
1 minute read
Kota Tua, Warisan Sejarah
"Sejarah tidak pernah benarbenar mengucapkan selamat tinggal. Sejarah mengatakan, 'Sampai jumpa'." - Eduardo Galeano
Jakarta
Advertisement
Kota Tua Jakarta adalah salah satu destinasi wisata akan sejarah budaya Jakarta yang wajib dikunjungi, karena terdapat begitu banyak bangunan bersejarah yang bermakna besar bagi kehidupan bangsa.
Kota Tua merupakan sebuah kawasan wisata yang tak lepas dari kisah sejarah masa lampau. Kota tua terletak diantara Jakarta Utara dan Jakarta Barat, secara administratif beralamat di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada tahun 1526, dimana Fatahillah ditugaskan oleh Kesultanan Demak untuk menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Padjajaran.
Setelah berhasil direbut oleh Kesultanan Demak, akhirnya pelabuhan ini diganti namanya menjadi Jayakarta. Kemudian sekitar tahun 1619, pasukan VOC yang berada dibawah komando Jan Pieterszoon Coen, menghancurkan Jayakarta dan namanya pun diganti kembali menjadi Batavia. Ketika era Perang Dunia ke II dimana masih berada di bawah penjajahan Jepang Batavia berganti nama kembali menjadi Jakarta.
Gubernur Ali Sadikin, pada tahun 1972 mengeluarkan keputusan gubernur menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan Dengan maksud untuk melindungi sejarah arsitektur dari kawasan tersebut. Di kawasan Kota Tua Jakarta, banyak sekali destinasi menarik yang bisa dikunjungi dan salah satunya yang paling identik adalah Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta
Museum Fatahillah merupakan ikon dari wisata Kota Tua Jakarta Arsitektur bangunan bersejarah ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam, Belanda. Di dalamnya, berbagai macam peninggalan benda bersejarah jakarta dan juga terdapat ruanganruangan pengadilan serta ruang bawah tanah yang dulunya digunakan sebagai penjara
Sejarah
M U S E U M
F A T A H I L L A H
Museum Fatahillah juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta. Museum Fatahillah beralamat di Jl. Fatahilah No. 1 Jakarta Barat. Pada masa penjajahan Hindia Belanda, bangunan ini digunakan sebagai Batavia Stadhuis (balai kota). Koleksi museum terdiri dari 6500 item mulai dari prasejarah hingga kolonial. museum ini memiliki penjara ruangan tempat belanda menahan pangeran diponegoro, pahlawan nasional indonesia.


Dalam museum Fatahillah terdapat barangbarang yang bersejarah. Objek yang dapat ditemui dalam museum Fatahillah yaitu perjalanan sejarah Jakarta, replika Tarumanegara dan Padjajaran, hasil penggalian dari arkeologi di Jakarta, mebel antik pada abad ke-17 hingga abad ke-19, keramik, gerabah, prasasti, alat pertukangan zaman prasejarah, koleksi persenjataan dan lain-lain.