
3 minute read
SPLP RI
3.2.2. SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR REPUBLIK INDONESIA (SPLP RI)
SPLP RI adalah dokumen pengganti paspor yang diberikan dalam keadaan tertentu yang berlaku selama jangka waktu tertentu (paling lama 2 tahun). Khususnya bagi yang sejak lahir sudah berada di Timor-Leste atau yang kawin campur dengan WN TL atau WNA lainnya dan belum memiliki keterangan identitas diri ( bukti domisili dan bukti identitas diri ) dan akan kembali ke Indonesia, KBRIDili dapat menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) RI yang hanya dapat dipergunakan untuk 1 (satu) kali perjalanan saja. Selanjutnya perlu untuk mengurus Paspor RI di Kantor Imigrasi mana saja dalam wilayah hukum RI untuk dapat kembali ke TimorLeste.
Advertisement
Persyaratan SPLP RI :
(1) KTP RI yang masih berlaku atau yang sudah tidak berlaku lagi yang telah di fotokopi, atau surat keterangan apa saja yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI, yang menyatakan bahwa pemohon adalah WNI.
(2) Surat Keterangan dari Kepala Desa dimana pemohon tinggal di TL, yang menerangkan bahwa pemohon adalah
WNI (harus ada keterangan bahwa adalah WNI). (3) Surat keterangan dari instansi terkait di
Timor-leste apabila ada permasalahan khusus di TL.
(4) Biaya SPLP RI sebesar US$. 5,00 (lima
Dolar AS). (5) Formulir permohonan SPLP RI yang telah diisi dengan huruf cetak dan tinta hitam secara benar dan lengkap yang sdh dittangani oleh pemohon. (6) Pas foto terbaru berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 4(empat) lembar berlatar belakang putih.
PERHATIAN: Mengingat banyaknya kasus WNI tanpa dokumen / Paspor RI di Timor-Leste, Pemerintah Timor-Leste mengambil kebijakan untuk memberikan Ijin Tinggal/ Residence Permit/Autorizacao de Residencia/Lisensa Hela Fatin kepada WNI, meskipun hanya memiliki SPLP RI.
3.2.3. PENDAFTARAN ANAK YANG LAHIR DARI HASIL PERKAWINAN CAMPUR (AYAH ATAU IBU ADALAH WNI), KHUSUSNYA BAGI ANAK-ANAK YANG LAHIR SETELAH TANGGAL 1 AGUSTUS 2006
KBRI-Dili melayani pengurusan pendaftaran Kewarganegaraan Ganda
Terbatas ini melalui Loket Pelayanan
Keimigrasian.
UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia mengakui status
Kewarganegaraan Ganda Terbatas, yakni seorang anak yang lahir setelah tanggal 1
Agustus 2006, diperbolehkan untuk memiliki status WNI dan WNA sekaligus, namun setelah usia 18 (delapan belas) tahun atau telah kawin (sebelum usia 18 tahun) maka ia harus memilih apakah akan tetap menjadi WNI atau berubah menjadi WNA.
Pasal 5 UU 12/2006 juga memberikan status
Kewarganegaraan Ganda Terbatas kepada: (1) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan sah tapi telah diakui secara sah oleh ayahnya yang WNA.
(2) Anak WNI yang belum berusia 5 (lima) tahun yang diangkat secara sah (diadopsi) oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan. Dengan demikian, anak-anak yang lahir sejak berlakunya UU No. 12/2006, dan memenuhi syarat untuk memiliki status Kewarganegaraan Ganda Terbatas, dapat secara langsung diberikan oleh KBRI-Dili, jika anak itu berdomisili di Timor-Leste.
Pendaftaran disampaikan oleh orangtua ke KBRI-Dili dan akan diberikan Surat Keputusan Kepala Perwakilan untuk pengukuhannya, melalui prosedur yang singkat. Yang perlu disediakan oleh orangtua saat mengurus pendaftaran Kewarganegaraan Ganda Terbatas bagi anak ialah: (1) Fotokopi Akte Lahir anak.
Jika anak dilahirkan di Timor-Leste atau negara asing lainnya, perlu dilengkapi terjemahan resmi sebab aktenya tidak dalam Bahasa Indonesia.
(2) Fotokopi Akte Nikah orangtua.
Jika orangtua menikah di Timor-Leste atau negara asing lainnya, juga perlu dilengkapi terjemahan resmi ke dalam Bahasa Indonesia.
(3) Fotokopi Paspor Timor-Leste / asing anak.
(4) Fotokopi Paspor kedua orangtua. (5) Pasfoto anak ukuran 3x4 sebanyak 6 lembar dengan latar belakang merah. (6) Surat Permohonan dari orangtua (blanko surat tersedia di Loket Imigrasi), diisi lengkap dan benar, disertai Materai RI
Rp.6.000,00 (enam ribu Rupiah). (7) Legalisasi semua fotokopi dokumen pada butir (a-d) di atas di Loket Konsuler. (8) Biaya sebesar US$. 9,00 (sembilan Dolar
AS). Setelah anak pemegang Surat Keterangan Affidavit mencapai usia 18 (delapan belas) tahun / sudah menikah sebelum usia 18 (delapan belas) tahun, DIWAJIBKAN untuk memilih salah satu kewarganegaraan (menjadi warganegara Indonesia atau menjadi warganegara Timor-Leste), dan pernyataan kewarganegaraan yang dipilih