, NO. HAK : 00445 HUB. MAKSUM : 0857-1687-3900

HILANG BPKB MTR HONDA BEAT MERAH DD 6179 QE TH 2014 A/N DIMPU GULTOM D/A VILLA INDAH PERMAI BLOK I 4/5 BKS UTARA NOKA MH1JFN115EK130790 NOSIN JFN1E1132615

KEHILANGAN HILANG HAK GUNA BANGUNAN NO 6499 NAMA UTI DJULIHARTI LUAS 60M2 ALMT DS KEBALEN BLOK KAV AH3 NO 36 KEC BABELAN KAB BEKASI

WEBSITE MENERIMA JASA PEMBUATAN WEBSITE, SPACE UNLIMITED, PERTAHUN SUDAH TERMASUK POSTING DAN DOMAIN, SOAL HARGA HUBUNGI NOMOR 081929009212

DIJUAL RUMAH

Luas Tanah 122 m2 Luas Bangunan 70 m2 Harga 1,5 M (Nego) Lokasi : Galuh Mas Metropolis Blok IV No.A1 HUBUNGI : MARYANI 0821 1486 3288

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

Semangat Baru Urang Subang

Disdukbud Gelar Pembinaan Pada Puluhan Kepala Sekolah SD SUBANG - Sebanyak 99 Kepala Sekolah SD dari 4 Kecamatan beserta Pengawas dari Kecatan Serangpanjang, Sagalaherang, Ciater dan Jalancagak menghadiri kegiatan Dessiminasi dan Singkronisasi Bidang Pembinaan Sekolah Dasar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang tahun 2019, yang digelar di Aula Kecamatan Jalancagak, Kemarin, (31/10).

Dalam Kegiatan tersebut Hadir Kepala Dinas Pendidikan H. Kusdinar, Kabid GTK Mukti, Kasi Kurikulum Ade Cece, Kasi Sarana dan Kasi Kesiswaan beserta puluhan Kepala Sekolah SDN dari 4 Kecamatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang H. Kusdinar, mengungkapkan,” kegiatan ini hanya pembinaan untuk persiapan 2020 yang harus direncanakan sekarang, dievaluasi karena merupakan evaluasi untuk ditindak lanjuti 2020, baik itu mengenai sarana dan prasarana, masalah kesiswaan atau masalah kurikulum dan penilaiyan,” ungkapnya.

“Tujuan dan harapan dilaksanakan kegiatan ini, untuk meningkatkan kuwalitas pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana, tersedia Kurikulum sangat epektif untuk dijalankan dan sumberdaya Guru meningkat,” Ujar H. Kusdinar.

Kasi Sarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang Maman Warman, mengatakan,” kegiatan Desiminasi dan Singkronisasi bertujuan untuk menyampaikan impormasii kepada Kepala Sekolah dan nanti kepala Sekolah harus bisa menyampaikan impormasi kepada guru,” ungkapnya.

“Terkait Singkronisasi, menyingkronkan antara Dinas Pendidikan termasuk mengsingkronkan guru dengan Kepala Sekolah, guru dengan operator Sekolah termasuk Kepala Sekolah dengan mitra Kerja Komite Sekolah,” pungkasnya “Berharap dengan diadakannya kegiatan Desiminasi dan Singkronisasi ini, di tahun 2020 ada perubahan, baik sarana pisik bangunan juga kwalitas mutu Pendidikan, jangan sampai kejadian kebelakang terulang kembali,” tambahnya.

Sementara Pengawas SDN Kecamatan Jalancagak Endang Sutarna, mengatakan,” diadakan Desiminasi dan Singkronisasi sangat penting, untuk pembinaan di Sekolah Dasar yang diadakan ditiap tiap Kecamatan, menyingkronkan antara atasan dengan bawahan dikebijakan, regulasi jadi nyambung,” ujar Endang.

“Selanjutnya dengan diadakan setiap tahun, selain memotivasi juga memberikan semangat kerja bagi rekan kerjanya. Berharap dengan kegiatan ini output Pendidikan di tiap tiap kecamatan lebih bagus lagi,” pungkasnya.(fer/tom)

Hadapi Musim Hujan, Bupati Sambangi Bapennas Bahas Irigasi SUBANG - Bupati Subang H. Ruhimat didampingi Kepala Dinas PUPR Ir. Besta Besuki mendatangi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kemarin,(31/10).

Ke d a t a n g a n Ru h i m a t pun tidak sendiri, dirinya di dampingi Kepala B a p e n n a s I r. S u h a r s o

Manoarfa, MA dan Dirjen Pengairan dan Irigasi Abdul Malik Sadat Idris, ST, M.Eng guna melanjutkan perencanaan Kabupaten Subang terkait kebutuhan ir igasi dan pengairaan dalam peningkatan pertanian, peternakan dan industri.

Ruhimat mengatakan,

penataan dan pembenahan irigasi dan perairan menjadi salah satu hal yang urgent terkait pembangunan program pemerintah Pusat dan Provinsi.

Bukan hanya itu,lanjutnya, menjelang musim hujan, masalah irigasi atau perairan akan menjadi masalah baru

jika tidak segera diantisipasi.

“Doakan saja semuanya segera berjalan. Ini semata-mata demi menjadikan Subang Jawara,” ujarnya.

Untu k ke d e p a n nya i a menambahkan, pihak dari badan Bappenas akan meninjau kembali tata ruang Kabupaten Subang

yang akan s egera diselaraskan dengan Provinsi Jawa Barat dan Pusat, untuk menuju Subang Jawara ( jaya, istimewa, sejahtera).

“Selanjutnya akan dijadwalkan audiensi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dengan Bapennas” pungkasnya. (tom)

Pelabuhan Patimban Bangun Seawall, Breakwater dan Pengerukan Alur SUBANG - Pekerjaan pembangunan Pelabuhan Patimban di area laut untuk paket 2 telah berjalan 14 persen.

Diketahui ,Pekerjaan yang menghabiskan dana tidak sedikit tersebut meliputi 2 Paket yaitu Breakwater (pemecah gelombang), dan Seawall (dinding laut) serta pekerjaan pengerukan alur yang dikerjakan oleh Toyo, Adhi Karya dan Wakachiku Joint Venture.

Hal ini diutarakan Tim Teknis Paket 2 KSOP Kelas II Patimban Mohamad Jorgie Dikatanya , dari progres sebesar 14 persen pada bulan Oktober ini, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi seawall serta breakwater.

“Kalau untuk seawall kita sudah persiapan mendatangkan kapal-kapal untuk pemancangan, pemancangan juga sudah mulai dilakukan, saat ini di area bagian timur,” ujarnya.

Mengenai pengerukan alur, ia menerangkan, sampai saat ini masih dalam tahap persiapan. Rencananya pekerjaan untuk pengerukan alur akan dilakukan pada tahun 2020 mendatang.”œKalau untuk pengeruak alur masih persiapan, schedule nya itu tahun depan,” jelasnya.

Mengenai banyaknya material bambu, menurutnya, dalam pekerjaan paket 2 bambu akan digunakan dalam konstruksi breakwater.”œKalau untuk di seawall itu pancangnya kan pakai baja, kita untuk breakwater pakai bambu karena bukan mencari daya dukung keatas tapi daya gesernya. Bambu itu lebih elastis dibanding baja,” ucapnya.

Jorgie menambahkan, mengenai struktur pekerjaan breakwater itu ada banyak dan tidak hanya bambu. Namun untuk jadi pondasi pancang, masih akan diberti material lain seperti bebatuan.

Dikatakanya, Paket 2 sendiri mulai beraktivitas di Patimban sejak Maret 2019 dan pelaksanaanya akan berlangsung hingga 2 tahun kedepan tepatnya hingga Maret 2021.Mengenai progress paket 1 yang mengerjakan kontruksi terminal kendaraan, Jorgie tidak mengetahui secara pasti. Sebab ada tim khusus lainnya yang menangani paket 1.”œKalau untuk paket 1 persisnya saya kurang hafal, ada tim lain. Tapi saat ini sedang tidak ada disini (KSOP), ada tugas lain,” imbuhnya. Pada Juni lalu, Menhub Budi Karya Sumadi yang meninjau ke Pelabuhan Patimban menyebut, progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah 29 persen. Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen. (*tom)

Pelatda PON XX Papua, Olahraga Muaythai Minus Anggaran “Beban dana operasional untuk kelancaran pelatda jelang PON XX Papua Minus 315 Juta” SUBANG - Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia Jawa Barat mengaku prihatin terhadap minimnya dukungan anggaran yang dialokasikan terha-

dap perkembangan olahraga beladiri Muaythai.

Pasalnya, hingga kini beban dana operasional untuk kelancaran pelatda jelang PON XX Papua saja masih minus sebesar Rp315 juta.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum Pengprov Muaythai Jabar Nendy Suryanegara. Nendy menyayangkan lemahnya keberpihakan Pemprov Jawa Barat terhadap cabang olahraga yang berprestasi, Kemarin, (31/10).

“Dengan segenap upaya kami berjuang membina ratusan atlet dari nol hingga mereka menjadi atlet

yang kompetitif dan meraih gelar juara. Namun raihan tersebut seperti belum berarti apa apa bagi pemprov. Terbukti dengan rendahnya dukungan anggaran yang diberikan,” ucap Nendy, usai menerima kedatangan Inspektorat Daerah Jawa Barat ke kantor dan sasana Muaythai di Subang.

Nendy menyebut, untuk sementara ini, kekurangan dana operasional pelatda tersebut ditalangi Ketum Muaythai Jabar Rahyang Mandajati Evi Silviadi. “Padahal, kebutuhan operasional pelatda ke depan

masih sangat besar. Bulan Desember 2019 kita menghadapi Babak Kualifikasi PON XX Papua. Pada 2020, tentu akan lebih padat lagi pelatihan yang harus ditempuh oleh atlet,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk segera menuntaskan kebutuhan cabor Muaythai.

“Visi Jabar Juara di sektor prestasi olahraga juga harus mendapat perhatian serius dari Kang Emil. Prestasi bagus tidak mungkin tanpa dukungan anggaran yang memadai,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Muay-

thai Jabar sejauh ini di bawah kepemimpinan Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi telah menorehkan prestasi mentereng. Para atlet binaanya telah merengkuh gelar juara di berbagai ajang nasional bahkan internasional. Deretan tropi yang berjejer di lemari koleksi mulai dari Piala KSAD, Piala Wapres, sampai Piala Presiden RI. Kontingen Muaythai Jabar sampai mewakili Indonesia di kejuaraan internasional dan menjadi Juara Umum di Makassar tahun 2017. (fer/tom)

PENDIDIKAN

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

4

Disdikpora Paksakan SMP untuk UNBK Fasilitas Kurang Memadai KARAWANG – Upaya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang mewajibkan seluruh sekolah, melaksanakan Ujian Nasinal Berbasis Komputer (UNBK) b a g i S M P. Na m p a k n y a masih terlalu memaksakan dan belum bisa dilaksanakan secara penuh.

Seperti yang dialami oleh SMPN 1 Tirtamulya, Apih S odikin, Wakasek Kesiswaan mengaku bahwa untuk sekolah yang sudah paling favorit di lingkungannya, itu saja belum bisa memastikan UNBK mandiri di sekolah. Bayangkan saja, kata dia, jika Disdikpora masih memaksakan SMP untuk UNBK. “Mungkin masih banyak sekolah yang menumpang atau memggunakan fasilitas di sekolah lain. Disini aja

mungkin akan menumpang di SMK lain,” ucapnya kepada KBE, kemarin.

Jika dilihat dari fasilitas masih banyak kekurangan mulai dari jumlah unit komputer. Serta kesiapan sekolah dalam melaksanakan UNBK. Jika dinas pendidikan tetap memaksakan sekolah ada beberapa pertimbangan bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas yang memadai.

“Kalau menumpang kita harus kerja ektra untuk siswa bisa sampai ke lokasi UNBK di sekolah lain. Harus menyediakan kendaraan bagi siswa karena bahaya kalau siswa harus pergi ke sekolah jauh,” ungkapnya.

Belum lagi, kata dia, kesiapan siswa dan sekolah selain fasilitas pihak sekolah juga mau tidak mau harus memfasilitasi segala kebutuhan saat pelaksanaan UNBK nanti. Pertama belum lagi biaya sewa fasilitas UNBK yang menumpang, kendaraan umum bagi siswa serta kinerja tugas pengawas sekolah.

“Banyak pertimbangannya, kalau kata saya jika belum siap jangan memaksakan sekolah, sekolah sekolah di kota mungkin mampu tapi gimana nasib sekolah yang berada di pelosok dengan kurangnya fasilitas, kalau sekolah belum merata jangan memaksakan sekolah,” pesannya.

Sebelumnya Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang, Cecep menjelaskan dalam pelaksanaan ujian nasional baik swasta maupun negeri harus berbasis komputer. “Siap tidak siap harus UNBK,” ucapnya.

Dengan jumlah peserta ujian yang banyak harus dimbangi pula dengan jumlah unit komputer yang dibutuhkan oleh sekolah.

Jika dalam setiap satu sekolah memiliki jumlah peserta sebanyak 500 peserta ujian minimal kata dia setengah dari jumlah peserta unit komputer yang dibutuhkan dalam satu sekolah. “Tahun depan kita wajibkan semua untuk UNBK,” tuturnya. (oib)

Siswa Teknik Juara Putra Batik KARAWANG – Anak SMK/STM biasanya identik dengan mesin dan alat-alat perkantoran. Berbeda dengan teman sebayanya, Ujang Sopandi, pelajar kelas 11 di SMK IPTEK Cilamaya.

Berhasil menorehkan prestasi gemilang di bidang fashion, sebagai runner up Putra Batik Karawang.

Ujang merupakan putra asal Cilamaya pertama, yang turut andil di ajang bergengsi tersebut. Siapa sangka, anak teknik elekrto itu, berhasil menyingkirkan puluhan peserta dari sekolah-sekolah elite

perkotaan.

Lahir di Karawang, 5 Mei 2003. Ujang yang baru berusia 16 tahun.

Dikenal sebagai siswa yang aktif, cerdas, dan pandai berbahasa Inggris di sekolahnya. “Saya senang dan tak menyangka. Bisa menjadi juara 2, membuat orang tua dan sekolah saya bangga,” ungkap Ujang kepada KBE, kemarin, (31/10).

Dalam ajang tersebut, kata Ujang, ia merupakan satu-satunya pelajar asal pesisir Cilamaya.

Meski bukan jadi favorit.

Ujang justru melesat jauh.

Dari penyisihan 40 besar,

kemudian mengerucut jadi 5 besar. Hingga akhinya masuk tiga bedar, dan diumumkan sebagai juara 2.

“Waktu itu yang juara 1 mahasiswa dari Unsika,” katanya.

Ke p a l a S M K I P T E K Cilamaya, Engkos Kosim mengatakan, selama ini, ajang semacam itu selalu dikuasai oleh anakanak di sekolah perkotaan. Dengan kemenangan Ujang, diharapkan bisa jadi motivasi untuk anak-anak di pesisir. Agar percaya diri dan optimis, untuk menjadi juara dalam lomba-lomba

semacam Putra Putri Batik Karawang.

“Awalnya anak-anak di pinggiran kota ini pesimis. Dengan kemenangan Ujang, diharapkan teman-temannya termotivasi, agar bisa unjuk gigi,” ungkapnya.

Masih kata Engkos, selain mendapat title runner up Putra Batik Karawang. Kemenangan Ujang di ajang bergengsi itu, diganjar hadiah beasiswa full sampai lulus, dari sekolah. “Di SMK IPTEK Cilamaya, siapa pun yang berprestasi, jaminannya adalah beasiswa,” tegasnya. (wyd)

Drumband SMPN 1 Cikampek Tingkatkan Kreativitasi KARAWANG – Sejumlah siswa siswi yang tergabung dalam anggota Drumband S M P N 1 C i k a mp e k t a k pernah berhenti berlatih.

Untuk meningkatkan kreativitas melalui kegiatan ekstrakurikuler. Serta Selain persiapan perlombaan antar sekolah.

Kepala SMPN 1 Cikampek, Wawan Hermawan Mpd mengatakan, bahwa dengan memainkan alat musik, siswa dilatih kreativitas serta daya ingatnya. Karena seorang pemain drumband akan terus menggunakan otak kanan dan kirinya selama memainkan alat musik.

“Kebanyakan orang yang

bermain alat musik pasti memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan yang lainya. Bahkan siswa yang tadinya biasa saja, karena sering memainkan alat musik, maka daya fikirnya akan terus meningkat,” katanya kepada KBE, kemarin.

Wawan menyampaikan, jika tim dr umband sekolahnya akan tampil di suatu acara, maka biasanya latihan lebih ditingkatkan.

Karena para siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menguasai alat musik serta iramanya.

Belum lagi variasi gerakan untuk semakin memperin-

dah penampilan.

“Untuk bisa menguasai alat musik drum band, biasanya siswa membutuhkan waktu sampai satu tahun lebih. Tapi jika untuk dasar saja, siswa bisa dengan beberapa bulan saja,” terangnya.

Wawan berharap semoga dengan seringnya siswa megikuti latihan dalam drumband. Siswa bisa lebih cerdas dan tanggap dalam mengikuti pelajaran disekolahnya. “Ya semoga ke depanya drum band ini bisa lebih berprestasi lagi. Dan para siswa bisa tanggap dalam mengikuti pelajaran,” imbuhnya. (oib)

WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES

PUTRA BATIK : Ujang Sopandi, pelajar SMK Iptek Cilamaya, foto bersama Kepala Sekolah, Engkos Kosim.

Wawan : Pelaksanaan UNBK Mandiri KARAWANG – Menjelang simulasi pelaksanaan Uj i a n Na s i o na l B e r b a sis Komputer (UNBK) di Karawang. SMPN 1 Cikampek mulai mempersiapkan segala kebutuhan menjelang pelaksanaan.

Seperti yang terlihat di ruangan kelas halaman sekolah sore kemarin. Sebanyak 3 ruangan kelas sudah mulai dilakukan persiapan sebagai ruangan UNBK nanti. “Alhamdulilah di awal pelaksanaan UNBK SMP tahun ini kita bisa mandiri,” kata Kepala SMPN 1 Cikampek, Wawan Hermawan Mpd S e b e l u m n y a, s e k o l a h yang baru hanya memiliki ko mpu te r s eba nya k 20 unit. Mendapatkan bantuan jenis unit komputer dari dinas pendidikan sebanyak 93 unit komputer dan 3 server. Dari bantuan yang diberikan kata dia b i s a m e m b a nt u b e b a n sekolah dalam melaksana-

kan UNBK. “Kalau tidak ada bantuan

dari Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) kita

mungkin tidak bisa mandiri, sangat membantu,”

akunya.

Tak hanya itu dari jumah

peserta UNBK sebanyak 364 siswa, akan di fasilitasi

dengan 3 ruangan yang akan mereka gunakan saat melaksanakan simulasi U N BK na nt i . Ma k a t a k heran jika sampai saat ini pihak keluarga besar sekolah tengah disibukan dengan segala persiapan menjelang simulasi.

“Tanggal 13 kita sudah mulai melaksanakan simulasi jadi harus kebut persiapan, bisa sampai malam di sekolah,” tuturnya.

Wawan berharap pada pelaksanaan simulasi UNBK nanti bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Meskipun ada kendalan dalam pelaksanaan nanti bisa menjadi bahan evaluasi ketika melaksanakan UNBK. “Jadi pas simulasi nanti kita bisa tau sejauhmana persiapan kita dan apa aja kendalanya, pas pelaksanaan UNBK bisa tau apa aja kekurangannya,” pungkasnya. (oib)

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

METRO KARAWANG

5

Pendi : Kades Kutamekar Pasang Baliho Anggaran DD KARAWANG – Belum dipasangnya baliho Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel mendapat sorotan dari Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Pendi Anwar.

Pemasangan baliho tersebut merupakan bentuk keterbukaan, karena memuat rincian pendapatan belanja dan pembiayaan desa. Serta serapannya dengan detail, diwajibkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Pendi Anwar meminta agar para kepala desa memasang baliho tersebut karena sudah menjadi aturan. “Sudah aturannya. Ini sebagai bentuk transparansi informasi kepada publik. Seyogyanya, ketika itu sudah berjalan maupun masih sekedar program, harus dipasang agar masyarakat tahu semua,” ujarnya kepada KBE, Kamis (31/10).

Menurut Pendi, Desa Kutamekar yang belum memasang baliho harus tetap dilakukan. Pemasangan baliho yang memuat rencana sampai realisasi, walaupun wewenang pemeriksaan terkait penggunaan dana desa berada Inspektorat.

“Itu tentunya urusan Inspektorat, kan ada Riksus LKPJ. Riksusnya dulu seperti apa, kalau memang dia riksusnya tidak ada masalah pasang dong supaya transparan, karena yang lain juga sama,” ujarnya.

Dikatakannya, ada petunjuk teknis yang mengatur pemasangan baliho seperti yang disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, beberapa tahun lalu. “Saya mendorong agar Pemerintah Desa Kutamekar memasang baliho tersebut,” ungkapnya.

Seperti diketahui, berbeda dengan Desa Kutamekar, desa lainnya yang ada di Kabupaten Karawang, telah memasang baliho petunjuk informasi tentang APBDes. (gie)

ORGANISASI DPD KNPI Gelar Kejurda Futsal Antar Pelajar KARAWANG – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karawang.

Akan mengadakan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Futsal antar pelajar SMA/SMK se- Kabupaten Karawang tanggal 9 - 11 November 2019.

Kegiatan yang memperebutkan Piala Bupati 2019 ini akan digelar di lapangan Antic Sport Center Karawang. Dengan total hadiah Rp 10 juta untuk kategori champions, runner up, 3rd place, bestplayer, top score.

Ketua DPD KNPI Karawang, Lukman N Iraz mengatakan, penyelenggaraan event ini, masih dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke- 91.

Bertujuan untuk mengajak para pemuda agar terus memupuk rasa cinta kepada bangsa dan negara.

Dengan menanamkan rasa nasionalisme dan menjaga nilai- nilai sejarah perjuangan dan gerakan para pemuda dalam sejarah perjalanan bangsa.

“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi salah satu wadah bagi para pemuda. Khususnya para pelajar sekolah menengah maupun kejuruan yang merupakan generasi muda. Untuk menyalurkan minat dan bakat, serta ajang bagi mereka dalam mengukir prestasi khususnya di bidang olahraga,” ucapnya kepada KBE, Kamis (31/10).

Dikatakan Lukman, pendaftaran peserta sudah dimulai sejak hari ini 31 Oktober hingga 6 November mendatang. “Pendaftaran sudah kita buka mulai hari ini hingga 6 November mendatang, tanggal 7 November kita akan lakukan teknikal meeting kemudian tanggal 9 sampai 11 November pelaksanaan,” ujarnya.

Lanjut Lukman, tidak hanya itu kembali Lukman menerangkan DPD KNPI Kabupaten Karawang juga akan mengelar simposium, donor darah dan diklat bela negara bagi generasi muda. Yang juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Hari Sumpah Pemuda dipadukan dengan Hari Pahlawan Nasional. (gie)

Pembangunan Harus Ramah Anak dan Disabilitas K A R AWA N G – S e s u a i pedoman dalam undangundang nomor 25 tahun 2004, tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial (Pemkesos) Bappeda Karawang, menggelar acara bimbingan teknis (Bimtek), perencanaan pembangunan daerah, yang setara bagi perempuan, anak dan penyandang disabilitas.

Kabid Pemkesos Bappeda Karawang, Dedi Nuryadi menjelaskan, sesuai uu nomor 7 tahun 1984 tentang hak dipil perempuan, uu nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, dan uu nomor 8 tahun 2016 tentanf penyandang disabilitas.

Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Karawang sebagai kota ramah anak.

Seluruh OPD dan pemegang kebijakan pembangunan di seluruh pelosok Karawang.

“Saat ini, rencana pembangunan di Karawang belum berpihak pada perempuan dan penyandang disabilitas,” ujar Dedi kepada wartawan, kemarin (31/10).

WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES

SOSIALISASI : Bidang Pemkesos Bappeda Karawang, saat sosialisasi program pembangunan ramah ibu dan anak, serta disabilitas, di Hotel Novotel.

Kata Dedi, sebagai cont o h, b e b e ra p a g e d u n g kedinasaan di Kabupaten Karawang. Masih belum memiliki fasilitas ramah

disabilitas. Serta, memperhatikan hak-hak sipil bagi anak dan perempuan.

“Melalui bimtek dan sosialisasi ini, kami harap ren-

cana pembangunan tahun 2020 mendatang, berpihak pada perempuan, anak, dan kaum disabilitas,” ujarnya.

Rencana jangka pendek,

lanjutnya, pihaknya mewajibkan kepada seluruh kepala desa dan camat di Kabupaten Karawang. Untuk mengajukan program pembangunan ramah perempuan, anak dan disabilitas, pada musrenbang untuk tahun 2020.

“Jadi di musrenbang nanti, harus ada pengajuan itu (program pembangunan ramah anak). Agar citacita sebagai Karawang kota ramah anak, segera terwujud,” tegasnya.

Masih kata Dedi, selama ini, di beberapa dinas sudah mulai ada fasilitas umum yang berpihak pada disabilutas maupun perempuan dan anak.

Namun, kata dia, belum maksimal. Karena pembangunan belum merata dan menyeluruh. Sehingga, perlu adanya dorongan dan kerja sama antar OPD. Untuk membangun fasilitas yang berpihak pada perempuan, anak dan kaum disabilitas.

“Saya harap, setelah disosialisasikan seperti ini.

Pembangunan untuk tahun 2020, mengacu pada

Rail Clinic Layanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat KARAWANG – Kereta Rail Clinic dan Rail Library kembali hadir memberikan layanan kesehatan dan edukasi gratis. PT KAI Daop 1 Jakarta mengajak masyarakat yang tinggal s ekitar Stasiun Karawang, Kelurahan Nagasari Kecamatan Karawang Barat. Memeriksakan kesehatannya secara gratis di Rail Clinic (kereta kesehatan) milik PT KAI. Kegiatan Rail Clinic di Stasiun Karawang merupakan yang kedua bakti

sosial yang diselenggarakan PT KAI Daop 1 Jakarta di tahun 2019. Setelah sebelumnya di sekitar wilayah Stasiun Cisaat. Rail Clinic yang memberikan layanan kesehatan ini mempakan generasi terbaru, yakni generasn ke-4. Dimana dalam 1 rangkaian terdiri dari 2 unit kereta kesehatan dan 2 unit kereta perpustakaan (rail library).

Deputy Executive Vice President 1 Daop 1 Jakarta, Sofyan Hasan mengatakan,

pelayanan kesehatan gratis yang dapat dinikmati masyarakat di dalam. Rail Clinic adalah pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pemeriksaan umum, gigi, kehamilan, pemeriksaan laboratorium, serta pelayanan farmasi.

“Disamping melakukan pelayanan kesehatan, tim kesehatan Daop 1 Jakarta juga akan memberikan penyuluhan kesehatan. Mengenai pola hidup bersih sehat, penyakit demam berdarah

(DBD), kesehatan gigi, diabetes mellitus, hipertensi, TBC, diare, dan HIV/AIDS,” kata Sofyan Hasan kepada wartawan, kemarin.

Dalam kegiatan Rail Clinic di Stasiun Karawang ini, tim kesehatan PT KAI Daop 1 Jakarta, menargetkan dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada 270 orang.

Dimana sebelumnya telah dilakukan pendataan dan pendaharan kepada masyarakat. Dalam proses itu PT KAI Daop 1 Jakarta

telah bekeljasama dengan Dinas Kesehatan Karawang dan Puskesmas Nagasari.

“Kegiatan kali ini, kita menyiagakan tim kesehatan sebanyak 26 personil, terdiri dari 4 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 bidan, 1 ahli mata/ optik, 2 tenaga laboratorium, dan 17 personil termasuk perawat dan apoteker,” jelasnya.

Yang leblh menarik lagi, selain kegiatan layanan kesehatan gratis dan perpustakaan. (rls/rie)

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

6

Koran Kebanggaan Pelaku Bisnis

Anniversary ke-4, Mercure Karawang Berikan Promo Menarik

WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES

MUARA BAHARI BERSINAR : Foto bersama tim produksi oleh-oleh binaan BNN, di Desa Bersinar Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan.

Launching Produk Muara Bahari Bersinar Jadi Oleh-oleh Khas Cilamaya, Binaan BNN KARAWANG – Sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar) binaan BNN Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Karawang. Desa Muara, di Kecamatan Cilamaya Wetan, kini punya produk unggul. Sebagai oleh-oleh khas dari Pesisir Cilamaya.

Tiga produk olahan tim produksi Muara Bahari Bersinar. Diantaranya, ikan asin tawar, dendeng dan fish stik alias ikan krispy. Diproyeksikan bakal tembus ke toko oleh-oleh dan minimarket di seluruh Jawa Barat.

Kepala Desa Muara, Iyos Rosita mengatakan, tiga

produk ini memiliki harga jual yang ekonomis.

Namun kualitasnya tak perlu diragukan. Bersinergi dengan BNN, produk Muara Bahar i Bersinar itu, segera didaftarkan ke BPOM. Serta bakal di buat sertifikasi halalnya. Agar bisa segera dipasarkan

ke seluruh market yang strategis.

“Sehingga bisa meningkatkan produktifitas perekonomian warga Desa Muara,” ungkap Iyos kepada KBE, kemarin (31/10).

Kepala BNNK Karawang, AKBP Yulian menambahkan, selain BNN, Desa Ber-

Emerald Neopolis Hunian Masa Kini KARAWANG - Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi di area Jawa Barat khususnya Karawang, jumlah kebutuhan hunian untuk kalangan menengah keatas terutama mereka yang bekerja di kawasan industri terus bertambah.

Karenanya, Developer properti Emerald Land Development menjalin kerjasama operasi (KSO) dengan PT Samudera Teknindo Hydraumatic, mengembangkan proyek mixed use development seluas 50 hektare di Karawang, Jawa Barat. Kawasan pengembangan yang diberi nama ‘Emerald Neopolis’ tersebut akan mengintegrasikan bangunan landed house (rumah tapak), apartemen, hotel, pusat bisnis, pendidikan dan perkantoran.

Emerald Neopolis dikembangkan secara bertahap, mulai dari kawasan hunian tapak seluas 34 hektare yang dibangun dalam dua fase dengan fase pertama disebut dengan klister Emerald Park, hingga pengembangan area mixed-use (apartemen, perkantoran, pusat bisnis, pendidikan dan hotel) di lahan seluas 16

hektare.

Proyek Emerald Neopolis menempati area strategis yang berada di tengah-tengah kota Karawang, yakni di Jalan Raya Pinayungan, Teluk Jambe Timur, Karawang, Jawa Barat. Lokasinya persis di samping Jalan Tol Jakarta–Cikampek KM 52, berjarak sekitar 10 menit menuju exit tol Karawang Barat.

“Dengan konsep dan kualitas pengembangan yang kami tawarkan, kami punya keyakinan tinggi bahwa pengembangan Klaster Emerald Park akan selesai dalam empat sesi pemasaran atau dua tahun,” kata Dodi Pramono, Direktur Utama Emerald Land Development saat ditemui dilokasi Emerald Neopolis.

Sementara itu, Konsultan Pemasaran Emerald Neopolis, , M. Gali Ade Nofrans Direktur EPIC Property menjelaskan, Emerald Neopolis memasarkan empat tipe produk yang bisa memenuhi permintaan pasar yaitu tipe Amethyst 30/60 satu lantai seharga Rp390 jutaan, serta rumah dua lantai tipe Ruby 48/60 Rp500 jutaan, Sapphire 62/72 Rp600 jutaan, dan Diamond

88/91 Rp800 jutaan lengkap dengan 10 fasilitas dalam setiap clusternya.

“Untuk Dp mulai 5%, dengan promo tahap 1 kami Free BPHTB dan AC. untuk keterangan lebih lanjut 0822-3030-0331,” jelasnya.

Sebelumnya, lokasi adalah modal terbaik dari prooperti. Berada di Kawasan seluas 50 Hektare, Emerald Neopolis berada di Lokasi Emas Karawang. Dengan waktu eempuh hanya 15 menit dari Pintu Tol Karawang Barat dan Karawang Timur lokasi perumahan ini dikelilingi banyak fasilitas penunjang.

Sebut saja ada mall, sekolah, transportasi umum, kawasan industri dan fasilitas lainnya.

Kini, dengan mengusung konsep perumahan modern dan asri, Emerald Park, sebagai project perdana dari Emerald Neopolis dilengkapi dengan fasilitas cluster yang sangat lengkap.

Ada swimming pool, basketball court, flower garden, jogging track, gazebo area, tradisional game, outdoor gym, reflexiology garden, playground, dan juga club house. (eko)

sinar Muara akan didukung oleh Disperindag, Disparbud, DKP, hingga PHRI untuk pemasaran produknya.

“Produk ini akan membuat masyarakat Desa Muara memiliki kesibukan yang

positif. Agar terhindar dari bahaya narkoba,” ujarnya.

“Cilamaya sebagai zona merah harus move on. Hilangkan label negatif itu.

Mu n c u l k a n l ab e l ya n g positif,” imbuhnya. (Wyd)

KARAWANG – Mercure Karawang merayakan Anniversary ke-4 yang bertepat pada tanggal 21 Oktober 2019. Dengan memberikan berbagai acara dan promo menarik yang dapat dinikmati oleh masyarakat warga Karawang.

Telah berdiri sejak 2015, Mercure Karawang mengadakan perayaan sebagai bentuk rasa terima kasih dan syukur atas semua pencapaian dalam empat tahun terakhir ini. Selama sebulan penuh Mercure Karawang memberikan berbagai acara dan promo menarik, yang dapat dinikmati oleh masyarakat warga Karawang.

“Mulai dari acara Donor Darah, Pengajian bersama Yayasan Rumah Yatim Piatu dan Staff Gathering di Situ Cileunca dengan acara team building, menikmati permainan arum jeram dan pembagian hadiah-hadiah kepada seluruh karyawan hotel Mercure Karawang,” jelas General Manager Mercu-

re Karawang, Dodit Hapsoro.

Selain acara-acara Internal hotel, Mercure Karawang pun mengajak selur uh masyarakat Karawang merayakan rangkaian Anniversary ini. Dengan menginap di Mercure karawang dan membayar hanya IDR 444.444,-++/kamar/malam.

“A n t u s i a s m a s y a r a k a t karawang sangat besar terlihat dengan occupancy hotel yang meningkat di bulan Oktober ini,” kata Director of Sales & Marketing, Rofa R. Perdana Lanjut Rofa, tak hanya itu, Mercure Karawang pun memberikan kejutan kemeriahan di akhir bulan Oktober dengan mengadakan kompetisi untuk 4 orang tamu yang beruntung mendapatkan kesempatan menginap di Mercure Karawang, dengan membayar hanya IDR 4,-nett/ kamar/malam. Selamat kepada 4 orang pemenang yang sudah merayakan anniversary ke-4 Mercure Karawang. (rls/dri)

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

SAMBUNGAN

6,9% Penduduk Jabar Miskin BANDUNG - Jumlah masyarakat miskin di Jawa Barat total mencapai 3,4 juta jiwa. Hal tersebut setara dengan 6,9% dari total jumlah penduduk yang saat ini mencapai 48,68 juta jiwa. Data tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2019, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Barat, Daud Achmad mengatakan, jumlah tersebut terus menurun bila dibandingkan dengan lima tahun ke belakang. Sejak 2014, persentase warga miskin di Jawa Barat terus menurun sebanyak total 2,53%.

“Selama lima tahun, jumlah warga miskin di Jawa Barat turun sebanyak 216,63 ribu jiwa. Dari total warga miskin sebanyak 9,44% pada 2014 menjadi 6,91% pada 2019,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Penanggulan-

gan Kemiskinan Daerah Provinsi Jawa Barat di El Royale Hotel Bandung, Kamis (31/10/2019).

Daud menyebutkan, mayoritas warga miskin masih tersentralisasi di pedesaan. Sebanyak 9 dari 100 warga di pedesaan seluruh Jawa Barat tercatat sebagai warga miskin.

Sementara, angka yang lebih rendah ditemukan di kota dimana sebanyak 6 dari 100 penduduk kota masuk ke dalam kategori miskin. Bila diberi peringkat pada 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat, Daud mengatakan, Kota Tasikmalaya menduduki peringkat pertama sebagai daerah dengan penduduk miskin terbesar se-Jawa Barat. Sebanyak 12% dari total jumlah penduduk Kota Tasikmalaya masuk ke dalam kategori miskin.

“Sementara yang paling sedikit jumlah warga miskinnya adalah Depok denga angka 2,14%,” ungkapnya.

Adapun mayoritas sektor pekerjaan dengan penduduk miskin di Jawa Barat berada pada sektor pertanian padi dan palawija (29%), disusul konstruksi (18%) dan perdagangan (10%). Ketimpangan Tinggi Sementara itu, Wakil Direktur Analisis Data dan Pemetaan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Widaryatmo mengatakan, ketimpangan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat tergolong tinggi. Hal ini salah satunya tercermin dalam pertumbuhan pengeluaran penduduknya yang sangat berbeda antara 10% warga terkaya dengan 10% warga termiskin. (red)

Tak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal PURWAKARTA-Sekitar 400 desa di Jawa Barat masih tergolong desa tertinggal.

Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim tak ada lagi dari 5.312 desa yang berstatus sangat tertinggal.

Bahkan, jumlah desa maju dan mandiri bertambah melebihi target tahun ini.

Menurut data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, pada 2018 masih terdapat 48 desa sangat tertinggal. “Sekarang sudah tidak ada lagi desa sangat tertinggal. Kalau desa tertinggal masih ada,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, kemarin. Hingga Juli 2019, ia menyebutkan sebanyak 98 desa berhasil menjadi desa mandiri. Jumlah tersebut meningkat dari awalnya sebanyak 37 desa pada 2018. Dedi mengatakan

Ia pun mengaku skeptis jika ketiadaan penanganan perkara korupsi lantaran roda pemerintahan di Karawang sudah seratus persen bersih.

“Kami menilai sepanjang kepemimpinan keajari Rohayati belum ada pejabat yang diproses. Apakah Karawang ini betul-betul tidak ada kasus korupsi atau bagaimana. Padahal secara kasat mata pemberitaan temuan korupsi sangat marak.

Apakah ini juga memang sulit dibuktikan atau ada kesulitan lain,” kata Panji.

Sebagai contoh, ia sebuts penanganan ksus dugaan korups tunjangan profesi guru (TPG) fiktif yang awalnya ramai menjadi bahan pemberitaan di media massa namu kini tidak ada keterangan pasti yang resmi dari kejaksaan mengenasi penanganan dugaan kasus ini.

“Kami juga menyayangkan pemberitaan kasus yang ditangani Kejari tapi tidak jelas rimbanya. Yang terakhir kasus TPG juga sama tidak jelas kelanjutannya.

Malahan kasus-kasus leb-

ih banyak ditangani Kejati ketimbang oleh Kejari Karawang,” tuturnya.

“Kami juga menyayangkan pernyataan Kejari yang akan mengumumkan adanya kasus korupsi bulan depan ( bulan ini; Novemb er), kenapa harus menunggu bulan depan? Justru ini bisa menimbulkan kepanikan dan dugaan yang anehaneh yang bermuara asumsi negatif,” timpalnya.

Hal ini dianggap Panji cukup berbahaya. Lantaran penanganan kasus sudah menjadi isu publik lantaran sudah dilontarkan kepada media massa. Jika tak kunjung ada keterangan dari kejaksaan, membuka peluang juga adanya pengadilan media massa (trial by the press) yang berangkat dari keterangan septong penegak hukum.

“Umumkan saja segera kalau memang itu sudah pasti. Yang pada akhirnya kami berprasangka tidak bakalan ada kasus korupsi yang ditangani,” tukasnya.

Sebagaimana pperlu diketahui, pada sejumlah media massa, Kepala Kajari Karawang, menuturkan bulan November ini pihaknya

dari halaman 1 bakal mengumumkan akan ada tersangka dalam kasus yang sedang ditangani oleh institusinya. Ia memberikan clue, yang akan ditetapkan sebagai tersangkan adalah pejabat di instansi pemerintahan.

“Bulan November mendatang bakal ada tersangka korupsi dari pejabat dinas,” ujar Rohayatie sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media daring.

Namun, Rohayatie saat itu enggan menjelaskan secara rinci mengenai pejabat yang dimaksud, termasuk mengenai asal dinas yang bersangkutan.

Rohayatie juga menjelaskan mengenai tudingan Kejari Karawang mandul dalam pemberantasan korupsi. Dia menekankan, tugas Kejari Karawang bukan hanya memberantas korupsi saja, namun juga pidana umum, perdata, dan tata usaha negara.

“Tugas kami banyak sebenarnya bukan hanya masalah pemberantasan korupsi saja. Perkara pidana umum hampir tiap hari kita bekerja, termasuk juga perdata dan tata usaha negara,” cetusnya. (bbs/mhs)

Jangan Biarkan .... dari halaman 1 Camata Sri menambahkan, kedepan dalam Mus-

renbang pihaknya akan mengajukan normalisasi saluran ke tingkat provinsi.

“Karena ini merupakan

jalan provinsi. Kami berharap ini kontinyu dilakukan masyarakat,” ujarnya. (zis)

Salah Hitung .... dari halaman 1 toh PT. Gajah tunggal dia melakukan pembelian di harga Rp 1,7 juta per meter ternyata hanya dinilai hanya Rp 900 ribu per meter, itu kan rugi atau untung, kan bisa menilai sendiri,” ungkapnya kepada KBE, Kamis (31/10) saat eksekusi dari PN Karawang.

Dikatakannya, ini terjadi kekeliruan dalam proses penghitungan ganti ruginya itu, dan sampai sekarang belum ada action apa-apa.

“Kami akan tetap mengu-

payakan, karena satu anggota kawasan juga telah melakukan gugatan atas upaya perbuatan melawan hukum. Perbuatan melawan hukum dilakukan terhadap prosedurnya, bukan lagi mempermaslahkan ganti ruginya,” ujarnya.

Lanjutnya, karena prosedur saat melakukan penghitungan itu terjadi kekeliruan, dan itu sudah diputuskan tanggal dan dinyatakan prosedur ini melanggar hukum.

“Membuktikan bahwa proses yang mereka lalui

dalam tahap ini ada yang keliru, dan telah menimbulkan kerugian bagi klien kami,” ucapnya.

Saat melakukan penghitungan dengan pihak KJPMBPRU yang melakukan penghitungan untuk ini ada dalam berita acara, dan mereka mengakui melakukan kekeliruan tapi mereka tidak bisa merubah ya dan tidak ada peninjauan.

“Kami di sini mencari keadilannya seperti apa lagi mereka mengakui salah tapi mereka tidak bisa perbaiki,” pungkasnya. (gie)

peningkatan itu melebihi target pemerintah provinsi tahun ini yakni sebanyak 67 desa mandiri. Sedangkan desa maju yang berada satu tingkat di bawah desa mandiri, saat ini berjumlah sekitar 1.200 desa. Penambahannya diperkirakan sekitar 547 desa dari awalnya hanya 692 desa maju. Sisanya, sebagai besar desa di Jawa Barat diakui masih termasuk dalam status desa berkembang.

“Yang jelas, aspek infrastruktur akan sangat berkontribusi (menaikkan status desa),” kata Dedi menjelaskan salah satu faktor utama yang mampu meningkatkan status desa. Selain itu, keberadaan jaringan telekomunikasi juga sangat memengaruhi perkembangan suatu desa.

Keberadaan fasilitas jalan yang layak diyakini akan mempermudah aktivitas

sehari-hari masyarakat.

Selain itu, mereka menjadi semakin mudah untuk mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan dan distribusi produk untuk meningkatkan perekonomian.

“Ada tiga indikator besar.

Indeks lingkungan, sosial dan ada lagi indeks kesehatan,” ujar Dedi menyebutkan. Pembangunan di desa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan status desa bersangkutan. Salah satunya juga memanfaatkan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Seperti halnya Desa Cisaat, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta yang menjadi lokasi TMMD ke-106. Dedi meyakini pembangunan jalan beton sejauh 650 meter akan memajukan desa tersebut dan mungkin meningkatkan statusnya dari desa berkem-

bang menjadi desa maju.

Sementara itu, Kepala DPMPD Kabupaten Purwakarta, Panda Dinata juga memastikan dari 183 desa di daerahnya sudah tidak ada desa tertinggal. Peningkatan menjadi desa berkembang diakui terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

“Mudah-mudahan di 2020 ada desa yang bisa masuk ke wilayah desa maju. Yang maju sebenarnya sudah ada tapi mungkin belum sepenuhnya, tapi sudah di atas status desa berkembang,” kata Panda. Ia menargetkan desa maju pada tahun depan mencapai 10-20 desa.

Untuk mencapainya, pemerintah daerah akan mengucurkan sejumlah bantuan kepada pemerintah desa. Salah satunya kata Panda, bantuan untuk mengembangkan produk unggulan di desa tersebut. (red)

Asyik, Rute Commuter Line ...

BULAN INI, KEJAKSAAN .... dari halaman 1

7

eretaapian menginginkan sampai Karawang, bahkan Cikampek.

Menurut dia, program tersebut sebenarnya tidak terlalu rumit untuk dilaksanakan. Pihak Ditjen KA tinggal membangun tiang

listrik di sepajang rel yang telah tersedia, sedangkan relnya menggunakan rel lama.

Untuk unit KRL sendiri,

lanjut Sofyan, masih banyak yang bisa dioperasikan. Jika masih kurang, tinggal memesan ke Jepang. (rie)

Tiga Kilo Ganja di Apartemen .... dari halaman 1 siap edar.

Para tersangka di antaranya, Nana Rindi Ferdiansyah Bin Kubil (18) dan Ajid Nurakbar Bin Adi Supardi (21) warga Kampung Jatirasa, Keluarahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat.

Serta Reisa Ramadhan Bin Tagor Jajuli (31) warga Perum Kraba, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Barat.

Ketiganya ditangkap karena kedapatan menyimpan

narkoba jenis ganja. Yang dibungkus dengan kertas warna coklat, serta lakban warna coklat yang disimpan di atas kasur dan ditutup sepre dengan total berat mencapai 3 kilogram.

“Ketiga bandar tersebut diamankan pada Selasa (29/10) malam di sebuah kamar di apartemen Perumnas Sentraland. Mereka digerebek di kamar 12 lantai 11,” kata Kasat Narkoba Polres Karawang, AKP Agus Susanto kepada KBE, Kamis

(31/10).

Agus mengatakan, ketiganya membeli barang narkotika jenis ganja tersebut dari Pentul.“Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan mengejar penyuplai ganja tersebut,” jelas Agus.

Lanjut Agus, dari hasil pemeriksaan sementara, ganja tersebut sebagian rencananya akan diedarkan disaat malam tahun baru. Untuk sasarannya edarnya ke semua kalan-

gan masyarakat, rata-rata mereka menjual perpaket sekitar Rp 500 ribu. Sedangkan membeli di Pentul (DPO) perkilogranya sekitar Rp 5 juta.

Saat ini ketuga pengedar tersebut tengah mendekam di ruang tahanan Mapolres Karawang. Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, ketiga pengedar ganja tersebut dikenai pasal Pasal 114 ayat (1) Jo 112 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang narkotika. (rie)

Pabrik dan Kawasan Wajib .... dari halaman 1 Korea Selatan yang mengeluhkan tingginya upah di Jawa Barat. Meski demikian, relokasi bukan pilihan karena para pekerja Jawa Barat memiliki kerajinan dan skill yang mumpuni,” ujarnya.

Tapi, Emil menyanggah bahwa upah pekerja di Jawa Barat sangat tinggi. Berdasarkan statistik, upah rata rata daerah di Jawa Barat

jauh lebih rendah dibandingkan banyak provinsi lain.

“Tapi memang ada beberapa kabupaten/kota yang upahnya sangat tinggi seperti Karawang yang mencapai Rp 4,2 juta. Namun, di daerah seperti Majalengka, upah minimumnya masih Rp 2 juta,” katanya.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun zonasi kawasan industri. Ka-

wasan industri padat modal akan diarahkan ke daerah Karawang, Bekasi, dan Purwakarta yang upah minimum karyawannya relatif rendah.

Sementara industri padat karya akan diarahkan ke daerah segitiga Rebana di Cirebon, Majalengka, dam Patimban.

“Memang tidak ada paksaan bagi industri yang saat ini ada untuk pin-

dah sesuai zonasi. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya seoptimal mungkin agar investor tidak hengkang dari Jawa Barat,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, saat ini Jawa Barat masih menjadi provinsi utama tujuan investor asing. “Sebagian besar masih dari Asia Timur seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura,”ujarnya.(*)

Polisi Buru Penyuruh Kelima .... dari halaman 1 Edi Hartono mengatakan, limbah ini sudah dua hari di sini. Awalnya mereka menyangka bukan limbah tapi, karena bau menyengat mereka lapor.

“S ekitar 5 tr uk mem bawa limbah tiba sekira pukul tujuh malam pada 28 Oktober. Siang harinya, sejumlah orang tak dikenal menimbun limbah itu menggunakan tanah. Warga yang curiga lalu melapor ke Dinas Lingkungan Hidup Karawang,” kata Edi kepada KBE, kemarin.

Hari Rabu, niatnya kelima sopir akan kembali melancarkan aksinya membuang limbah di lokasi yang sama. Dengan

General Manager: Tohiri Alam.

Deputy General Manager: Hayatullah.

Pimpinan Perusahaan: Tohiri Alam.

Pimpinan Redaksi: Hayatullah.

Wakil Pimpinan Redaksi: Suhlan Pribadi.

Redaktur: Mahesa Bahagiastra, Arie Firmansyah.

Kabupaten Karawang: Agus B, Yogie S, Toyib, Wahyudi.

Kabupaten Bekasi: Dimas Apriyanto, Jiovano Nahampun, Agus Nuryadin, Haripan Nahampun, Fuad Fauzi.

Kota Bekasi: M. Suyudhi R (Kepala Biro), Naldy.

Kabupaten Subang: Feri Kosasih, Tomi Prayoga.

Kabupaten Purwakarta: Hasan Kobra (Kepala Biro).

Pracetak : Juhadi (Koordinator), Mochamad Diky Darmawan, Almujamil. EDP/IT : Harry Hidayat.

Iklan: Gema Parlindra (Manager Jakarta). Hepi Harianto (Manager Bandung).

Manager Iklan & Promosi: Hudri Amin (Koordinator), Dimas A. Manager Pemasaran: Ade Marsin (Koordinator), Ecep, Noviantoro, Melky JS. Sirkulasi & Pengembangan Koran: Jamal (Koordinator), Yanto, Herman Budiono, Lalan, Umbaran, Ambri, Parwoto, Umbaran.

Keuangan/Administrasi: Dewi Megawarti (Koordinator), Asih Setiawati, Kansha Isfaraini Huurun’ein, Iin. Komisaris Utama: Dwi Nurmawan. Komisaris : Arif Badi Karyawan.

Direktur Utama: Yanto S Utomo. Direktur : Eko Suprihatmoko, Mohamad Fauzi.

cara seruoa, membuang lalu menguruknya dengan tanah. Namun sial, aksi mereka yang kedua kali tak didiamkan oleh warga yang sudah membuat laporan ke DLHK yang diteruskan ke aparat hukum. Pada saat yang sama saat kelima sopir beraksi, jajaran kepolisian dari tim Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polres Karawang datang meringkus kelimanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah karung dengan bau yang sama juga terlihat dibuang di sungai kecil dekat sawah. Diduga kuat, karung-karung itu bekas menampung limbah sludge. Tercium bau tak sedap amat menyengat

di TKP. Terlihat gundukan tanah yang bekas urugan.

Di sela-sela tanah nampak lumpur warna kehijauan dan kehitaman yang berbau menyengat.

“Kita telah mengamankan sejumlah orang termasuk sopir-sopir dan sejumlah saksi. Untuk sampel limbah di TKP kita ambil untuk diuji sejauh mana bahayanya,” ujar Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Bimantoro Kurniawan saat memimpin olah TKP Rabu sore (30/10).

Lanjut Bimantoro, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan B3, sludge termasuk limbah B3 dengan kode limbah B351-4. Limbah sludge termasuk limbah

bahan berbahaya dan beracun (B3), dan harus dikelola secara khusus dan tak boleh dibuang sembarangan.

“Kami masik lakukan penyelidikan awal itu untuk mengungkap asal limbah beracun lumpur endapan kolam penampung limbah.

Di sekitar TKP tercium bau yang sangat menyengat dan bila dihirup lebih lama akan terasa pusing,” ungkapnya.

Bimantoro mengatakan, diduga kuat, limbah sengaja dikubur di dalam tanah untuk menghindari kewajiban mengelola l i mba h B 3 ya ng d iatu r dalam undang-undang.

Dikubur di bawah tanah untuk menyamarkan dari masyarakat atau pun petugas agar tak terlihat. (rie)

Informasi Langganan Iklan & Berlangganan Koran Karawang Bekasi Ekspres Kantor Karawang Bekasi Ekspres Jalan Pepaya Nomor 20, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Tlp. (0267) 8408492. Bank: Bank Mandiri a/n PT Wahana Semesta Karawang Bekasi No. Rekening 173-00-00242827. Address e-mail redaksi: redaksikarawangbekasi@gmail.com, email iklan:karawangbekasiekspres@gmail.com.

Kantor Biro Cikarang Ekspres Jalan Kasuari IX Blok O Nomor 52 Perum Cikarang Baru, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Telp. (021) 89840853. Bank: Bank Mandiri a/n PT Wahana Semesta Karawang Bekasi No. Rekening 173-00-00242827. Address e-mail redaksi: redaksicikarangekspres@gmail.com, email iklan:cikarangekspres@ gmail.com.

Kantor Biro Metro Bekasi Ekspres Jalan Kenari Raya, Blok C Nomor 643, Perumahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Perwakilan Iklan Jakarta: Yudi Haryono, Firda. Alamat Perwakilan Jakarta: Kompleks Widuri Indah Blok A-3 Jl. Palmerah Barat No. 353 Jakarta 12210 Tlp. (021) 5330976, 5333321 Fax. (021) 5322629.

Perwakilan Bandung: Jl Raya Soekarno-Hatta No. 627 Bandung Telp. (022) 7316634.

Percetakan: PT Wahana Java Semesta Intermedia.

Alamat: Jalan Perjuangan No. 9 Kota Cirebon. Telp: (0231) 483 531. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

JUMAT, 1 NOVEMBER 2019

8

Semangat Baru Purwakarta

Polres Panggil 8 Kades Terkait Kasus Kucuran Dana Hibah Kemenpora PURWAKARTA - Sejumlah desa di Kabupaten Purwakarta menerima kucuran dana hibah dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tahun anggaran

2017 untuk pembangunan fasilitas olahraga.

Namun fakta di lapangan sarana olahraga tersebut dinilai tidak maksimal bahkan disebut tidak layak pakai. Sat Reskrim Polres Purwakarta tengah mendalami kasus tersebut dengan memanggil sejumlah kepada desa yang mendapat dana hibah dari kemenpora itu.

“Semuanya ada delapan

desa, kepala desa satu persatu akan kita panggil untuk dimintai keterangan,” ungkap Kasat Reskim AKP Handreas Ardian, Kamis (31/10/2019).

Sejauh ini baru Kepala Desa Nangewer Kecamatan Darangdan yang sudah dimintai keterangan soal dana hibah tersebut. Dari keterangan itu nanti bisa disimpulkan apakah ada

penyimpangan dana atau tidak, jika ada maka akan dilakukan penyelidikan lebih dalam.

“Kalau terbukti ada penyimpangan kita dalami terus,”ujarnya. Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan masyarakat jika pembangunan fasilitas olahraga di delapan desa itu kurang maksimal bahkan disebut tidak layak pakai, termasuk

di Desa Nangewer Kecamatan Darangdan.

Namun, dia menyebut tidak boleh menuduh dengan asas praduga, harus diperkuat dengan bukti yang mendasar dalam persoalan seperti ini. Sehingga tidak menjadi polemik dikemudian hari.

“Untuk itu kita akan melakukan pemanggilan dan memintai keterangan dari

kepala desa, apakah nantinya ada dugaan penyimpangan dana atau lainnya, kita tunggu hasil keterangan dari mereka dulu,”ucapnya.

Sebelumnya kasus ini sudah ditangani Unit Tipidkor Polres Purwakarta. Kemudian publik terus mempertanyakannya.

Perkembangan kasus dana bantuan Kemenpora yang diduga berbau korupsi kini

semakin disorot publik Purwakarta.

Sementara salah seorang tokoh masyarakat Purwakarta Luthfi Bamala kepada KBE mengatakan, pihaknya meminta kepada penegak hukum wajib menindak para pelanggar hukum sesuai hukum yang berlaku, tidak pandang bulu. Jangan terkesan hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. (san)

EKONOMI KREATIF

Desa Jatibening Hasilkan Teko dan Gelas PURWAKARTA- Pemerintahan Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, siap mendorong pengembangan terhadap pengrajin seni unggulan. Seperti kerajinan miniatur dari bahan batok kelapa yang dibuat teko dan gelas. Serta pengrajin mainan yang ramah anak seperti panggal yang kini sedang digandrungi.

“Kita sangat apresiasi terhadap pengrajin unggulan ini dan pemdes Cibening siap mendorong dalam hal pengembangan ke depan dengan memasukan program ini sebagai salah satu program potensi Desa BumDes “ ujar Deni Parliana, Pjs Kades Cibening pada wartawan yang ditemui di kantornya, Kamis (31/10).

Keberadaaan pengrajin tersebut di Desa Cibening memang masih terbilang sederhana dan memakai alat tradisional namun jika potensi unggulan ini di kembangkan akan berdampak besar bagi pemberdayaan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kita sangat optimis terhadap potensi pengrajin miniatur dari bahan batok kelapa dan mainan anak tradisional panggal bila ini dikembangkan ke program BumDes pasti akan berdampak besar bagi kesejahteraan maayarakat,” ujar pejabat yang baru saja dilantik ini.

Sedangkan pengrajin miniatur dari bahan batok kelapa dan panggal ini meskipun bersaingan dengan produk masa kini namun tak kalah hebat pengrajin unggulan tradisional ini masih menyedot animo masyarakat yang penasaran ingin membeli buah tangan hasil kreasi unggulan di Desa Cibening ini.

“Produk pengrajin tradisional ini masih di lirik masyarakat yang penasaran ingin membeli hasil kerajinan unggulan ini. Semoga Pemda Purwakarta juga memberikan dorongan kemajuan terhadap pengrajin tradisional seperti ini, “pungkasnya. (san)

PARIWISATA HHD Bisa Tingkatkan Jumlah Kunjungan PURWAKARTA - Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, U. Saefudin Noer mengaku bangga ikut serta menyukseskan peringatan Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKT) 2019. Menurutnya, melalui peringatan ini maka Waduk Jatiluhur U. Saefudin Noer akan semakin dikenal masyarakat luas dan diharapkan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan.

Pemilihan Waduk Jatiluhur sebagai lokasi penyelenggaraan acara puncak Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia Tahun 2019 merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersinergi dan berkolaborasi dengan BUMN dan pemerintah pusat maupun daerah.

“Menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Jasa Tirta II. Pemilihan Waduk Jatiluhur sangat tepat, karena kami sudah bekerja keras menata dan menjaga kebersihan Waduk Jatiluhur agar dapat dinikmati keindahan alamnya,” ungkap Dirut, dalam acara peringatan HHD dan HKT 2019, Kamis (31/10/2019).

Peringatan HHD dan HKD 2019 diisi dengan pameran Inovasi Teknologi. Pameran ini di inisiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan tema “Generasi Masa Depan, Generasi Peduli Sampah“.

Dirut menambahkan, tema ini menunjukan pentingnya menanamkan semangat kepada generasi muda untuk peduli lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

“Kita mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga sungai kita karena air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik saat ini maupun masa yang akan datang,” kata Saefudin Noer. Saefudin berharap peringatan HHD dan HKD dapat memberi inspirasi untuk bagi masyarakat luas, khususnya untuk Jasa Tirta II dalam pengelolaan sampah, sehingga tidak mengotori dan mencemari sumber daya air. (san*)

DIBIARKAN: Sudah dilaporkan ke PLN, kabel menguntai ke jalan ini masih dibiarkan.

PLN Cuek, Kabel Menguntai Masih Dibiarkan P U R WA K A R TA - K a bel PLN terpantau masih menguntai ke bawah, dengan kodisi tiga tiang penyangga miring. Diduga hal ini karena kondisi tanah yang tak bisa menahan beban.

Dan hal tersebut sudah d i k e t a h u i Ke p a l a U L P PLN Purwakarta, namun sampai berita ini diturunkan belum ada tindakan perbaikan .

Kabel listrik tegangan ting-

gi menguntai melintang hampir ketengah jalan di Jalan Desa Cijunti, Kampung Bakan Cirebon, Desa Cijunti Kecamatan Campaka.

Kondisi inin sangat meresahkan warga dan pengguna jalan, karena kabel seperti tersebut sudah terjadi bertahun - tahun.

Uche Iswanto, Sekretaris Ormas Projo DPC Purwakarta kepada KBE mengatakan, sudah gak relevan lagi kalau masih ada pimpinan

perusahaan negara yang masih cuek atas kejadian yang memang harus segera dilakukan perbaikan.

“Apalagi adanya kejadian kabel PLN yang akan membahayakan dan akan menganggu penyaluran arus listrik dan dibiarkan bertahun-tahun, pada ha l su da h a da lap oran,” ujarnya, pada Kamis (31/10).

Masih kata Uche, kalau sudah ada laporan dan juga

tidak mungkin tidak mengetahui ada kejadian sudah terjadi bertahun tahun, pihak PLN tidak mengetahui, apalagi itu kondisi kabel melintang kejalan. “Apakah pihak PLN menunggu ada kejadian membahayakan dan merugikan dulu baru bertindak,” tandasnya.

Anang (65) warga Kampung Bakan Cirebon, Desa Cijunti, Kecamatan Campaka saat ditemui di lokasi mengatakan: “Yang saya

khawatirkan anak-anak, kabel itukan bisa kejangkau oleh anak SD, mereka gak tau kalau kabel itu berbahaya, saya khawatir anak anak suka main gelantungan. Selain itu kalau ada truk bermuatan jalan tidak bisa dilalui dua kendaraan. Dan itu sudah berlangsung lama.

Entahlah warga meski laporan ke siapa dengan kondisi kabel PLN mengancam keselamtan jiwa,”pungkasnya. (san)

Di Jatiluhur Menteri Basuki Tekankan Penanganan Sampah PURWAKARTA- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono datang ke Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur , Kamis (31/10/2019).

Menteri Basuki disambut hangat Dirut PJT II, U Saefudin Noer, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum dan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Kunjungan pertama menteri PUPR tersebut untuk menghadiri Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2019. Ia disambut tarian jaipong dan nyanyian khas Purwakarta yang berjudul ‘Sampurasun’ yang dibawakan oleh grup band milik Disporaparbud Provinsi Jawa Barat.

Pada kesempatan itui Basuki juga berkomitmen akan fokus menangani sampah untuk lima tahun ke depan.

Ia mengatakan, dalam penanganan sampah harus menjadi tanggung jawab bersama sehingga polemik ini tidak terus berkepanjangan.

“Ada dua hal yang perlu saya disampaikan, pertama soal sampah dan kedua soal inovasi, karena persoalan sampah sudah menjadi tragedi bagi bangsa

HARI HABITAT: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Bupati Anne Ratna Mustika.

kita. Ke depan, penanganan sampah akan jadi prioritas kementerian PUPR,” kata .

Basuki mengajak, tema peringatan ini tidak sekedar dijadikan tema semata.

Dalam lima tahun ke depan pihaknya berkomitmen untuk dapat menyelesaikan permasalahan sampah.

Sebab menurutnya, bagi bangsa Indonesia sampah sudah menjadi sebuah tragedi. Peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota

Dunia tahun ini hendaknya dapat dijadikan momentum untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Insyaallah, kementerian PUPR pada lima tahun ke depan akan memprioritaskan penanganan sampah di Indonesia bersamaan dengan prioritas penanganan air bersih,” katanya.

Sementara, soal inovasi penanganan sampah bukan hanya mengumpulkan sampah di rumah ke-

mudian dibawa ke tempat pembuangan. “Penanganan sampah harus dari asalnya, semua masyarakat harus sadar memilah dan memilih sampah apa yang harus dibuang. Jika ada yang masih bisa dikelola di rumah baik secara individu atau kelompok. Saya kira, penanganannya harus dimulai dari rumah,” tuturnya.

Menurut Basuki, inovasi tidak hanya terbatas pada inovasi teknologi, ada juga

inovasi yang berkaitan dengan kebudayaan. Ambil contoh sejumlah inovasi penanganan sampah yang sudah berjalan seperti pada bank sampah.

“Penanganan sampah harus kita gaungkan, sehingga masyarakat paham dam peduli terhadap sampah, jadi jangan kumpul kemudian buang. Tetapi harus dijadikan sebuah benda bermanfaat,” ujar dia. (san)