
5 minute read
Call CreepyPasta
from ARTIKEL HOROR
by Nath Zalina

Call CreepyPasta
The Curse of Message and Calls
Calling…..
Gadis B: Hey kamu mendengarku?
Gadis A: Ada apa mengangguku disaat malam seperti ini?
Gadis B: kangen aja, kita lama tidak bertemu kan?
Gadis A: Ah iya kita lost contact, kapan kita bertemu?
Gadis B: Sesegera mungkin! Nanti disharelock.
Gadis A: Oke aku tunggu ya.
Gadis B: Hey apa kamu mendengar urban legend baru-baru ini?
Gadis A: Hah? Yang mana?
Gadis B: Ada seorang gadis yang dinyatakan menghilang akhir-akhir ini.
Gadis A: terus?
Gadis B: semenjak dia menghilang ada banyak pesan masuk ke smartphone orang-orang yang berisi tautan sebuah lokasi.
Gadis A: Bisa saja itu cuman iseng.
Gadis B: aku tau, masalahnya pesan tersebut dikirim secara terus menerus, orang-orang mengira si pengirim pesan butuh bantuan, tapi ketika polisi memeriksanya hanya bangunan tua yang kosong tempat si Gadis terakhir kali terlihat.
Gadis A: mungkin itu semacam Prank?
Gadis B: Entahlah, awalnya polisi juga berpikir seperti itu. kadang selain dikirim pesan orang-orang juga sering kali menerima panggilan masuk dari si pengirim.
Gadis A: Wah apa isinya?
Gadis B: tidak jelas, Sepertinya suara seorang gadis muda yang tidak dikenal, dan kau tau? Orang-orang yang mengangkat panggilan itu dikabarkan juga menghilang.
Gadis B: ih serem… Kok jadi merinding ya?
Gadis A: orang-orang yang menghilang itu dikabarkan juga mengirim teror dengan cara yang sama kepada orang lain melalui pesan berisi lokasi bangunan tua dan panggilan masuk bedanya dengan suara si gadis.
Gadis B: Bagaimana jika kau mendapat pesan itu atau kamu mendapat panggilan masuk yang mengerikan seperti itu?
Gadis A: Aku akan mengira ini cuman prank lalu membuka pesan dan panggilanya. Bagaimana denganmu? Apa yang akan kamu lakukan?
Gadis B: Kamu pemberani seperti biasanya, kalau aku terlalu takut untuk membaca pesannya pasti akan langsung kuhapus apalagi menerima panggilan masuknya.
(Pesan Masuk dari Gadis A)
Gadis B: i-ini tempat kita bertemu nanti?
Gadis A: benar, kamu juga menerima panggilan masuk dariku’kan?
Tuuu…..tuu…mtu….
(Disconnected)
Titimangsa: Bandung, 31 Juli 2021
—
Realistis
Aku Penulis yang suka genre misteri tentang pembunuhan, masalahnya aku malah dihujat habis-habisan oleh para pembaca karena deskripsi Psikopat yang kutulis kurang realistis dan diluar ekspetasi mereka, baiklah aku benci ini tapi aku bukan tipe penulis yang langsung down karena hal sepele semacam ini.
Aku melakukan beberapa risert untuk perbaikan sampai kutemukan dimana letak kekuranganya, Yah ketegangan dan sensasi yang biasa psikopat rasakan ketika mengeksekusi korbanya, mereka cerdik bersembunyi dalam kegelapan, terkadang menyeringai ketika melakukan aksinya, bukan hanya sekadar membunuh psikopat itu lebih suka memenuhi hasratnya terlebih dahulu daripada mengeksekusi korbanya langsung, bukan kah kalian juga puas melihat orang yang kalian benci menderita sebelum ajal menjemputnya?
Penyiksaan yang bervariasi, itulah yang membuat mereka menarik, tak jarang mereka membuat semacam alat penyiksa. Psikopat pasti akan menikmati setiap jeritan dan penderitaan ketika si korban melewati penyiksaannya, Si Psikopat akan kembali tersenyum saat mengahapus jejaknya lalu pulang tanpa rasa bersalah.
Aku masukan semua elemen itu sehingga membuat cerita yang kutulis nampak sangat realistis and bingo! Para pembaca menyukainya, menggemari sosok Psikopat yang kubuat. Demi berlanjutnya karyaku, aku membaca krisar dari para pembacaku, sesekali meretas server untuk melihat data dari daftar silent reader mencari targetku berikutnya.
Titingmangsa, Bandung, 9 Agustus 2021
—
Keluarga Tak Utuh
Aku seorang Ayah yang sangat menyayangi putri kecilnya, satu-satunya anakku. Kini putriku berusia 5 tahun, Alvira namanya dia sedang tersenyum padaku, matanya yang bulat bertemu pandang denganku, pipinya agak chubby membuatnya terlihat manis, dress biru yang dia kenakan begitu kontras disinari cahaya matahari yang menembus jendela di pagi yang cerah ini.
Aku sedang menanyainya hal yang sama, yang sering kutanyakan padanya, alasan kenapa dia selalu terseyum dan kenapa dia selalu senang ke sini setiap hari.
“Kenapa selalu tersenyum padaku, nak?” tanyaku
“Karena Ibu mengajarkanku kasih sayang,” jawabnya
Jawabanya selalu sama, bahkan dia lebih ceria dari biasanya. Aku sering memergokinya sedang main sendiri di rumah, sudah kutanyakan pada putriku berkali-kali namun jawabannya selalu sama.
“Kenapa kamu di sini?” tanyaku
“Ibu mengajakku bermain,” jawabnya
“Dimana Ibu?”
“Ibu ada, hanya tidak ingin bertemu dengan Ayah,” jawabnya lalu pergi meninggalkanku
Keluarga ini tak utuh, sudah lama istriku menghindariku, dia tidak mau menunjukan batang hidungnya, Alvira selalu bilang istriku ada di sini, hanya tidak ingin bertemu denganku, setidaknya bagiku melihat putriku berada di sini saja sudah membuatku bahagia.
Suatu hari adikku mengatakan sesuatu kepada Alvira sehingga aku tak bisa lagi bertemu dengannya, tepatnya hari ini adikku datang memasuki rumah mencari Alvira
“Alvira di sini kamu rupanya,” ujar adikku khawatir saat melihat Alvira sedang bermain dengan bonekanya.
“Aku hanya main saja di sini, bertemu dengan ayahku,” jawab Alvira sembari berjalan mendekati adikku.
Lalu adikku itu berlutut merengkuh bahu putriku terdapat kesedihan di balik tatapanya yang begitu serius.
“Dengar Alvira, sudah cukup penderitaan yang diakibatkan ayahmu, sekarang aku adalah tempatmu untuk pulang, aku akan menyayangimu seperti anakku sendiri, kita akan menjadi keluarga yang utuh mulai dari sekarang, tinggalkan semua kenangan kelammu di sini, kita akan membuat lembaran baru,” ujar adikku.
Setelah mendengarnya putriku menangis, lalu adikku meneluknya dan membawanya pergi dariku, sejak saat itu aku tak pernah melihat senyum putriku lagi dan aku tak bisa berbuat apa-apa.
Aku mengerti alasan kenapa istriku tidak pernah ingin menemuiku lagi, tentu saja dia pasti marah karena aku membunuhnya ketika kutau dia selingkuh. Lalu alasan kenapa adikku membawa Alvira pergi karena di rumah ini tak ada lagi keluarga yang utuh yang masih hidup untuk mengurusnya.
Titingmangsa, Bandung, 1 September 2021
End