4 minute read

Verronica Gabriella Tulis Naskah

Edisi XVIII TETAP BERKARYA SAAT PANDEMI

Advertisement

Verronica Gabriella Tulis Naskah #MusikaldiRumahAja “Sitti Nurbaya”

By Lusy Audyna

#MusikalDiRumahAja Nurbaya ini atau lebih tepatnya Serial Musikal Adaptasi Sitti Nurbaya adalah bagian dari proyek serialisasi sastra Indonesia persembahan Galeri Indonesia Kaya. Kali ini mengambil karya sastra Marah Rusli berjudul “Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai” untuk diadaptasi jadi seni pertunjukkan teater musikal. Verronica Gabriella, yang saat ini juga bekerja sebagai Senior Copywriter di Ruangguru yang juga merupakan Alumni Universitas Multimedia Nusantara berkesempatan menjadi salah satu dari tiga penulis utama Series tersebut lewat audisi. Seperti apa ceritanya? Mari kita simak cerita dari Alumni Prodi Ilmu Komunikasi 2014 ini.

6

Edisi XVIII TETAP BERKARYA SAAT PANDEMI

Awalmula bergabung menjadi penulis #MusikaldiRumahAja

Awalnya dari program pencarian bakatnya Galeri Indonesia Kaya (GIK) bertajuk “Mencari Penulis ” . Jadi, GIK meluncurkan program untuk mencari penulis-penulis muda baru yang nantinya bisa bergabung dalam proyek penulisan naskah/skrip teater musikal Nurbaya.

Seleksi pertama adalah Pendaftar diminta untuk mengirimkan CV sekaligus contoh karya tulis yang mengedepankan kekuatan dialog. Ada sekitar 514 naskah yang masuk pada seleksi pertama dan dikurasi GIK menjadi tujuh puluh naskah terpilih, Verro salah satunya.

Tujuh Puluh peserta dengan naskah terpilih ini diikutsertakan ke dalam workshop bertajuk “Master Class with Garin Nugroho dan Nia Dinata ” , di sini kami mendapat lokakarya dan bimbingan tentang kepenulisan skrip teater. Setelah workshop selesai, tujuh puluh orang tersebut masuk ke tahap audisi yakni diberi tugas membuat premis, logline, sinopsis, hingga treatment.

Verro lolos dari tahap audisi tersebut dan masuk menjadi tiga besar penulis terpilih untuk mengembang proyek penulisan skrip ini, bersama dua penulis lainnya yang juga terpilih: Ilya Aktop (Semarang) dan Latifah Maurinta (Bandung).

Edisi XVIII TETAP BERKARYA SAAT PANDEMI

Proses Menulis Naskah

Bagaimana menyatukan ide tiga kepala menjadi satu tulisan utuh yang disepakati menurut Verro ini penuh tantangan. “Sering kali satu dan dua dialog saja, kami bertiga bisa saling berdebat dan berdiskusi satu jam lamanya untuk mendapat kalimat yang cocok” tutur

Verro.

Verro dan dua penulis lainnya dibimbing head writer, Chriskevin Adefrid dalam menentukan plot cerita episode satu sampai enam, setelahnya lalu pembagian tugas. Chriskevin menulis episode dua, Verro dan dua penulis lainnya menulis episode satu. Lalu, dalam satu episode mereka membagi lagi menjadi per adegan untuk ditulis, setelah semuanya ditulis mereka akan membahasnya kembali lewat Zoom meeting atau conference Video Call WA untuk penyelesaiannya sebelum dibawa diskusi lagi dengan head writer. Verro mengatakan kuncinya adalah keaktifan berkomunikasi. Lama Proses Pengerjaaan Naskah

Untuk menentukan alur cerita episode satu sampai enam benar-benar selesai, membutuhkan satu sampai dua bulan proses menulis, tapi dalam perjalanannya, saat setelah reading oleh aktor/aktris masih ada beberapa penyesuaian naskah, tim penulis masih perlu stand by untuk revisi naskahnya.

Suka Duka Menulis Naskah

Sukanya tentu saja bisa mellihat naskah yang ditulis akhirnya dipentaskan. Tidak terbayang dan sulit digambarkan, karena biasanya Verronica menulis sesuatu yang output-nya adalah buku yang diterbitkan, tapi kali ini dipentaskan. “So, speechless, hahaha. Kayak rasa capek dan stres mikirin ide per adegan itu terbayar semua dengan manis saat lihat aktor dan aktris menghidupkan ceritanya di panggung ” jelas Verro.

6

Edisi XVIII TETAP BERKARYA SAAT PANDEMI

Momen dukanya ada di proses risetnya. Karena pentas ini mengambil setting Jakarta tahun 1970-an dan bernuansa adat Minang, jadi riset mendalam adalah “PR” besar bersama. Tim penulis harus riset dari segi tempat, budaya, trend yang berkembang pada masanya, sampai gaya bahasanya. Tak ayal Verro pun sampai membeli buku Jakarta tempo dulu untuk risetnya. Ilya sampai mengumpulkan film dan video era dulu, dan Maurin juga mencari referensi situs bahaya gaul yang trend saat itu Pesan yang Disampaikan Penulis

Yang ingin disampaikan Penulis dari cerita ini adalah semangat dan keberanian perempuan dalam menentukan pilihannya sendiri. Perempuan juga berhak memiliki citacita dan meraihnya, bahwa kita bisa menjadi siapa pun dan apa pun selama kita mau dan bertekad berjuang menggapainya. Semoga masyarakat bisa memetik sesuatu dari cerita ini bahwa menjadi perempuan bukanlah sebuah batasan.

Terlibat dalam Proses Produksi

Tim penulis selalu diminta berpartisipasi pada tiap rangkaian produksinya. Salah satunya yang paling berkesan adalah undangan untuk hadir langsung memantau proses shooting-nya di kawasan Bintaro.

“Such an incredible moment and experience bisa datang langsung ke lokasi syuting, ketemu sutradara, para kru, dan semua orang yang berproses di belakang layar, sampai ke aktor-aktrisnya ” ungkap Verro senang. Nah, begitu kisah seru Verro dalam menulis naskah. semoga dapat memberikan inpirasi bagi Sobat KAMI UMN sekalian untuk terus berkarya ya. Bagi yang penasaran ingin lihat Serial Musikal Nurbaya, Serialnya sudah tayang di Youtube Galeri Indonesia Kaya, meluncur saja ke : https://www.youtube.com/hashtag/s erialmusikalnurbaya.

This article is from: