1 minute read

LEBIH MENGENAL LEBIH MENGENAL SENSEI SENSEI

KAPRODI

KEBUDAYAAN

Advertisement

Apa yang membuat Budi Sensei tertarik dengan bidang studi bahasa Jepang?

Klise, waktu SD saya suka menonton serial drama Oshin yang sangat terkenal di tahun 80an, semenjak itu saya tertarik dan ingin tahu tentang Jepang. Masuk SMP dan SMA saya sering nonton anime seperti Doraemon. Jadi saya sama seperti minasan lainnya yang tertarik menonton anime dan drama Jepang. Jadi semuanya berkat drama Oshin, kalau tidak ada Oshin mungkin saya belajar bahasa lain. Drama Oshin silakan cari di internet.

Bagaimana perjalanan Sensei menjadi seorang dosen bahasa Jepang?

Pertama, setelah lulus kuliah saya tidak langsung menjadi sensei (dosen), saya bekerja selama 3 tahun di perusahaan Jepang di Batam dan Cikarang. Kemudian waktu saya bekerja di Cikarang ada senpai saya yang mengunjungi saya dan memberikan info bahwa ada lowongan pekerjaan di UNDIP sebagai dosen. Kemudian tahun 2001 saya mencoba mendaftar dan alhamdulillah keterima dan mulai bekerja tahun 2002. Sebelum itu ada dilema, waktu itu gaji saya sudah besar tetapi kerja di perusahaan itu terkadang ada perasaan jenuh dan tidak ada waktu untuk diri sendiri, seperti robot.

Apakah ada tantangan khusus dalam mengajar bahasa Jepang kepada mahasiswa yang mungkin tidak akrab dengan bahasa Jepang?

Banyak. Saya selaku dosen kalau mengajar harus ada chemistry dengan mahasiswanya dan kalau dirasa cocok berarti nyaman. Kadang ada mahasiswa yang tidak sopan sehingga saya tidak enjoy seperti ada dinding dan berat rasanya mau masuk ke kelas. Jadi tantangan yang paling berat itu ya menciptakan chemistry

Apa yang menjadi fokus penelitian Sensei dalam sastra Jepang?

Saya cenderung ke psikologi. Psikologi analisis tetapi saya juga tertarik dengan sastra dan kajian drama. Bidang saya adalah sastra yang berhubungan dengan psikologi karena saya suka psikologi semenjak SMA.

Bagaimana Sensei melihat perkembangan sastra Jepang di era digital dan apa dampaknya terhadap cara kita memahami dan mengapresiasi karya sastra?

Sangat menarik. Zaman sekarang siswa tidak perlu berebut untuk ke perpustakaan, tinggal buka internet dan buku yang mereka cari pasti ada, tetapi menurut saya lebih asyik kalau membaca itu dari buku fisik. Sastra klasik sudah mulai pudar dan digantikan sastra modern, anime, drama, dan lainnya. Skripsi pun banyak yang mengangkat anime yang mudah dibanding sastra klasik. Jadi sisi positifnya lebih mudah mencari sumber untuk skripsi.

This article is from: