
2 minute read
Wali Kota Ingin Hadirkan Perkebunan Kelapa Kopyor di Kota Madiun
from binder26jan23
Kota Madiun, Bhirawa Perkebunan kelapa kopyor menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Tak heran, Wali Kota Madiun, Maidi ingin memaksimalkan lahan tidur di Kota Madiun menjadi perkebunan kelapa kopyor. Pun, orang nomor satu di Kota Pendekar itu rela jauh-jauh mengunjungi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor di Ciomas, Kota Bogor, Jawa Barat untuk belajar, Selasa (24/1).
‘’Aset di kota kita kalau dihitung ada 69 hektar. Kalau ditanami biasa hasilnya Rp 1,7 miliar. Tapi kalau ditanami kelapa kopyor ini, hasilnya bisa Rp 1 triliun lebih. Bayangkan, berapa kali lipatnya itu,’’ kata Wali Kota Maidi kepada awak media, Rabu (25/1).
Advertisement
Itu baru dari segi hasil produks lanjut Wali Kota. Belum manfaat lainnya. Wali kota juga berangan menjadikan perkebunan kelapa kopyor itu sebagai tempat wisata nantinya. Tak heran, ada banyak potensi yang bisa digarap. Belum bagian dari pohon kelapa lainnya. Mulai dari daun, batang pohon, dan sisa buah kelapanya.
Wali Kota Maidi, optimis, dengan perkebunan kelapa ini bisa mengangkat derajat dan ekonomi petani Kota Pendekar. ‘’Melalui ini kita cetak miliader kopyor di Kota Madiun. Potensinya luar biasa dan ini cocok untuk wilayah daerah seperti kota kita,’’ ungkapnya. [dar.bb]
Kehilangan Tuban
dijalankan oleh Pemerintah, Otoritas moneter dan Perbankan sebagai upaya mendorong perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 dan menjaga stabilisasi sistem keuangan.
Strategi bisnis dan reformasi struktural juga akan dijalankan untuk mendukung sektor industri yang potensial seperti pariwisata, consumer sector, dan electric vehicle. Topik-topik yang menarik ini akan dibahas secara detail pada acara puncak MIF, Macro Day pada tanggal 1 Februari 2023 mendatang.
Untuk itu MIF 2023 akan menekankan mengenai kebijakan hilirisasi industri dan upaya peningkatan nilai tambah. Kebijakan hilirisasi industri merupakan bagian integral dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), misalnya terkait perkembangan baterai.
Sejumlah panel juga akan membahas isu terkait ekosistem Environmental, Social and Governance (ESG), Green Economy dan Electric Vehicle. MIF 2023 juga akan mendukung program Pemerintah dalam mengundang investor untuk berin- vestasi di Ibu Kota Negara.
Sementara itu, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan pihaknya turut antusias dapat kembali menyelenggarakan MIF 2023 bersama Bank Mandiri. Sebab menurutnya, MIF merupakan wujud dari komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi para investor lokal maupun asing berupa akses informasi lengkap yang dapat membantu menavigasi pertumbuhan bisnis lebih kuat dan berkelanjutan di Indonesia.
“Untuk MIF 2023, Mandiri Sekuritas melalui sesi Site Visit dan Corporate Day akan menghadirkan lebih dari 150 investor, yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Hong Kong, Taiwan, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat, dengan total dana kelolaan sebesar sekitar US$ 12 triliun,” jelasnya.
Pihaknya berharap MIF dapat menjadi salah satu pendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia, dan perekonomian nasional secara umum MIF 2023 akan menghadirkan pembic- ara-pembicara global terkemuka di bidang ekonomi makro, kebijakan publik, geopolitik, dan investasi, antara lain Maurice Obstfeld, Professor of Economics, University of California, Berkeley and Chief Economist of IMF (2015 - 2018).
Jeffrey A. Frankel, James W. Harpel Professor of Capital Formation and Growth, Harvard University’s Kennedy School. Farah Pandith, Foreign Policy Strategist and Advisor to the US Secretary of State (2009 - 2017). Sir Ivan Rogers (KCMG), The UK Permanent Representative to the EU (2013 - 2017).
Lee Dong Chan, Director, BlackRock (Singapore) Limited Selain itu MIF 2023 juga akan menghadirkan Pejabat Pemerintah dan Otoritas Kebijakan lainnya, antara lain, Luhut B. Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritian dan Investasi, Erick Thohir, Menteri BUMN, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/ Kepala BKPM dan Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN.
Event ini akan mempertemukan secara online listed companies dengan investor institusi baik domestik maupun internasional. MIF 2023 kemudian akan dilanjutkan dengan Macro Day yang merupakan forum utama ajang ini pada tanggal 1 Februari 2023.
Pada hari berikutnya, tanggal 2 Februari juga akan diselenggarakan event ‘Investment Day’ bekerjasama dengan Kementerian Investasi/ BKPM. Event ini akan mempertemukan para investor prospektif dengan Kementerian Investasi untuk dapat berdiskusi lebih intens dan berkomunikasi sehingga diharapkan dapat mendukung upaya menarik dan meningkatkan investasi masuk ke Indonesia. Topik yang dibahas dalam Investment Day adalah Peluang Investasi di Ibu Kota Negara dan Peluang Investasi pada Energi Baru Terbarukan atau Renewable Energy. [riq.bb]