
2 minute read
IKAN KARANG
by fdc unhas
Ikan karang adalah ikan yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang yang digunakan sebagai tempat berlindung (shelter), tempat mencari makan (feeding ground), tempat berkembang biak (breeding ground), dan daerah asuhan (nursery ground).
Berdasarkan aspek biologi dan perilakunya, ikan karang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian habitatnya. Karena mobilitasnya, ikan dapat berpindahpindah untuk memilih habitat dengan keadaan yang lebih sesuai untuk kehidupannya, oleh karena itu, kehadiran atau ketidakhadiran jenis-jenis tertentu di suatu area terumbu karang merupakan petunjuk mengenai kondisi kesehatan ekosistem tersebut.
Advertisement
Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam survei ikan karang ini adalah sensus visual bawah air atau
Underwater Visual Census (UVC) berdasarkan metode English et al., (1994) dengan modifikasi.
Peralatan yang digunakan adalah alat selam (SCUBA), alat tulis bawah air (slate), dan meteran tali
(roll meter). Transek sepanjang 50 meter dibuat sejajar dengan tubir atau garis pantai yang disinkronkan dengan transek terumbu karang, dengan jarak pengamatan memakai garis khayal sejauh 2,5 meter ke kiri dan 2,5 meter ke kanan. Dengan demikian luas areal pengamatan adalah 250 m.
Kegiatan sensus dimulai pada saat daerah lintasan sudah dalam keadaan normal yaitu setelah 5-10 menit transek dipasang. Data yang diperoleh dicatat pada kertas sensus yang sudah disediakan. Data yang dikumpulkan adalah jumlah jenis dan jumlah individu yang dicatat dalam data sheet atau slate kedap air.

Identifikasi jenis ikan menggunakan beberapa buku
Hasil
petunjuk bergambar/field guide ikan karang (Allen et al. 2009; Allen & Steene, 1996; Kuiter & Tonozuka, 2001). Penentuan spesies ikan berdasarkan karakter morfologi eksternal yang di amati secara langsung pada saat penyelaman. Untuk melengkapi data juga dilakukan pengamatan melalui pengambilan foto atau video bawah air.
Hasil pendataan ikan karang ditampilkan dalam bentuk tabel yang dibagi berdasarkan family, genus, dan spesies pada tabel 2 sebagai berikut.

Pengambilan data memang merupakan ikan mayor yang ditemukan membuat agregat dalam jumlah yang banyak pada suatu ekosistem terumbu karang. Jika dilihat dari nilai indeks ekologis, indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun 4 sedangkan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun
1. Indek keanekaragam (H’) yang didapatkan pada setiap stasiun termasuk dalam kategori tinggi, hal ini menandakan kestabilan komunitas tinggi di Pulau Lanjukang.
Ikan karang yang ditemukan pada stasiun 1 terdiri dari ikan mayor, ikan target dan ikan indikator dengan persentase perbandingan adalah masing-masing 77%, 20%, dan 3%. Ikan mayor yang diidentifikasi berasal dari family
Zanclidae dan Pomacentridae dari spesies Amblyglyphidodon curacao.
Ikan indikator yang diidentifikasi adalah Chaetodon lunulatus dan
Heniocchus varius yang berasal dari family Chaetodontidae. Sedangkan ikan target yang tercatat berjumlah
5 family yaitu Acanthuridae, Labridae, Siganidae, Serranidae dan Scaridae.
Pada stasiun 2 ikan karang yang mendominasi adalah ikan mayor dengan kelimpahan sebesar 53% yang terdiri dari family Pomacentridae spesies




Chrysiptera paramesa. Pada ikan indikator didapatkan family
Chaetodontidae spesies C. kleinii, C. lunulatus, dan C. vagabundus.
Ikan target didapatkan berasal dari
5 family diantaranya Acanthuridae, Labridae, Siganidae, Nemipteridae dan Scaridae. Hasil perbandingan jenis ikan pada stasiun ini adalah ikan indikator sebanyak 7%, ikan target sebanyak 40% dan ikan mayor sebanyak 53%.
Pada stasiun 3 hasil perbandingan jenis ikan karang yaitu ikan indikator sebanyak 3%, ikan target sebanyak
13% dan ikan mayor sebanyak 84%.
Ikan karang yang mendominasi di stasiun ini adalah ikan mayor dengan kelimpahan sebesar 84% yang terdiri dari family Pomacentridae spesies Pomacentrus lepidogenys dan juga Chromis amboinensis.
Pada ikan indikator didapatkan family Chaetodontidae spesies C. kleinii dan H. varius. Ikan target yang ditemukan berasaldari 4 family diantaranya Alustomidae, Acanthuridae, Labri-dae dan Scaridae.
Sedangkan pada stasiun 4, perbandingan jenis ikan karang yaitu ikan indikator sebanyak 7%, ikan target sebanyak
9% dan ikan mayor sebanyak 84%.
Ikan karang yang mendominasi di stasiun ini ialah ikan mayor terdiri dari family Pomacentridae spesies Chromis ternatensis.
Pada ikan indikator didapatkan family Chaetodontidae spesies C. baronessa, C. kleinii, C. lunulatus, C. oceallicaudus, C. punctatofasciatus, Chelmon rostratus dan H. varius.
Ikan target didapatkan 7 family diantaranya adalah Acanthuridae, Labridae, Lutjanidae, Haemulidae, Serranidae, Siganidae dan Scaridae.