Edisi 17 Nopember 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

Jumat Umanis, 17 November 2017

Sempat Disayembarakan ADA yang unik dalam dunia hukum dan perpolitikan di Indonesia. Untuk kali pertama digelar sayembara guna mengejar Ketua DPR-RI Setya Novanto. Entah ini sebuah sindiran bagi Setya Novanto yang dulu dikenal kuat kini lari dari masalah atau memang sebuah keseriusan. Sayembara bagi yang memberi informasi soal keberadaan Setya Novanto tersebut dilakukan Koordinator Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Bin Saiman. Dia menjanjikan sejumlah uang kepada siapa pun yang bisa memberi tahu posisi Novanto. ‘’Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Novanto, maka akan dapat hadiah uang Rp 10 juta,’’ kata Boyamin dalam sebuah keterangan pers, Kamis (16/11) kemarin. Namun sayang belum sehari disayembarakan, Setya Novanto, Kamis malam mengalami kecelakaan hingga dirawat di rumah sakit.

Boyamin menuturkan, KPK Rabu (15/11) malam melakukan upaya penangkapan terhadap Setya Novanto di rumahnya, namun gagal. Untuk itu, dia membuat sayembara tersebut. Tak Tahu Sementara itu, kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, sebelumnya mengklaim tidak tahu keberadaan kliennya saat ini. Namun, ia tampak sibuk semalam mengurus Setya Novanto dirawat di RS Permata Hijau. Bahkan, ia sempat menghubungi ajudan Novanto dan para pengawalnya. Mereka juga tidak tahu di mana Ketua DPR itu berada. Novanto keluar rumah tanpa membawa pesan dan identitas. ‘’Pengawal pribadinya saja tidak dibawa,’’ ujarnya. Kendati demikian, Fredrich mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Novanto pada Rabu siang. ‘’Beliau begitu pulang telepon, disuruh temui satu orang, saya juga tidak tahu. Hal. 19 Bukan Lari

PERJALANAN HUKUM SETYA NOVANTO 17 Juli 2017

KPK mengumumkan penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan e-KTP.

4 September

Setya Novanto resmi mendaftarkan gugatan praperadilan terhadap KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

11 September

KPK memanggil Setya Novanto untuk diperiksa sebagai tersangka. Namun, Novanto tak hadir dengan alasan sakit.

12 September

Setya Novanto meminta KPK menunda proses penyidikan terhadap dirinya sampai putusan praperadilan keluar.

18 September

KPK kembali memanggil Setya Novanto, namun lagi-lagi Novanto tidak hadir karena sakit.

29 September

Hakim tunggal Cepi Iskandar mengabulkan sebagian permohonan Novanto. Penetapan Novanto sebagai tersangka oleh KPK dianggap tidak sah alias batal.

Kecelakaan, Setya Novanto Tak Sadarkan Diri

Kamis malam, Setya Novanto mengalami kecelakaan saat menuju KPK.

Sprindik Setya Novanto kembali menjadi tersangka beredar di dunia maya.

10 November

Bali Post/ant

Dirawat - Kondisi Setya Novanto ketika dirawat di RS Pemata Hijau dari HP Fredrich Yunadi.

Kakak Mang Jangol Ditahan di Polda Bali

Ternyata Anggota Ormas Juga Dicekoki dengan Narkoba malah anak buahnya (Mang Jangol) dicekoki narkotika dan dijadikan pelanggan. ‘’Sekitar 70 persen pelanggannya ya… anak buahnya di ormas. Sebenarnya ormas itu baik tapi oknum anggotanya yang seperti itu,’’ ungkapnya. Mestinya, lanjut mantan Direktur Binmas Polda Bali ini, Mang Jangol mendidik dan mengarahkan anak buahnya jangan seperti itu. ‘’Bahkan saat penggerebekan, ada pengguna minta jatah sabu-sabu dan ada yang mau beli, padahal di sana ada polisi. Mereka itu sedang sakaw sehingga kayak itu,’’ ujar Suastawa. Kompol Arta saat ditanya terkait penahanan Wayan Kembar di Polda mengatakan tidak masalah dan justru lebih aman. Untuk proses penyidikan, bila ada pemeriksaan Wayan Kembar, penyidik akan mendatangi Mapolda. Seperti diberitakan, setelah menangkap Komang Swastika alias Mang Jangol di Payangan, Gianyar, Senin (13/11) lalu, giliran kakaknya, Wayan Sunada alias Wayan Kembar, ditangkap. Hal. 19 Kabur Naik Mobil

Bali Post/dok

Wayan Kembar

Jakarta (Bali Post) Berita hilangnya Setya Novanto menunjukkan dia bukan lagi tokoh politik yang kuat. Hal itu ditegaskan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. ‘’Novanto sekarang tidak kuat. Lari dia,’’ kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/11) kemarin. Hal itu diungkapkan Mahfud sebelum Setya Novanto mengalami kecelakaan di Jakarta, Kamis malam, saat menuju KPK. Ia pun menuturkan, dalam kasus ini sudah tidak ada alasan dan dalih untuk berkilah bahwa Novanto tidak bisa ditahan KPK. Begitu juga seperti yang disampaikan pengacaranya dalam banyak kesempatan yang menyebut tak ada dasar menahan Novanto. Hal. 19 Jalani Proses Hukum

Jakarta (Bali Post) Belum sempat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) men-DPO-kan Ketua DPR Setya Novanto lebih dahulu mengalami kecelakaan. Sementara itu, Presiden Jokowi tidak mau ikut campur dalam urusan antara KPK dan Setya Novanto. Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo, membenarkan Presiden Jokowi sudah menegaskan tak ikut campur karena kasus ini sudah masuk wilayah hukum. Selain itu, KPK adalah lembaga independen yang tak boleh diintervensi. ‘’Dilakukan oleh KPK sesuai dengan kewenangan KPK, ya… silakan saja dijalankan oleh KPK. Presiden tidak ikut campur,’’ kata Johan Budi di Istana Bogor, Kamis (16/11) kemarin. ‘’Presiden sudah menyampaikan bahwa ikuti saja aturan sesuai dengan perundangan yang berlaku seperti apa. Tadi kan sudah disampaikan KPK itu lembaga independen yang tidak bisa diintervensi dan juga tidak mau diintervensi. Dia kan punya kewenangan,kata Johan. Perlu Diganti Sementara itu, Wakil

nakan kelompok tersebut yang diduga berasal dari TNI-AD, Gatot menerangkan bahwa senjata itu hasil rampasan dari aparat. ‘’Sudah diakui bahwa yang di foto itu adalah Stayer. Itu hasil rampasan. Saya ulangi itu hasil rampasan ya. Bukan diberi, bukan membeli,’’ tutup Gatot. Setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa yakni Desa Kimbely dan Desa Banti Kecamatan Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua, yang dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata. Mereka tinggal di lokasi yang berdekatan dengan area Freeport. Hal. 19 Kluarkan Maklumat

Mahfud md

Bali Post/ist

Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga anggota Dewan Kehormatan Partai Golkar mengatakan Partai Golkar memerlukan ketua umum baru terkait dengan kasus yang membelit Setya Novanto. Penegasan disampaikan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menyusul upaya pemanggilan paksa oleh KPK dan beredarnya surat penangkapan Setya Novanto, namun Ketua Umum Partai Golkar itu menghilang dan terakhir mengalami kecelakaan ketika menuju KPK. ‘’Ya… harus segera kalau ketua tak ada. Masak kapten menghilang tidak diganti kaptennya. Ketua umum menghilang bagaimana partainya?’’ kata Jusuf Kalla usai menjadi pembicara pada Rakernas Partai NasDem, Kamis kemarin. Namun, ia menyerahkan masalah pergantian Ketua Umum Golkar tersebut kepada pengurus partai karena hal itu merupakan masalah internal Golkar. ‘’Itu urusan Golkar-lah, tapi harus segera sekarang ada yang pimpin Golkar. Kalau pimpinannya lari harus ada yang pimpin ya,’’ katanya lagi. Kepada kader Golkar, ia menyarankan agar bersikap

tenang dan tetap solid. Ia juga meminta agar Setya Novanto bersikap kooperatif agar Partai Golkar tetap dipercaya rakyat. ‘’Ya… harus tetap solid tapi juga kepemimpinan harus taat hukum, agar dapat dipercaya oleh masyarakat. Kalau lari-lari begini bagaimana bisa dipercaya,’’ tegasnya. Sebab, menurut JK, apabila persoalan dibiarkan terusmenerus berlarut-larut maka imbasnya terhadap krisis kepercayaan rakyat kepada partai. ‘’Pasti, pasti (berpengaruh negatif kepada kepercayaan rakyat). Semalam itu (upaya penangkapan paksa penyidik KPK di kediaman Setya Novanto) kampanye negatif untuk Golkar. Sepanjang jam 10 sampai itu, itu kampanye negatif bagi Golkar,’’ kata JK. Soal siapa calon ketua umum pengganti, JK mengatakan itu hak internal partai. Tetapi, menurutnya, ketua umum bisa dimunculkan bila ketua umum saat ini menghilang.‘’Ya ketua umum. Ketua umum menghilang bagaimana partainya. Masak partainya hilang juga, mesti ada pemimpin yang baru muncul. Itu hak internal,’’ katanya. Hal. 19 Pemimpin Baru

Kapolda Sesalkan Pernyataan Politisi

TNI Siapkan Langkah Lain di Mimika waktunya. Nanti (soal batas waktu), kan negosiasi dulu,’’ kata Gatot, Kamis (16/11) kemarin. TNI-Polri, katanya, tengah dalam proses menyiapkan strategi antisipasi kalaukalau terjadi sesuatu dalam masa negosiasi ini. ‘’Negara harus hadir di mana pun dan melindungi masyarakat di mana pun. TNI akan hadir apa pun cost-nya,’’ kata Gatot. Gatot pun mengultimatum akan menempuh langkah lain jika ternyata negosiasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil. ‘’Kalau negosiasi enggak mau, semuanya enggak mau malah menantang, itu kan lain ceritanya nanti kan begitu,’’ ujarnya. Soal senjata yang digu-

kecelakaan ini. ‘’Saya sudah telepon ibu (istri Novanto), ibunya sudah takut setengah mati, menangis,’’ ujar Frederich. Setya Novanto dipastikan akan mendatangi KPK, Kamis malam. Ketua DPR itu menghilang sejak Rabu (15/11) malam di tengah pengejaran KPK terkait kasus dugaan korupsi e-KTP. Hal. 19 Memang Dijadwalkan

Jokowi Tak Ikut Campur, JK Ingin Ganti Ketum Golkar

Jika Negosiasi Gagal Jakarta (Bali Post) Sampai hari ini setidaknya sejumlah aparat terluka dalam upaya mengamankan 1.300 orang warga dua desa di Mimika, Papua, yang masih dilarang keluar dari kampungnya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sementara jalan menuju kedua desa ini dirusak KKB. Negosiasi untuk membebaskan mereka pun masih berlangsung. Namun, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan negosiasi memiliki batas waktu. Hanya, Gatot tidak bisa memastikan kapan batas waktu itu. ‘’Jadi, kan sampai saat ini kita semuanya melakukan negosiasi dan ada batas

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, membenarkan Setya Novanto saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau. Novanto, kata Frederich, mengalami kecelakaan karena mobilnya menabrak tiang. ‘’Beliau sekarang masih belum sadar,’’ kata Fredrich. Menurut Frederich, keluarga Novanto sangat shock mendengar kabar

Bukan Orang Kuat Lagi

16 November 2017

but mengetahui dan melihat adanya transaksi serta pesta SS di rumah Mang Jangol, Jalan Pulau Batanta, Denpasar Barat. Termasuk delapan anak Mang Jangol yang masih kecil. ‘’Delapan anak Mang Jangol masih kecil biasa melihat transaksi dan menggunakan sabu-sabu di sana,’’ tandasnya. Dia khawatir terhadap psikologi anak-anak tersebut, karena sudah dicekoki pemandangan transaksi serta pesta SS. ‘’Kami mohon sinergi dari BNNP Bali dan BNNK Denpasar menyelesaikan masalah ini,’’ kata mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini. Menanggapi hal tersebut, Brigjen Suastawa siap membantu Polresta Denpasar mengembangkan dan penyelesaikan masalah tersebut. Termasuk terkait penelusuran TPPU dan jaringannya. Ia mengapresiasi keberhasilan Polresta Denpasar dan Polda Bali atas pengungkapan kasus ini. Suastawa siap bersinergi, selain kasus Mang Jangol, juga bekeja sama melakukan penangkapan sebanyak-banyaknya. Bahkan, dia heran kok

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Terjadinya kecelakaan yang menimpa Setya Novanto menimbulkan ber-bagai spekulasi. Ada yang menyebut sebagai rekayasa untuk menghindari pemeriksaan dan penangkapan oleh KPK. Ada juga spekulasi lain yang menyebutkan kecelakaan terjadi karena sedang dikejar oleh petugas. Sementara kerusakan mobil tampak tak terlalu parah. KPK sudah mengirim tim ke RS.

Rabu malam, KPK menyambangi kediaman Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, mereka tidak menemukan keberadaan Setya Novanto di kediamannya tersebut.

Grafis: anggara/tomik

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

Menjelang di-DPO oleh KPK, Ketua DPR-RI Setya Novanto mengalami kecelakaan ketika menuju gedung KPK. Mobil Toyota Fortuner B 1732 ZLO ditumpangi Setya Novanto mengalami kecelakaan di daerah Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11) malam. Hingga kini Setya Novanto tak sadarkan diri di rumah sakit.

15 November

KPK kembali menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka KTP elektronik.

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

Jakarta (Bali Post) -

6 November

Denpasar (Bali Post) Setelah ditangkap di Dusun Kedung Liwung, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (15/11) lalu, saat ini tersangka Wayan Sunada alias Wayan Kembar ditahan di Rutan Polda Bali. Pasalnya Rutan Polresta Denpasar sedang direnovasi. Terkait penyidikan kasus tersangka Komang Swastika alias Mang Jangol, penyidik juga mengembangkan ke Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). ‘’Kami akan berkoordinasi dan bersinergi dengan BNNP Bali serta BNNK Denpasar terkait penyelidikan TPPU. Pasalnya dari analisis kami biaya hidup mereka dari hasil penjualan sabusabu tersebut,’’ tegas Kasat Resnarkoba Polresta Denpasar Kompol I Wayan Arta Ariawan dalam acara pembentukan Tim Asesmen Terpadu (TAT) diselenggarakan BNNK Badung dan dihadiri Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Putu Gede Suastawa, Kamis (16/11) kemarin. Dari analisis di TKP, lanjut Kompol Arta, semua orang yang tinggal di rumah terse-

NOMOR 88 TAHUN KE 70

Gatot Nurmantyo

Bali Post/dok

Timika (Bali Post) Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menyesalkan adanya pernyataan sejumlah politisi dan para tokoh masyarakat yang menyebut seolah-olah tidak terjadi intimidasi dan perlakuan tidak manusiawi lainnya yang dialami masyarakat sipil di Kampung Banti dan Kimbeli, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Berbicara kepada wartawan di Timika, Kamis (16/11) kemarin, Boy Rafli menegaskan pernyataan-pernyataan yang tidak objektif tersebut menunjukkan tidak adanya rasa empati terhadap nasib seribuan warga Tembagapura yang kini terkurung dalam penguasaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). ‘’Ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa di Kimbeli dan Banti itu tidak ada masalah apa-apa. Sungguh mereka tidak berempati terhadap kondisi masyarakat. Mereka hanya melihat dari perspektif yang lain saja,’’ kata Boy Rafli saat menggelar konferensi pers bertempat di Hotel Rimba Papua, Timika. Mantan Kadiv Humas Polri itu menilai ada sejumlah pernyataan yang dilontarkan para politisi dan tokoh masyarakat yang justru menguntungkan posisi KKB. Hal. 19 Meresahkan Masyarakat


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.