2 minute read

Ceres: Asteroid atau planet katai?

ASTEROID ATAU PLANET KATAI?

bobo.grid.id

Advertisement

Selain kumpulan planet, di antariksa juga terdapat sabuk asteroid, loh.

Sabuk asteroid terletak di antara planet luar dan planet dalam sistem tata surya dan dapat dikatakan sebagai bagian yang memisahkan planet luar dan planet dalam. Nah, sesuai namanya, sabuk asteroid adalah tempat di mana banyak asteroid yang ada di tata surya kita berada. Dari data para astronom, ada sekitar 1,7 juta asteroid yang ada di sabuk asteroid ini.

Salah satu asteroid yang ada di sabuk ini adalah asteroid bernama Ceres, asteroid tertua yang pernah ditemukan. Ceres, asteroid pertama yang ditemukan, pada 1 Januari 1801, oleh Giuseppe Piazzi. Pencarian asteroid yang dilakukan oleh Piazzi berawal dari Johann Elert Bode. Pada 1772, ia menyarankan sebuah planet yang belum ditemukan bisa saja berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Karena itulah, Piazzi yang merupakan seorang astronom dipilih untuk mencari planet itu dan justru menemukan asteroid Ceres.

Awalnya, Piazzi yang melakukan pengamatan dengan melakukan pemetaan bintang menemukan satu bintang yang posisinya selalu berubah-ubah selama tiga hari. Posisi bintang yang selalu berubah-ubah ini kemudian membuat Piazzi mengetahui kalau benda antariksa ini bukanlah bintang melainkan asteroid yang kemudian diberi nama Ceres. Oh iya, Ceres sempat menjadi asteroid yang hilang, lo, karena keberadaannya hanya bisa dilihat pada siang hari waktu Bumi dan tidak terlihat saat malam hari. Hal ini menyulitkan para astronom yang melakukan pengamatan, karena sinar matahari pada siang hari menghalangi pengamatan yang dilakukan.

Setelah seorang ahli matematika bernama Carl Friedrich Gauss menemukan rumus yang tepat untuk mengetahui letak Ceres yang selalu berubahubah, barulah Ceres ditemukan letaknya. Penemuan kembali Ceres terjadi setelah Pak Gauss menyelesaikan rumus yang dibuatnya dalam mencari Ceres. Setelah rumus buatannya selesai, seorang astronom dari Hungaria, yaitu Baron Franz Xaver von Zach menggunakan rumus tadi untuk kembali mencari Ceres.

Awalnya, Pak von Zach kesulitan menemukan Ceres karena langit tidak bersih dan dipenuhi oleh banyak awan. Namun pada 31 Desember 1801, langit akhirnya bersih dari awan dan Pak von Zach berhasil menemukan lokasi Ceres. Sejak saat itu, para astronom tidak lagi kehilangan posisi Ceres di antariksa hingga saat ini. Selain menemukan posisi Ceres, pengamatan itu juga membuat ribuan, bahkan jutaan asteroid ditemukan di sekitar Ceres dan membentuk sabuk asteroid. Selain merupakan asteroid tertua yang pernah ditemukan, Ceres juga merupakan asteroid terbesar, loh. Ceres berukuran lebih dari 473 kilometer dan dianggap sebagai asteroid terbesar di sabuk asteroid. Bahkan berat Ceres yang terdiri dari batuan dan es diperkirakan menjadi sepertiga dari total keseluruhan berat sabuk asteroid.

Namun ukuran Ceres yang besar membuat astronom kebingungan, apakah Ceres masih termasuk sebagai asteroid atau masuk dalam kategori planet katai. Akhirnya pada 2006, para astronom menyimpulkan kalau Ceres termasuk dalam kategori planet katai atau planet kecil, nih, temanteman. Alasannya adalah karena ukuran Ceres jauh lebih besar dibandingkan asteroid lainnya yang ada di sabuk asteroid.

Meskipun saat ini Ceres termasuk dalam planet katai, ukurannya masih jauh lebih kecil dari Pluto, yang berukuran 14 kali lebih besar dari Ceres.

This article is from: