
3 minute read
Butuh Novi di Seluruh Unit
from Sang Pemasar
by JOKO INTARTO
Dengan jumlah karyawan mencapai 14 ribu orang, ditambah tenaga outsourcing, PT Pegadaian tentu punya tantangan tersendiri untuk mengembangkan kemampuan personilnya. Terutama untuk memacu motivasi mereka. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar eventEmployee Get Customers (EGC) yang digelar secara rutin setiap tahun.
Dari ajang inilah, akhirnya muncul Novi Lisnawati sebagai karyawan terbaik di antara yang terbaik. Seperti diungkapkan Novi sebelumnya, dengan digelarnya EGC membuat motivasi Insan Pegadaian menjadi lebih baik dan makin banyak lagi yang bersemangat.
Advertisement
Dengan motivasi yang tinggi ini, diharapkan Pegadaian bisa terus tumbuh dan makin
Foto Ismail
maju. Apalagi, produk-produk yang ditawarkan PT Pegadaian ini juga semakin menarik dan beragam. Sehingga bisa bersaing dengan yang lain.
Beberapa produk Pegadaian yang terbukti laku di pasaran misalnya pembiayaan haji. Sebagaimana diketahui, antrean porsi haji di berbagai daerah saat ini bisa mencapai 20 tahun. Melalui program ini, terbukti makin banyak masyarakat yang mendapatkan porsi haji dengan bantuan Pegadaian. "Dengan edukasi yang benar, maka kini makin banyak masyarakat yang tertarik kok. Peluang ini tentu harus dimanfaatkan oleh tim marketing di Pegadaian. Dengan product knowledge yang baik, saya secara Insan Pegadaian bisa menarik masyarakat untuk jadi nasabah. Justru kita harus lebih semangat untuk bisa berjualan bareng-bareng," papar Elvi.
Apalagi, lanjut dia, pihak kantor juga sudah menyiapkan sarana yang cukup. Seperti channel digital yang terus dioptimalkan. Juga channel untuk mendukung kinerja tim di lapangan. "Mau optimalisasi jaringan, kita juga punya agen. Di
samping juga ada pegadaian digital, ada agen khusus, ada outlet, atau banyak lagi sarana yang bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja," tambahnya.
Seluruh channel ini, menurut Elvy, bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja. Ada Business Process Outsourcing (BPO), yakni perusahaan mitra yang bisa diperbantukan untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas pegadaian. Ada juga pengembangan transformasi branch layanan. Transformasi di cabang itu dilakukan dalam bentuk hunter (dari dalam) atau farmer (dari luar). Termasuk memanfaatkan marketplace online seperti Tokopedia, Shopee atau lainnya.
Dia juga mengungkapkan, terkait tranformasi pihaknya juga telah melakukan banyak hal. Misalnya, tranformasi di bidang cabang (branch transformation), transformasi jaringan (network transformation) dan juga dalam tranformasi produk (product transformation).
Berbagai langkah yang dilakukan Pegadaian ini tentunya harus disampaikan kepada masyarakat dengan baik. Namun sebelum disampaikan kepada masyarakat, informasi ini terlebih dahulu tentu harus dipahami oleh Insan Pegadaian secara benar. Jika tidak, bagaimana mungkin masyarakat bisa memperoleh informasi yang benar tentang produk-produk Pegadaian.
Misalnya, terkait ada produk pembiayaan gratis, dengan bunga nol persen. Bagaimana program ini bisa disampaikan dan dipahami oleh seluruh Insan Pegadaian? Apalagi Insan Pegadaian berada di seluruh
penjuru negeri. Tentu saja informasi seperti ini harus terlebih dahulu disampaikan ke seluruh channel Pegadaian di seluruh daerah, sebelum disampaikan ke masyarakat. Butuh cara-cara offline maupun online untuk menjangkau semua itu.
Orang seperti Novi tentu sangat paham soal ini. Dia bersama timnya di Tangerang misalnya, selalu aktif mencari informasi tentang produk-produk Pegadaian. Kemudian disampaikan juga ke seluruh tim di kantor cabang. Dengan memiliki informasi yang lengkap, tentu akan memudahkan tugas-tugas Novi bersama tim untuk memasarkan kepada masyarakat.
Hasilnya, seperti yang kita lihat sekarang. Kinerja Novi menjadi yang terbaik dibanding lainnya. "Semangat satu orang ternyata bisa mengangkat satu area. Gara-gara satu orang, maka seluruh area satu cabang menjadi bagus. Ini yang terjadi di Tangerang. Semangat Novi mampu mengangkat kinerja di area mereka berada," kata Elvi.
Lantas, kira-kira PT Pegadaian butuh berapa "Novi" untuk melakukan hal yang sama di berbagai daerah? "Kalau bisa sih seluruh outlet pegadaian harus ada Novi," tandasnya. Disinggung soal waktu kerja di divisi pemasaran agar berhasil seperti Novi, Elvi mengatakan hal itu tergantung dari kemampuan mereka mengatur ritme kerja. Tidak harus bekerja terus menerus. Atau tidak perlu selalu sampai malam untuk mencari nasabah.
"Jika kita dicermati, Bu Novi itu kerja 20 persen dengan hasil 80 persen. Selalu berusaha mencari calon nasabah yang peluang closing-nya besar. Sehingga effort yang dia keluarkan tidak besar. Apakah harus sampai malam dan butuh ekstra waktu? Ya tidak harus. Kalau target sudah didapat, berarti tidak harus sampai malam," kilahnya.
Namun kenyataannya, Novi memang tidak pernah berhenti. Ketika target pribadi sudah tercapai, dia tetap tidak mau berhenti. Malah terus mencari dan menambah nasabah. Termasuk ketika hari libur di akhir minggu. Misalnya, hari Jumat dia harus mendapat target 300 gram untuk menutup hari libur. Namun ketika target itu tercapai, di hari Sabtu dan Minggu pun dia tetap melakukan cross selling. "Ini kelebihan Novi, yang tidak dimiliki semua orang". (*)