
1 minute read
Kini Terkaya Kedua
from WMagz edisi 13
Percayakah Anda bahwa Jack Ma, pendiri situs Alibaba yang kini menjadi orang terkaya kedua di Tiongkok, berasal dari keluarga miskin dan pernah hidup serba sulit?
Ya, Jack Ma yang bernama asli Ma Yun adalah putra dari musisi dan pencerita yang cukup miskin di Hangzhou, Tiongkok. Dia lahir di Hangzhou, sekitar 250 kilometer di sebelah barat Shanghai, pada 10 September 1964.
Karena lahir di era komunisme yang kaku, Jack terbiasa dengan kehidupan keras. Kepahitan hidup dan kegagalan adalah makanannya sehari-hari. Jack menceritakan, saat memasuki sekolah, sejak SD sampai SMA, dia perlu berkali-kali menjalani tes karena prestasi akademisnya yang tidak cukup baik. Pernah gagal masuk universitas ternama, ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris di Hangzhou Normal University, lulus tahun 1988. ”Ini universitas berkualitas kelas tiga atau empat secara nasional,” katanya.
Ketika KFC membuka cabang di Hangzhou, Jack melamar. Dari 24 pelamar, hanya dia yang gagal. Jack juga pernah bercita-cita menjadi polisi, namun juga gagal.
Jack kemudian mengajar dan membuka kursus bahasa Inggris di Hangzhou. Saat itu, Hangzhou adalah kota budaya yang kerap dikunjungi turis asing. Semasa kuliah, ia memperdalam kemampuan berbahasa Inggris sebagai pemandu gratis bagi turis. Dari peran ini, Jack memiliki sahabat pena yang kesulitan melafalkan nama Ma Yun sehingga kemudian memanggilnya ”Jack”.
Kemampuan bahasa Inggris yang baik memberi Jack kesempatan berkunjung ke Amerika Serikat di tahun 1995. Di Amerika, ia diminta menjelajahi dunia lewat internet yang baru muncul. Awalnya Jack menolak karena tak paham cara kerja komputer. Setelah diyakinkan untuk mencoba, Jack mencari kata ‘bir’.
”Pertama kali, saya mencari bir. Saya menemukan produk bir dari sejumlah negara, tetapi tak satu pun asal Tiongkok.” Dia pun terinspirasi membuatkan situs berisi informasi produk-produk buatan Tiongkok.
Kembali ke Tiongkok, Jack sempat bekerja di Kementerian Luar Negeri sebelum akhirnya mundur karena merasa birokrasi tak sesuai dengan karakternya. Pada 1999, bersama rekannya, ia merintis situs bernama Alibaba, yang mempertemukan pembeli dan penjual produk di seluruh dunia. Ia terinspirasi dari situs Amazon. Belajar dari situs lelang e-Bay, ia mendirikan Taobao. Pengaruh Google menginspirasinya menciptakan mesin pencari berbahasa Mandarin.
Tiga tahun pertama merupakan masa berat karena Alibaba tak menghasilkan uang. Namun, Jack optimistis ini hanya soal waktu. Keyakinannya pada Alibaba melebihi pesimisme orang lain.
Jack menawarkan jasa Alibaba kepada perusahaan mapan untuk jual beli produk, tetapi malah ditertawakan. Ia lantas menengok banyak perusahaan skala menengah dan kecil yang tidak punya berkesempatan mengikuti pameran internasional. Kalangan ini menyambut Jack meski awalnya semua jasa gratis.
Situs Alibaba diamdiam membuat banyak orang beruntung. ”Saya pernah makan di sebuah restoran di AS. Tiba saat membayar, saya diberi