Karawang Bekasi Ekspres, 14 November 2019

Bintang Baru Warga Karawang Bekasi Purwakarta & Subang KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

KBEONLINE. ID

ONLINEMETRO.ID

HARGA Rp3.000

karawangbekasiekapres

Dinas Peraih Satyalancana Dianaktirikan?

PILKADA KARAWANG Ajang Berniat Ikut Nyalon

Duit Program DPPKB Dibabat Rp 2 M KARAWANG- Selama beberapa tahun terakhir, Pemkab Karawang tak pernah absen mendapat penghargaan Satya Lancana Pembangunan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dari Presiden RI seiap Hari Keluarga Nasional. Hal itu menunjukkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) cukup sukses.

Namun sayangnya, alihalih mensupport salah sa-

KARAWANG- Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karawang, Ajang Sopandi pastikan diri akan mendaftar sebagai bakal calon (balon) Bupati lewat penjaringan terbuka partai di DPC Gerindra Karawang pada hari Jumat (15/11) mendatang.

“Iya betul, hari Jumat saya akan daftar,” ucapnya kepada KBE, Rabu (13/11).

Alasan Ajang, mendaftarkan diri karena meli-

Ke Hal...7

tun dinas penting untuk menyokong meningkatnya indeks pembangunan manusia, justru anggaran belanja publik yang bisa mengoptimalkan kinerja mereka dibabat cukup besar. Kurang lebih dipotong Rp 2 miliar dari sebelumnya Rp 13 miliar.

Ketua Ikatan Penulis dan Pemerhati KependudukanKB Karawang, Ujang Gugun Gunawan menyayangkan penyoretan anggaran belanja langsung DPPKB di RAPBD 2020. Menurutnya, seharusnya Pemkab Karawang justru memberikan reward kepada DKBPP yang sudah cukup moncer kinerjanya untuk mengendalikan penduduk yang sulit

Doc:Diskominfo Karawang.

SOROT: Bupati Karawang, Cellica Nurrchadiana, Sabtu (9/7/2019) menerima penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo melalui Menko PMK saat itu, Puan Maharani di Kompleks Kantor Pemprov Kalsel.

dikendalikan di era modern seperti sekarang.

“Justru harusnya sebaliknya, ditanya program apa yang perlu ditingkatkan lagi, berapa kurang anggarannya untuk menyukseskan program itu, agar makin baik, setelah sebelumnya sudah sangat baik terbukti bupati beberapa kali mendapat saya lancana justru di sektor ini,” kata dia.

Gugun mengaku sangat tal bersepakan jika alasan dibabatnya anggaran belanja publik di DPPKB oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sekadar orientasi sumbangsih materil berupa pajak kepada daerah.

Kata Gugun, DPPKB meKe Hal...7

Hampir Dua Pekan Ditinggal Pemborong n Rehab Total Puskesmas Karawang Kota Mandek n Multi Cipta Sejahtera Terancam Diputus Kontrak

Ajang Sopandi

PEREKAMAN E-KTP Disdukcatpil Kewalahan KARAWANG - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcatpil) Kabupaten Karawang kewalahan mengatasi pengajuan pencetakan E-KTP yang begitu banyak tiap bulannya. Pasalnya pihaknya dibatasi 500 keping per bulannya.

Kepala Seksi Bidang Identitas Penduduk Abdul Majid mengatakan banyak masyarakat mengeluhkan tentang pembuatan E-KTP ini karena keterlambatan waktu pencetakan yang bisa menghabiskan waktu sampai berbulan-bulan.

“Untuk blanko E-KTP perbulan hanya mendapat 500 keping dari pusat. Beda dengan sebelum pemilu blanko sangat banyak sekali,” ucapnya kepada KBE, Rabu (13/11).

KARAWANG- Sudah hampir dua pekan, pengerjaan proyek cukup besar, rehab total Puskesmas Karawang Kota (samping lapangan Karangpawitan) tidak dikerjakan oleh penyedia jasa pemenang tender CV Multi Cipta Sejahtera. Sanksi berata, berupa blacklist terancam akan dijatuhkan kepada penyedia jasa itu.

“Kami sudah memanggil pemborongnya dan sudah kami tegur agar segera selesaikan pekerjaannya,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Karawang yang juga sebagai Kuasa Pengguna Anggran (KPA), Rusli Gunawan, Rabu (13/11).

Bahkan, kata Rusli, pidahknya sudah melayangkan surat peringatak kedua kali dengan ancaman akan memutus kontrak jika masih tak beres melaksanakan proyek dengan anggaran atau nilai kontrak Rp6,263 miliar itu.

“Kami sudah berikan SP 2, kalau masih tidak beres pekerjaan sesuai harapan ya diputus kontrak karena wanprestasi,” ujarnya.

Ke Hal...7

ISTIMEWA

SOROT: Sudah hampir dua pekan, pengerjaan proyek cukup besar, rehab total Puskesmas Karawang Kota (samping lapangan Karangpawitan) tidak dikerjakan oleh penyedia jasa pemenang tender CV Multi Cipta Sejahtera.

Ke Hal...7

WADUH, LAGI-LAGI TENDER PROYEK DIANULIR

K A R AWA N G - Te n d e r proyek pembangunan di Kabupaten Karawang tahun ini cukup banyak yang terjadi penganuliran tender.

Bahkan di antaranya sudah memunculkan pemenang tender. Sebut saja, pem-

bangunan gedung meternitas RSUD, pengadaan ternak kambing, domba dan unggas di Dinas Pertanian, hingga yang terbaru ramai, rehab kantor KPUD Karawang. Tak sedikit orang yang menyesalkan, bahkan

mempertanyakan penganuliran tender yanmg berimbas tertundanya proyek pembangunan ini.

Seperti Ketua KPU Karawang, Miftah Farid, ia mengaku cukup meKe Hal...7

Upaya Para Dai Kembalikan Cilempung Menjadi Desa Santri

Lama Dicap Kampung Begal, Kini Warga Rajin Ngaji Desa Pasirjaya, di Kecamatan Cilamaya Kulon, identik dengan kampung begalnya yang sadis di Dusun Cilempung, serta Wisata Tanjung Barunya yang kontroversi. Namun, tak banyak orang yang tau. Jika desa di ujung utara Karawang itu, menyimpan sejuta potensi luar biasa.

WAHYUDI, KARAWANG

STIGMA miring masyarakat Karawang dari Desa Pasirjaya, sudah melekat selama belasan tahun.

Tak sedikit orang awam bilang, desa kampung begal itu, terlalu mengerikan

untuk dikunjungi.

Namun nyatanya, hasil penelusuran KBE di Desa Pasirjaya, 180 derajat berbeda dari apa yang orang kebanyakan fikir dari desa legendaris itu.

WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES

PEMUKA AGAMA : Hampir setiap hari ba’da salat Isya, para pemuka agama di Dusun Ceah Desa Pasirjaya Cilamaya Kulon rutin menggelar pengajian.

Kantor Redaksi: Jl. Pepaya No 20. Kelurahan Nagasari Kec. Karawang Barat Telp. / Fax: (0267) 8408492

Selain Cilempung dan Tanjung Baru yang fenomenal. Di Desa Pasirjaya, juga ada Kampung Ceah.

Dimana mayoritas keseharian masyarakatnya menjunjung tinggi azaz-azaz keagamaan, dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kampung Ceah di Desa Pasirjaya masih sangat asri.

Meski modernisasi sudah masuk ke kehidupan warganya. Namun, suasana khas pedesaan pesisir Karawang masih terasa kental.

Setiap sore menjelang malam, ibu-ibu mengena-

kan busana muslim, berbondong-bondong datang ke majlis tak’lim yang sangat menjamur disana.

Sementara, ba’da salat Isya menjelang malam giliran bapak-bapak dengan peci dan sarung, menggelar kajian di belasan majlis yang tersebsar di Dusun Ceah.

“Banyak orang melihat Desa Pasirjaya sebelah mata. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya ada di desa ini,” ungkap pemuka agama Dusun Ceah, Haji Ismail kepada KBE, Rabu,

email: karawangbekasiekspres@gmail.com,

redaksikarawangbekasi@gmail.com

Ke Hal...7

OPINI

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

2

Paradigma Baru Kepemimpinan Kepala Daerah Oleh: Azwar* PEMILIHAN Kepala Daerah serentak yang digelar di 270 daerah (provinsi, Kota, dan Kabupaten) pada 23 September 2020 nanti adalah momentum untuk menghadirkan Kepala Daerah yang berkualitas. Kepala Daerah yang dimaksud, mereka yang lahir untuk melayani kepentingan rakyat.

Bukan kepala daerah yang hadir untuk memperkaya diri sendiri, keluarga, dan kroni-kroninya. Bukan juga kepala daerah yang dipilih untuk membangun jejering bisnis antara pemerintah – pengusaha; dan bukan kepala daerah yang hadir untuk membangun dinasti politik keluarga.

Kepala Daerah seperti demikian bisa hadir jika paradigma tentang kepemimpinan diubah. Perspektif yang berkembang selama ini tentang kepemimpinan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah adalah perspektif lama tentang kekuasaan. Dalam perspektif lama tersebut pemimpin sama dengan pemegang kekuasaan atas pemerintahan.

Cara pandang seperti ini adalah penguasa. Selama masih memakai prespektif ini, maka orang berlombalomba untuk menguasai apa yang sedang dia perintah.

Dengan paradigma seperti itu tak heran jika pemimpin di daerah, baik itu gubernur, wali kota, bupati menjadikan kepemimpinannya se-

bagai ajang untuk mencari keuntungan pribadi. Selain itu, juga digunakan untuk membangun jejaring bisnis, karena berkuasa sama dengan memiliki kewenangan atas anggaran daerah. Pada beberapa kasus, tak jarang kepemimpinan yang sedang dikuasainya dijadikan ajang untuk membangun dinasti politik keluarga. Dengan demikian sangat mungkin kepala daerah menjadi raja-raja kecil di daerahnya masing-masing.

Paradigma lama bahwa pemimpin adalah penguasa tentu sangat merugikan rakyat. Kepemimpinan seperti itu seolah-olah menyatakan bahwa kepala daerah adalah raja dan rakyat adalah hamba. Paradigma kepemimpinan seperti itu tentunya tidak sejalan dengan demokrasi. Yakni demokrasi kepemimpinan dari rakyat dan untuk rakyat.

Oleh sebab itu, paradigma lama tentang kepemimpinan tersebut harus diubah.

Pemimpin itu pada hakikatnya adalah pelayan rakyat.

Jika pemimpin adalah pelayan rakyat, maka kepala daerah tidak akan menjadikan kekuasaan yang dipegangnya sebagai ajang untuk mencari keuntungan finansial secara pribadi.

Pemimpin yang melayani rakyat tentu tidak menjadikan kekuasaannya sebagai sarana untuk membangun jejaring bisnis antara pemerintah – pengusaha.

Pemimpin yang melayani rakyat juga tidak akan berlomba-lomba membangun dinasti politik keluarga di daerahnya.

Semua orang tentu saja setuju dengan kredo bahwa pemimpin adalah pelayan rakyat. Hal ini dapat dilihat dalam kampanye-kampenya politik sering didengungkan oleh calon-calon pemimpin itu sendiri bahwa kehadiran mereka untuk melayani rakyat. Namun persoalannya saat ini rakyat Indonesia belum mengambil momentun demokrasi untuk benar-benar memilih pemimpin untuk melayani rakyat.

Pemimpin yang melayani rakyat bisa saja lahir dari proses demokrasi yang sudah dianut oleh negara Indonesia. Namun sampai saat ini demokrasi kita belum memiliki kualitas yang baik, sehingga pemimpinpemimpin yang dihasilkan dari proses demokrasi masih banyak yang tidak berpihak kepada rakyat. Untuk

Indonesia dan rakyat Indonesia yang lebih baik masa sekarang dan masa depan, rakyat Indonesia sebagai pemilik sah bangsa ini berhak menentukan paradigma baru tentang kepemimpinan yang baik.

Tahun 2020 mendatang, Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi untuk memilih 270 Kepala Daerah di seluruh Indonesia; 9 gubernur, 224 bupati, dan 37 wali kota. Momentum ini bisa digunakan untuk menjaring pemimpin yang benar-benar hadir untuk melayani rakyat. Artinya rakyat Indonesia memilih mereka untuk melayani kepentingan rakyat seutuhnya.

Bukan untuk memperkaya diri dan keluarga serta kroni-kroni mereka, bukan juga untuk melanggengkan dinasti politik keluarga.

Secara teknis, masyarakat bisa membuat kesepakatan dengan calon kepala daerah. Contohnya dengan menandatangani pakta integritas bahwa pemimpin

mereka nanti adalah orangorang yang melayani rakyat.

Bisa saja masyarakat meminta calon kepala daerah yang akan mereka pilih menandatangani perjanjian bahwa nanti setelah terpilih sebagai Kepala Daerah (gubernur, wali kota, bupati) mereka tidak akan memperkaya diri sendiri dan keluarga. Masyarakat melalui komunitas, organisasi, atau apa pun lembaga yang bisa mewakili masyarakat bisa melihat laporan harta kekayaan calon kepala daerah dan meminta calon kepala daerah untuk berjanji tidak akan melakukan penambahan kekayaan dari aktivitas kepemimpinan dia di daerah secara signifikan.

Bisa dibayangkan bahwa kekayaan kepala daerah terpilih akan sama atau setidaknya tidak akan terjadi pelonjakan signifikan pada saat sebelum menjadi kepala daerah dan nanti setelah lima tahun setelah berakhirnya kepemimpinan sebagai kepala daerah.

Hal ini barangkali terlihat konyol karena akan muncul pertanyaan mana mungkin gubernur, wali kota atau bupati tidak akan bertambah kekayaannya setelah menjabat? Tapi dengan paradigma kepemimpinan baru bahwa pemimpin itu adalah pelayan rakyat, hal ini bisa saja terjadi.

Inilah demokrasi sejati, jika rakyat berkehendak, tentu saja hal seperti di atas bisa terjadi. Kalau ada calon kepala daerah yang berani menandatangani perjanjian bahwa dia tidak akan menggunakan kekuasaaannya untuk kepentingan pribadi, itulah pemimpin yang akan dipilih rakyat. Calon Kepala Daerah yang tidak sepakat dengan perjanjian itu, bisa dikampanyekan untuk tidak dipilih oleh rakyat, karena dia memimpin bukan untuk kepentingan rakyat.

Membuat perjanjian dengan calon kepala daerah untuk benar-benar melayani rakyat adalah ikhtiar agar kualitas demokrasi di Indonesia semakin bermutu. Memimpin untuk melayani rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi akan membuat Indonesia lebih baik. Bayangkan saja dengan hadirnya kepala daerah yang bersih di 270 daerah yang akan melakukan pemilihan Kepala Daerah pada tahun 2020 mendatang, tentu saja ini adalah gelombang penyadaran bagi penyelenggara negara untuk menciptakan pemerintahan yang bersih.

Dengan pemimpin yang bersih, tidak akan muncul lagi berita kepala daerah yang terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Tidak akan ada lagi pejabatpejabat daerah bermain

anggaran untuk mencuri uang rakyat. Kepala daerah yang berkualitas dan berani menandatangani perjanjian dengan rakyat, dia tidak akan menumpuk kekayaan.

Mereka tidak akan menguntungkan keluarga dan kroni-kroninya. Semua itu dapat dibuktikan dengan audit kekayaannya sebelum menjadi gubernur, wali kota atau bupati. Hal itu tentu saja akan menjadi tauladan bagi bawahannya.

Jika Gubernur, wali kota/ bupati sepakat untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih, hadir untuk melayani rakyat, maka dia dengan tegas bisa menunjuk pembantu-pembantunya di pemerintah adalah orangorang yang bersih. Dengan pola seperti ini kita bisa membayangkan gubernur, wali kota/bupati meminta semua kepala dinas yang akan ditunjuknya untuk menandatangi perjanjian.

Isi perjanjian itu tidak akan memperkaya diri dari jabatannya, tidak akan memberi kemudahan untuk kroni-kroninya, dan tidak akan membangun dinasti pada pemerintahan yang dipimpin.

Jika hal ini bisa direalisasikan, bayangkan Indonesia akan memiliki 270 kepala daerah yang bersih dan memiliki ratusan kepala dinas yang bersih. Mereka hadir bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi hadir untuk melayani rakyat. Mereka bersama-sama bekerja mewujudkan cita-cita negara untuk menghadirkan rakyat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. (*) *) Peneliti Pusat Kajian Sosial dan Politik (PKSP) FISIP, UPN Veteran Jakarta

Pengantar Rasa Takut Cerpen oleh: Benny Arnas *)

RUMAH SAKIT 1.

RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG Jl.Pangkal Tanjungan Km. 2 Karawang

0267-414520 0267-414521 0267-414522

2.

RUMAH SAKIT BAYUKARTA Jl.Kertabumi No. 44 Karawang

267-401817 0267-401818 0267-402731 0267-404472 0267-404472

3.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG Jl. Galuh Mas Raya No. 1 Karawang

0267-640444 0267-640445 0267-640666

4.

RUMAH SAKIT DEWI SRI Jl.Arif Rahman Hakim NO. 1A Karawang

0267-402855 0267-406445 0267-412246

5.

RUMAH SAKIT CITO Jl. Arteri Tol Karawang Barat

0267-414245 0267-414264 0267-414306

GADIS itu adalah komet tanpa ekor yang lupa tujuan sebelum mendarat darurat di barat Jawa. Keberadaannya tak menyebabkan kehancuran, tapi kuasa menggegerkan seisi kota. Musmuliquniq, raksasa dari Java Minor yang sering membuat onar, ditumpasnya dalam dua jurus. Leher Hargwunoslnass, pemimpin kawanan perompak dari Tanjung Harapan yang tiga bulan sekali membuat penduduk Sunda Kelapa jatuh miskin, patah setelah pertarungan tak imbang yang memakan separuh waktu menghabiskan nasi sepiring. Bahkan Saripatun dan Browokusminonetr, pasangan kuntilanakgenderuwo yang menyebabkan keberadaan Sungai Ciliwung tak terjamah, tak lagi pernah menampakkan diri dalam wujud menyeramkan. Kata beberapa saksi, ia menanam kepala si kuntilanak dengan 50 batang paku dan memenuhi punggungnya yang bolong dengan bara yang ia angkut dari mata api abadi di utara Hatnahatnareb.

Gadis berambut sebahu itu bukan hanya tak memiliki rasa takut, tapi juga petarung yang hebat.

Karena itu pula, orangorang tak berani mendekat.

Selain ia jarang terlihat, juga karena mereka tak mau keliru memilih kata

atau salah bersikap –alihalih mencairkan suasana, kehadiran mereka malah membuat si gadis murka!

Namun, sumbu pikiran orang kota ternyata juga bisa pendek. Gambaran si gadis dalam kepala mereka adalah, selain tanpa rasa takut, lahir dari prasangka dan pengayaan perasaan yang bahkan tak mereka tahu ujung pangkalnya.

Padahal, nun jauh di lubuk hati, gadis itu sebenarnya membutuhkan alihan perhatian dari sekadar memburu rasa takut. Tak sekali pun terpikir oleh sesiapa kalau gadis itu adalah makhluk hidup sebagaimana mereka.

Jatuh dari langit sekalipun, ia tetaplah seorang gadis. Selain rasa takut yang lupa Tuhan embuskan ke dalam jiwa, pergaulan dan percakapan mungkin saja akan membuatnya sibuk dengan urusan ini-itu; kegiatan

dan pekerjaan mungkin saja menggiringnya menemukan kepenasaran baru; perkumpulan dengan rencana dan tujuan di dalamnya mungkin saja membuatnya sadar tentang kodrat perempuan. Ya, jauh di dalam lubuk hati, semua itu adalah kebutuhan yang belum gadis itu sadari keberadaannya, sehingga urusannya hanya berpilanpilin dengan rasa takut dan segala cara untuk menghayatinya.

Gadis itu bukan orang yang bangga dengan ketiadaan rasa takut yang melekat padanya.

Ia sungguh penasaran dengan rasa takut.

Ia ingin mengalami kejadian-kejadian yang mendebarkan. Yang membuat jarak antardegup jantung makin rapat, keringat berebutan merimbuni pori-pori, napas kewalahan

mengatur ritme, atau pita suara memproduksi teriakan yang tak pernah terpikirkan oleh yang bersangkutan. Maka, di mana pun keonaran, pertikaian, keributan, atau bahkan peperangan, menabuh gendang telinga, gadis itu bersicepat.

Percakapan orang-orang mengajarkannya bahwa rasa takut kerap menyusup dalam perselisihan, perbedaan pemikiran, dan kekerasan yang tak jarang memakan korban jiwa. Oh, tidak! Semua itu mengajarkannya bahwa keberadaan rasa takutlah yang menyebabkan segala.

Ketika salah satu pihak mengklaim memiliki rasa takut yang lebih sedikit ketimbang yang lain, penindasan dan kesemenamenaan pun terjadi.

Tapi, itu percakapan orang-orang saja….

Semua keributan dan peperangan itu sungguh membuatnya kesal. Para penjahat dengan berbagai julukan –yang kata orangorang– menyeramkan dan bisa membuat nyali ciut, ia cari, temui, dan tantang.

Perkelahian satu lawan satu semacam itu, entah bagaimana, cepat sekali kabarnya menyambangi telinga khalayak. Biasanya, pertunjukan mengalahkan rasa takut itu selalu berhasil membentuk lingkaran penonton yang terus memadat menjelang

pertarungan, tapi tak lama ketika gong ditabuh, mereka menggerutu, ”Jalan ke lokasi setengah hari, lawannya lumpuh dalam lima kedipan. Menjengkelkan!”

Oh, pengalaman menaklukkan rasa takut ternyata hanya memberinya pengetahuan, bukan perasaan. Oh, rasa takut, di mana sebenarnya kau berada? Gadis itu benarbenar membutuhkannya.

Hingga suatu hari, seperti menyadari sesuatu, gadis itu memutuskan untuk muncul di keramaian Bandar Kelapa. Orangorang yang selama ini hanya mendengar namanya pun bagai terperenyak. Oh, ternyata g a d i s i tu s e p e r ti g a d i s kebanyakan. Rambutnya sebahu sebagaimana model rambut gadis Sunda Kelapa kebanyakan. Cara dan kecepatan berjalannya juga seperti gadis-gadis kota yang lain. Perawakannya juga biasa –tidak berotot atau menyeramkan s e b a g a i m a n a l a k i -laki yang dikaruniai kekuatan lebih. Tingginya juga hanya sekitar lima kaki –meskipun ia kelihatan seperempat kaki lebih jangkung karena berat badannya yang kurang dari 55 kilogram.

Oh, bagaimana bisa ”gadis biasa” mampu mengalahkan raksasa, penjahat, pimpinan perampok, hingga makhluk mengerikan dari alam lain?. (*)

Hubungi Bagian Iklan JAMIL : 0838 0765 0426 KEHILANGAN T L H H I L A N G S AT U B A N D E L A J B NO: 0148/JB-I/1992, DENGAN P E N J U A L A / N N Y. N U R A E N I B I N H TA J U D I N D A N P E M B E L I A / N H DJANA BIN KADUT, DENGAN LUAS TANAH 2.500 M2, DI KP. KEDUNG GE D E , D S . K E D U N G WA R IN GIN KEC.KEDUNG WARINGIN, KAB BEKASI. HUB: IRMALIA, HP: 08132453-9396

Hilang SHM No 1654 A/N NAMUN BIN H.NIMAN Luas 988 M2 Lokasi Ds.Sirna Jaya RT 03/02 Kec Serang Baru kab Bekasi

KEHILANGAN TLH HILANG SATU BANDEL AJB NO: 594.4/1481/X/1997, A/N ASBIN BIN TOIF DENGAN LUAS TANAH 4.421 M2, DI KP. KRAMAT, RT017/006 DS. KEDUNG WARINGIN KEC.KEDUNG WARINGIN, KAB BEKASI. HUB: IRMALIA, HP: 08132453-9396 TLH HILANG SATU BANDEL AJB NO: 08/2011, DENGAN PENJUAL A/N ASBIN BIN TOIF DAN PEMBELI A/N H JAMALUDIN BIN H SUKARDI, DENGAN LUAS TANAH 4.421 M2, DI KP. KERAMAT, RT017/006, DS. KEDUNG WARINGIN KEC.KEDUNG WARINGIN, KAB BEKASI. HUB: IRMALIA, HP: 0813-2453-9396

KEHILANGAN Hilang BPKB MOBIL TOYOTA AGYA NOPOL B 1276 FYT TH 2013 SILVER METALIK a/n ARI WIBOWO d/a PRM CENTRAL PARK CKR B-2/08 RT 054/022 Ds KR RAHARJA Kec CIKARANG UTARA- BKS NOKA MHKA4DA3JDJ003692 NOSIN A013599 TLH HILANG SATU BANDEL AJB NO: 766/TS-XII/1989, A/N ACENG DENGAN LUAS TANAH 4.422 M2, DI KP. KERAMAT, RT17/006 DS. KEDUNG WARINGIN KEC.KEDUNG WARINGIN, KAB BEKASI. HUB: IRMALIA, HP: 0813-2453-9396

KEHILANGAN

KEHILANGAN

TLH HILANG LEMBAR KEDUA AJB NO: 337/AJB/IV/2011, A/N YETIN DENGAN ALAMAT KP. BABAKAN, RT03/05 DS. MEKAR JAYA KEC.KEDUNG WARINGIN, KAB BEKASI. HUB: IRMALIA, HP: 0813-2453-9396

HILANG BPKB MTR YAMAHA RX KING 135 NOPOL B 6887 WEX TH 1995 HITAM A/N IIS WALISAH D/A KP.PD PETUNG NO 37 RT 04/05 JR MANGU TMR PONDOK AREN KOTA TANGSEL NOKA MH33KA006SK197116 NOSIN 3KA171208

TLH HILANG SATU BANDEL AJB LEMBAR KEDUA NO:108/KDW/V//1998, DENGAN PENJUAL A/N IDAS BIN MIANG DAN PEMBELI A/N EEM MARYANI , DENGAN LUAS TANAH 3.096 M2, DI DS. KEDUNG WARINGIN KEC.KEDUNG WARINGIN, KAB BEKASI. HUB: IRMALIA, HP: 0813-2453-9396

HILANG BPKB MOTOR YAMAHA N-MAX NOPOL B 4612 FFW A/N CHATRINA KISTIADI D/A KP.SUKAMANTRI RT 01/01 SUKARAYA KARANG BAHAGIA BKS NOSIN G3E4E 0233995 NOKA MH3SG3110GK055011

DICARI

1. Technical Mesin & Metalurgi 2. Sales

Syarat:

(1) Usia 29-45 Tahun (1) Min. DIII T. Mesin. Industri dan Metalurgi (2) Min. SMA/SMK/STM (1&2) Punya Motor Pribadi dan Sim C CV Lengkap di Email: Hrd.img@gmail.com DITUNGGU SAMPAI TANGGAL 20 OKTOBER 2019

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

Semangat Baru Urang Subang

Bawaslu Siap Hadapi Sidang Kode Etik 5 Anggota akan Penuhi Pemanggilan SUBANG- Lima Anggota Bawaslu Kabupaten Subang, akan disidang oleh DKPP terkait kode etik.

Rencananya sidang tersebut akan dilaksanakan di Kantor Bawaslu Jabar di Jalan Turangga pada hari Jum’at tanggal 22 November 2019 mendatang.

Menurutp penasehat hukum Ahmad Sulaeman sebagai pihak pengadu Endang Supriadi mengatakan, bahwa DKPP akan memanggil 5 Anggota Bawaslu Kabupaten Subang, guna agenda sidang perdana terkait kode etik sebagai penyelenggara Pileg dan Pilpres tahun 2019.

“Mereka Bawa -

slu Subang itu akan di sidangkan oleh DKPP RI, pada hari Jum’at tanggal 22 November tahun 2019, dan tempat sidang etik tersebut akan dilaksanakan di Bawaslu Jawa Barat, Jalan Turangga Kota Bandung” jelasnya, Kemarin, (13/11/2019).

Diketahui, pemanggilan tersebut berdasarkan surat panggilan dan sidang nomer 4619/ PSDKPP/SET. 04/ XI/2019 tentang kode etik penyelenggaraan pemilu baik itu Pilpres maupun Pileg tahun 2019.

Tak main – main, ancam hukuman serta di pecat secara tidak hormat menanti kelima anggota tersebut, jika nantinya dalam persidangan mereka terbukti bersalah.

Hal tersebut, untuk kepentingan sidang pemeriksaan ke 1 DKPP, dan perlu memanggil seseorang yaitu Ahmad Sulaeman, untuk mendengar keterangan dengan dasar pasal 458 ayat (3), Undang-Undang nomer 7 tahun 2017, tentang kode etik, sebagai penyelenggara pemilihan umum.

Kemudian pelaturan

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu nomer 2 tahun 2017, tentang pedoman beracara kode etik penyelenggara Pemilihan Umum, dengan pengaduan nomer 335- P/ LDKPP/ X/2019, diregister dengsn perkara nomer 314PKE- DKPP/X/2019, atas nama Ahmad Sulaeman.

Ahmad sendiri mengatakan, akan menghadap ke Majelis Sidang DKPP, pada hari Jum’at tanggal 22 November tahun 2019 mendatang sebagai pihak pengadu untuk mendengarkan pokok pengaduan dari pengadu.

Dan jawaban teradu dan juga keterangan pihak terkait serta saksi, dan pengadu akan membawa 8 rangkap pengaduan lengkap dengan alat bukti primer serra membawa saksi yang diperlukan untuk persidanga, yang diadukan money politik, KPU, dan Bawaslu Subang tidak melaksanakan keputusan KPU, dan Bawaslu Jabar, hasil sidang cepat, kinerja KPU, Bawaslu Subang tidak profesional”, ujar Endang. (*/tom)

PEMBANGUNAN Camat Indri Siapkan Program Unggulan SUBANG - Camat Serangpanjang, Indri Tandia SSTP yang belum lama ini dilantik, telah menyiapkan sejumlah program unggulan guna memajukan kecamatan yang dipimpinya.

Betapa tidak, pria berparas tampan ini menyiapkan program andalanya yaitu menguatkan slogan ‘Serangpanjang Midang’.

Slogan tersebut diketahui memiliki arti konsep perubahan untuk memajukan Serangpanjang menuju Subang Jaya, Istimewa, dan Sejahtera (Jawara) sesuai arahan dari Bupati dan Wakil Bupati Subang dengan menggali potensi wisata di seluruh desa di Kecamatan Serangpanjang.

“Jadi serangpanjang Midang menurut saya ini merupakan serangpanjang yang baru, dalam upaya percepatan pembangunan di desa-desa khususnya di Serangpanjang untuk menggali potensi wisata di desa-desanya masing-masing. Dengan tujuan menciptakan desa yang mandiri dan berinovasi untuk mensejahterakan perekonomian masyarakatnya,” jelasnya, Kemarin,(13/11).

Lebih lanut, Indri sudah melakukan kunjungan dan peninjauan secara langsung ke desa-desa di Serangpanjang.

Dalam setiap kunjungannya itu, ia pun menekankan kepada para Kepala Desa untuk merubah mindset.

Bahwa pembangunan di desa tidak harus berharap bantuan dari Pemerintah Daerah, Provinsi,dan Pusat saja tetapi harus berinovasi menggali potensi wisatanya. “ Hari ini Kades harus berinovasi membangun desanya. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat harus maksimalkan juga peran BumDes di Desa-desa.

Saya optimis pengembangan destinasi wisata disini, karena serangpanjang ini kaya akan destinasinya. Bukan hanya Cijalu, tapi masih banyak yang lainnya ” pungkasnya. (tom)

Pemkab Gelar Tabligh Akbar dengan Dai KH Rukman SUBANG - Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1441 H, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang menyelenggarakan Tabligh Akbar dengan penceramah KH. Rukman Wiriadinata. Acara tersebut diselenggarakan di halaman Kantor Pemda Subang (13/11/2019).

Melalui Kabag Unit Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Subang

H. Yatin mewakili Bupati Subang menyampaikan, melalui peringatan maulid nabi Muhammad SAW. Ia menghimbau untuk bersama meneladani dan mempraktekkan cara hidup Rasulullah yang dihiasi sikap perilaku akhlakul karimah.

Sambungnya, Keteladanan bukan hanya ditunjukan melalui ritual-ritual ibadah dan amal kebaikan saja namun juga nilai-nilai

keteladanan dalam menjaga dan mengembangkan kerukunan dan toleransi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tandasnya.

Lebih lanjut Yatin mengatakan, Kepada para tokoh agama, masyarakat, pemuda dan para pejabat hendaknya harus dapat memberikan contoh baik dan senantiasa dapat mengarahkan umat dan masyarakat dalam

menghargai perbedaan dan mengembangkan toleransi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Kita harus mengambil hikmah dan pelajaran dari peringatan maulid nabi Muhammad SAW sehingga dapat bekerja dan berperan bersama mendukung terciptanya kehidupan masyarakat Subabg yang Jawa (jaya, istimewa dan sejahtera” pungkasnya.

LIPI Dorong Pelaku UKM Untuk Terus Berinovasi SUBANG – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang menggelar kegiatan Seminar dan penulisan karya ilmiah diruang Rapat Besar Gedung Diklat P2TTG LIPI, Jalan Aipda KS Tubun, Kelurahan Cigadung, Kabupaten Subang, Kemarin, (13/11).

Kegiatan yang bertemakan “ Peran dan Tantangan TTG di Era Reformasi Industri 4.0 ” tersebut digelar dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pekan Teknologi Tepat Guna Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna,(P2TTG),

Deputi Jasa Ilmiah (Jasil) LIPI Pusat, Mego Pinandito menjelaskan, Reformasi Industri saat ini menjadi perbincangan hangat disemua kalangan, hampir setiap sektor dalam setiap b i da ng m e m i l i ki ke terkaitan, baik itu sector pendidikan, jasa, maupun perdagangan merupakan dampak dari perkembangan teknologi di era 4.0.

“Ini yang menjadi tantangan bagi LIPI khususnya, bagaimana ikut berpartisipasi mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi dan ka-

pasitas yang unggul melalui inovasi dan teknologi yang terus dikembangkan sehingga Indonesia memiliki daya saing dengan Negara tetangga” pungkasnya.

Selain itu, Kepala LIPI Subang, Pramono Nugroho berharap, rangkaian gelaran kegiatan Open House P2TTG 2019 dapat bermanfaat, dan dapat diterapkan nantinya bagi para pelaku UKM dengan pembekalan teknologi dan inovasi yang telah diberikan.

Lanjutnya, Seminar tersebut selain sebagai ajang bertukar pikiran antara stekeholder terkait khususnya Ka-

bupaten Subang, nantinya ia berharap dalam hal riset dan pengembangan SDM dapat lebih masiv dilakukan, sehingga bonus demografi akan di alami Indonesia untuk berdaya saing di kancah Internasional,” katanya.

Dilain hal, Bupati Subang, Ruhimat yang juga turut hadir dalam acara tersebut memberikan Apresiasi yang positif bagi LIPI. Menurutnya, Acara tersebut dapat membuka jendela dan wawasan baru bagi para pelaku UKM diwilayah Pemerintahan Kabupaten Subang. (tom)

Diketahui, acara tersebut dihadiri Ratusan jamaah dari berbagai majlis ta’lim hadir pada acara tersebut.

Selain itu turut dihadiri oleh ketua TP.PKK Kabupaten Subang Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, Ketua Darma Wanita Susi Aminudin, perwakilan Forkopimda, para perangkat daerah pejabat eselon II, III dan IV para Camat se-kabupaten Subang, Ormas Islam, FKGN. (tom)

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

PENDIDIKAN

4

SMA Korpri Terancam Tutup Akibat Zonasi dan Kekurangan Siswa

Wujudkan Siswa Kedisiplinan dan Mengaji KARAWANG – Dalam meningkatkan iman dan takwa. Sekolah Menengah Atas (SMA) Korpri Karawang mengajak seluruh siswa, untuk mengikuti pelaksanaan pembiasaan salat duha dan mengaji.

Salah satu guru di SMA Korpri, Yanto mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu bentuk kebiasaan yang wajib dilakukan oleh seluruh siswa.

Agar mereka bisa sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan yang diterapkan di sekolah.

“Kita sengaja berlakukan pembiasaan tersebut agar mereka nanti terbiasa dan melakukan dilingkungan mereka sehari-hari seperti di rumah dan dimana saja,” katanya kepada KBE, kemarin.

Menurut Yanto, pembiasaan salat duha tersebut bukan hanya bagus dilakukan untuk kehidupan sehari-hari. Melainkan baik dalam menjaga kesehatan tubuh dan dijauhkan dari segala penyakit.

“Banyak banget manfaatnya melakukan salat duha.

Selain doa yang kita panjatkan bisa di kabul dengan salat duha juga ternyata baik bagi kesehatan tubuh,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang siswa, Rifki mengaku jika pembiasaan yang kerap dilakukan di sekolah, sudah mulai dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti terbiasa melakukan solat di rumah dan saat bermain.

“Karena udah biasa juga kali, kalau di rumah juga suka salat. Padahal sebelumnya jarang salat duha dan alhamdulilah sekarang jadi kebiasan seharihari,” ucapnya sambil tersenyum.

Selain itu bagi Ketua OSIS mengatakan, jika setiap hari sering melaukan salat, segala urusan dan masalah pun akan dimudahkan. “Kalau udah salat tuh, bawaanya seneng aja, hati tuh merasa tentram damai,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa banyak pembiasaan yang kerap dilakukan di sekolah. Selain mewajibkan siswa untuk salat duha pembiasaan seperti membaca Asmaul Husna, selalu dilakukan sebelum Kegiatan Belajar Menegajar (KBM) berlangsung.

“Salat duha, membaca asmaul husna, sama membiasakan membaca buku setiap hari. Itu udah jadi kebiasaan di sekolah,” pungkasnya. (oib)

Kebijakan Prajabatan Mandiri, Dinilai Diskriminatifkan Guru Honorer PROGRAM Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Mandiri yang hanya untuk fresh graduate.

Menurut Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim kebijakan itu dinilai diskriminatif karena menutup peluang guru honorer.

“Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan, bahwa pendidikan profesi guru atau PPG hanya diperuntukkan bagi fresh graduate. Sesungguhnya adalah pukulan telak bagi guru-guru honorer yang sampai hari ini ini belum dinyatakan lulus PPG,” ungkapnya.

Lanjut Ramli, IGI berharap pemerintah membuka kembali kesempatan para guru honorer yang tidak lagi dikategorikan sebagai fresh graduate. untuk mengikuti PPG Prajabatan Mandiri.Pemerintah seharusnya membuka kesempatan sama.

Bahkan lebih mendahulukan para honorer yang telah lama mengabdi untuk mengikuti PPG Prajabatan Mandiri yang sebenarnya biayanya ditanggung sendiri oleh peserta PPG. Memastikan bahwa IGI akan terus berupaya keras agar sistem honorer ini dihapuskan. Karena sesungguhnya sistem ini adalah bentuk penghinaan pemerintah terhadap profesi guru.

“Dengan adanya kesempatan PPG yang hanya diberikan kepada fresh graduate maka semakin sempurna penghinaan tersebut terhadap para guru honorer yang selama ini dibayar murah oleh negara,” jelasnya.

Selain itu, dengan kejadian ini sesungguhnya harapan guru honorer untuk berkarire dalam dunia pendidikan semakin menipis. Padahal sudah puluhan tahun para guru honorer ini keberadaannya diandalkan dalam dunia pendidikan. (bbs/rie)

KARAWANG – Dampak adanya sistem zonasi bagi penerimaan siswa baru di Kabupaten Karawang. Seperti SMA Korpri jika diberlakukan zonasi sekolah yang berada di tengah pusat perkotaan terancam tutup.

Meski sudah memasuki kegiatan belajar mengajar sejumlah guru di sekolah.

Tetap harus memikirnya kekurangan jumlah siswa yang begitu banyak dari sebelumnya. Bayangkan saja maksimalnya dalam satu sekolah itu harus memiliki jumlah rombel kelas sebanyak 11 kelas.

“Penerimaan siswa baru kemarin kita hanya mendapatkan 2 kelas untuk kelas pertama. Tahun ini tertolong sama kelas 3 yang masih punya 5 kelas, tahun depan setelah lulus kita masih kebingungan,” ucap Yanto, Wakasek Kesiswaan SMA Korpri kepada KBE, kemarin.

Lanjut Yanto, sekolah yang berada di tengah pusat perkotaan itu terpaksa harus melakukan kerja ekstra. Untuk bisa mendapatkan siswa baru sampai saat ini. “Untuk tahun jni saja kita mati matian buat program beasiswa bagi siswa

baru yang masuk. Tapi jika semuanya masuk program beasiswa dari mana juga uangnya, untuk SMA swasta di kota itu kebingungan,” akunya.

Bayangkan saja, kata dia, 90 persen jalur zonasi yang diperuntukan khusus untuk siswa yang berasal dekat dari tempat rumah tinggal mereka. “Di Kota sistem zonasi tidak akan berjalan dengan baik karena banyak pilihan sekolah lain,” ucapnya.

Wajar saja jika banyak sekolah yang mengalami

kericuhan pada pelaksanaan pembukaan PPDB tahun ini. Karena dengan besarnya anemo bagi sistem zonasi membuat siswa berbondong bondong memilih sekolah yang terdekat.

“Pantas juga kan menumpu di sekolah pilihan, karena ada sistem zonasi yang lebih besar,” ungkapnya.

Dia menilai jika PPDB hanya diukur dengan zonasi tanpa ada nilai pasing grade yang ditentukan oleh sekolah akan begitu lebih rumit juga. Bagusnya ada

salah satu tolak ukur nilai pasing grade siswa untuk bisa masuk ke setiap sekolah agar merata.

“Adanya zonasi untuk pemerataan sekolah tapi nyatanya tidak berjalan baik lebih bagus diukur dari nilai,” terangnya.

Hal tersebut disoal juga oleh salah satu pengaw a s D i n a s Pe n d i d i k a n Karawang, Rukmana menilai jika zonasi dilakukan untuk pemerataan sekolah memang bagus jika semua sekolah yang ada di Kabupaten sudah

merata. Namun masih ada di satu kecamatan yang hanya memiliki satu sekolah SMA. “Kalau semua sekolah sudah merata baru sistem zonasi akan efektik tapi kalau sekarang khususnya di karawang itu tidak efektif, kalau di kota banyak pilihan sekolah tapi kalau di daerah pelosok kan belum banyak pilihan,” jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh sekolah ternama di Karawang, Asep guru SMAN 1 Karawang ini juga mengaku harus mendidikan siswa lebih ekstra lagi karena siswa tahun ini berbeda dari siswa sebel adanya zonasi.

“SMAN 1 Karawang itu dikenal sebagai siswa siswi berprestasi dan merupakan siswa pilihan, tapi karena adanya zonasi semua siswa apa aja bisa masuk disini dan ini pr bagi sekolah,” ungkapnya. (oib)

Guru SMAN 5 Karawang Tampilkan Qasidahan KARAWANG – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan memperingati hari besar Maulid Nabi. Yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Karawang. Selain di isi dengan kegiatan ceramah dan pengajian namun kali ini sejumlah guru juga ikut memeriahkan dengan menampilkan qasidahan.

Salah seorang guru SMAN 5 Karawang, Dety Yulianti mengatakan, ia berhasil menampilkan qasidahan bersama guru lainnya di sekolah dengan lihai. “Ini sudah kita rencanakan lama jadi pas memperingati maulid nanti kita mau tampil qasidahan,” ucapnya kepada KBE, kemari.

Lanjut Dety, latihan yang dilakukan oleh tim guru qasidahan di sekolah ini juga hanya meluangkan w a kt u u s a i m e n g a ja r maupun istrahat. Demi melakukan hobinya itu bahkan ia rela berlatih usai pulang mengajar dari sekolah. “Ya luangin waktu aja buat latihan qasidahan sama guru-guru lainnya di sekolah,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang siswa, Atariq yang

mengikuti kegiatan memperingati hari maulid di sekolah itu mengaku kagum dengan penampilan dari sejumlah guru gurunya di sekolah. “Kagum aja kaget

sama guru guru ternyata bisa qasidahan juga,” akunya.

Dia berharap bahwa dalam memperingati ha r i mau l i d i n i t i d a k

hanya sebagai acara seremonial saja yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Namun juga bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari ceramah

yang diberikan. “Semoga setiap tahunnya bisa terus diperingati serta menjadikan siswa siswi yang memiliki akhlal baik,” harapnya. (oib)

Dispora Jabar Gelar Kejurnas Senam PPLP dan SKO GYMNASIUM Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPOrT) Jawa Barat (Jabar) Arcamanik di Kota Bandung didaulat menjadi venue Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Senam antar Pusat Pengembangan Latihan Pelajar (PPLP)/PPLP Daerah (PPLPD)/Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Indonesia pada 10-14 November 2019.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jabar, Engkus Sutisna mengatakan, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menyetujui penunjukan SPOrT Jabar Arcamanik sebagai tuan rumah karena memenuhi standar venue.

“Sebelum Kejurnas Senam PPLP/PPLPD/SKO ini, ada babak kualifikasi untuk cabang olahraga senam PON 2020. Jadi bicara venue, gymnasium SPOrT Jabar Arcamanik ini cukup representatif untuk event nasional,” kata Engkus.

Engkus menambahkan, Ke ju r na s S e na m a nt a r PPLP/PPLPD/SKO ini diharapkan juga menjadi momentum untuk melahirkan

pesenam andalan Tanah Air khususnya yang berasal dari Jabar.

“Diharapkan (kejurnas) dapat mendorong sekaligus mencetak atlet-atlet berprestasi asal Jabar, searah dengan visi Pemda Provinsi Jabar yakni terwujudnya Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi,” ujar Engkus.

“Semoga Jabar juga bisa mencetak atlet senam hingga level dunia. Dan dari Jabar inilah dalam event ini, diharapkan lahir juara

olahraga bagi Indonesia,” tambahnya.

Kontingen Jabar sendiri terdiri dari 12 atlet yakni empat atlet putra dan delapan atlet putri. Dispora Jabar menargetkan dua emas masing-masing dari nomor artistik putra dan putri atas nama Aceng Hilman dan Yesy Vieryna.

Jumlah dua emas tersebut sama dengan pencapaian Jabar di Kejurnas Senam antar PPLP/PPLPD/SKO Tahun 2018 yang berlangsung di Provinsi Riau. Bahkan,

tak menutup kemungkinan emas kali ini bertambah dari nomor ritmik.

Adapun dalam Kejurnas Senam antar PPLP/PPLPD/ SKO tahun ini, terdapat tiga disiplin yang dilombakan yakni artistik putra, artistik putri, dan ritmik dengan 33 nomor perlombaan.

Kejurnas Senam antar PPLP/PPLPD/SKO Tahun 2019 di Gymnasium SPOrT Jabar Arcamanik diikuti kontingen dari 16 provinsi dengan jumlah peserta 176 atlet.

Event tahunan antar PPLP/ PPLPD/SKO ini resmi dibuka pada Selasa (12/11) oleh Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Chandra Bhakti dengan sambutan disampaikan oleh Engkus.

“Yang pasti, (kejurnas) ini cukup potensial untuk mencetak atlet baru. Di Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) saja, hampir 60-70 persen dari PPLP/ PPLD/SKO/PPOPM. Jadi kejurnas ini penting sebagai pijakan bagi atlet (junior),” tutur Engkus.

Selain itu, event olahraga di Jabar termasuk Kejurnas Senam antar PPLP/PPLPD/ SKO yang diikuti 16 provinsi di Indonesia ini bisa meningkatkan sektor pariwisata dan mendorong prinsip sport tourism yang diusung Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.

“Sehingga ketika kontingen dari provinsi lain datang ke Jabar, setidaknya dengan kehadiran rombongan itu kita diuntungkan secara ekonomi, mulai hotel hingga kuliner,” ucap Engkus mengakhiri. (bbs/rie)

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

METRO KARAWANG

5

Sekcam Ciampel Bingung Pencairan DD Kutamekar Tanpa Adanya Pengawasan KARAWANG – Sekertaris Camat Ciampel, Solehudin mengaku bingung atas dicairkannya dana desa (DD) rahap 2 dan 3, Desa Kutamekar. Pasalnya, sebelum melakukan pencairan terlebih dahulu harus dilakukan monitoring dan evaluasi (monev).

“Desa harus menyelesaikan pekerjaan yang bersumber dari dana desa.

Sehingga setelah selesai semua lalu bisa mengajukan ke pencairan dana desa tahap dua atau tahap berikutnya,” ucapnya kepada KBE, Rabu (13/11).

Dikatakannya, prosesnya seharusnya dana desa tahap satu selesai semua, di SPJ-kan. Setelah beres kemudian diajukan lagi untuk tahap dua, tahap dua setelah beres mengajukan lagi untuk pencairan tahap tiga.

“Kok bisa tahap 2 dan 3 cair, padahal tahap pertama masih ada pengerjaan fisik, tapi tahap 2 dan 3 sudah diterima. Prosesnya seha-

rusnya buat pembangunan proyek, bereskan SPJ semua, beres lalu ajukan lagi ta-

hap tiga, tahap tiga beres semua baru monev dari kecamatan,” jelasnya.

Sebelumnya, diketahui dana desa tahap pertama masih ada pengerjaan fisik.

Namun dana desa tahap dua dan dana desa tahap tiga sudah diterima oleh Desa

Kutamekar.

Sekretaris Desa Kutamekar, Dayat Permana men-

gatakan, namun yang terjadi di Desa Kutamekar menyampaikan bahwa pembuatan papan reklame sudah dipesan. Yang anggrannya menggunakan dana desa tahap pertama. Padahal desa ya telah menerima pencairan tahap 2 dan 3, papan reklame tersebut akan di pasang lampu seperti papan reklame yang ada di jalan jalan.

“Anggarannya menggunakan dana desa tahap pertama, nanti mau saya bikin wah seperti di jalan jalan dipasang lampu,” ucapnya.

Dayat menjelaskan, bahwa dirinya tidak tahu apakah sudah dibayar apa belum kepada pekerja karena didalam aturan yang membayar adalah bendahara sedangkan ia hanya sebagai koordinator.

“Kalau pembayaran itu saya kurang tahu, terlepas pembayaran sudah dibayar atau tidak karena proses pembayaran bukan saya ya ng b aya r, k a re na d i dalam aturan yang bayar adalah bendahara sedangkan saya hanya sebagai koordinator di aturan itu,” pungkasnya. (gie)

DESA

Disdukcapil Kewalahan Pencetakan E-KTP

Tingkatkan Kualitas Kades, Uu Luncurkan Si Rampak Sekar

KARAWANG – Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Disdukcatpil) Kabupaten Karawang kewalahan mengatasi pengajuan pencetakan E-KTP yang begitu banyak tiap bulannya. Pasalnya, pihaknya dibatasi 500 keping per bulannya.

Kepala Seksi Bidang Identitas Penduduk, Abdul Majid mengatakan, banyak masyarakat mengeluhkan tentang pembuatan E-KTP ini karena keterlambatan waktu pencetakan yang bisa menghabiskan waktu sampai berbulan-bulan.

“Untuk blanko E-KTP perbulan hanya mendapat 500 keping dari pusat. Beda dengan sebelum pemilu blanko sangat banyak sekali,” ucapnya kepada KBE, Rabu (13/11).

Dikatakannya, info dari pusat ini berlaku untuk seluruh Indonesia, hanya mendapat 500 keping perbulannya. Sedangkan untuk tahun 2020 masih belum bisa diketahui.

“Kami mengambil solusi

KARAWANG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum luncurkan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Online (Si Rampak Sekar). Aplikasi yang akan menjadi pintu bagi usulan-usulan desa.

Nantinya, usulan tersebut didanai oleh APBD Provinsi. Selain itu, Si Rampak Sekar dapat memadukan sistem perencanaan dan penganggaran pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota dan pusat. Si Rampak Sekar dapat membuat pembangunan di semua lini, khususnya desa, merata. Pun demikian dengan pertumbuhan ekonomi. Maka itu, dia mengimbau kepada kepala desa (kades) dan aparatur desa untuk bersinergi dalam program tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi Jabar kemarin sudah mencapai 5,9 persen. Kami (Pemerintah Daerah Provinsi Jabar) ingin pertumbuhan ekonomi itu bisa melibatkan dan dirasakan oleh masyarakat desa,” kata Uu. Lanjut Uu, penerapan aplikasi, seperti Si Rampak Sekar, dapat meningkatkan kualitas kades di era digital. Jika kades tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi, kata dia, roda pembangunan di desa akan lambat.

“Siapa yang menguasai digital, itu yang akan menguasai dunia. Siapa yang tidak menguasai, akan ketinggalan. Supaya kades dan desanya tidak tertinggal dari dunia yang sekarang, maka kami memberikan perhatian seperti ini (melalui program aplikasi),” ungkapnya.

Proses kerja Si Rampak Sekar berawal dari hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrengbang) di desa-desa. Hasil musrengbang itu nantinya disampaikan oleh kades atau aparatur desa via Si Rampak Sekar.

Setiap usulan yang masuk akan diverifikasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) kabupaten/kota. Kemudian, DPMD Jabar akan melakukan verifikasi ulang. Usulan yang telah diverifikasi bakal menjadi musrengbang provinsi.

“Jadi usulan harus berasal dari musrenbang desa, dan itu harus diusulkan untuk didanai dari APBD provinsi. Hanya APBD provinsi saja, bukan dari sumber dana lainnya,” kata Kepala Bappeda Jabar Taufiq.

“Verifikasi ganda dilakukan untuk menilai pemenuhan syarat, dan agar tidak overlap dengan sumber pendanaan lain, misalnya dari APBD Kabupaten/Kota, APBD desa itu sendiri, maupun APBN,” imbuhnya.

Taufiq mengatakan, pihaknya tengah menyosialisasikan Si Rampak Sekar ke semua desa se-Jabar. Sampai saat ini, sudah ada 2.000 desa dari 5.312 desa yang telah mengikuti sosialisasi aplikasi tersebut. Menurut dia, sosialisasi akan terus digencarkan sampai Januari 2020.

“Kami rencanakan dalam waktu setelah ini di Januari akan kami lakukan lagi Insyaallah, untuk memenuhi semua 5.312 desa bisa kita sosialisasikan. Kita juga akan memanfaatkan media lain, seperti media sosial untuk nanti masyarakat diberi tahu cara akses informasinya seperti tutorial di Youtube,” ucap Taufiq melanjutkan.

Selain itu, kata Taufiq, pihaknya menyediakan instruktur untuk membantu kades dan aparatur desa di Jabar dalam mengakses Si Rampak Sekar. Tujuannya supaya pemerataan pembangunan di Jabar berjalan dengan cepat dan transparan.

“Kita yang menyusun program dan aplikasinya itu sendiri. Ini bukan kita meng-copy yang lain. Kita ujicobakan kemarin di beberapa tempat, dan sekarang disosialisasikan melalui pelatihan. Ini semua nanti bisa transparan, bisa terlihat, sehingga akuntabilitas itu menjadi kunci dari program ini,” pungkasnya. (bbs/rie)

untuk masalah pencetakan E-KTP yang terbatas ini dengan cara dibuatkannya Suket/Resi, kepada setiap masyarakat yang telah perekaman E-KTP,” ujarnya.

Lanjutnya, antisipasi Disdukcatpil untuk masalah ini adalah pembuatan Suket/Resi dengan dasar UU Permendagri No. 23 Th 2006 dan Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang catatan

kependudukan yang diantaranya adalah suket itu berlaku sama seperti E-KTP. “Perekaman E-KTP sudah tersedia di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang ini.Jadi kepada

setiap masyarakat Kabupaten Karawang tidak harus ke Kantor Disdukcatpil, karena alat perekaman E-KTP sudah ada disetiap kecamatan,” pungkasnya. (gie)

SMA Islam Al-Azhar Karawang Ukir Prestasi

Cikul Siap Jadi Tuan Rumah MTQ K A R AWA N G – Je l a n g pagelaran Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat K a b u p a t e n K a r aw a n g .

Pemerintah Kecamatan Cilamaya Kulon (Cikul) bersama Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, terus berbenah.

Ditunjuk sebagai tuan rumah MTQ tingkat kabupaten, KUA Cilamaya Kulon sudah menyiapkan veneu dan penginapan, bagi 3.000 peserta MTQ Karawang.

Kepala KUA Cilamaya Kulon, Ahmad Jeje Fauzi mengatakan, MTQ tingkat Kabupaten akan di gelar pada akhir pekan depan. Tepatnya pada 23 -27 November 2019.

Selain tempat penginapan, venue utama MTQ yang di pusatkan di Desa Sumurgede itu, sudah siap menyambut ribuan peserta kafilah dari 30 Kecamatan.

“Pesertanya sekitar 3.000

orang. Kalau Kecamatan Cilamaya Kulon sendiri mengirim 47 peserta, untuk beberapa cabang perlombaan,” ungkapnya, kemarin, (13/11).

Ahmad menjelaskan, selain lapangan Metro Sumurgede yang akan di pusatkan sebagai panggung utama saat pembukaan dan penutupan MTQ. Sejumlah Masjid, Majelis Taklim, Madrasah hingga Pesantren, juga di jadikan lokasi para kafilah berlomba dengan kategori dan cabangnya masing-masing.

Selain kegiatan lomba, imbuhnya, rencananya para peserta, pembimbing, dan panitia, akan menggelar pawai ta’aruf. Dengan rute, Pasar Tempuran hingga ke veneu di Desa Sumurgede.

“Insya Allah saat pawai ta’aruf bakda Dzuhur dan pembukaan akan dihadiri langsung

Ibu Bupati,” katanya.

Jeje menambahkan, soal pemondokan para kafilah, pihaknya sudah jauh-jauh hari mengkoordinasikan dengan rumah-rumah warga di sekitar lokasi MTQ. Biasanya, kata dia, dalam satu kecamatan akan menginap di dua sampai tiga unit rumah. Untuk itu, kenyamanan dan keamanan para peserta MTQ di utamakan para panitia lokal.

Ia berharap, masyarakat setempat dan Pemerintah Kecamatan Cilamaya Kulon khususnya, agar bisa samasama bertanggungjawab mensukseskan acara MTQ tahun ini. Menurutnya, lewat even ini, akan lahir para ahli Qur’an, hafidz, tilawah, qiraat, syahril Qur’an dan lainnya, untuk menjadi wakilwakil Karawang pada MTQ tingkat Jawa Barat. (wyd)

KARAWANG – Karya seni kriya, olahan tangan Triana Putri Cahya, siswi kelas X IPA di SMA Islam Al-Azhar 17 Galuh Mas, Karawang.

Menghantarkan ia jadi juara di FLS2N tingkat Provinsi Jawa Barat.

Sebelumnya, karya Triana yang berjudul ‘The World War Two’ sukses di FLS2N tingkat Kabupaten Karawang dan menjadi juara pertama.

Bertarung di tingkat Jawa Barat, karyanya tembus sampai ke 4 besar dari puluhan siswa perwakilan kabupaten lain di FLS2N Jawa Barat Agustus 2019 lalu.

“Itu buatnya dari limbah besi, bekas suku cadang motor vespa. Terus di rakit, jadi sepertoki robot yang sedang perang,” ungkap Triana, Rabu, (13/11) kemarin.

Kepala SMA Islam AlAzhar 17 Galuh Mas Karawang, Zulfachri mengatakan, di sekolah yang ia kelola, terdapat banyak sekali potensi anak untuk berprestasi. Namun, kata dia, potensi tanpa dukungan dan apresiasi tinggi dari pihak sekolah, tak ada artinya. Karena, bisa mengubur dalam-dalam minat dan bakat yang dimiliki anak.

“Banyak anak yang punya potensi, tapi mereka malu mengeluarkannya. Karena itu, sekolah mendukung,

agar mereka bisa berprestasi,” ujarnya.

Zulfachri mengatakan, SMA Islam Al-Azhar 17 Galuh Mas Karawang, menyimpan sejuta potensi anak yang luar biasa. Selain dari kesenian, SMA Islam Al-Azhar Karawang, juga jawara di bidang olahraga. Khususnya pencak silat dan bola basket.

Selain itu, prestasi di bidang akademik sudah banyak ditorehkan. “Cita-cita saya, ingin Al-Azhar ini jadi barometer pembelajaran di tingkat nasional,” ucapnya.

Zulfachri menambahkan, kunci sukses atas keberhasilan anak didiknya, tak lepas dari motivasi tinggi dan konsitensi yang terus terjaga hingga bertahun-tahun lamanya. “Saya terus motivasi, saya minta ke anak-anak untuk selalu fokus pada tujuan. Geluti apa yang mereka sukai, dan tekuni sampai jadi juara,” tuturnya.

Sementara, Pembina Seni Rupa SMA Islam Al-Azhar 17 Galuh Mas, Karawang, Ferti Ambara mengatakan, potensi yang ada pada Triana sangat besar. Tak puas hanya di peringkat empat Jawa Barat.

Ferti menargetkan, Triana jadi juara nasional di tahun depan.

“Ini baru permulaan, dia kelas X aja udah masuk 4 besar Jabar. Tahun depan, dia pasti bisa juara nasional,” ungkapnya. (wyd)

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

6

Koran Kebanggaan Pelaku Bisnis

Indonesia Targetkan Menjadi Produsen Kendaraan Listrik Ma’ruf Amin: Pertumbuhan Ekonomi Syariah Perhatian DALAM Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019. Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap ekonomi syariah menjadi sumber baru peningkatan ekonomi di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi syariah terus menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Untuk memiliki sumber daya keuangan yang baru itu.

Tentu membutuhkan sistem yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat secara inklusif. Dengan penduduk Indonesia yang mayoritas muslim, ekonomi syariah diharapkan dapat membangun perekonomian Indonesia.

“Piranti ekonomi syariah adalah pilihan tepat untuk mengembangkan ekonomi, hal ini akan membantu ketahanan ekonomi nasional, dengan keterlibatan umat yang semakin besar, ekonomi secara langsung bisa dimanfaatkan,” kata Ma’ruf.

Lanjut Ma’ruf Amin juga menyebut bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia sangat pesat. Namun, untuk peran dari ekonomi syariah nasional masih jauh jika dibandingkan

dengan ekonomi keuangan konvensional.

“Berbagai upaya harus dilakukan dalam memperbanyak ekonomi syariah di Indonesia. Namun upaya tidak berarti membenturkan perkembangan ekonomi secara konvensional dan syariah. Harus dilakukan secara sistematis dan bertahap, kita ingin mengajak negara mayoritas Islam seperti Mesir, Pakistan, dan Malaysia, untuk mengembangkan ekonomi syariah,” ungkapnya.

Untuk itu di dalam pemerintahan, dirinya bersama Presiden Joko Widodo akan memimpin langsung pengembangan kelembagaan ekonomi syariah. Hal yang dilakukan adalah pengembangan yang dipercepat, memperluas, dan memajukan ekonomi syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

“Dengan inisiatif ini, saya berharap pihak terkait dapat berkerja sama. Saya juga ingin supaya ekonomi keuangan syariah menjadi pendorong terjadinya arus baru ekonomi Indonesia,” terang dia. (bbs/rie)

INDONESIA saat ini sedang kembangkan industri otomotif. Bahkan, pemerintah menargetkan mobil yang digunakan mayoritas masyarakat Indonesia adalah mobil listrik. Hal tersebut diungkapkan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Ia mengatakan, jumlah total kendaraan listrik di pasar global pada 2018 adalah sekitar 2 juta unit.

Dengan itu, Indonesia pun diharapkan dapat menjadi produsen dari kendaraan listrik tersebut.

“Di 2025, ditargetkan sebanyak 20 persen mobil yang beroperasi di Indonesia adalah mobil listrik.

Maka itu, Indonesia akan fokus mengembangkan industri kendaraan listrik (electric vehicles),” katanya.

Lanjutnya, dengan target yang sudah ditentukan, pemerintah tengah berusaha untuk membuka pasar baru dan membentuk supply chain yang kuat untuk industri otomotif. Dengan pasar domestik yang kuat dan investasi dari perusahaan-perusahaan otomotif ternama. Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara produsen mobil terbesar di ASEAN. “Saat ini, Indonesia merupakan eksportir otomotif kedua terbesar di ASEAN. Maka itu, kami sadar akan

adanya tantangan tertentu di industri ini, karena produksi kendaraan masih sangat bergantung kepada impor bahan mentah, seperti logam, bahan kimia, juga komponen eletronik lainnya,” jelasnya.

Namun, rencana itu harus berfokus kepada perbaikan di sektor industri manufaktur, mendorong ekspor, menjaga impor, serta menciptakan lapangan kerja baru. Pasalnya, hal ini merupakan solusi penting untuk mengatasi jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap).

“Untuk memajukan industri manufaktur, Indonesia telah berkomitmen mempercepat implementasi Revolusi Industri 4.0. Kami percaya dengan mempercepat itu, maka akan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja, daya saing global dan market share ekspor dunia, agar Indonesia mampu menjadi negara berpendapatan tinggi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk mendorong target sebagai produsen mobil listrik, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.55 Tahun 2019.

Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicles) untuk Transportasi Jalan. Serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2019 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

“Tujuan dari aturan-aturan itu adalah mendukung pengembangan industri otomotif berteknologi tinggi dan menyediakan solusi untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil. Setelahnya, defisit neraca perdagangan diharapkan akan berkurang,

sehingga ke depannya akan bisa meningkatkan kualitas lingkungan kita sebagai hasil pengurangan emisi karbon,” katanya.

Menurutnya, pemerintah secara aktif juga mendukung pabrikan kendaraan dari luar negeri untuk memproduksi kendaraan listrik di negara ini. “Kami mendorong perusahaan-perusahaan tersebut dan akan menyediakan kemudahan akses untuk mewujudkan cita-cita kami menjadi pusat produsen kendaraan listrik di ASEAN, Asia dan dunia,” pungkasnya. (bbs/rie)

ADVERTORIAL

Wajah Kota dan Desa Makin Tertata

Pembangunan Taman, Buat Karawang Makin Humanis

Ramon WL Kepala DPRKP Karawang

Novi Gunawan Kabid Pertamanan

SEJAK beberapa tahun terakhi, Pemkab Karawang melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) getol membangun taman baik yang berlokasi di pusat kota maupun di pelosok desa (kecamatan). Seluruh pembangunan taman, tak lain sebagai upaya penataan kota dan desa agar lebih rapi dan hijau, pun juga dalam rangka membuat kota dan desa lebih humanis.

Adanya taman semakin dirasa ruang publik baik kota maunpun desa bagian tak terpisahkan dengan aktivitas sosial masyarakatnya. Tempat warga berkumpul sekadar beristirahat, maupun membicangkan semua hal baik dengan teman, pasangan maupun keluarga.

Sebut saja Taman I Love Karawang di Stadion Singaperbangsa dan Taman Milenian di bawah Flayover Karawang Barat yang kini menjadi bagian dari aktivitas sebagian warga Karawang. Setiap pagi, siang, sore atau malam elalu saja ada komunitas atau warga yang menyempatkan diri mengunjungi dua taman ini. Apalagi setelah terpasangnya koneksi internet atau WiFi gratis yang semakin membuat mereka betah berlama-lam untuk sekedar browsing ataumenyelesaikan tugas sekolah bagi siswa atau mahasiswa.

Tahun 2019, ini DPRKP terus melanjutkan tren positif itu. 32 taman dibangun sejak awal tahun sampai nanti beres tahun 2019. Jenisnya macam-macam, ada yang didesain serta difungsikan sebagaimana Taman Milenial dan Taman I Love Karawang yang memang dibangun lebih humanis, ada yang sekadar simbolis yang berupa tugu atau taman pada kanstin pembatas jalan.

“Tahun ini ada pula taman yang mulai dibangun di kantor kecamatan-kecamatan. Dimaksudkan untuk menyediakan ruang terbuka yang nyaman bagi warga di daerah atau di pesisir untuk bermain atau berkumpul. Lokasinya di sekitar kantor kecamatan. Tahun ini yang dibangun taman ada di Kutawaluya, Jayakerta, Tirtajaya dan beberapa kecamatan lain,” kata Kepala Bidang Pertamanan, Novi Gunawan kepada KBE. “Pembangunan taman di depan kantor kecamatan bukan hanya untuk mempercantik tampilan kantor, tapi kami konsep agar bisa dijadikan untuk kegiatan masyarakat,” timpalnya.

Kinerja bidang pertamanan semakin menjukan DPRKP menjadi salah satu dinas yang selama ini sukses menjalankan roda pembangunan, selain bidang

lainya seperti bidang rutilahu yang juga diprediksi mampu mencapai target pembangunan rumah layak huni bagi masyatakat kurang mampu.

Ke depan, warga Karawang akan lebih banyak memiliki ruang terbuka berupa taman yang dapat dijadikan sebagai pusat tumbuhnya peradaban yang humanis di Kota Pangkal Perjuangan.

“Tugu di perbatasan kota dan pintu masuk kota adalah wajahnya kota harus kita tata. Dan taman-taman yang humanis akan menunjukan kota itu sebagai kota yang peradabannya tumbuh.

Warga bisa saling ngobrol, berdiskusi, bahkan mempererat hubungan pasangan dengan suasana romantis. Tak lupa pada beberapa taman kita ketahui tersedia taman bermain, jadi jika kita mengajak anak, si anak bisa asyik main,” tukasnya. (kbe/mhs)

PEMBANGUNAN TAMAN TIGA TAHUN TERAKHIR TAHUN 2017: 45 kegiatan pembangunan dan penataan taman.

Di antaranya: l Pembangunan Taman Median Jalan Jendral Ahmad Yani Karawang Barat l Pembangunan Taman Semoadan Arah Linud 305 l Penataan Taman Median Jalan Jendral Ahmad Yani l Penataan Taman Median Perempatan Belakang Kodim sampai dengan Pemda II. TAHUN 2018: 55 kegiatan pembangunan dan penataan taman Di antaranya: l Taman Median Jalan Interchange Karawang Barat l Taman Median Jalan Monumen Rengasdengklok l Penataan Taman Bawah Fly Over Karawang Barat. l Taman I Love Karawang (CSR) TAHUN 2019: 32 kegiatan pembangunan dan penataan tama.

Di antaranya: l Pembangunan Taman Air Mancur Bundaran Telukjambe l Pembangunan Taman Flyover Cikampek l Pembangunan taman di kantor kecamatan (Kutawaluya, Tirtajaya, Kotabaru, Jayakerta, Cilamaya Wetan)

SAMBUNGAN

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

7

Bawaslu Jabar Pelototi Anggaran Daerah KARAWANG- Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jabar Zaki Hilmi menuturkan, dari 8 kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan menggelar pilkada 2020 ini, pihaknya memiliki catatan khusus dari pelaksanaan pilkada 2015. Dikatakan Zaki, mengenai integritas penyelenggara dalam hal pelaksanaan tahapan pilkada.

Catatan lainnya yaitu mengenai akuntabilitas keuangan.

“Pilkada 2015 di Kota Depok itu terkena kasus hukum dari kesekretariatan KPU setempat. Kemudian di Kabupaten

Karawang dengan kasus yang sama. Terkait integritas penyelenggara, di beberapa daerah itu terkena peringatan dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Maka fokus kita adalah menguatkan kembali integritas penyelenggara agar pelaksanaan tugas sesuai dengan regulasi,” ujar dia, Rabu (13/11//2019).

Dengan berbagai potensi pelanggaran pemilu ini, lanjut Zaki, Bawaslu Jabar akan meluncurkan program Saluran Aduan Masyarakat (Salam) yang nantinya bisa diman-

faatkan masyarakat untuk bisa berperan aktif memberikan informasi tentang indikasi pelanggaran.

“Kita juga menyoroti mengenai penyalahgunaan wewenang penggunaan anggaran daerah untuk pemenangan pada saat kontestasi.

Indikasi itu ada dari delapan kabupaten/kota terutama di daerah yang memang ada petahana maju dalam pilkada.

Makanya berharap, integritas seluruh komponen penyelenggara dan peserta pemilu jangan ada politik

transaksional dalam hal dukungan,” kata dia, seraya menambahkan pihaknya akan lebih mengoptimalkan pengawasan kepada calon dari jalur perseorangan dalam hal perolehan syarat dukungan. Sebelumnya, netralitas aparatur sipil negara (ASN) kerap menjadi indeks kerawanan pelanggaran pemilu tertinggi, terlebih jika incumbent (petahana) kembali mencalonkan diri. Selain itu, potensi pelanggaran pemilu lainnya di antaranya terkait politik uang dan politisasi

SARA termasuk penyebaran informasi bohong untuk memenangkan salah satu pihak yang mengikuti kontestasi pemilu.

Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antarlembaga pada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Lolly Suhenty menuturkan, Bawaslu RI telah membuat indeks pelanggaran pemilu ini, baik untuk pemilu secara umum maupun pilkada sejak 2015. Penyusunan indeks potensi pelanggaran ini, kata Lolly, merupakan salah satu

upaya pencegahan terhadap berbagai potensi dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi.

Indeks kerawanan pilkada ini, lanjut dia, akan bermanfaat untuk penyusunan strategi pengawasan termasuk pencegahan dan penindakan pelanggaran pemilu.

Dari 8 wilayah di Jawa Barat yang akan menggelar pilkada pada 2020, Lolly menjelaskan, jika dilihat dari pilkada 2015 yang paling tinggi tingkat pelanggaran pemilu ini terjadi di Kabupaten Indramayu disusul Kabupaten Pangandaran

dan Cianjur. Sedangkan Kota Depok merupakan wilayah yang paling sedikit terjadi pelanggaran pemilu.

“Dari pengalaman pilkada 2015 lalu, sesungguhnya kita bisa lihat tiga besar pelanggaran yang terjadi, di antaranya mengenai netralitas ASN, curi start kampanye, dan politik uang. Ini kan soal yang selalu berulang jika pencegahannya tidak maksimal. Ini yang sedang kami dorong. Data 2015 menjadi acuan kami untuk melakukan strategi di pilkada saat ini,” ungkap Lolly.(*)

Dewan Sebut Revisi UU Pilkada Bisa Dilakukan Setelah 2020 J A K A R TA - A n g g o t a Ko m i s i I I D P R , Hu g u a mengatakan, rencana untuk merevisi UndangUndang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gu b er nu r, Bu pat i , da n Wali Kota belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Bahkan, menurut dia, Komisi II DPR telah menyepakati kapan revisi UU Pilkada akan dilakukan.

“Komisi II memutuskan membahas (revisi UU

Pilkada) setelah 2020. Jadi b e l u m m e n ja d i p r i o r i tas (untuk direvisi) pada 2020,” ujar Hugua dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).

Dia mengungkapkan, DPR sudah memiliki agenda priorotas revisi sejumlah undang-undang pada tahun depan.

Beberapa undang-undang yang akan direvisi antara lain Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), Undang-Undang

Otonomi Khusus Papua, dan Undang-Undang Agraria.

“Ini mer upakan car r y over pembahasan undangundang yang belum selesai pada periode kemarin untuk menjadi prioritas pada 2020,” ucap Hugua.

Namun, politikus PDI-P itu mengakui ada sejumlah hal yang perlu menjadi poin revisi UU Pilkada. Dia mencontohkan per ihal p e ng gu naan su rat ke terangan (suket) dalam

Dinas Peraih Satyalancana .... dari halaman 1 mang dimaksudkan bukan untuk berbisnis untungrugi, namun membangun fondasi awal peradaban yang berawal dari keluarga serta ,mengontrol laju pertumbuhan penduduk. Jika pada tahap itu sudah gagal, kata Gugun mustahil pembangunan strategis yang diprioritaskan bakal terlaksana. Sebaliknya justru bisa gagal total.

“Saya berikan satu contoh, percuma misalkan pemerintah membanguan sekian ruang kelas baru atau sekolah baru, serta menyediakan fasilitas kesehatan baru, jika lonjakan pendudukanya tak terkontrol. Setiap tahun bakal jomplang. Indeks pembangunan manusia tidak akan tercapai. Padahal pembangtunan ber-

wawasan kependudukan itu sangat elementer. Jadi fondasi awal suksesnya program-program lain,” kata Gugun.

Gugun berharap, TAPD meninjau kembalipembangkasan anggaran publik di DKBPP. Bukan lantaran tendensi apapun. Tapi dua alasan utamanya yakni mampu meraih penghargaan satya lancana alias mampu menjalankan program dengan sukses, yang jedua jadi dinas penting yang menjadi fondasi peningkatan IPM. “Jadi tak ada alsan kalau menurut saya, DPPKB dipandang sebelah mata.

Justru bermula dari DKBPP, ke depan Karawang b i sa m e m i l i k i p o n d a s i yang kokoh membangun ketahanan keluaraga, mengontrol lonjakan penduduk, lebih dari itu,

pondasi bagi peradaban Karawang ke depan,” tukas Gugun.

“Lagian saya yakin, secara politis pun sumbangsih Kader KB sangat besar ke bupati,” sindirnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Karawang, Atta Subagja berpendapat seharusnya jika akan ada pemangkasan anggaran lebih baik belanja nonpublik seperti pengadaan alat tulis kantor atau yang semasamnya. Ia mengaku tak setuju pemangkasan anggaran dilakukan pada anggaran belanja publik yang menopang suksesnya setiap program di intansi pemerintahan.

“Kalau anggaran publik harusnya dipertimbangkan. Kalau anggaran nonpublik itu kami setuju buat adanya pemangkasan,” kata Atta. (wyd/mhs)

Disdukcatpil Kewalahan .... dari halaman 1 Dikatakannya, info dari pusat ini berlaku untuk seluruh Indonesia, hanya mendapat 500 keping perbulannya. Sedangkan untuk tahun 2020 masih belum bisa diketahui “Kami mengambil solusi untuk masalah pencetakan E-KTP yang terbatas ini

dengan cara dibuatkannya Suket/Resi, kepada setiap masyarakat yang telah perekaman E-KTP,” ujarnya.

Lanjutnya, antisipasi Disdukcatpil untuk masalah ini adalah pembuatan Suket/ Resi dengan dasar UU Permendagri No. 23 Th 2006 dan Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang catatan kependudukan yang dian-

hat potensi-potensi yang dimiliki oleh kader-kader G e r i n d ra d i Ka raw a n g tidak muncul saat secara resmi DPC Gerindra membuka p enjar ingan terbuka.

“Saya sebagai kader, sebagai ketua DPC muncul ingin

membawa nama Gerindra.

Jangan partai Gerindra sebagai pemenang Pemilu di Karawang, di Pilkada Gerindra nga ada yang maju,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pendaftaran Ajang sebagai Balonbup di Gerindra Karawang ini merupakan pendaftar yang kelima, setelah se-

Pilkada memerlukan proses pendahuluan yang matang.

Misalnya, konsultasi

publik dan evaluasi secara menyeluruh terhadap peraturan pilkada itu.

Komisi II beralasan jika

tidak disiapkan s e cara matang, revisi UU Pilkada justru merugikan di kemudian hari. (red)

Hampir Dua Pekan Ditinggal .... dari halaman 1 Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek rehab total Puskesmas Karawang Kota, dr Annisa, mengancam akan memutus kontrak CV Multi Cipta Sejahtera (CV MCS), jika dalam satu minggu ke depan tidak ada progres sesuai yang dijanjikan. “Bila sampai minggu depan apa yang dia janjikan tidak dikerjakan, maka keluar SP 3 barulah kemudian diputus kontrak,” ucapnya kepada awak media, kemarin (13/11).

Ia menjelaskan, pihaknya akan menjalani sesuai prose-

dur dan tertib administrasi dalam memberikan sanksi kepada kontraktor, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang dikecewakan lantaran telah dilaksanakan (sanksired) secara bertahap.

Namun ia berharap jika pekerjaan rehab total yang menelan anggaran Rp6 miliar lebih itu sesuai tenggat waktu, meski kontraknya selesai terhitung 20 Desember 2019.

“Kemarin pihak kontraktornya sudah bikin surat kesanggupan akan selesaikan pekerjaan itu dalam sesingkatsingkatnya,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya hari

ini telah mengecek ke lokasi dan melihat sudah ada sejumlah pekerja sekitar 30 orang yang sudah ada di lokasi.

“Mereka mulai besok sudah mulai bekerja, idealnya untuk mengejar ketertinggalan harus ada 50 pekerja,” imbuhnya.

Tetapi pihaknya telah meminta kepada kontraktor agar jumlah pekerja ditingkatkan dan kontraktornya menjanjikan besok atau lusa jumlah pekerja ditambah lagi.

“Besok saya akan cek lagi ke lokasi apakah jumlah pekerja ditambah lagi atau belum,” tandasnya.

Ia menambahkan, selain

menambah jumlah pekerja, intentitas waktu juga perlu ditambah dengan cara lembur dan mendahulukan pekerjaan yang bobotnya tinggi.

“Kalau itu rutin dilaksanakan, bisalah tercapat target pekerjaan,” pungkasnya Diketahui, rehab total Puskesmas Karawang Kota dikerjakan oleh CV Multi Cipta Sejahtera dengan nilai kontrak Rp6,263 miliar dan diberikan waktu pelaksanaan 180 hari kalender untuk dikerjakan sejak tanda tangan kontrak pada 18 Juni 2019, sehingga selesai kontraknya sekira 20 Desember 2019.(*)

WADUH, LAGI-LAGI TENDER .... dari halaman 1 nyesalkan adanya pembatalan atau penganuliran lelang rehab kantor KPU. Pasalnya, menjelang Pilkada 2020, kondisi kantor dia, dinilaikurang layak dan rawan untuk menampung massa banyak yang lumrah akan terjadi di tahun pilkada.

“Saya tidak tahu alasannya kenapa sampai gagal, padahal saya tahu itu sudah sempat dilelang. Kita sudah berkirim surat pertanya-

kan soal ini ke pemerintah.

Rehab kantor KPU sangat penting buat kami, apalagi kita mau pilkada,” ujar Miftah kepada wartawan, Rabu (13/11) Lanjut Miftah, rencana rehab kantor KPU sebenarnya sudah sejak tahun 2018 lalu.

Namun pemerintah daerah baru bisa melaksanakan di tahun 2019 ini. Namun kemudian pemerintah juga membatalkan rehab tersebut meski sempat melakukan lelang.

“Saya sendiri baru

mendengar itu dari sekretariat KPU. Tapi secara resmi kita belum mendapat keterangan resmi dari pihak yang berkompeten soal ini,” jelasnya.

Farid mengatakan, rehab kantor KPU sangat penting, terutama menjelang pelaksanaan PIlkada 2020 nanti.

Saat ini tahapan Pilkada sudah dimulai, dan mulai banyak kedatangan tamu.

Rehab kantor KPU ini berupa pemagaran dan implacement.

“Saya katakan penting ka-

rena bagian depan kantor kan lantainya masih berupa tanah. Saat musim hujan nanti pastinya becek hingga tidak nyaman,” pungkasnya.

Sebelumnya penganuliaran lelang pembangunan gedung maternitas RSUD pun menyita perhatian publik. Termasuk pengadaan pengadaan ternak kambing, domba dan unggas di Dinas Pertanian yang tak sedikit orang mempertanyakan musabab lelang harus diulang atau bahkan ditunda. (rie)

Melawan Pencuri Kayu dan Terjangan .... taranya adalah suket itu berlaku sama seperti E-KTP. “Perekaman E-KTP sudah tersedia di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang ini.Jadi kepada setiap masyarakat Kabupaten Karawang tidak harus ke Kantor Disdukcatpil, karena alat perekaman E-KTP sudah ada disetiap kecamatan,” pungkasnya. (gie)

Ajang Berniat .... dari halaman 1

pilkada dan soal kedudukan pengawas pemilu di kabupaten/kota.

Hanya saja, revisi UU

belumnya DPC Gerindra Karawang juga menerima pendaftaran H. Daday Hudaya (politisi Gerindra), mantan Asda 1 Pemkab Karawang Saleh Effendi dan H. Jenal Aripin (politisi Demokrat), dan Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari (politisi PKB). (gie)

dari halaman 1 (13/11/2019).

Ia juga menceritakan, jauh sebelum para pendatang menginvasi Desa Pasirjaya.

Dusun Ceah jauh lebih terkenal dari pada Dusun Cilempung.

“Dulu, Desa Pasirjaya disegani karena kesantrian masyarakatnya, terutama di Dusun Ceah ini,” tegasnya.

Ismail menjelaskan, cap merah yang ditudingkan pada tanah kelahiranya terjadi, akibat ulah segelintir oknum penjahat, yang membawa virus buruk bagi anak-anak muda di Desa Pasirjaya.

“Pribuminya baik-baik, masih menjunjung tinggi amanat leluhur. Yaitu jadi santri yang taat dan alim,” katanya.

Untuk memperbaiki se-

General Manager: Tohiri Alam.

Deputy General Manager: Hayatullah.

Pimpinan Perusahaan: Tohiri Alam.

Pimpinan Redaksi: Suhlan Pribadi.

Redaktur: Mahesa Bahagiastra, Arie Firmansyah.

Kabupaten Karawang: Agus B, Yogie S, Toyib, Wahyudi.

Kabupaten Bekasi: Dimas Apriyanto, Jiovano Nahampun, Agus Nuryadin, Haripan Nahampun, Fuad Fauzi.

Kota Bekasi: M. Suyudhi R (Kepala Biro), Naldy.

Kabupaten Subang: Tomi Prayoga.

Kabupaten Purwakarta: Hasan Kobra (Kepala Biro).

Pracetak : Juhadi (Koordinator), Mochamad Diky Darmawan, Almujamil. EDP/IT : Harry Hidayat.

Iklan: Gema Parlindra (Manager Jakarta). Hepi Harianto (Manager Bandung).

Manager Iklan & Promosi: Hudri Amin (Koordinator), Dimas A. Manager Pemasaran: Ade Marsin (Koordinator), Ecep, Noviantoro, Melky JS. Sirkulasi & Pengembangan Koran: Jamal (Koordinator), Yanto, Herman Budiono, Lalan, Umbaran, Ambri, Parwoto, Umbaran.

Keuangan/Administrasi: Dewi Megawarti (Koordinator), Asih Setiawati, Kansha Isfaraini Huurun’ein, Iin. Komisaris Utama: Dwi Nurmawan. Komisaris : Arif Badi Karyawan.

Direktur Utama: Yanto S Utomo. Direktur : Eko Suprihatmoko, Mohamad Fauzi.

mua citra buruk itu, lanjut Ismail, ia bersama pemuka agama di Dusun Ceah berkomitmen, untuk menggalakan kegiatan agama.

Serta mengajak generasi muda, untuk ikut andil dalam setiap pengajian di majelis taklim yang ada di Dusun Ceah ini.

“Ingat, sekurus-kurusnya ikan, pasti ada dagingnya.

Sejelek apa pun Desa Pasirjaya, pasti ada sisi baiknya,” ucapnya.

“Jangan pandang sebelah mata, dengan hanya melihat buruknya saja,” tukasnya.

Pengurus Majelis Sobiqul Khoerot itu mengungkapkan, kekesalannya memuncak saat ia hendak membeli peci baru di salah satu toko pakaian muslim di luar desa.

Ismail yang mengaku se-

bagai santri dari Desa Pasirjaya, justru mendapat justifikasi yang tak mengenakan dari pemilik toko tersebut.

“Beli peci buat apa pak?

Emang ada orang baik yang di desa itu (Pasirjaya,red) ?,” kata Ismail, menirukan ucapan penjual peci.

Ditambgahkan Ismail, ia bersama pemuka agama di Dusun Ceah, sudah lima tahun belakangan.

Menggelar pengajian rutin.

Dengan tujuan mengenbalikan marwah dan nama baik Desa Pasirjaya.

“Ada pro kontra itu wajar, yang penting semangat kesatuan dan persatuan, harus kita junjung tinggi. Untuk nama baik Desa Pasirjaya,” tegasnya.

Sementara, tokoh masyarakat Dusun Ceah, Marno Sumarno mengaku,

gebrakan demi gebrakan yang terus digalakan oleh para ulama desa, terutama di Dusun Ceah, mulai terasa hasilnya.

Masjid-masjid yang mulanya sepi, kini sudah padat jama’ah salat wajibnya.

Anak-anak remaja yang kerap berkeliaran di waktu malam, kini sudah disibukan dengan kegiatan pengajian di majelis-majelis yang ada di Dusun Ceah.

“Harapan kami, warga Desa Pasirjaya terus semangat, untuk mengembalikan citra baik desa kita,” ujarnya.

“Mudah-mudahan, dengan kekuatan persatuan dan kesatuan, para mubaligh, para dai, dan tokoh masyarakat. Nama baik Desa Pasirjaya kembali seperti sedia kala,” pungkasnya. (*)

Informasi Langganan Iklan & Berlangganan Koran Karawang Bekasi Ekspres Kantor Karawang Bekasi Ekspres Jalan Pepaya Nomor 20, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Tlp. (0267) 8408492. Bank: Bank Mandiri a/n PT Wahana Semesta Karawang Bekasi No. Rekening 173-00-00242827. Address e-mail redaksi: redaksikarawangbekasi@gmail.com, email iklan:karawangbekasiekspres@gmail.com.

Kantor Biro Cikarang Ekspres Jalan Kasuari IX Blok O Nomor 52 Perum Cikarang Baru, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Telp. (021) 89840853. Bank: Bank Mandiri a/n PT Wahana Semesta Karawang Bekasi No. Rekening 173-00-00242827. Address e-mail redaksi: redaksicikarangekspres@gmail.com, email iklan:cikarangekspres@ gmail.com.

Kantor Biro Metro Bekasi Ekspres Jalan Kenari Raya, Blok C Nomor 643, Perumahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Perwakilan Iklan Jakarta: Yudi Haryono, Firda. Alamat Perwakilan Jakarta: Kompleks Widuri Indah Blok A-3 Jl. Palmerah Barat No. 353 Jakarta 12210 Tlp. (021) 5330976, 5333321 Fax. (021) 5322629.

Perwakilan Bandung: Jl Raya Soekarno-Hatta No. 627 Bandung Telp. (022) 7316634.

Percetakan: PT Wahana Java Semesta Intermedia.

Alamat: Jalan Perjuangan No. 9 Kota Cirebon. Telp: (0231) 483 531. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019

8

Semangat Baru Purwakarta

Proyek KCIC Rusak 11 Rumah Warga Tuding Akibat Terdampak Pekerjaan Proyek Kereta Cepat PURWAKARTASedikitnya sebelas rumah warga di Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta mengalami kerusakan hingga nyaris roboh. Warga menuding kerusakan itu akibat ¬pekerjaan proyek Kereta Cepat ¬JakartaBandung.

Pengakuan warga, pihak perusahaan konstruksi proyek tersebut sempat mendatangi rumah mereka. ”Awalnya diukur-ukur, tapi akhir¬nya tidak tergusur juga. Malah yang digusur rumah di samping rumah proyek itu yang tidak terkena dampak,” kata Cucu, Selasa (12/11/2019).

Cucu menilai, pekerjaan proyek tersebut mengakibatkan pergerakan tanah di sekitar permukiman warga.

Kerusakan yang dialami ma s i n g - ma s i n g r u ma h berbeda-beda mulai dari muncul retakan di dinding bangunan hingga ada yang nyaris roboh. ”Ada tiga rumah yang hancur, yang delapan cuma retak-retak, tapi mulai membesar. Awalnya akibat pemba¬ngunan proyek kereta cepat,” ujarnya.

Cucu mengatakan, selama ada pekerjaan proyek tersebut, ia merasa tidak nyaman berada di rumah karena ke¬rap merasakan getaran.

Getaran tersebut diduga berasal dari mesin-mesin dan kendaraan berat yang melintasi permukiman penduduk setempat. Namun, Cucu mengaku tidak mendapatkan kejelasan ganti rugi dari pihak perusahaan konstruksi proyek tersebut. ”Sekarang disuruh ngontrak (ru¬mah di tempat lain) dulu untuk (peng¬huni) yang tiga rumah ini. Satu bulan dikasih satu juta rupiah per orang. Baru bulan ini mulainya,” kata Cucu yang merasa tidak puas.

Ditambahkan, pihak PT Kereta Cepat IndonesiaChina (KCIC) menjanjikan proses ganti rugi rumah mereka hingga tiga bulan ke depan. Itu pun diakui Cucu baru sebatas per¬nyataan lisan, belum tertulis da¬lam surat perjanjian perusahaan dengan para warga yang terdampak.

Warga lainnya khawatir kerusakan tersebut membahayakan penghuni rumah. Meskipun hanya retakan, pe¬cahan dinding bangunan ditakutkan menimpa tubuh penghuninya.

Karena itu, warga di delapan rumah tersebut juga minta diungsikan ”Kalau saya, tidak mau diperbaiki, lebih baik bayar

ANTI NARKOBA Sat Narkoba Sosialisasi di Sekolah PURWAKARTA- Polres Purwakarta melalui Sat Res Narkoba berhasil membekuk 39 pelaku penyalahgunaan narkoba sejak tiga bulan terakhir. Dari 39 pelaku itu 19 di antaranya lulusan SMA/SMK atau sederajat.

“Dari 39 pelaku, 19 orang di antaranya lulusan SMA/ SMK atau sederajat. Itu memang merepresentasikan kondisi di lapangan saat ini,” ungkap Kasat Narkoba Polres Purwakarta, AKP Heri Nurcaho, Rabu (13/11/2019).

Ia mengaku khawatir atas kondisi ini mengingat mereka merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi atau bakat dibidang masingmasing yang perlu dikembangkan, Namun faktanya tidak sedikit di antara mereka malah terjerumus atau terkontaminasi narkoba.

Hal itu membuat dirinya memiliki kewajiban memberikan pemahaman jika mengkonsumsi narkoba sangat merusak masa depan, disamping juga merusak kesehatan. Upaya yang dilakukan meminimalisasi peredaran narkoba terutama terhadap kalangan para pelajar adalah menggalakan sosialisasi ke semua sekolah yang ada di Kabupaten Purwakarta.

“Kita telah melakukan sosialisasi hampir ke seluruh sekolah tingkat SMP di Purwakarta. Sedangkan untuk SMA dan sederajat baru dilakukan di enam sekolah, mulai dari Kecamatan Maniis, Darangdan, Pasawahan hingga Sukatani,” ujarnya.

Selain sosialisasi, personel kepolisian juga melakukan tes urine keadaan sejumlah perwakilan pelajar di masing-masing sekolah yang didatangi.

“Hasilnya sejauh ini belum ditemukan ada pelajar yang mengonsumsi narkoba atau obat-obatan terlarang sejenis,” kata Heri. (san*)

CPNS PURWAKARTA Formasi Guru SD Paling Banyak PURWAKARTA- Jumlah kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Purwakarta sebanyak 169. 164 formasi diisi tenaga pendidik atau guru sementara sisanya tenaga medis. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna mengatakan, formasi kuota CPNS di Kabupaten Purwakarta memang didominasi tenaga pendidik, mayoritas lowongan untuk guru SD. “Tenaga pendidik untuk guru SD paling banyak untuk formasi penerimaan CPNS 2019,” katanya.

Ia merinci, dari jumlah kuota 164 tenaga pendidik untuk guru SD sebanyak 89 orang, guru mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) 7 orang, bahasa Indonesia 7 orang, bahasa Inggris 6 orang, guru bimbingan konsleling 10 orang. IPA 7 orang, IPS 2 orang, Matematika 8 orang, guru muatan lokal 2 orang, pendidikan jasmani dan olahraga 15 orang, PPKN 3 orang, guru prakarya 2 orang, guru seni budaya 5 orang, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 1 orang.

“Sementara 5 kuota tenaga medis adalah 3 dokter umum sementara sisanya dokter hewan,”kata Asep.

Dijelaskan, bagi para pelamar yang berhasil lolos akan ditempatkan sesuai unit kerja yang dilamar pada saat pendaftaran. Semisal pelamar daftar ke UPTD SMPN 2 Bojong maka akan di tempatkan di sana, begitu juga untuk tenaga medis.

“Setiap unit kerja atau penempatan masing-masing hanya untuk satu orang, kecuali dokter hewan,”kata Asep.

Bagi para pelamar dapat mengakses proses pendaftaran CPNS di portal SSCASN, https://sscasn.bkn.go.id.

Ia juga menyarankan agar calon pelamar mempersiapkan berkas yang dibutuhkan. Menurutnya, proses rekrutmen CPNS ini benar-benar bergantung pada kompetensi calon atau pelamar. “Kami pastikan proses rekrutmen CPNS steril dari intervensi pihak mana pun,” tegas dia. (san*)

saja rumah sama tanahnya,” kata Cucu.

Namun, perwakilan perusahaan yang mendatangi warga bersikukuh agar warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing hingga kondisinya benarbenar rusak parah.

Setelah tidak mendapat-

kan jawaban yang memuaskan dari pihak perusahaan, warga setempat sempat melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir akses kendaraan proyek. Namun, hal itu juga belum membuat pihak perusahaan mau memenuhi tuntutan warga.

Saat ini, petugas Kepoli-

sian Resor Purwakarta telah memasang garis polisi di rumah-rumah warga yang terdampak.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Handreas mengata¬kan tujuan pemasangan garis polisi adalah untuk menghindari korban akibat ter-

timpa bangunan rumah yang rusak. ”Kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kerusakan rumahrumah di sini. Untuk sementara, kami hanya memasang garis polisi demi keselamatan warga sen¬diri,” kata Handreas di lokasi.

Sementara itu, Bagian Hubungan Masyarakat PT KCIC Deni ¬Yudiana mengaku belum mendengar ¬laporan kerusakan rumah warga tersebut. ”Saya coba cek dulu dengan departemennya.

Saya sedang telu¬suri, terima kasih infonya,” ujarnya melalui pesan singkat. (san*)

Polres Perketat Pengamanan Mako PURWAKARTA- Polres Purwakarta memperketat pengamanan pascaledakan di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019). Waka Polres Purwakarta Kompol Ijang Safei mengatakan, selama ini pengamanan di polres maupun di tingkat polsek tetap disiagakan. Namun saat ini, kesiagaan lebih ditingkatkan sebagai antisipasi pascaperistiwa mengenaskan di Medan.

“Kita perkuat Mako Polres Pur wakarta, termasuk tingkat Polsek,” ungkap Ijang, Rabu (13/11/2019).

Ia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan adalah menjadikan pintu masuk dan keluar Polres Purwakarta digabungakan.

Sementara pintu lain yang berada di lingkungan Polres Purwakarta ditutup rapat.

“Pada saat memasuki m a k o, k i t a m e l a ku k a n pemeriksa kendaraan, kemudian juga barang yang dibawa kami periksa, identitas seperti KTP disimpan di penjagaan, kita ganti d e nga n i d ca rd t a mu ,” tambah dia. Selain Mako Polres Purwakarta, penjagaan di sekitar asrama juga diperketat. Namun Ijang menyatakan situasi dan kondisi di Purwakarta terbilang aman.

“S e j a u h i n i k o n d u s i f aman terkendali. Kita juga berharap peristiwa atau kejadian radikal yang menganggu keamanan

masyarakat tidak kembali terulang,” ujar Ijang.

Sebelumnya, telah ter-

jadi ledakan di Polrestabes Medan diduga berasal dari bom bunuh diri. Pelaku di-

duga menggunakan atribut pengemudi daring sehingga lolos dari penjagaan. (san)

Kembangkan Destinasi Wisata Keagamaan di Purwakarta Bisa Jadi Rekomendasi Para Wisatawan PURWAKARTA- Kabupaten Purwakarta tidak hanya ada dikenal dengan beragam kuliner yang khas semisal sate maranggi tapi juga memiliki obyek wisata alam, edukasi, sejarah, budaya dan yang tak boleh dilewatkan wisata religi.

Sekertaris Dinas Pemuda, Olahraga, Parawisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar mengatakan, setidaknya ada empat wisata religi yang menjadi rekomendasi bagi wisatawan jika berkunjung ke Purwakarta.

Pertama, makam Syech Baing Yusuf yang berada di Jalan Gandanegara Desa Cipaiasan, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.

Makam Syech Baing Yusuf tepat berada di belakang masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat Syech Baing Yusuf merupakan salah satu tokoh sejarah yang menyebarkan Islam di Purwakarta.

Ia merupakan guru Syech Nawawi Al-Bantani Ulama Indonesia yang menjadi Imam di Masjidil Haram.

Kedua, makam Evang Pandita terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta. Makam Eyang Pandita berada di Kawasan Desa

ISTIMEWA:

ZIARAH: Para peziarah memadati Kompleks Makam Mama Sempur di Kecamatan Plered.

Wisata Kampung Tajur, berdekatan dengan Curug Panembahan.

“Oleh masyarakat setempat Eyang Pandita dipercaya sebagai sesepuh Desa Pasanggrahan. Keunikan dari makam ini adalah lokasinya yang berada di atas bukit, sehingga dapat terlihat pemandangan gunung Burangrang, area pesawahan, perkebunan sayur warga dan kawasan hutan,”kata Heri, Rabu (13/11/2019).

Ketiga, adalah makam Dalem Gandasoli berada di Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Berkaitan dengan nama Gandasoli konon ceritanya sekitar Tahun 1628 datang seorang panglima tentara Mataram bernama

Raden Surya Sumadita Angga Yuda atau akrab disapa Eyang Dalem Gandasoli dengan Mbah Balung Tunggal, Mbah Jaksa dan lainnya.

Beserta pasukannya dengan tujuan untuk menggempur tentara VOC yang berada di Batavia. Sebelum sampai ke tujuan, ia bersama pasukannya sempat singgah di suatu tempat yang bernama Lembur Kolot (dahulu masuk Desa Gandasoli, sekarang masuk Desa Mekarsari). Pada waktu itu jalur sungai yang digunakan untuk menuju Batavia satu-satunya melalui Sungai Citarum.

“Eyang Dalem Gandasoli meninggal pada tahun 1713. Peralatan dan bajunya sampai saat ini masih ada

dan diamankan oleh warga sekitar,”ujar dia.

Keempat, adalah makam Mama Sempur terletak di Desa Sempur, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Nama lengkapnya adalah KH. Tubagus Ahmad Bakri bin KH. Tubagus Syeda bin KH. Tubagus Arsyad.

Mama Sempur adalah salah satu tokoh muslim di Purwakarta yang menyebarkan agama Islam. Dia mendapat garis layak dari Keraton Banten (Istana Banten), diambil dari garis layak KH. Tubagus Arsyad dari Keraton Banten. Di akhir setiap Dzulqaidah (11 bulan tahun Hijriah), tempat itu selalu melaksanakan Haulan, sebuah peristiwa untuk mengingat wafatnya Mama Sempur.

“Hingga saat ini setiap peringatan wafat Mama Sempur banyak para peziarah yang datang dari berbagai daerah, bahkan tidak sedikit pula dari luar provinsi.

Warga sekitar mendapat barokah dari peringatan haul Mama Sempur karena lahan milik mereka disewa untuk lapak berjualan kepada para pedagang di sekitar makam,”ucap Heri.

Menurutnya, keberadaan wisata religi tentu berdampat terhadap jumlah kunjungan ke Purwakarta yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. “Yah tentu, selama ini juga kita terus menggali destinasi agar jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat,”ungkapnya. (san)