4 minute read

Berbagai Kendala yang sering dihadapi dalam pembuatan Eco-enzyme

Next Article
Eco-enzyme

Eco-enzyme

2

3 Memasukkan Bahan Organik (BO) yang berwangi aromatic seperti mawar, melati, mint, sereh, kemangi, pandan, atau rosemary sebanyak 10% dari wadah. Contoh: Apabila anda memiliki wadah bervolume 10L, maka Bahan organik yang dimasukkan 1 kg.

Advertisement

Catatan: masukan satu jenis Bahan Organik saja, misalnya yang ingin digunakan bunga mawar maka semua bunga mawar. Menutup wadah dengan rapat, dan diamkan selama 1 bulan. Setelah satu bulan, Eco-enzyme dapat dipanen.

Berbagai Kendala yang sering dihadapi dalam pembuatan Eco-enzyme

1. Bagaimana jika saya tidak ada gula merah tebu ?

2. Bagaimana cara mengecek apakah gula merah tebu tercampur zat kimia ataupun tidak murni?

Apabila mengalami kesulitasn dalam sulit mendapatkan gula merah tebu, boleh menggunakan gula lainnya, seperti:

1. Gula Aren

2. Gula Palem

3. Gula Jawa

4. Gula Palembang

5. Gula Molasses Cair / Tetesan Tebu

Gula di encerkan dengan air bersih, tanpa masak. lihat perkembangan nya: 1. Apakah air butek? 2. Apakah berbau tidak enak atau bau selokan? 3. Apakah berbau kimia hindari dengan gula palsu? 4. Apakah tangan kita terasa hangat saat dicelupkan kedalam air yang telah dilarutan gula?

Seharusnya gula yg di tes jernih dan aroma wangi tebu, dan air yg di larut celup dengan tangan terasa air nya sejuk segar, bukan timbul rasa gatal atau panas.

3. Bagaimana mencari wadah yang tepat?

Gunakan wadah dari bahan plastik, tutupnya lebar dan dapat tertutup dengan rapat. Untuk mempermudah memasukkan sampah organik dan memanen Eco-enzyme. Jika memiliki wadah yang tidak memiliki tutup, tetap bisa digunakan dengan cara menutup wadah dengan kantong plastik dan diikat sehingga permukaan nya tertutup.

Contoh wadah yang tidak disarankan untuk digunakan karena tidak dapat ditutup dengan rapat & tidak bisa menyimpan Eco-enzyme dalam jangka waktu yang lama.

Jika memiliki wadah yang tidak memiliki tutup, tetap bisa digunakan dengan cara menutup wadah dengan kantong plastik dan diikat sehingga permukaan nya tertutup. Seperti gambar di samping ini.

Catatan Penting !!!

Jangan menggunakan wadah dari KACA !!!

Karena sangat berbahaya, karena waktu Eco-enzyme sedang dalam proses fermentasi akan menimbulkan gas. Wadah kaca sebagian besar tidak tahan terhadap tekanan gas, kemungkinan bisa meledak dan melukai anda.

Boleh juga memanfaatkan botol minyak bekas yang seperti gambar di samping ini, tetapi harus di cuci terlebih dahulu. Cara membersihkan botol bekas minyak bisa dicari di youtube.

SANGAT DISARANKAN untuk menggunakan wadah yang ada dirumah saja tidak perlu sengaja membeli wadah baru karena sangat boros uang dan plastik tidaklah ramah lingkungan.

• Tidak disarankan menggunakan botol plastik 1,5L bekas air mineral untuk membuat Eco-Enzyme, karena berdasarkan pengalaman gas yang dihasilkan pada saat fermentasi sering membuat meletup. Sehingga botol tersebut disarankan hanya untuk Eco-Enyme hasil panen tidak untuk proses pembuatan. • JANGAN menggunakan wadah yang tidak ada dratnya , hal ini bisa menyebabkan wadah Ecoenzyme tertutup tidak rapat sehingga akan muncul ulat /belatung seperti gambar disamping (Lalat

Tentara Hitam ) Kecuali untuk Eco -Enzyme untuk tanaman , malah lebih subur.

4. Diletakan dimana Eco-enzyme dalam proses fermentasi?

Eco-Enzyme baik yang dalam proses maupun sudah panen akan menghasilkan ion negative / O3 (ozon). Kita bisa meletakkan kipas angin di atas wadah yang berisi EcoEnzyme yang sedang dimasa fermentasi/sudah di panen. EcoEnzyme dapat memberikan manfaat yang luar biasa, mengurangi radiasi dan juga menyebarkan ion negative ke seluruh ruangan.

5. Air apa yang cocok untuk membuat Eco-enzyme?

Air yg paling bagus untuk pembuatan Eco-Enzyme adalah SEMUA AIR YANG LAYAK

DIMINUM. Kecuali pembuatan Eco-Enzyme Perkebunan, air apa saja yang disekitar kebun boleh digunakan.

Khusus area yang banyak kaporitnya (contohnya seperti Batam): v Untuk wadah 200 liter air bersih, berikan 5 ml cairan Eco-Enzyme (1 tutup botol mineral 1500 ml), di diamkan minimal 48 jam, baru digunakan, kalau tidak digunakan, bisa di simpan lama, air pelihara ini bisa di gunakan untuk memasak, mencuci, pembuatan Eco-Enzyme dll. Untuk daerah yang kaporitnya sedikit cukup 1 ml (seperti Singapura). Kalau belum ada Eco-Enzyme, Air apapun yang akan di gunakan (air hujan, dll), misalnya ada debu atau bau kaporitnya sangat tercium, bisa di tampung terlebih dulu, biarkan 3 hari baru di ambil atasnya untuk pembuatan Eco-Enzyme.

Jika sudah 3 bulan apa yang harus dilakukan ?

Silahkan Panen! Selamat Anda Sudah Menghasilkan Eco-E zyme yang Dibuat Dengan Sepenuh Hati.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

This article is from: