Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No.153 tahun IV Rabu, 11 Agustus 2010 8 Halaman
Free Daily Newspaper
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
Izin Empat Manajer Investasi
Bapepam Tingkatkan
Paksa Penyaluran Kredit
BADAN Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencabut izin usaha empat Manajer Investasi (MI) dan memberi sanksi administrasi terhadap enam MI, pada semester pertama ...hal. 1
UNTUK meningkatkan perlindungan nasabah yang berinvestasi di pasar modal, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK) akan mengatur hubungan investor dan ...hal. 2
PENGAMAT ekonomi Fauzi Ichsan mengatakan Bank Indonesia tidak perlu memaksa perbankan meningkatkan penyaluran kredit dengan mengeluarkan kebijakan giro wajib minimum (GWM) ...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
www.suluhindonesia.com
Mulai Hari Ini
Umat Islam Puasa
Suluh Indonesia/ant
TARAWIH - Ribuan umat Muslim menjalankan ibadah shalat Tarawih yang pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, kemarin. Tarawih pertama tersebut menandai pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 1431 Hijriyah.
JAKARTA - Pemerintah me-netapkan awal puasa Ramadhan 1431 H jatuh pada hari ini, 11 Agustus 2010. Demikian hasil sidang itsbat yang berlangsung di Jakarta, kemarin. Sidang penetapan awal Ramadhan yang dipimpin MenagSuryadharma Ali itu dihadiri Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, Dirjen Badan Peradilan Agama MA Wahyu Widiana, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, pimpinan ormas-ormas Islam, perwakilan negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kemenag. ‘’Setelah mencermati laporan Badan Hisab Rukyat, pertimbangan para ulama, kita semua sepakat 1 Ramadhan 1431 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010,” kata Suryadharma Ali. Penetapan awal Ramadhan 1431 H juga dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama No. 94 Tahun 2010 yang ditandatangani 10 Agustus 2010. Ketua Badan Hisab dan Rukyat Rohadi Abdul Fatah saat menyampaikan hasil pemantauan di seluruh Indonesia, menyebutkan, perhitungan data hisab yang dihimpun oleh Direktorat Jendral Bimas Islam di beberapa titik pemantauan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa ijtima akhir Syaban 1431H/ 2010 M jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2010, pukul 10.9 WIB. ‘’Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut di seluruh Indonesia, posisi hilal berada di atas ufuk pada ketinggian 1 derajat 14 menit sampai 2 derajat 30 menit,” kata Rohadi yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag ini seraya mengatakan, dari hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan baru) itu, ada empat lokasi yang menyatakan melihat hilal. (ant)
Dari Aksi Kejahatan
Negara Tak Boleh Kalah JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa negara tidak akan kalah dari kejahatan, termasuk aksi terorisme. ‘’Saya memang dengar ada yang ancam ketika kita sedang melaksanakan peringatan kemerdekaan. Bisa saja ada orang yang punya niat seperti itu, merancang kegiatan yang tidak patut," kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Gedung Setneg Jakarta, kemarin. Presiden berharap ancaman tersebut tidak membuat surut dalam merayakan hari bersejarah, peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. ‘’Yang penting kepolisian, TNI, meningkatkan pengamanan dan kita tingkatkan kewaspadan. Selebihnya berjalan biasa karena negara tidak boleh kalah dengan kejahatan,’’ katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengatakan bahwa kasus terorisme adalah kasus yang sensitif di Indonesia. ‘’Kita tahu di negeri kita, masalah ini (teroris) adalah masalah sensitif karena sering di antara kita salah paham, terhadap apa yang dilakukan penegak hukum," katanya. Karena itu, kata Presiden, upaya penanganan ancaman terorisme hendaknya dilakukan dengan tepat secara profesional dan dapat dijelaskan kepada publik. Dalam Sidang Kabinet itu Kepala Negara kemudian meminta Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri untuk menjelaskan mengenai kasus terorisme baru-baru ini. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu di sela-sela kunjungan kerja ke Bandung, Presiden
mengatakan bahwa ada ancaman dari pihak-pihak yang berniat buruk. Namun Kepala Negara menegaskan bahwa aksi terorisme tidak akan menang di Indonesia. Tak Dibawa ke Politik
Presiden mengimbau masalah terorisme tidak dibawa ke ranah politik dan agama. ‘’Saya tidak pernah membawa masalah terorisme ke arena politik karena bukan politik dan kita tidak bisa kaitkan terorisme dengan agama karena bukan ajaran agama. Terorisme adalah kejahatan,” kata Presiden. Karena itu, Presiden selalu menyerahkan upaya pencegahan dan penindakan aksi terorisme kepada aparat penegak hukum, mulai dari kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga hukum lainnya. ‘’Itu harus
Menko Kesra Pastikan
Jamkesmas Tetap Dilanjutkan JAKARTA - Menko Kesra Agung Laksono menegaskan pembahasan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tidak akan mengganggu program jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas. ‘’Program Jamkesmas akan tetap dilanjutkan,” kata Menko Kesra Agung Laksono usai menggelar rapat koordinasi tingkat menteri tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), di Jakarta, kemarin. Menteri menjelaskan, nantinya akan di bentuk Badan Layanan Umum (BLU) untuk melanjutkan Jamkesmas di mana selama ini Jamkesmas dipegang PT Askes. ‘’Sehingga nantinya ada tiga lembaga yang akan mengurusi jaminan kesehatan,” kata Agung. Agung menjelaskan, tiga lembaga tersebut adalah PT Jamsostek yang menangani asuransi untuk para pekerja, PT Askes menangani masalah kesehatan untuk pegawai negeri sipil dan Jamkesmas akan ditangani oleh Badan Layanan Umum. ‘’Hanya Jamkesmas saja yang akan ditangani oleh badan tersendiri. Sebab, program itu dibuat untuk masyarakat miskin yang tidak mampu membayar iuran asuransi atau jaminan,” kata mantan Ketua DPR tersebut. BLU yang dibentuk itu akan bertanggung
jawab pada Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih. Segera Terbentuk
Agung Laksono menambahkan, selama ini sudah ada empat lembaga yang mengurusi program jaminan kesehatan, yaitu PT Askes, PT Taspen, PT Jamsostek, dan PT Asabri. ‘’Kemudian, diusulkan ditambah satu badan lagi berupa BLU untuk menangani program Jamkesmas,” katanya. Mengenai BLU sendiri menurut Agung masih berupa usulan saja, dan diharapkan akhir tahun 2010 ini badan tersebut dapat segera dibentuk. Agung juga mengatakan, pemisahan program Jamkesmas dari PT Jamsostek merupakan usulan dari Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. ‘’Pelaksanaan Jamkesmas memang tidak boleh dilakukan oleh pemerintah, karenanya pemerintah menyambut baik usulan tersebut,” katanya. Ia menambahkan, pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tidak akan bertentangan dengan Undang-undang 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. (ant)
kita pertahankan jangan dicampuradukan, jangan dibawa ke arena politik atau agama,” ujarnya. Presiden mengatakan bahwa kasus terorisme adalah kasus yang sensitif di Indonesia. ‘’Kita tahu di negeri kita masalah ini (teroris) adalah masalah sensitif karena sering di antara kita salah paham, terhadap apa yang dilakukan penegak hukum,” katanya. Karena itu, kata Presiden, upaya penanganan ancaman terorisme hendaknya dilakukan dengan tepat secara profesional dan dapat dijelaskan kepada publik. Dalam Sidang Kabinet itu Kepala Negara kemudian meminta Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri untuk menjelaskan mengenai kasus terorisme baru-baru ini.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu di sela-sela kunjungan kerja ke Bandung, Presiden mengatakan bahwa ada ancaman dari pihak-pihak yang berniat buruk. Namun Kepala Negara menegaskan bahwa aksi terorisme tidak akan menang di Indonesia. Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap penangkapan Abu Bakar Ba'asyir bukan merupakan upaya pemerintah untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari berbagai masalah lain yang dihadapi negara. ‘’Kami mengharapkan agar penangkapan Ba'asyir bukan merupakan upaya mengalihkan dari berbagai masalah lain yang dihadapi negara kita ini,’’ kata Din. (har/ant)