
22 minute read
3.4. Sistem Akademik
3.3.2. Kode NIM ( Nomor Induk Mahasiswa )
Tahun Angkatan Kode Fakultas Kode Prodi Nomor Urut
Advertisement
16 04 02 0001
Keterangan : 16 : Tahun angkatan => masuk tahun 2016 04 : Fakultas Teknik 02 : Prodi Teknik Industri 0001 : Nomor Urut 1
3.4. Sistem Akademik
Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi, menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Kredit Semester (SKS) ini memberi peluang untuk : 1. Mahasiswa yang cerdas dan giat belajar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih cepat; 2. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah pilihan sesuai dengan keinginannya yang ditawarkan di kurikulum masing-masing Program Studi; 3. Penyelenggaraan sistem evaluasi mahasiswa yang semestinya; 4. Pengalihan kredit antar universitas, fakultas, jurusan/bidang, program studi.
3.4.1. Pengertian Semester
Semester merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk menyatakan lamanya proses kegiatan belajar suatu program dalam suatu jenjang pendidikan. Penyelenggaraan program pendidikan suatu jenjang lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi ke dalam Kegiatan Semester, sehingga pada setiap awal semester mahasiswa harus merencanakan dan memutuskan tentang kegiatan belajar apa yang akan ditempuhnya pada semester tersebut.
Pada umumnya, untuk Program Diploma, Program Sarjana, dan Program Pascasarjana, Satu Semester setara dengan kegiatan belajar sekitar 16 minggu kerja, sudah termasuk evaluasi pada tengah dan akhir semester.
Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) Semester Reguler yaitu Semester Gasal dan Semester Genap, serta 1 (satu) Semester Antara.
3.4.2. Semester Antara
Penyelenggaraan Semester Antara ini dimaksudkan untuk: 1. Memberikan kesempatan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk remediasi, pengayaan, dan percepatan masa studinya; 2. Mengoptimalkan penggunaan waktu dan sarana serta prasarana akademik yang ada. (Berdasarkan PP No. 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Pasal 87) Semester Antara diatur lebih lanjut melalui Surat Keputusan Rektor sebagai berikut : Persyaratan : (1) Telah mengikuti proses perkuliahan, UTS dan atau UAS serta telah menyelesaikan seluruh tugas perkuliahan namun nilai yang diperoleh C atau D. (2) Telah mengikuti seluruh mata kuliah namun sampai dengan semester terakhir memperoleh Indek Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari 2,75, atau telah memperoleh Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 2,75 atau lebih namun masih memiliki nilai D lebih dari satu atau masih memiliki nilai E (3) Sebagai mahasiswa pindahan yang matakuliahnya harus dikonversi
(4) Jumlah maksimal sks yang dapat diambil dalam setiap perkuliahan semester antara adalah 10 sks. (5) Mata kuliah yang diambil bukan mata kuliah yang pernah diikuti dalam perkuliahan semester antara namun tidak lulus. Ketentuan Penyelenggaraan : (1) Fakultas dapat menyelenggarakan perkuliahan semester antara jika jumlah peserta mencapai minimal 10 orang mahasiswa untuk satu mata kuliah (2) Jika tidak memenuhi jumlah minimal mahasiswa maka seluruh beban biaya perkuliahan semester antara, ditanggung oleh peserta. (3) Proses belajar mengajar dilakukan sebanyak 8 kali tatap muka termasuk UTS/UAS dilaksanakan terjadwal dan terkoordinasi. Posedur Penyelenggaraan : (1) Prodi Harus menyiapkan Jadwal sebelum pengisian KRS semester Antara (2) Mata Kuliah yang diambil tidak boleh bersamaan jadwal kuliahnya (3) Mahasiswa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dengan mata kuliah yang akan diikuti dalam perkuliahan semester antara; (4) Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan semester antara kurang dari 75% tidak boleh mengikuti ujian. Biaya : (1) Biaya yang harus dibayar oleh mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan semester antara adalah sebesar biaya sks untuk masing-masing Fakultas dikalikan jumlah sks yang diambil dan biaya Administrasi semester antara. (2) Biaya tersebut dibayarkan melalui Bank. Kelulusan : (1) Nilai kelulusan perkuliahan semester antara maksimal satu tingkat dari nilai sebelumnya dan setinggi tingginya B; (2) Setiap mata kuliah yang tidak lulus dalam perkuliahan semester antara tidak dapat diambil kembali pada perkuliahan semester antara berikutnya dan harus diambil di dalam perkuliahan semester regular.
3.4.3. Sistem Kredit Semester 1. Pengertian
a. Sistem Kredit Semester Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program. b. Semester Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. c. Satuan Kredit Semester Satuan Kredit Semester (sks) adalah adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. Nilai satu sks untuk perkuliahan, ditentukan berdasarkan beban kegiatan mahasiswa yang meliputi macam kegiatan per minggu, yakni :
1) 50 menit tatap muka terjadwal dengan dosen, seperti bentuk kuliah atau diskusi. 2) 60 menit kegiatan terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal dan kegiatannya direncanakan oleh dosen, dikemas dalam tugas meliputi
EKT-1 dan EKT-2. 3) 60 menit kegiatan mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri seperti membaca buku acuan dan buku anjuran. Persiapan dan latihan untuk pematangan materi pokok bahasan perkuliahan dan lainlain.
2. Tujuan Umum
Penerapan Sistem Kredit dimaksudkan agar memenuhi tuntutan masyarakat.
Dengan sistem kredit dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberi kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju jenjang profesi tertentu di masyarakat.
3. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penerapan sistem kredit semester adalah: a. Memberi peluang kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya c. Memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan output ganda dapat dilaksanakan. d. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. e. Untuk memberikan kemungkinan sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dengan sebaik-baiknya. f. Untuk memungkinkan terjadinya pengalihan (transfer) kredit antar program studi, antar fakultas dalam suatu perguruan tinggi. g. Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang satu ke perguruan tinggi yang lain.
4. Prinsip-prinsip Umum Sistem Kredit
a. Tidak ada kenaikan tingkat pada setiap tahun ajaran. b. Jumlah kredit semester tiap semester yang diambil tidak perlu sama antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain. c. Waktu penyelesaian studi dapat tidak sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain. d. Komposisi pengambilan mata kuliah dapat tidak sama antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain.
5. Ciri-ciri Sistem Kredit
Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas mengenai sistem kredit perlu dikemukakan ciri-ciri pokok yang terdapat dalam sistem kredit yaitu: a. Bobot tiap-tiap kegiatan pendidikan dinyatakan dengan satuan kredit. b. Besarnya satuan kredit untuk masing-masing kegiatan pendidikan didasarkan atas banyaknya jam kegiatan yang digunakan mahasiswa setiap minggu c. Besarnya satuan kredit untuk setiap kegiatan pendidikan tidak selalu sama. d. Kegiatan pendidikan terdiri atas kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. e. Kegiatan wajib ialah kegiatan yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa dalam jenjang dan program studi tertentu. Kegiatan pendidikan pilihan ialah kegiatan yang disediakan dapat dipilih oleh mahasiswa sendiri untuk memenuhi beban pendidikan yang diwajibkan dan merupakan saluran minat, bakat dan
kemampuan masing-masing mahasiswa dalam jenjang dan program studi tertentu. f. Dalam batas-batas tertentu, mahasiswa mendapatkan kebebasan untuk menentukan beban satuan kredit yang diambil untuk tiap-tiap semester, jenis kegiatan studi yang diambil untuk tiap-tiap semester dan jangka waktu untuk menyelesaikan beban studi yang diwajibkan. g. Banyaknya satuan kredit yang diambil oleh mahasiswa pada semester tertentu ditentukan oleh hasil studi (Indeks Prestasi) pada semester sebelumnya, waktu yang ada, dan kemampuan mahasiswa.
3.4.4. Beban Studi dan Masa Studi
Beban studi mahasiswa dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (SKS). Beban studi dan masa studi tiap Program Pendidikan di UNIS Tangerang sebagai berikut : 1. Jumlah beban kredit untuk program Sarjana Strata 1 (S-1) adalah 144 s/d 160 SKS, sedangkan untuk program Magister (S-2) adalah 44 s/d 52 SKS. 2. Untuk menyelesaikan program sarjana (S-1) disediakan masa studi 4 tahun (8 semester) atau kurang dan selama-lamanya 5 tahun (10 semester). 3. Untuk menyelesaikan program Magister (S2) disediakan masa studi 1,5 tahun dan selambat-lambatnya 4 tahun. Besarnya beban studi untuk program studi ditentukan sebagai berikut
No. Fakultas & Program Studi Jenjang Studi Jumlah SKS yang harus ditempuh
1 Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik a. Ilmu Administrasi Negara b. Ilmu Komunikasi S1 S1 145 145
2 Fakultas Hukum Ilmu Hukum S1 150
3 Fakultas Agama Islam Pendidikan Agama Islam
4
5
6 Fakultas Teknik a. Teknik Kimia b. Teknik Industri c. Teknik Informatika d. Teknik Sipil Fak. Keguruan & Ilmu Pendidikan a. Pendidikan Ekonomi b. Pend. Bahasa Inggris Fakultas Ekonomi a. Manajemen b. Akuntansi S1
S1 S1 S1 S1
S1 S1
S1 S1 160
149 148 150 146
150 149
144 144
7 Program Pascasarjana/Magister a. Ilmu Administrasi : - Administrasi Publik - Administrasi Pendidikan b. Ilmu Hukum - Hukum Bisnis - Hukum Pidana c. Manajemen S2 S2
S2 S2 S2 52 46
48 48 44
3.4.5. Penentuan Beban Kredit Semester
1. Beban kredit semester adalah jumlah sks yang diambil mahasiswa dalam satu semester. 2. Beban kredit semester pada semester pertama diberlakukan sistem paket untuk setiap mahasiswa baru. 3. Beban kredit semester berikutnya dapat ditentukan sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Persyaratan yang dimaksudkan adalah lebih banyak ditentukan oleh prestasi akademik mahasiswa yang bersangkutan pada semester sebelumnya. 4. Prestasi akademik mahasiswa setiap semester diwujudkan menjadi Indeks Prestasi atau IP. Indeks Prestasi (IP) adalah bilangan (sampai dua angka di belakang koma) yang menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa secara kuantitatif. 5. Ketentuan pengambilan beban sks setiap semester yang berlaku adalah sebagai berikut : 1) IP lebih dari ≥3,00 dapat mengambil 24 SKS 2) IP 2,50 sampai 2,99 dapat mengambil 22 SKS 3) IP 2,00 sampai 2,49 dapat mengambil 20 SKS 4) IP 1,50 sampai 1,99 dapat mengambil 18 SKS 5) IP kurang dari 1,50 dapat mengambil 15 SKS
3.4.6. Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK)
1. Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) adalah suatu bentuk pengintegrasian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan pendidikan, penelitian, dan seni yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan pihak perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat yang dilakukan secara interdisipliner dan termasuk intrakurikuler. 2. KKK wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program S1 pada semester VI setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. 3. KKK diselenggarakan satu kali dalam setiap tahun akademik sesuai kalender akademik. 4. Syarat-syarat Peserta KKK antara lain : Terdaftar sebagai mahasiswa aktif UNIS pada tahun akademik di mana KKK dilaksanakan dan telah memperoleh 120 SKS.
Persyaratan lain yang lebih detail dapat dibaca pada pedoman KKK yang dikeluarkan oleh LPPM UNIS. 5. Penilaian Hasil KKK. Dengan ditetapkannya KKK sebagai kegiatan intrakurikuler wajib, evaluasi terhadap mahasiswa peserta KKK perlu dilakukan secara akademik.
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mendapatkan nilai prestasi sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa. Faktor-faktor yang digunakan sebagai Penilaian KKK sebagai berikut : a. Kuliah/Latihan Pembekalan, meliputi kehadiran dan sikap, pengetahuan dan keterampilan (melalui tes/kuis dan ujian). b. Perencanaan program, dengan melihat hasil rencana kerja (mengorganisasikan data, rumusan keadaan yang diharapkan, masalah dan pemecahan masalah, meliputi rumusan alternatif dan pengambilan keputusan atas alternatif yang digunakan). c. Pelaksanaan program (melihat hasil yang dapat dicapai). d. Laporan akhir, dengan menelaah hasil penyusunan laporan dan pengetahuan terhadap isi laporan (melalui tes lisan atau tertulis). e. Kehadiran mahasiswa di desa/kelurahan lokasi, dengan menghitung jumlah kehadiran dan menilai menurut prosentase tertentu. f. Perilaku mahasiswa selama di desa/kelurahan, yang diukur dengan kriteria sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik dan sangat tidak baik. g. Ketentuan lain sesuai dengan Pedoman KKK dari LPPM UNIS
6. Sumber penilaian diperoleh dari: a. Bidang latihan pembekalan b. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), c. Bidang lapangan, dan d. Kepala Desa/Kelurahan atau pihak yang ditunjuk.
3.4.7. Tugas Akhir
1. Tugas akhir adalah suatu naskah ilmiah yang disusun atas dasar penelitian yang dilakukan mahasiswa yang dibimbing oleh tenaga edukatif dalam rangka penyelesaian studi. 2. Tugas akhir meliputi Skripsi bagi S-1 dan Tesis bagi S-2. 3. Skripsi adalah karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa program Sarjana S-1 berdasarkan hasil penelitian suatu masalah yang dilakukan secara seksama dengan bimbingan Dosen Pembimbing. 4. Tesis adalah karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa program Magister S-2 yang merupakan suatu paparan argumen berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. 5. Ketentuan-ketentuan mengenai tugas akhir diatur oleh masing-masing
Fakultas/PPs.
3.4.8. Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan hasil penilaian terhadap proses ujian, penyelesaian tugas-tugas, praktikum, serta hal-hal lain yang tercantum dalam kontrak belajar.
Ujian merupakan bagian dari proses evaluasi pendidikan yang dilaksanakan sesuai kalender akademik. Beberapa proses ujian yang ditetapkan adalah Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Responsi Praktikum, Ujian Sidang Proposal, Ujian Sidang Skripsi/Tesis, Ujian Komprehensif dan Sidang Kelembagaan. Pelaksanaan ujian dapat dilakukan dalam bentuk ujian tulis, ujian lisan atau ujian praktek sesuai dengan karakter mata kuliah dan kontrak belajar. Waktu Penilaian 1. Tugas-tugas ditetapkan, dilaksanakan, dan dinilai oleh dosen pengampu pada semester yang bersangkutan. 2. Ujian Tengah Semester (UTS) dilaksanakan pada pertengahan semester, setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan separuh dari jumlah perkuliahan yang telah ditentukan dalam kalender akademik. Waktu pelaksanaan ujian ditentukan jadwal pelaksanaannya dalam kalender akademik, dilakukan oleh dosen pengampu dan/atau terjadwal di bawah koordinasi Fakultas/Prodi. 3. Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setelah masa kuliah semester berakhir, dilaksanakan secara terjadwal diselenggarakan oleh Fakultas/Prodi. Pelaksanaan
UAS hanya diberikan apabila perkuliahan telah berlangsung minimal 14 kali pertemuan/tatap muka perkuliahan. 4. Ujian PPL dilaksanakan bagi mahasiwa FKIP dan FAI/Tarbiyah di sekolah-sekolah tempat praktek. Penilaian dilakukan oleh Guru Pamong dan Dosen Pembimbing PPL dengan teknik penilaian sebagaimana diatur dalam buku Pedoman PPL. 5. Ujian Praktikum atau Responsi dilaksanakan pada akhir pelaksanaan praktikum.
Penilaian dilakukan oleh koordinator praktikum dibantu asisten praktikum. 6. Ujian Tugas Akhir/Sidang Skripsi/Sidang Tesis diselenggarakan setelah semua persyaratan administrasi dan akademik dipenuhi. Ketentuan lain beserta pelaksanaan ujian tugas akhir diatur oleh Fakultas/PPs dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Syarat-syarat menempuh ujian Tugas Akhir/Sidang Skripsi/Tesis : 1. Persyaratan administrasi a. Telah melakukan her registrasi. b. Telah melunasi SPP dan pembayaran lain yang ditentukan antara lain : biaya registrasi, biaya beban SKS skripsi, biaya seminar proposal, biaya bimbingan skripsi, biaya ujian sidang skripsi, biaya ujian komprehensif dan sidang kelembagaan 2. Persyaratan akademik a. Telah mengikuti dan menyelesaikan kuliah teori termasuk mata kuliah PPL dan atau praktikum. b. Telah mengikuti Ujian Komprehensif c. Telah selesai menyusun skripsi yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing. d. Telah mengikuti Ujian Kelembagaan e. Melampirkan sertifikat (KKK, PESMAB, dll.) 3. Mekanisme Ujian Tugas Akhir/Sidang Skripsi/Tesis a. Mahasiswa mengajukan permohonan untuk ujian Skripsi/Tesis disertai lampiran: 1) Surat rekomendasi dari Pembimbing yang menyatakan Tugas Akhir telah disetujui untuk diujikan. 2) Surat-surat bukti telah memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan akademik. 4. Proses Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir/Sidang Skripsi/Tesis
Berdasarkan permohonan mahasiswa dan terpenuhinya syarat ujian, kaprodi atau tim yang telah ditunjuk oleh fakultas mengusulkan tim penguji ke fakultas untuk di-SK-kan oleh fakultas. Tim Penguji terdiri atas ketua sidang (pembimbing) dan dua orang anggota penguji.
3.4.9. Sistem Penilaian
1. Sistem penilaian yang dilaksanakan menerapkan prinsip belajar tuntas. Dengan ketentuan penilaian mengikuti kontrak belajar yang telah disepakati pada awal perkuliahan antara dosen pengampu dan mahasiswa. 2. Dosen pengampu bertanggungjawab atas nilai yang diberikan terhadap hasil ujian mahasiswa. 3. Pengaduan keluhan/protes mahasiswa terhadap nilai dapat mengubah nilai mahasiswa apabila : a. Materi yang dikeluhkan benar, nilai berubah naik sesuai dengan koreksi dosen pengampu b. Keluhan tidak benar/mengada-ada, maka dosen berhak menurunkan nilai 1 (satu) interval 4. Nilai akhir oleh dosen pengampu ditentukan menggunakan harkat nilai yang dilambangkan dengan nilai huruf sebagai berikut :
Range Nilai Huruf Mutu Angka Mutu Sebutan
80 - 100 A 4 Istimewa 75 – 79 B+ 3,5 Baik Sekali 70 – 74 B 3 Baik 65 – 69 C+ 2,5 Cukup Sekali 60 – 64 C 2 Cukup 50 – 59 D 1 Kurang < 50 E 0 Gagal
5. Evaluasi terhadap hasil belajar mahasiswa setiap mata kuliah dalam satu semester dinyatakan dalam Nilai Akhir (NA). Adapun komponen-komponen yang menentukan
Nilai Akhir terdiri dari : 1) Evaluasi Kegiatan Terstruktur (EKT) merupakan tugas-tugas terstruktur dari dosen yang dapat berupa penyelesaian soal-soal, fortofolio, laporan/karya tulis (paper) dan lain-lain, terdiri dari EKT-1 dan EKT-2. 2) Evaluasi kegiatan tatap muka untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan materi perkuliahan melalui UTS dan UAS.
Pemberian nilai atas hasil studi mahasiswa pada 3 (tiga) macam evaluasi tersebut di atas dinyatakan dalam angka dengan skala 0 – 100. Dari nilai tiga macam evaluasi tersebut kemudian diperhitungkan Nilai Akhir (NA) dengan komposisi dan rumus perhitungan sebagai berikut : Nilai rata-rata EKT = (X) dengan bobot 25% (EKT-1:12,5% dan EKT-2:12,5%) Nilai UTS = (Y) dengan bobot 25% Nilai UAS = (Z) dengan bobot 50% Nilai Akhir (NA) = 25%(X) + 25%(Y) + 50%(Z)
Rumus perhitungan Nilai Akhir (NA) adalah :
X + Y + 2Z NA = ---------------------4
Kemudian Nilai Akhir (NA) yang masih berbentuk angka ini ditransformasikan kebentuk nilai huruf dengan rentang sebagai berikut :
Nilai Akhir Huruf Mutu Angka Mutu Sebutan Keterangan
80,00 – 100 A 4 Istimewa Lulus 75,00 – 79,99 B+ 3,5 Baik Sekali Lulus 70,00 – 74,99 B 3 Baik Lulus 65,00 – 69,99 C+ 2,5 Cukup Sekali Lulus 60,00 – 64,99 C 2 Cukup Lulus 50,00 – 59,99 D 1 Kurang Lulus bersyarat 00,00 – 49,99 E 0 Gagal Tidak Lulus
Di samping nilai-nilai tersebut di atas, digunakan pula kode I (incomplete) dan T (tunda). Nilai hasil belajar mahasiswa yang belum ditentukan karena sesuatu alasan yang sah, sementara diberi nilai “I” dengan ketentuan bahwa nilai “I” tidak diperhitungkan dalam perhitungan IPS dan dengan tenggang waktu satu bulan, bila melewati satu bulan tidak diselesaikan maka nilai “I” berubah menjadi E. Bagi mahasiswa aktif yang tidak mengikuti kegiatan ujian UTS dan atau UAS, karena alasan yang dapat dipertimbangkan diberi nilai sementara “T”, dengan tenggang waktu satu bulan, bila melampaui satu bulan nilai “T” berubah menjadi E. Hasil evaluasi mahasiswa setelah melalui perhitungan tersebut di atas ternyata mendapat Nilai Akhir (NA) E (tidak lulus), maka mahasiswa tersebut harus mengikuti perkuliahan lagi (mengulang) pada semester yang sama tahun berikutnya.
Indeks Prestasi Semester (IPS)
Evaluasi keberhasilan studi suatu semester dilakukan pada setiap akhir semester meliputi kuliah yang diambil oleh mahasiswa selama semester yang baru berakhir.
Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk memantau prestasi studi mahasiswa pada tiap akhir semester, dinyatakan dalam Indeks Prestasi Semester (IPS). Jumlah (kredit yang diambil) x (NBmasing-masing)
IPS = -----------------------------------------------------------------Jumlah (kredit mata kuliah yang diambil)
∑*( ) ( )+ IPS =---------------------------------------------
∑*( ) SKS = Kredit tiap mata kuliah yang diambil NB = Nilai bobot masing-masing Setiap mahasiswa bisa mencetak hasil studi Kartu Hasil Studi (KHS) tiap semester untuk mengetahui Indeks Prestasi Semester (IPS) di Sistem Informasi Akademik UNIS Online guna merencanakan pengambilan mata kuliah semester selanjutnya kemudian melakukan KRS Online dengan terlebih dahulu konsultasi dengan dosen wali/pembimbing akademik yang hasil bimbingannya dikukuhkan pada buku bimbingan dosen wali.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah nilai yang menunjukkan keberhasilan studi mahasiswa mulai semester pertama sampai dengan semester tertentu yang telah ditempuh secara kumulatif. IPK digunakan untuk menentukan jumlah sksS yang diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya, dengan ketentuan sebagai berikut :
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Beban studi yang boleh diambil
3,00 – 4,00 22 – 24 SKS 2,50 – 2,99 19 – 21 SKS 2,00 – 2,49 16 – 18 SKS 1,50 – 1,99 13 – 15 SKS 1,49 atau kurang 9 – 12 SKS Khusus perhitungan IPK mahasiswa yang baru saja mengikuti semester pertama sama dengan perhitungan IPS. Rumus perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah sebagai berikut :
∑*( ) ( )+ IPK =---------------------------------------------
∑*( ) sks = Kredit tiap mata kuliah yang diambil NB = Nilai bobot masing-masing Setiap mahasiswa bisa mencetak hasil studi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di Sistem Akademik UNIS Online guna mengetahui keberhasilan studi selama mengikuti perkuliahan di Universitas Islam Syekh Yusuf.
Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Pertama Pada akhir dua tahun pertama terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Islam Syekh Yusuf untuk pertama kalinya keberhasilan studi mahasiswa dievaluasi untuk menentukan apakah ia boleh melanjutkan studi
atau harus meninggalkan fakultas yang bersangkutan. Mahasiswa boleh melanjutkan studi di fakultas yang bersangkutan apabila memenuhi syarat-syarat : a. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 SKS b. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,00 Apabila dalam waktu dua tahun tersebut mampu mengumpulkan lebih dari 30 nilai kredit, maka untuk evaluasi IPK-nya diambil dari 30 nilai kredit mata kuliah dengan nilai tertinggi.
Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Berikutnya
Pada akhir dua tahun berikutnya mahasiswa diwajibkan : a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 75 sks termasuk jumlah sks yang dikumpulkan pada dua tahun pertama. b. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 2,00
Evaluasi Keberhasilan Studi pada akhir Program Studi
Jumlah nilai kredit yang harus dikumpulkan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan program studi Sarjana (S1) berkisar antara 144 – 160 nilai kredit, termasuk tugas akhir/skripsi, dan Magister (S2) berkisar antara 40 – 48 nilai kredit, termasuk thesis. Jumlah nilai kredit, minimum yang sebenarnya, ditentukan oleh masing-masing fakultas dalam batas-batas kisaran tersebut. Mahasiswa yang telah mengumpulkan sekurang-kurangnya sejumlah nilai kredit minimum tersebut dinyatakan telah menyelesaikan program ini, apabila telah memenuhi syaratsyarat : a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00 ke atas b. Tidak ada nilai E c. Telah lulus ujian komprehensif d. Telah menyelesaikan tugas akhir/skripsi/thesis. Apabila Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dicapai kurang dari 2,00 maka mahasiswa yang bersangkutan boleh memperbaiki nilai-nilainya selama batas studi yang diperkenankan belum melampaui dengan mengikuti kuliah dan mengikuti ujian-ujian secara reguler.
3.4.10. Yudisium
Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penetapan Predikat Kelulusan dan Finalisasi Dokumen Akademik Mahasiswa sebagai Lulusan. Ketentuan Yudisium diatur sebagai berikut: 1. Yudisium mahasiswa ditentukan berdasarkan yang bersangkutan telah menyelesaikan seluruh beban studi yang dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku 2. Pelaksanaan Yudisium dilaksanakan dalam suatu forum rapat pimpinan prodi dan pimpinan Fakultas/PPs 3. Hasil rapat yudisium dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Dekan/Direktur dan dilaporkan kepada Rektor untuk diterbitkan SK Kelulusan, ijazah. 4. Program studi wajib memfasilitasi pelaksanaan yudisium sekurang-kurangnya satu kali setiap semester 5. Setelah Yudisium, Fakultas/PPs dapat menerbitkan Surat Keterangan Lulus dan didaftarkan wisuda.
Predikat Kelulusan/Yudisium
a. Predikat Kelulusan Program Sarjana S-1 IPK 3,51 s.d. 4,00 : Dengan Pujian IPK 3,01 s.d. 3,50 : Sangat Memuaskan IPK 2,76 s.d. 3,00 : Memuaskan b. Predikat Kelulusan Program Magister IPK 3,76 s.d. 4,00 : Dengan Pujian IPK 3,51s.d. 3,75 : Sangat Memuaskan IPK 3.00 s.d. 3.50 : Memuaskan
Catatan:
Penetapan Cumlaude diberikan dengan ketentuan : a. Masa studi maksimum 2 tahun untuk program Magister S-2 dan 4 tahun untuk program Sarjana S-1 b. Tidak memiliki nilai D.
3.4.11. Dosen Wali
Dosen wali adalah dosen yang sudah berpengalaman mengajar sekurang-kurangnya dua tahun, yang diangkat oleh Rektor atas usulan Dekan fakultas yang bersangkutan dan diberi tugas serta tanggung jawab untuk membimbing dan membina sejumlah mahasiswa tertentu agar dapat menyelesaikan studinya secara optimal. Tugas dosen wali meliputi : 1. Memberikan pengarahan dan penjelasan kepada mahasiswa tentang : - Program studi yang ditempuh - Pengisian KRS 2. Membimbing, mengamati dan memacu kegiatan mahasiswa yang meliputi : - Kelancaran mengikuti perkuliahan - Teknik mengikuti perkuliahan secara efektif - Cara belajar yang efektif - Cara menggunakan kepustakaan - Kemajuan keberhasilan belajar 3. Memberikan bantuan, bimbingan dan pembinaan yang menyangkut masalah pribadi mahasiswa seperti kesulitan belajar dan sebagainya. 4. Menyediakan waktu terjadwal untuk dihubungi oleh mahasiswa 5. Tugas-tugas yang diberikan oleh Dekan fakultas. Peranan dosen wali adalah : Melancarkan administrasi akademik mahasiswa Melancarkan ketertiban pelaksanaan peraturan akademik Membantu pimpinan fakultas dan universitas dalam penyusunan peta mahasiswa asuhannya Menyusun berkas masalah serta kasus yang ditemukan di lapangan.
3.4.12. Kalender Akademik
Tahun akademik dimulai pada bulan September dan berakhir pada bulan Agustus. Setiap tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. Kalender akademik merupakan jadwal penyelenggaraan program akademik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun akademik. Disusun dan diterbitkan setiap awal tahun akademik oleh universitas, dan merupakan pedoman dasar yang harus digunakan oleh mahasiswa serta seluruh unsur penyelenggara dan pelaksana program pendidikan di Universitas, Fakultas/PPs dan Program studi.
3.4.13 Batas Masa Studi, Putus Kuliah dan Penyelesaian Program Studi
Batas masa studi program Sarjana (S1) adalah 7 (tujuh) tahun atau 14 (empat belas) semester dan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 8 (delapan) semester, sedangkan batas masa studi program Magister (S2) adalah 5 (lima) tahun atau 10 (sepuluh) semester dan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 4 (empat) semester. Seorang mahasiswa dinyatakan putus kuliah apabila dia tidak memenuhi persyaratan akademik dalam batas masa studi menurut ketentuan yang berlaku. Selanjutnya mahasiswa tidak diperbolehkan untuk melanjutkan studi dan harus meninggalkan fakultas yang bersangkutan. Hal-hal yang menyebabkan putus kuliah adalah : 1. Melampui batas masa studi 2. Tidak mencapai jumlah sks minimal dalam batas masa studi tertentu sebagai berikut : a. Pada akhir empat semester pertama belum mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 sks dan IPK kurang dari 2,00. Dalam hal jumlah sks yang diperoleh lebih dari 30 sks dan IPK-nya kurang dari 2,00 maka perhitungan IPK didasarkan pada mata kuliah dengan nilai terbaik sebanyak 30 sks. b. Pada akhir empat semester berikutnya belum mengumpulkan sekurangkurangnya 75 sks dan IPK kurang dari 2,00. Dalam hal jumlah sks yang diperoleh lebih dari 75 sks dan IPK-nya kurang dari 2,00 maka perhitungan IPK didasarkan pada mata kuliah dengan nilai terbaik sebanyak 75 sks.
3.4.14. Ijazah, Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
Ijazah, Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) hanya diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh beban studi sesuai program studinya. Ijazah merupakan tanda bukti kelulusan yang nilainya sama dengan ijazah perguruan tinggi negeri, ijazah ini dikeluarkan oleh universitas yang ditandatangani oleh Rektor dan Dekan fakultas masing-masing. Transkrip Akademik adalah daftar nilai kumulatif yang memuat seluruh nilai mata kuliah yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa pada program studi tertentu yang merupakan lampiran ijazah yang dikeluarkan oleh universitas yang ditandatangani oleh Rektor dan Dekan fakultas masing-masing. Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) merupakan daftar data diri seorang mahasiswa pada program studi dan memuat kompetensi mahasiswa dalam bidang studi yang dipilih serta memuat kegiatan-kegiatan yang pernah diikuti selama mengambil studi di Universitas Islam Syekh Yusuf.
3.4.15. Cuti Akademik
Cuti akademik adalah pembebasan mahasiswa dan kewajiban mengikuti kegiatan akademik, dan dihitung dalam masa studi. Persyaratan cuti akademik adalah : 1. Terdaftar sebagai mahasiswa (melakukan her registrasi) 2. Telah mengikuti program pendidikan sekurang-kurangnya dua semester berturutturut (untuk cuti akademik pertama kali) 3. Tidak mempunyai tunggakan biaya pendidikan 4. Membayar biaya cuti akademik sesuai dengan aturan yang berlaku 5. Selama masa cuti mahasiswa dibebaskan dari biaya pendidikan. 6. Masa waktu pengajuan cuti akademik dilakukan sejak awal semester berjalan sampai dengan sebelum UTS (Ujian Tengah Semester). Tata cara cuti akademik diatur sebagai berikut : 1. Mahasiswa mengajukan permohonan cuti akademik kepada Rektor melalui fakultas setelah berkonsultasi dengan Dosen Wali. 2. Bagi mahasiswa yang telah mengajukan cuti akademik tetapi masih juga mengikuti perkuliahan, maka biaya yang telah dibayarkan tidak dikembalikan. 3. Mahasiswa cuti akademik tetap diwajibkan melakukan registrasi.
4. Cuti akademik hanya diijinkan paling lama 2 (dua) semester berturut-turut dan atau tidak berturut-turut selama masa studi. 5. Mahasiswa menerima surat keterangan cuti akademik dari Rektor. Kuliah Kembali Setelah Cuti Mahasiswa dapat kuliah kembali setelah melakukan cuti akademik atau sesudah non aktif pada semester sebelumnya. Tata cara untuk kuliah kembali setelah cuti akademik diatur sebagai berikut : 1. Mahasiswa harus mengajukan permohonan langsung kepada Dekan/Direktur dengan melampirkan surat keterangan cuti akademik 2. Permohonan aktif kembali harus sudah diajukan kepada Dekan/Direktur selambatlambatnya pada masa her registrasi semester 3. Fakultas memberikan surat persetujuan aktif kembali kepada mahasiswa yang bersangkutan melalui fakultas untuk diteruskan kepada yang bersangkutan. 4. Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen Wali untuk aktif kembali dan mengisi KRS sesuai mata kuliah yang belum diambil. Nilai-nilai yang tercantum dalam KHS mahasiswa yang bersangkutan sebelum cuti akademik tetap berlaku. Mahasiswa yang sudah habis masa cuti akademik tetapi tidak melakukan her registrasi dianggap bukan lagi mahasiswa dan dinyatakan non aktif. Mahasiswa dinyatakan non aktif pada prinsipnya bukan mahasiswa lagi dan jika ingin aktif kembali harus memenuhi persyaratan : 1. Mahasiswa tersebut diharuskan mengajukan permohonan kepada Dekan/Direktur untuk diterima kembali sebagai mahasiswa. Permohonan ini selambat-lambatnya harus sudah disampaikan dalam rentang waktu registrasi. 2. Bila diterima maka masa non aktifnya diperhitungkan dalam beban studi. 3. Selain harus memenuhi kewajiban lainnya, yang bersangkutan dikenakan kewajiban membayar SPP sebesar semester yang ditinggalkan.