
2 minute read
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu
from Penyusunan Instrumen Monitoring Inventaris Alat Kesehatan Di Ruang Fresia 1 RSUP Dr Hasan Sadikin
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu
Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. (PERMENKES, 2017). Peralatan medis/alat kesehatan memegang peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, oleh sebab itu Rumah sakit harus memastikan bahwa alat kesehatan mereka aman, akurat, handal, dan dapat bekerja secara optimal yaitu dengan melakukan inspeksi dan pemeliharaan. Peralatan kesehatan merupakan investasi yang besar di dalam fasilitas pelayanan kesehatan, peralatan kesehatan memerlukan perawatan berkala untuk memastikan agar tetap dapat beroperasi dengan baik dan aman. Oleh sebab itu penting bagi fasilitas pelayanan kesehatan memiliki program pemeliharaan terencana untuk menjaga alat kesehatan agar aman, bermutu dan layak pakai. Pemeliharaan alat kesehatan yang baik dan terfokus serta dijalankan secara terencana, terorganisir, dan teraktualisasi secara sistematis sesuai dengan prosedur yang dibuat oleh rumah sakit maupun standar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dapat mengurangi resiko terhambatnya pelayanan di rumah sakit akibat ketidaksiapan sarana dan prasarana yang dipergunakan. Fungsi pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil barang inventaris. Penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan memerlukan petunjuk teknis dan Standard Operational Procedure (SOP) terkait pemeliharaan dan optimalisasi pemanfaatan peralatan kesehatan guna keberhasilan pelayanan yang diberikan. Selain itu juga perlu diperhatikan aspek pemeliharaannya. Aspek pemeliharaan peralatan kesehatan meliputi, Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran pemeliharaan, fasilitas kerja, dokumen pemeliharaan, serta bahan pemeliharan dan suku cadang. Jika fungsi pemeliharaan ini berjalan dengan baik, maka mutu dari alat kesehatan yang digunakan akan baik pula (Intania, 2019). Kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan terdiri dari pemeliharaan terencana yang meliputi pemeliharaan preventif serta pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan tidak terencana. Selain itu pengujian atau kalibrasi juga dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan. Kalibrasi merupakan keseluruhan tindakan meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk menentukan karakteristik alat kesehatan, sehingga dapat dipastikan kesesuaian alat kesehatan terhadap keselamatan kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk
Advertisement
menjamin barang dan peralatan medik agar dapat berfungsi dengan baik ketika dibutuhkan serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas peralatan medik tersebut guna keberhasilan pelayanan kesehatan. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit vertikal utama yang dapat diartikan sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, RSHS dituntut untuk memiliki layanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C. Layanan tersebut meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, dan Fasilitas Pemeriksaan Penunjang yang lengkap. Ruang Fresia 1 merupakan ruang rawat inap penyakit dalam dewasa kelas 2 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berdasarkan hasil studi awal dari data inventaris peralatan kesehatan yang dimiliki ruang Fresia 1 didapatkan dari 114 alat kesehatan yang ada, sebanyak 100 (87,71%) dalam keadaan baik dan sebanyak 14 (12,29%) dalam keadaan rusak. Alat kesehatan rusak ini terdiri dari rusak ringan dan rusak berat. Adapun peralatan kesehatan dalam keadaan rusak meliputi Nebulizer, tensimeter digital, tensimeter anaeroid, oxygen regulator, dan tempat tidur manual. Sebanyak 9 (42,85%) perawat di Fresia 1 masuk kategori rendah terkait pengetahuan dalam monitoring inventaris alat kesehatan. Beberapa permasalahan yang ditemui dari hasil wawancara dengan kepala ruangan fresia 1 ditinjau dari proses manajemen pemeliharaan alat kesehatan (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan) yaitu ruangan masih belum mempunyai instrumen monitoring alat kesehatan harian. Rumah sakit sudah memiliki alur pemeliharaan dan SOP, namun untuk pelaksanaan pemeliharaan preventif (pencegahan) masih belum dilakukan dengan optimal.