3 minute read

Asik, Vaksin Covid-19 Telah Tiba

ASYIK, VAKSIN COVID-19 TELAH TIBA! Yuk, Lakukan 3 Hal Ini, Ya!

Di banyak negara, kedatangan gelombang pertama vaksin Covid-19 disambut bak pahlawan menang perang. Dan, penyuntikan vaksin juga telah dilakukan. Ini menjadi momen monumental dan kesuksesan mengingat epidemi ini merebak setahun lalu. Namun, pandemi belum berakhir. Kontroversi vaksin nggak vaksin juga ramai diributkan. Nah, meski “kemenangan” hanya tinggal seujung jarum suntik, lakukan juga tiga hal di bawah ini.

Advertisement

Jangan Buru-Buru ke Dokter Minta Divaksin

First things first: perlu berbulan-bulan sebelum kebanyakan orang, termasuk kita semua, dapat divaksin. Sabar aja, Bu... Jadi, nggak perlu terburuburu ke dokter atau apotek berharap segera divaksin.

Tiap-tiap negara punya skala prioritasnya. Dan, demikian juga tiap negara bagian--atau provinsi di Indonesia. Kebijakan tiap negara dan negara bagian pasti berbeda, jadi nggak usah ngiri kalau di negara Z udah divaksin, di Aussie belum.

Alokasi vaksin juga telah dipertimbangkan matang-matang. CDC, Centers for Disease Control and Prevention, telah merekomendasikan bahwa para garda depan kesehatan dan mereka yang rentan adalah orang-orang pertama yang mendapat vaksin. Kelompok prioritas tinggi lainnya adalah pekerja esensial dan gawat darurat.

Vaksinasi Covid-19 di Australia sendiri berjalan sesuai rencana, diharapkan selesai di akhir Oktober, yang lebih cepat dari jadwal, demikian disampaikan Federal Health Minister Greg Hunt. Mereka yang divaksin sifatnya sukarela. Diharapkan, semua warganegara Australia telah divaksinasi di akhir tahun ini juga.

Sedangkan di Indonesia, program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia kini tinggal menunggu izin edar vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), menurut Kompas.

Media ABC menuliskan pula bahwa dalam pemaparannya melalui jumpa pers yang dilakukan secara daring, Siti Nadia Tarmizi dari Kemenkes mengatakan Pemerintah RI telah membuat target untuk melakukan vaksinasi terhadap 181,5 juta orang di fase pertama. Fase pertama akan digelar dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta pegawai negeri sipil di 34 provinsi. Sementara fase kedua berlangsung dari April 2021 hingga Maret 2022 dengan menargetkan warga yang belum terjangkau di fase pertama.

Jangan Stop Pakai Masker

Masker sudah pasti akan menjadi perangkat super penting untuk melawan Covid-19 walaupun Anda telah disuntik vaksin.

Dr. Sandro Cinti, seorang spesialis penyakit menular dan profesor medis di University of Michigan, menjelaskan bahwa belum ada kejelasan bahwa orang yang sudah divaksinasi masih tidak dapat menginfeksi orang lain.

Percobaan yang dilakukan hanya menjelaskan bahwa virus Covid-19 dalam diri mereka yang menunjukkan gejala. Menurut CDC, sekitar 40% kasus Covid-19 menyerap mereka yang non-gejala. “Pakai terus maskernya,” saran Cinti. “Yang mereka tak bisa lihat adalah apakah Anda sudah divaksinasi dan terproteksi. Padahal, Anda masih dapat menularkan virus ini yang masuk lewat hidung dan menginfeksi orang lain.”

Pelaksanaan vaksinasi yang tidak serentak dan menyeluruh tentu membuat orang belum divaksin dalam bahaya besar.

Jangan Berhenti Jaga Jarak

Selama pandemi berlangsung, jaga jarak 1,5 meter juga diberlakukan, dan hal itu harus tetap dilakukan.

Mengapa? Menurut CDC, tidak ada vaksin yang 100% efektif dan perlindungan yang diberikan juga tidak bersifat langsung, demikian Dr. Sarah Mbaeyi dari CDC saat mengadakan pertemuan dengan dewan penasihat vaksin di AS. Vaksin buatan Pfizer memerlukan dua kali penyuntikan yang berjarak tiga minggu untuk mendapatkan efektifitas 95%. Dan, diperlukan satu sampai dua minggu setelah dosis kedua diberikan agar dapat dianggap tervaksin total.

“Dari informasi saat ini yang terbatas mengenai performa vaksin bekerja di populasi umum; bagaimana ia dapat menurunkan penyakit, tingkat keparahan, dan transmisi; dan seberapa lama proteksi ini berlangsung, orang yang tervaksin harus tetap terus mengikuti arahan yang ada agar dirinya tetap terlindungi, dan melindungi orang lain juga,” jelas Mbaeyi. Arahan yang ia maksud tentu saja bermasker, jaga jarak, dan cuci tangan. [IM]

This article is from: