
1 minute read
Menangis Saat Ditinggal Belahan Jiwa
from Sang Pemasar
by JOKO INTARTO
Ada keinginan Novi Lisnawati yang tak kesampaian. Melaksanakan ibadah haji bersama suami tercinta. Namun, Allah berkehendak lain. Sang suami dipanggil Yang Maha Kuasa lebih dahulu. Inilah momen paling berat dan mengguncang buat Novi. ‘’Padahal, saya ingin sekali berhaji bersama suami,’’ papar Novi dengan penuh kesedihan.
Sebenarnya, untuk mewujudkan impiannya itu, Novi mengaku sudah mendaftarkan diri untuk berhaji bersama suami. Melalui program haji di Pegadaian tentunya. Di saat inilah, Novi akhirnya menangis. ‘’Bu Novi itu sosok yang sangat tegar. Tidak pernah menangis. Tapi, saat ditinggal suaminya,
Advertisement
saya melihat beliau menangis," kata Dodi Suharyono, Pimpinan Cabang Tangerang.
Gatot Indra Laksmana, suami Novi, wafat pada 17 Oktober 2021 lalu. Dialah sosok yang selalu mendukung Novi dalam segala hal. Termasuk dalam sukses Novi menjadi The Best pada program Employee Get Customers (EGC) di Pegadaian, selama tiga tahun berturut-turut. Belahan jiwanya wafat di saat Novi masih membutuhkan dukungan dari sang suami.
Selama ini, sang suaminya lah yang selalu men-support Novi dalam bekerja. Dengan setia, Gatot selalu mengantar perempuan kelahiran 6 November 1976 ini ke manapun dia bekerja. Apalagi jika harus bertemu klien di malam hari.
Pasangan ini menikah pada 7 September 2002. Gatot adalah suami pilihan Novi, setelah dia “meminta’’ kepada Allah SWT. Setelah berdoa dan melakukan salat, Novi akhirnya memutuskan untuk menerima pegawai kantor pajak ini sebagai suaminya. Alhamdulillah, pilihan itu tidak salah.
Pasangan ini dikaruniai 4 orang anak, yakni Fahish Akbar Laksmana (19 tahun), Rafi Azhfar Laksmana (15 tahun), Rama Azka Laksmana (14 tahun) dan Felita Adhwa Laksmana (11 tahun).
Sejak menikah itulah, sang suami selalu setia menemani Novi. ‘’Almarhum seringkali mengantar Bu Novi untuk bertemu calon nasabah. Itu dilakukan dengan sabar," kata Mia, rekan kerja Novi. Sebagai petugas di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, sang suami juga sempat beberapa kali pindah tugas. Antara lain ke Palangkaraya dan Banjarmasin. Kemudian kembali lagi ke Tangerang pada 2014. Setelah itu, sang suami kembali mengantar Novi ke manapun dia pergi. Hingga akhir hayatnya.
Bagi Novi, kepergian sang suami sempat membuat dia sangat sedih. Namun, Novi akhirnya mampu bangkit lagi. ‘’Ibu luar biasa tegar. Meski tidak diantar suami lagi, beliau mampu kembali bekerja dengan kekuatan lebih," tambah Mia. (*)