3 minute read

Apakah itu TKDN

Strategi Umkm

Meningkatkan

Tkdn Pada Produk

Memahami TKDN

Dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Negeri di Bali pada 25 Maret 2022, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah mengarahkan agar masyarakat konsisten membeli barang yang diproduksi oleh produsen lokal, termasuk UMKM dan meminimalisir pembelian barang impor. Maka dari itu, pemerintah telah menetapkan kewajiban penggunaan produk dalam negeri melalui peraturan perundang-undangan berikut:

• Pasal 86 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014: Mewajibkan untuk menggunakan produk dalam negeri dalam setiap pengadaan barang atau jasanya

• Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018: Kewajiban menggunakan produk dalam negeri dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 25% apabila telah terdapat produk dalam negeri dengan penjumlahan nilai TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%.

• Pasal 66 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021: Pengadaan barang atau jasa pemerintah wajib menggunakan produk dalam negeri.

Jika mengacu pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018, produk dalam negeri merupakan barang dan jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang:

• Diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia.

• Menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja warga negara Indonesia.

• Menggunakan bahan baku atau komponen yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri.

Kewajiban penggunaan produk dalam negeri sesuai besaran komponen dalam negeri pada setiap barang atau jasa ditunjukkan dengan nilai TKDN.

Jadi apa yang dimaksud dengan TKDN? TKDN adalah besar kandungan dalam negeri pada barang, jasa, atau gabungan barang dan jasa.

Pentingnya Meningkatkan TKDN

Sebagai usaha agar mengimplementasikan produk dalam negeri, aturan mengenai pembatasan penggunaan komponen impor untuk bahan-bahan produksi dalam persentase tertentu telah berlaku. Ada beberapa manfaat dari meningkatkan TKDN yaitu:

• Menciptakan lapangan tenaga kerja baru sehingga mengurangi pengangguran dalam negeri.

• Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri.

• Meningkatkan kesempatan kerja karena membutuhkan tenaga kerja baru.

• Menghemat devisa negara.

Meminimalisir ketergantungan terhadap produk luar negeri melalui optimalisasi belanja pemerintah.

• Meningkatkan pemasukan pajak penghasilan terhadap produk-produk buatan dalam negeri.

• Menciptakan persaingan yang sehat antara produk dalam negeri di lingkup internasional.

• Mampu mendukung perekonomian nasional.

Selain itu, apabila UMKM mendapatkan Sertifikasi TKDN, produk UMKM tersebut akan lebih banyak terserap melalui pengadaan barang dan jasa pemerintah. Sertifikat TKDN juga merupakan bukti legalitas nilai TKDN sebuah produk.

Strategi Meningkatkan TKDN pada

Produk Usaha: Sertifikasi TKDN

Lantas, bagaimana proses sertifikasi TKDN? Berikut adalah lima langkahnya:

Perusahaan melakukan pendaftaran dan selfassessment. Pendaftaran dapat dilakukan dengan menyerahkan berkas-berkas seperti akta pendirian perusahaan, laporan hasil produksi setahun terakhir, Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha Industri, fotokopi ISO 9001, serta data jumlah dan daftar jabatan tenaga kerja.

• Hasil self-assessment diverifikasi Lembaga Verifikasi Independen. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, telah ditunjuk PT Surveyor Indonesia (Persero) dan PT Superintending Company of Indonesia (Persero) sebagai pelaksana verifikasi atas Capaian TKDN Barang atau Jasa Produksi Dalam Negeri.

• Lembaga Verifikasi Independen membuat laporan akhir penilaian TKDN.

Laporan direview oleh Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Verifikasi lapangan dan review dokumen sangat penting dalam mendukung penerbitan sertifikat, untuk memastikan bahwa dokumen dan data yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.

• Pengesahan oleh Pusat P3DN Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Referensi

• Konsep Dasar TKDN dan Evaluasi Penerapan TKDN dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Tahun 2022.

• https://runsystem.id/id/blog/tkdn-adalah/

• https://kemenperin.go.id/artikel/23070/Kemenperin-Ajak-Pelaku-Industri-Tingkatkan-TKDN-dan-SukseskanSubstitusi-Impor

• https://jasperindo.com/prosedur-mengurus-sertifikasi-tkdn/

Kegiatan YDBA

Progres Kerjasama YDBA dengan PT Semen Indonesia Tbk dalam Melokalisasi

Subkomponen Alat Produksi

YDBA bersama PT Semen Indonesia Group Tbk (SIG) telah menandatangani perjanjian kerjasama pelatihan dan pendampingan UMKM Binaan YDBA, dalam rangka melokalisasi subkomponen alat produksi pada 7 Juli 2022. Program kolaborasi ini telah melibatkan sebanyak tujuh UMKM Binaan YDBA yang tersebar di berbagai cabang, antara lain PT Bimuda Karya Teknik, PT Kawani Tekno Nusantara, PT Putra Bungsu Makmur, PT Kawani Tekno Nusantara, PT Baja Kurnia, PT BesQ Sarana Abadi, serta CV Rejeki Abadi Machinery.

Hingga bulan Februari 2023, sudah ada sepuluh sparepart yang sedang dikembangkan oleh UMKM Binaan YDBA agar nantinya dapat diproduksi secara komersial untuk kebutuhan produksi di SIG, yaitu chain RS, shaft impellar, chain conveyor, roller pan conveyor, wedge, cross bar KJ-210, hammer 160 kilogram, seal up rubber, plate adjuster, dan housing roto packer. Dalam pengembangan sparepart tersebut, ada tujuh tahapan yang akan dilalui, mulai dari memilih fokus sparepart, reverse engineering (memeriksa secara rinci terkait proses dan komposisi sparepart), prototyping (membuat prototype), analisis teknis dan ekonomis, trial (percobaan), analisis hasil trial, dan commercial production (produksi sparepart secara komersil).

Rata-rata proses pengembangan sparepart di UMKM Binaan YDBA telah mencapai 44%, di mana masing-masing UMKM sudah mencapai tahap prototyping. Beberapa tantangan dihadapi oleh UMKM, mulai dari UMKM perlu mempelajari sparepart yang berbeda dari biasanya yaitu sparepart mesin non otomotif, hingga UMKM perlu lebih detail dalam mendokumentasikan setiap tahapan proses pengembangan sparepart sehingga sesuai dengan standar industri.

Harapannya, pengembangan sparepart lokal buatan UMKM Binaan YDBA diprediksi akan selesai pada pertengahan tahun 2023, dan dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lokalisasi subkomponen alat produksi anak-anak perusahaan SIG, yaitu GHoPO Tuban, PT Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa.

This article is from: