1 minute read

Konsep Pengembangan Wilayah

Setelah mempertimbangkan dengan kondisi keruangan Kabupaten Demak berdasarkan fakta dari dokumen perencanaan dan hasil inventarisasi gagasan stakeholder serta teori yang ada, maka kami mengusulkan untuk mengembangkan kewilayahan Kabupaten Demak dengan konsep “Independent Sustainable Agroindustri”

Independent

Advertisement

Teori yang sudah dipaparkan sebelumnya jika dikaitkan dengan konsep ini, maka bentuk implementasi dari teori tersebut terhadap

Kabupaten Demak antara lain:

1. Untuk mengantisipasi tingginya migrasi keluar, maka independensi Kab Demak dalam mengoptimalkan sektor-sektor usaha perlu ditingkatkan agar mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan meningkatkan kontribusi sektor terhadap

PDRB

2. Mencegah tingginya ketergantungan Kab. Demak terhadap Kota Semarang dalam hal ekspor bahan mentah dan tenaga kerja

3. Memberdayakan masyarakat Kab Demak dalam mengolah bahan baku agar memiliki nilai jual produk yang lebih tinggi sehingga mampu mendongkrak potensi ekonomi Kab.

Demak

Sustainable Development

Teori yang sudah dipaparkan sebelumnya jika dikaitkan dengan konsep ini, maka bentuk implementasi dari teori tersebut terhadap

Kabupaten Demak antara lain:

1 Diperlukan regulasi yang kuat bagi investor maupun pelaku usaha dalam Kab. Demak untuk memperhatikan konsep pembangunan berkelanjutan, terutama pada aspek lingkungan

2. Sektor industri pengolahan menjadi sektor yang paling sering merusak lingkungan, terbukti dari ruginya petani tambak di Kecamatan Sayung akibat pencemaran saluran air lantaran pengolahan limbah yang kurang layak.

Agro-industry

Teori yang sudah dipaparkan sebelumnya jika dikaitkan dengan konsep ini, maka bentuk implementasi dari teori tersebut terhadap Kabupaten Demak antara lain:

1. Teori Agropolitan dapat diaplikasikan dalam perkembangan wilayah Demak karena sebagian besar aktivitas masyarakat dan kontribusi ekonomi bersumber pada sektor pertanian.

2. Keterkaitan Kab. Demak dan Kota Semarang dapat menjadi penguat bagi interaksi kebutuhan perkembangan agropolitan Kab Demak sebagai produsen bahan baku sekaligus didorong untuk mampu mengolah bahan baku menjadi produk bernilai tinggi, sedangkan Kota Semarang dapat menjadi salah satu pasar utama dalam menjual produk hasil pengolahan, membantu distribusi produk karena akses transportasi yang lebih baik, investasi modal dan teknologi, dan pendidikan bagi masyarakat Kab. Demak untuk meningkatkan pengetahuan akan pengolahan hasil pertanian.

3. Pengembangan agropolitan di Kab. Demak juga dapat meningkatkan kemandirian Kab. Demak dalam proses produksi dan distribusi, sekaligus meningkatkan daya saing Kab Demak terhadap wilayah lain

This article is from: