1 minute read

MASYARAKAT TORAJA

adalah etnis yang umumnya tinggal di pegunungan bagian utara di provinsi Sulawesi Selatan. Diperkirakan Suku Toraja memiliki populasi sebanyak 1 juta jiwa. Sekitar 500 ribu jiwa tinggal dan tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten

Mamasa. Sedangkan sebagian lainnya telah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia.

Advertisement

Asal usul Suku Toraja berasal dari Teluk Tonkin yang berada di antara Cina Selatan dan Vietnam. Pada awalnya, imigran asal

Teluk Tonkin ini mendiami wilayah pantai yang berada di Sulawesi, hingga akhirnya berpindah ke dataran tinggi yang sampai saat ini didiami oleh Suku Toraja.

Disebutkan juga bahwa masyarakat yang mendiami

Tana Toraja ini adalah hasil percampuran dari penduduk lokal yang memang tinggal di dataran tinggi Sulawesi Selatan dengan para imigran dari

Teluk Tongkin-Yunnan, Cina Selatan.

TONGKONAN, RUMAH ADAT TORAJA

Masyarakat suku Toraja mempunyai rumah adat tradisional yang disebut Tongkonan. Tongkonan berarti “to sit” atau tempat dimana anggota keluarga dapat bertemu dan mendiskusikan permasalahan penting, menjalankan upacara atau kegiatan adat lainnya. Oleh karena itu, Tongkonan merupakan tempat tinggal sekaligus tempat menjalankan fungsi dan peranan penguasa adat, sehingga kerap disebut rumah adat.

Pembuatan rumah adat tongkonan ini dimulai dari mulai mengenalnya tempat tinggal yang beratap daun dan berdinding tebing serta tiangnya berbentuk segitiga. Kemudian dibuatlah rumah adat tongkonan yang merupakan peralihan dari masa pengenalan empat tiang atau rumah yang berdinding tebing sebelumnya. Lalu pada masa penyempurnaan, rumah adat ini mulai memberikan hiasan berupa ornamen simbol yang juga menjadi penanda status sosial pemilik rumah.

Budaya = budi dan daya. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang dipunyainya sebagai makhluk sosial, digunakan untuk memahami dan menafsirkan lingkungan yang dihadapinya (lingkungan alam dan lingkungan sosial)

Kebudayaan berfungsi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan karena kebudayaan mendasari dan mendorong terwujudnya suatu kelakuan sebagai pemenuhan kebutuhan yang timbul Kebutuhan tersebut di antaranya kebutuhan jasmani, rohani, sosial.Kebudayaan berwujud sebagai kompleks ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak, terletak di dalam alam pikiran manusia.

This article is from: