SUARA NTB SENIN,
17 DESEMBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Hasil Survei MY Institute
Masyarakat Optimis NTB akan Gemilang Dipimpin Zul – Rohmi
Menuju 100 hari masa kerja Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc dan Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi), MY Insitute menilai tingkat kepuasan dan optimisme masyarakat NTB. Hasil survei yang dilakukan MY Institute menyebutkan, kendati baru akan berjalan 100 hari masa kerjanya, namun masyarakat NTB sudah cukup puas dengan berbagai gebrakan dan program yang sudah dijalankan. ‘’TERUTAMA penilaian tersebut dilihat dari tingginya intensitas keduanya untuk turun lapangan,’’ kata Direktur MY Institute, Miftahul Arzak, S.Ikom., MA saat memaparkan hasil surveinya di Pendopo Timur Gubernur, Minggu (16/12) siang. Dengan tingginya intensitas Zul - Rohmi turun ke lapangan, kata Miftah, mereka dapat mendengar
keluh kesah masyarakat NTB secara langsung. Hasil survei yang dilakukan terdapat 55,6 persen masyarakat yang puas dengan kinerja Bang Zul dan Ummi Rohmi. Selain itu, masyarakat NTB juga menaruh kepercayaan dan harapan yang besar terhadap keduanya. Sebesar 87 persen masyarakat optimis NTB akan lebih baik dan Gemilang seperti Visi dan Misi yang diusung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023 ini. ‘’Tentunya harapan tersebut juga bersamaan dengan beberapa program yang menyentuh seluruh elemen masyarakat,’’ kata Miftah. MY Institute melakukan survei Kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023 bertajuk “Menuju 100 Hari Bang Zul dan Ummi Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 20182023’’. Survei ini dilakukan sejak 20 November – 3 Desember 2018. Miftah mengatakan, masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 memang masih terhitung singkat sejak dilantik tanggal 19 September 2018 lalu. Namun di akhir Desember 2018 ini, masa kepemimpinan Dr. Zulkieflimansyah, M.Sc dan Dr. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd akan masuk pada gerbang 100 hari masa kerja. Sejak beberapa hari pascadilantiknya Zul-Rohmi, kata Miftah, mereka melakukan berbagai gebrakan dan program yang berbeda dari masa pemerintahan sebelum-sebelumnya. Misalnya mengirim 1000 anak muda NTB untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri atau kegiatan setiap hari Jumat yang bertajuk “Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi”. Belum lagi beberapa bulan sebelum dilantiknya Zul - Rohmi, NTB mendapat musibah gempa. Sehingga mendorong mereka berdua untuk merumuskan program-program percepatan penanggulangan korban pasca gempa. ‘’Dari sinilah MY Institute me-
nilai bahwa walaupun baru akan berjalan 100 hari masa kepemimpinannya, namun beberapa program dan gebrakan yang dilakukan perlu mendapat perhatian khusus bagi masyarakat,’’ paparnya. Miftah menjelaskan, survei bertajuk “Menuju 100 Hari Bang Zul dan Ummi Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023’’ ini menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error 4,4 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Dari Margin of Error dan tingkat kepercayaan tersebut didapatkan 500 responden yang tersebar di seluruh kabupaten se-NTB. Isu-isu yang fokus survei yakni efektivitas turun lapangan (blusukan) yang dilakukan Zul - Rohmi sejak sebelum dan pascadilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023. Efektivitas ini dapat dilihat dari popularitas atau tingkat pengetahuan masyarakat terhadap Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Selanjutnya, MY Institute melihat penilaian masyarakat korban gempa NTB terhadap berbagai program yang sudah dirumuskan untuk melakukan perbaikan pascagempa. Tidak hanya perbaikan bagi yang mengalami korban jiwa atau rumah saja, namun Miftah dan timnya juga melihat bagaimana Pemprov NTB sigap menangani dampak Gempa NTB terhadap pariwisata sebagai salah satu nilai jual Provinsi NTB. Selain ketiga isu tersebut, MY Institute juga melihat tingkat pengetahuan dan penilaian masyarakat terhadap dua program yang berbeda dari masa pemerintahan sebelumsebelumnya. Yaitu ‘’Mengirim 1000 anak muda NTB untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan “Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi” setiap hari Jumat. Dari survei tersebut didapatkan 66,4 persen masyarakat NTB sudah mengetahui siapa Gubernur dan Wakil Gubernurnya. Sebelum dan pasca Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Juni 2018
(Suara NTB/nas)
PADAT - Ribuan pengunjung memadati IESE 2018 di LEM, Sabtu (15/12). Meskipun baru pertama kali diadakan, kegiatan tersebut menarik perhatian ribuan anak muda NTB yang mencari beasiswa kuliah ke luar negeri.
Expo Beasiswa Luar Negeri Dibanjiri Pengunjung
Kirim 1.000 Anak Muda NTB Sekaligus Jadi Duta Investasi Mataram (Suara NTB) Kegiatan International Education and Scholarship Expo (IESE) NTB 2018 dipadati ribuan pengunjung. Kegiatan yang pertama kali digelar bertempat di Lombok Epicentrum Mall (LEM) ini menarik perhatian anak muda NTB yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri. Pengiriman anak muda kuliah ke luar negeri menjadi salah satu program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi). Zul - Rohmi memiliki target mengirim 1.000 anak muda NTB mendapatkan beasiswa kuliah S2 di luar negeri Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si mengatakan,
kegiatan ESE 2018 tersebut dilakukan menindaklanjuti apa yang dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023. Di mana dalam visi, misi dan janji kampanye, Zul - Rohmi akan mengirim 1.000 putra putri NTB melanjutkan kuliah pascasarjana ke luar negeri. ‘’Hal ini terkandung maksud agar putra putri NTB memiliki spektrum pemikiran yang luas dan siap berkompetisi di luar negeri. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,’’ kata Gita saat membuka kegiatan IESE NTB 2018, Sabtu (15/12). Untuk memfasilitasi anakanak muda NTB mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Pemprov menyiapkan anggaran untuk mempersiapkan anak-anak muda NTB
yang belum pandai berbahasa Inggris. Pemprov akan bekerjasama dengan lembaga yang menyelenggarakan kursus TOEFL. Gita mengajak anak-anak muda NTB yang ingin melanjutkan kuliah S2 ke luar negeri memanfaatkan kesempatan yang ada. Ada puluhan perguruan tinggi luar negeri yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan expo tersebut. Mulai dari perguruan tinggi asal Malaysia, Taiwan, Korea, Australia, Swedia, Polandia dan lainnya. Dalam kegiatan expo tersebut juga ada inspiratif talkshow yang menghadirkan para alumni-alumni mahasiswa yang pernah belajar di luar negeri. Seperti Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D berbagi pengalaman kepada pengunjung yang hadir. Bersambung ke hal 14
(Suara NTB/nas)
SURVEI - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah dan Direktur MY Institute, Miftahul Arzak saat menyampaikan hasil survei tingkat kepuasan masyarakat NTB terhadap kinerja Zul - Rohmi. lalu, memang, kata Miftah, Zul Rohmi memiliki intensitas turun lapangan yang cukup tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan sepanjang awal tahun 2018 (Februari-Juni 2018), pengetahuan masyarakat terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta informasi terkait para calon masih 50 persen diketahui oleh masyarakat NTB. Namun sebelum 100 hari masa kerjanya ini, Zul-Rohmi sudah dikenal hingga meningkat 10 persen dari data sebelumnya. ‘’Tentunya ini akan berdampak positif terhadap program-program yang akan mereka jalankan nanti, terutama pada kedekatan serta komunikasi yang intersif antara rakyat dengan pemimpinnya,’’ kata Miftah. Terkait korban gempa NTB. Dari 500 responden, MY Institute mendapatkan 21,2 persen responden yang menjadi korban gempa NTB serta mengalami kerusakan parah (rumah rusak dan keluarganya yang meninggal dunia akibat gempa). Masyarakat korban gempa menilai bahwa hingga kini masih ada masalah komunikasi atau kurang meratanya informasi dari Pemerintah Pusat, Provinsi hingga kabupat-
en kepada para korban, terutama terkait bantuan-bantuan. Ia menyebut masih ada 66,1 persen masyarakat menilai bahwa informasi terkait bantuan seperti persyaratan untuk mendapatkan bantuan, bahan-bahan yang harus disiapkan serta cara mengklaim bantuan yang belum mereka ketahui. Selain itu, 64,5 persen korban yang terkena dampak gempa NTB menilai bahwa bantuan yang diberikan pemerintah belum sesuai harapan. ‘’Masyarakat berharap agar pemerintah segera membantu pembangunan maupun renovasi rumah yang telah rusak. Para korban pun menginginkan bantuan dana segera cair sebagaimana yang telah dijanjikan pemerintah pusat, atau minimal mereka mendapat bantuan bahan bangunan untuk membangun rumah kembali secara pribadi,’’ ungkapnya. Miftah mengatakan, selain menelan korban jiwa dan berdampak pada psikis korban. Ternyata gempa NTB juga berdampak bagi aktivitas pariwisata di daerah ini. Terlebih salah satu nilai jual Provinsi NTB banyak disumbangkan melalui sektor pariwisata. Dari 100 persen data yang ma-
suk, terdapat 33,6 persen masyarakat menilai terdapat potensi pariwisata di sekitarnya dan 43,5 persen dari masyarakat tersebut menilai gempa NTB berdampak pada aktivitas pariwisata. Namun penilaian positif bagi Pemprov NTB, karena 53,5 persen masyarakat yang menjawab ada pariwisata di sekitarnya menilai bahwa Zul-Rohmi cukup sigap dalam perbaikan pariwisata NTB. ‘’Tidak hanya fisik, namun juga promosi kepada seluruh wisatawan dan calon wisatawan segera disampaikan. Sehingga aktivitas pariwisata kini pelan-pelan sudah berjalan seperti semula,’’ bebernya. Selain melihat dampak gempa, lanjut Miftah, MY Insitute melihat bagaimana masyarakat dilibatkan dalam penjagaan serta pengelolaan pariwisata di sekitarnya. Berbanding lurus dengan berita-berita yang diinfokan oleh beberapa media saat ini, bahwa hanya 43,5 persen masyarakat dilibatkan. Misalnya dalam penjagaan kebersihan, keamanan serta diperbolehkannya mereka untuk berjualan disepanjang lokasi pariwisata tersebut. Bersambung ke hal 14