
5 minute read
Aksara
from BUPS #36
PeSaN PeRdaMaiaN dalaM iNteRPRetaSi lagu iMagiNe KaRya JOhN leNNON
John Lennon adalah seorang musisi asal Liverpool, Inggris yang lahir pada tahun 1940 tepat dalam keadaan perang dunia 2 ketika jerman menginvasi inggris. John Lennon tumbuh besar disertai kejadian-kejadian yang suram, mulai dari perceraian orang tua, hidup terpisah dari sang ibu, hingga melihat sang ibu meninggal tertabrak mobil polisi mabuk yang menjadi titik awal dirinya menjadi oposisi terhadap pemerintahan dan polisi. Pasca hengkang dari grup band yang ia dirikan bernama The Beatles, ia melanjutkan karir musiknya bersama sang istri kedua, Yoko Ono. Hingga saat Amerika melakukan penyerangan terhadap Vietnam, John eksis menyuarakan apapun yang dirasa perlu diketahui banyak orang melalui karya-karyanya.
Advertisement
John memanfaatkan popularitasnya dalam menyampaikan pesan perdamaian serta mengutuk banyak hal yang dirasa bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Ia mengeluarkan banyak lagu bermakna politis, mulai dari “Give Peace a Chance”, “Women is The Nigger of The World”, sampai “Imagine”.

Lagu “Imagine” merupakan lagu yang dianggap sebagai ikon atas perdamaian yang dibutuhkan dunia pada saat itu hingga kini bahkan selamanya. Lagu ini membawa pesan yang sangat universal, yang mewakili harapan banyak manusia. Sebuah dunia yang damai untuk semua orang, tanpa memandang suku, agama, ras, gender, dan kebangsaan. Sebuah dunia yang terbebas dari kebencian, perang, dan juga keserakahan.
Bila lirik dalam lagu “Imagine” dibedah, dapat dilihat bagian-bagian yang ingin ditunjukan oleh John terhadap para pendengarnya bahkan seluruh manusia di dunia. Pada bait pertama dan kedua yang menyangkut soal agama dan politik: Imagine there’s no heaven It’s easy if you try No hell below us Above us, only sky Imagine there’s no countries It isn’t hard to do Nothing to kill or die for And no religion, too Banyak orang yang mengartikan lagu ini adalah lagu yang anti agama karna terlihat pada lirik “and no religion too”. sama artinya dengan meniadakan agama. Namun, bila dilihat sepertinya John menilai bukan suatu agama yang buruk melainkan banyaknya manusia yang telah menggunakan agama sebagai kedok dan tameng dalam melakukan peperangan. Mungkin bisa jadi dia cukup resah atas banyaknya konfilk yang mengatas namakan agama.
Disambung pada bait ketiga dan keempat yang menyangkut soal keserakahan dan kerakusan manusia: Imagine no possessions I wonder if you can No need for greed or hunger A brotherhood of man
Imagine all the people Sharing all the world

Sedangkan reff dalam lagu ini mengambarkan John yang berharap jikalau semua manusia bergabung dengannya dan dunia akan bersatu dalam kedamaian: You may say I’m a dreamer But I’m not the only one I hope someday you’ll join us And the world will be as one
Dari semua makna yang tersampaikan, dapat dikatakan bahwa perdamaian yang diharapkan itu hanyalah sebuah imajinasi (Imagine), yang seakanakan perdamaian sangat mustahil akan terjadi di dunia ini karna selalu ada manusia yang memiliki keserakahan serta berpikir licik dalam memanfaatkan kekuasaan dan selalu bertindak berkedok agama. Memaknai lagu tersebut untuk menciptakan ketentraman dan kedamaiaan di dunia hanya filosofi ekstrim dari John Lennon. Tapi kembali lagi ke sifat umum sebuah lagu yaitu menghibur, atau bisa juga untuk mengkampanyekan suatu keadilan untuk dunia yang lebih baik lagi.
Biografi Penulis
Saya Muhammad Syahrul Efendi, merupakan mahasiswa Pendidikan IPS UNJ Angkatan 2020. Hobi saya mendengarkan musik. Saya menyukai lagu-lagu dari grup band legendaris asal Inggris, The Beatles. Saya juga mengidolakan sosok John Lennon dan Paul McCartney yang atas kejeniusannya telah membuat pengaruh besar pada dunia musik, karna hidup saya tak terlepas dari musik.

Sumber Referensi
Lukmana, D. (n.d.). Menelisik Arah Politik John Lennon. Retrieved from Siasat Partikelir: https://siasatpartikelir.com/menelisik-arah-politik-john-lennon/
PeSta OlahRaga yaNg PaliNg Mahal dalaM PeRgelaRaN Piala duNia 2022
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang selalu dinantikan dan dirindukan oleh para suporternya. Piala dunia adalah turnamen sepak bola profesional yang diselenggarakan untuk para tim nasional yang telah lolos dalam tahap kualifikasi. Pada akhirnya hanya menyisakan 32 tim nasional terbaik yang siap memperebutkan gelar juara. Turnamen edisi ini dijadwalkan berlangsung di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022, sekitar 29 hari.
Berikut ini, 32 tim nasional yang siap berlaga dan mewakilkan negaranya maupun benuanya.
UEFA : Union of European Football Associations (Eropa)
Belanda, Belgia, Denmark, Inggris, Jerman, Kroasia, Polandia, Portugal, Prancis, Serbia, Spanyol, Swiss, Wales.
CONMEBOL : Confederación Sudamericana de Fútbol (Amerika Selatan)
Argentina, Brasil, Ekuador, Uruguay.
CONCACAF : Central America and Carribean Association Football (Amerika Tengah dan Utara)
Amerika Serikat, Kanada, Kosta Rika, Meksiko.

CAF : Confédération Africaine de Football (Afrika)
Ghana, Kamerun, Maroko, Senegal, Tunisia.
AFC : Asian Football Confederation (Asia)
Arab Saudi, Australia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Qatar.
Venue Pertandingan Fase Grup
Pertandingan setiap grup dibagi ke stadion berikut : • Grup A, B, E, F: Stadion
Al Bayt, Stadion
(Sumber : Indosiar. “Fase Grup dalam Piala Dunia 2022”)

Internasional Khalifa, Stadion Al Thumama, Stadion Ahmad bin Ali • Grup C, D, G, H: Stadion Lusail Iconic, Stadion 974, Stadion Kota Pendidikan,
Stadion Al Janoub
Venue Opening dan Closing (Final)
Untuk opening sendiri digelar pada Minggu, 20 November 2022, opening piala dunia 2022 digelar di Stadion Al Bayt dengan kapasitas 60 ribu penonton. Sementara final piala dunia 2022 Qatar akan digelar di Stadion Lusail Iconic yang berlokasi di Lusail City. Stadion terbesar di Qatar ini memiliki kapasitas menampung penonton sebesar 80 ribu orang. Diketahui pula Qatar tidak tanggung-tanggung dalam mempersiapkan kebutuhan sejak tahun 2010, tatkala FIFA menunjuk Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022. Mengapa dikatakan mahal, karena anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp3.346 triliun/220 milyar USD. Catatan ini menandakan rekor pemegang tuan rumah termahal dalam menyelenggarakan piala dunia. Hadiah gelar juara juga cukup fantastis yakni senilai Rp659,9 miliaí/42 juta USD.

Biografi Penulis
Laki-laki yang bernama Andhika Chandra Kias Chahyadi ini merupakan mahasiswa Pendidikan IPS UNJ Angkatan 2020. Ia senang dalam mempelajari suatu sejarah. Waktu luang diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, salah satunya menjaga dan merawat ayam.
Sumber Referensi
• https://m.bola.net/amp/piala_dunia/panduan-lengkap-piala-dunia-2022-qatarsemua-yang-perlu- bolaneters-ketahui-f03ad2.html • https://gravel.co.id/blog/pembangunan-stadion-piala-dunia-2022-qatar