2 minute read

REVIEW BUKU FILOSOFI TERAS

Kamu pernah merasa nggak sih kalau para gen Z sudah mulai aware terhadap mental health? Sekarang, sosial media mampu menjadi ruang untuk kita menyampaikan opini tentang isu-isu yang sedang dialami. Selain itu, sosial media juga mampu menjadi ruang untuk kita membagikan berbagai kesenangan yang sedang dirasakan hingga berbagi pencapaian yang diraih But wait, did we miss something? Kirakira, bagaimana sih cara menjalani hidup di era sekarang dengan huru-hara orangorang yang membagikan momen indah mereka? Well, let's talk about it!

Filosofi Teras: 'Filsafat Yunani-Romawi

Advertisement

Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini' dirilis pada tahun 2018 dan berhasil mencuri banyak perhatian Buku yang ditulis oleh

Henry Manampiring ini menceritakan tentang rasa khawatir serta emosi negatif yang ia rasakan dan ingin ia bagikan kepada para pembaca agar mereka mendapatkan edukasi atas perjuangannya melawan perasaan negatif tersebut.

"Hidup selaras dengan alam; artinya kita harus sebaik-baiknya menggunakan nalar, akal sehat, dan rasio karena itulah yang membedakan manusia dan binatang "

Ia juga menceritakan bagaimana sih cara menghadapi hidup yang ternyata juga sudah dibahas oleh filsus stoikisme dan telah dianalogikan melalui kejadian dalam kehidupan sehari-hari

Buku ini berusaha membawa pembaca agar hidup dalam ketenangan yang terbebas dari emosi negatif. Henry dalam setiap bab memberikan pelajaran yang bisa diambil, contohnya gaya hidup yang selarah dengan alam Jangan overthinking tentang masa depan. Apapun yang terjadi nanti di masa depan akan kita jalani, tapi bukan berarti sekarang kita hanya perlu santai-santai.

Kesenangan dan pencapaian orang lain seyogyanya tidak menjadikan kita untuk merasa overthinking, insecure, dan berbagai emosi negatif lainnya Justru kesenangan dan pencapaian mereka bisa menjadi motifasi kita untuk terus berusaha seoptimal mungkin agar bisa mendapatkan masa depan ataupun tujuan yang ingin dicapai

FILOSOFI YANG PRAKTIS DAN RELEVAN UNTUK GEN-Z!

"Di dalam situasi yang paling menyakitkan dan tidak manusiawi, hidup masih bisa memiliki makna, dan karenanya, penderitaan pun dapat bermakna (meaningful).

Kita tidak bisa memilih situasi kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap

(attitude) kita atas situasi yang sedang dialami." (hlm. 57).

Buku yang berisikan lebih dari 300-an halaman ini tidak membuat pembaca jenuh, karena diberikan ilustrasi serta kata-kata motivasi pada tiap babnya.

Selain itu, buku ini bukan buku filsafat yang kaku, tetapi menggunakan gaya bahasa yang mudah untuk dipahami.

Buku Filosofi Teras juga membahas tentang pandangan hidup di masa lalu dengan penganalogian di masa sekarang, sehingga memudahkan para pembaca mengindentifikasi sikap Namun, buku ini tentu tidak terlepas dari kekurangan Alignment-nya menggunakan rata kiri dan jarak spasi yang digunakan cukup rapat sehingga terlihat kurang rapi. Buku

Filosofi Teras ini juga terdapat beberapa pembahasan materi yang berulang-ulang yang saya rasa tidak perlu dilakukan, contohnya materi dikonomi kendali dan trikotomi kendali. Meskipun begitu, kekurangan dalam buku ini tidak menghilangkan esensi dari dari buku itu sendiri.

Buku ini meraih penilaian 5 dari 5 karena menurut para reviewer, mereka dapat menjadikan Buku Filosofi Teras sebagai panduan hidup di 'zaman now' dan di tengah ombang-ambing sosial media yang menjadi ruang untuk 'flexing'. Selain itu, buku ini juga memberikan pandangan bahwa sebenarnya teori orang-orang terdahulu masih bisa diaplikasikan hingga saat ini

Berkat antusiasme pembaca, Buku Filosofi

Teras telah berhasil mendapatkan penghargaan "Book of the Year" pada

Indonesia International Book Fair 2019. Tak hanya itu, sang penulis dan juga Kompas, selaku penerbit telah berhasil mengeluarkan cetakan keempat dari buku ini, lho!

Nah, gimana? Menarik 'kan Buku Filosofi

Teras ini!? Buku ini wajib banget dibaca buat kamu yang tertarik dengan isu-isu kesehatan mental dan mau mencoba menerapkan gaya hidup stoikisme dan menjadi seorang stoa!

Buat kamu yang merasa bimbang tentang gimana harusnya hidup berjalan, menghidupi hari-hari ke depannya, bagaimana sikap yang harus dilakukan untuk diri sendiri ataupun orang lain, bagaimana menghilangkan sifat negatif, buku ini bisa menjadi jawaban untuk kamu dan memberikan pencerahan yang sesuai dengan apa yang kamu butuhkan Selain itu, tak ada salahnya untuk terus menerus mengisi rasa haus akan ilmu Terakhir, buku ini sangat cocok untuk kita belajar agar hidup selaras dengan alam dan b k di i

Untuk #IndonesiaSehatMental, yuk sama-sama bersuara dan melawan stigma! Jadilah bagian dari kontribusi Halo Jiwa Indonesia bersama @kitabisa.com dalam menggalakkan kegiatan promosi kesehatan mental di Indonesia kitabisa com/halojiwa

This article is from: