2 minute read

Hati-hati, Ancaman Penyakit Demam Berdarah Mengintai

*Keterangan gambar Ilustrasi: “Waspada ancaman Nyamuk Aedes aegypti penyebab Demam Berdarah”

Lonjakan drastis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di 4 bulan pertama 2024 ini. Data Kementerian Kesehatan per Maret 2024 menunjukan setidaknya sudah ada lebih dari 30.000 kasus DBD di Indonesia. Perubahan cuaca yang tidak menentu dan banyaknya genangan air menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi inang virus Dengue.

Kasus DBD terbanyak ada di kota Bandung, dengan angkanya mencapai 3.468. Sementara itu, korban jiwa terbanyak ada di kabupaten Bandung, dengan 29 kematian.

Sobat mungkin sudah familiar dengan slogan pencegahan DBD yaitu 3M: 3M merujuk pada aktivitas menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, serta mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi jadi tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang bisa menjadi agen pembawa virus dengue, yang menyebabkan DBD. Nyamuk Aedes aegypti biasanya bertelur saat musim panas. Telur-telur itu bisa bertahan hingga delapan bulan, dan akan menetas saat tergenang air.

Selain 3M, pemerintah juga menekankan pentingnya langkah-langkah tambahan untuk mencegah penyebaran DBD serta menganjurkan pengasapan atau fogging untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa.

Pastikan sobat mengikuti cara mencegah penyakit DBD supaya sobat dapat mengurangi kemungkinan terjangkit penyakit DBD, Salam sehat.

This article is from: