1 minute read

32 Mall di Surabaya Pajang Produk UMKM

itu sumber daya manusianya maupun infrastrukturnya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Penerapan MoU yang telah ditandatangani bersama yakni ada penempatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di mal, selain itu ada juga yang menjadi orang tua asuh, dan penggunaan produk dalam negeri yang kita paparkan di mal serta lainnya. “Juga ada pembinaan-pembinaan terhadap UMKM, sehingga dapat berkembang,” kata Wali Kota Eri.

Advertisement

masuk ke dalam pusat belanja. Setiap UMKM harus mengikuti tahap kurasi terlebih dahulu, setelah itu bisa masuk ke dalam stand pusat belanja.

Pemerintah Kota (Pemkot). Menurutnya, tiga poin yang tertuang di dalam MoU tersebut, perlu adanya peran pengelola pusat belanja.

“Alhamdulillah, matur nuwun (terima kasih kepada Ketua APPBI Jawa Timur, Pak Sutandi, dan seluruh pimpinan pengusaha mal di Surabaya. Inilah sejatinya, Surabaya mulai bergerak, melakukan pembangunan, baik

Wali Kota Eri menyampaikan, para pelaku UMKM dinilai sudah siap bergabung di 32 pusat belanja yang tergabung di APPBI Jatim. “Contoh seperti di Pasar Turi Baru, yang standnya diberikan satu tahun gratis itu isinya hampir 1000 yang diisikan UMKM Kota Surabaya. Salah satunya itu, untuk yang lainnya sedang dilakukan pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh Ketua APPBI dan pengelola mal di Surabaya,” sampainya.

Namun, lanjut Wali Kota Eri, tak semudah itu UMKM

This article is from: