4 minute read

Jual Emas Satu Kilo di Warung Pecel Lele

Masih ingat moto Coca Cola? Kapan Saja, di Mana Saja. Artinya, minum Coca Cola bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun bagi Novi Lisnawati, moto ini bisa diterapkan dalam konteks yang berbeda. Bisa jual emas kapan saja dan di mana saja.

Ya, Novi bisa menjual emas saat dini hari, di saat orang masih tidur. Namun dia juga bisa menjual emas di malam hari, saat orang lain mungkin baru saja terlelap. Dan itu bisa dilakukan di mana saja. Itulah kelebihan Novi.

Advertisement

Kelebihan ini pula yang selalu diingat oleh Dody Haryono, yang saat itu menjadi Kepala Pegadaian Cabang Tangerang. Dia mengaku kagum dengan semangat kerja Novi.

Dody ingat betul, suatu malam Novi pernah mengirim chat kepadanya. "Alhamdulilah Pak,

closing satu kilogram logam mulia," papar Dody.

Padahal, saat itu sudah pukul 21.00. Dan, ini bukan kali pertama Novi berhasil menjual produk Pegadaian di malam hari. Ketika ditanya, di mana posisi Novi saat itu? Dijawab dengan enteng: "Di warung pecel lele pak," papar Novi.

Itulah salah satu kenangan yang paling diingat Dody. Novi berhasil menjual satu kilogram emas di malam hari. Dengan harga emas saat itu sekitar Rp 760 ribu per gram, ini artinya Novi berhasil membukukan transaksi senilai Rp 760 juta, di warung pecel lele tersebut.

Sekaligus bukti kalau Novi bisa menjual produk Pegadaian "kapan saja dan di mana saja". "Bu Novi itu pekerja keras. Tak pernah menyerah. Sehingga banyak yang berhasil," papar Dody.

Pria yang kini menjadi Pimpinan Pegadaian cabang Kemandoran mengatakan, pada awal Novi gabung ke cabang Tangerang, memang sudah terlihat kalau dia pekerja keras. Tekadnya juga begitu kuat. Hal inilah yang menjadi kunci Novi untuk menjadi pemasar tangguh. "Dia pekerja keras yang tanpa kenal menyerah. Produk apa pun, di tangan Bu Novi akan bisa terjual. Dia bertangan dingin," tambah Dody.

Setiap hari, selalu saja ada nasabah yang dibawa Novi. Juga kepada para nasabah yang sudah selesai cicilannya, maka selalu ditawarkan produk yang lain. "Dan biasanya, bu Novi bisa menawarkan produk lain ke nasabah itu," katanya.

Selain pekerja keras, Novi juga dikenal memiliki niat dan tekad yang kuat. Jika menawarkan produk, maka akan sampai tuntas. Sampai berhasil closing. Setiap kali ditarget, maka biasanya Novi akan mencapai lebih. "Saya terget sekilo. Eh, selalu dapat sekilo lebih," tam-

Foto Istimewa

bahnya.

Dody selalu berharap prestasi Novi bisa ditularkan kepada rekan kerjanya. Termasuk semangat dan tekad yang besar. Dan hal itu sangat bisa dilakukan oleh Novi. ‘"Bu Novi juga selalu memberi motivasi kepada rekan-rekannya, bahwa semua itu bisa dilakukan. Yang penting ikhtiar dan tawakal," ucap Dody.

Sebagai pimpinan langsung, Dody mengaku selalu melakukan komunikasi dan konsultasi dengan timnya. Termasuk dengan Novi. Tim juga selalu melaporkan setiap perkembangan yang terjadi. Komunikasi ini juga terjalin dengan rekan kerja lain sehingga bisa saling mengisi. Jika ada masalah yang tidak bisa diputuskan sendiri, maka komunikasi akan menjadi solusinya.

Menurut Dody, di lingkungan kerja, Novi sudah menjadi sosok yang dituakan. Sehingga, banyak dijadikan tempat curhat bagi karyawan lain. Novi juga selalu bisa menjadi ibu yang baik. Memberi masukan dan selalu menyemangati. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman.

Sebagai tim, Novi dan tim juga

selalu saling memberi dukungan, saling membantu sehingga menopang kesuksesan perusahaan. "Novi bisa menjadi mutiara yang diidamkan para karyawan," ujarnya.

Dia juga menilai, dengan adanya ajang Employee Get Customers (EGC) bisa semakin menjadikan semangat dan motivasi karyawan. Mereka menjadi lebih kompak dan saling menyemangati. Meskipun bagi Novi, ada atau tidak kegiatan ini sebenarnya tetap saja dia bekerja keras.

Diungkapkan oleh Dody, sejak awal digulirkan EGC, dia optimis Novi bisa meraih yang terbaik. Mengingat prestasi dan komitmen dia yang luar biasa. "Ternyata hasilnya juga luar bisa. Tiga tahun berturut-turut dia bisa menjadi yang terbaik di ajang ini," kata Dody.

Tiga tahun meraih prestasi bukan hal yang mudah. Namun, ada banyak hal yang bisa diambil dari kinerja Novi. Seperti sikap rajin dan ulet, atau juga niat dan tekat yang kuat bisa dilakukan.

Sementara bagi rekan-rekannya, Novi juga selalu bisa mengayomi. Sehingga, karyawan lain tak sungkan kalau ingin curhat atau konsultasi. Dan Novi selalu menjawab dengan senang. Hal inilah yang membuat tim makin solid dan kompak dalam meraih prestasi untuk memajukan Pegadaian.

Diakui juga, prestasi Novi otomatis juga membuat peningkatan signifikan di cabang Tangerang. Antara lain berasal dari indikator Outstanding Loan (OSL) sebesar Rp 127 miliar di tahun 2019 dan meningkat menjadi Rp 193 miliar pada tahun 2021. "Dari angka itu, tentu ada support dari Novi juga," katanya.

Hanya saja, dia mengakui sukses tidak bisa diraih seorang diri. Tetapi pasti ada tim yang mendukungnya. Tim kerja yang saling men-support dan memberi masukan. "Misalnya saja, Bu Novi kan lemah di teknologi. Ketika ada program terkait dengan teknologi aplikasi misalnya, maka karyawan yang millenial kemudian membantunya. Demikian sehingga tim bisa berjalan baik," katanya.

Meski saat ini sudah tidak lagi menjadi pimpinan langsung, Dodi berharap Novi terus bisa mengembangkan prestasinya. "Tetap semangat membantu sesama, membantu rekan. Ingat, kegagalan hanyalah sukses yang tertunda," tandasnya.

Bab V

Cita Cinta

This article is from: