
32 minute read
4.2. Uraian Kegiatan
from Pembuatan Video Edukasi Latihan Menggenggam Bola Karet Pada Pasien Dengan Kelemahan Kekuatan Otot Ek
4.2 URAIAN KEGIATAN Kegiatan 1
Nama Kegiatan Melakukan konsultasi rencana kegiatan pembuatan video edukasi latihan menggenggam bola karet pada pasien dengan kelemahan otot ekstermitas atas kepada Mentor dan Kepala Ruangan Azalea
Advertisement
Tanggal 13-18 September 2021
Tahapan Kegiatan 1.Menyiapkan rancangan aktualisasi 2.Membuat janji pertemuan dengan mentor dan atasan untuk konsultasi rancangan aktualisasi 3.Melakukan konsultasi dengan atasan dan mentor mengenai rancangan aktualisasi 4.Melakukan revisi bila ada yang harus diperbaiki Daftar Lampiran Lembar konsultasi, foto dokumentasi
Kegiatan 1 ini yaitu penyampaikan laporan rancangan kepada mentor dan kepala ruangan. Kegiatan ini telah terealisasi pada tanggal 13-18 September. Kegiatan ini dimulai dari menyiapkan rancangan aktualisasi, membuat janji bertemu dengan mentor dan kepala ruangan, dan melakukan konsultasi terkait rancangan. Berikut penjelasan mengenai tahapan kegiatan :
A. Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan rancangan aktualisasi
Output : rancangan kegiatan
Kegiatan menyiapkan rancangan aktualisasi telah dimulai dari minggu kedua bulan September 2021 setelah seminar rancangan aktualisasi. Kegiatan dilakukan dengan melakukan revisi sesuai arahan mentor, coach dan penguji dalam melakukan analisis terkait isu dan gagasan pemecahan masalah di ruang
Azalea.
41
(foto pertemuan via google meet dengan coach pasca seminar RA)
2. Membuat janji bertemu dengan mentor dan kepala ruangan
Output : Kesepakatan waktu bertemu
Kesepakatan bertemu dengan Mentor (Bapak Oded Sumarna S.Kep, Ners,
M.Kep) pada tanggal 16 September 2021. Kesepakatan kontrak waktu dilakukan secara online untuk bertemu dengan Kepala Ruang Azalea pada tanggal 13
September 2021.
Screenshot percakapan melalui Whatsapp dalam rangka membuat kontrak waktu untuk bertemu dengan mentor dan kepala ruangan
3. Bertemu dan mengonsultasikan tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan


42
Output : rancangan kegiatan aktualisasi disetujui oleh kepala ruangan Azalea (Ibu Epi Pitriana, S.Kep, Ners.) dan mentor (Bapak Oded Sumarna S.Kep, Ners, M.Kep)
(foto saat penulis berkonsultasi dengan kepala ruangan Azalea dan mentor tentang rancangan aktualisasi)
4. Memohon arahan dan masukkan terkait rancangan yang disampaikan
Output : saran dan arahan dari mentor tercatat di lembar konsultasi
Mentor (Bapak Oded Sumarna S.Kep, Ners, M.Kep) memberikan masukkan untuk menguatkan latar belakang, dan memperdalam alasan pemilihan isu.
Mentor juga menyarankan agar pengaplikasian terapi dapat diperluas. Kepala ruangan juga menambah masukan untuk memperhatikan pasien-pasien yang kontraindikasi dalam latihan.
(Foto lembar konsultasi bersama mentor dan kepala ruangan)




43
B. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas Kegiatan aktualisasi ini diawali dengan membuat rancangan aktualisasi dengan penuh tanggung jawab dan memberikan data secara transparan. Kemudiansaat menjelaskan kepada mentor penulis mengutamakan rasa tanggung jawab dan integritas, serta bersedia memperbaiki rancangan apabila ditemukan hal yang harus diperbaiki. 2. Nasionalisme Penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan rancangan aktualisasi serta dalam berkonsultasi penulis membuka diri untuk menerima masukan dan saran sebagai bentuk musyawarah 3. Etika Publik Dalam menyampaikan laporan rancangan aktualisasi kepada mentor dan kepala ruangan, penulis terlebih dahulu meminta izin dan membuat janji bertemu agar rencana pertemuan tersebut tidak mengganggu jadwal baik mentor atau kepala ruangan. Kemudian penulis juga menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta penuh hormat saat bertemu dan berkonsultasi mengenai rancangan aktualisasi yang akan dilakukan. Penulis juga menghormati dan bersedia menerima masukkan dari mentor dan kepala ruangan demi perbaikkan rancangan aktualisasi ke arah lebih baik 4. Komitmen Mutu Dalam kegiatan mempersiapkan rancangan aktualisasi, penulis mencariliteratur yang terpecaya dan terbaru dalam menyusun gagasan pemecahan isu yang diangkat sehingga hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayananrumah sakit yang berjalan sesuai dengan kemajuan IPTEK. 5. Anti Korupsi Penulis datang tepat waktu saat berkonsultasi dengan mentor dan kepala ruangan sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati
C. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Memberikan pelayanan yang prima merupakan kewajiban penulis sebagai seorang perawat yang bekerja di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan pelaksanan asuhan keperawatan yang berkualitas. Pembuatan video edukasi latihan mengenggam bola karet pada pasien dengan kelemahan kekuatan otot ekstermitas atas di Ruang Azalea
44
RSHS merupakan kegiatan yang dapat mendukung mendukung peningkatan kualitas hidup manusia dan meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan visi RSHS yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS.
D. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan menyampaikan rancangan aktualisasi Pembuatan video edukasi latihan mengenggam bola karet pada pasien dengan kelemahan kekuatan otot ekstermitas atas di Ruang Azalea RSHS meliputi persiapan rancangan, membuat janji bertemu sampai berdiskusi mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Integritas, profesional dan tulus. Penulis dengan penuh tanggung jawab dan memberikan data secara transparan ketika membuat rancangan aktualisasi. Hal ini menguatkan nilai intergritas yaitu nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas serta nilai professional yaitu nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
E. Analisis Dampak
Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan dapat terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang akan dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu mengoptimalkan pemberian edukasi Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik dan koordinasi dengan atasan menjadi kurang baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik
F. Pencapaian Penyelesaian Isu
Pada kegiatan pertama penulis menghasilkan rancangan kegiatan yang telah diketahui dan disetujui oleh mentor, karu dan coach sehingga dengan adanya dukungan dari mereka semua kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan dengan
45
lancar. Kegiatan coaching dilakukan secara daring setelah seminar rancangan aktualisasi. Sedangkan kegiatan konsultasi dengan mentor dan karu dilakukan secara langsung
G. Kendala dan Solusi
Kegiatan konsultasi rancangan kegiatan berjalan dengan lancar dan baik namun karena kesibukan dari mentor dan kepala ruangan konsultasi tatap muka hanya dilakukan sekali saja selebihnya konsultasi di arahkan lewat WA dan email.
Kegiatan 2
Nama Kegiatan Membuat video edukasi latihan menggenggam bola karet pada pasien dengan kelemahan otot ekstermitas atas di ruangAzalea RSHS Bandung
Tanggal 19-26 September 2021
Tahapan Kegiatan 1. Membuat list skenario gambar yang akan di rekam dalam video. 2. Meminta masukan dan pendapat dari rekan sejawat dan senior yang ada di ruangan 3. Melakukan koordinasi dengan rekan yang akan terlibat untuk pembuatan video. 4. Melakukan pengambilan gambar dan video 5. Melakukan editing video dengan aplikasi. 6. Melakukan konsultasi hasil dari pembuatan video edukasi kepada mentor dan kepala ruangan Daftar Lampiran Foto kegiatan, video tentang Latihan menggenggam bola karet, list gambar yang akan d shoot
Kegiatan pembuatan video edukasi Latihan menggenggam bola karet direncanakan dilaksanakan pada minggu ketiga dibulan September 2021. Kegiatan ini dimulai tanggal 19-26 september 2021. Dalam pelaksanaannya kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan jadwal yang sudah ditentukan. Adapun penjelasan dari tahap kegiatan ini adalah sebagai berikut :
46
A. Tahapan Kegiatan
1. Membuat list skenario gambar yang akan di rekam dalam video
Output: List gambar pembuatan video

Dalam menentukan isi dan konten video yang akan di ambil dalam proses shooting penulis mengambil sumber dari beberapa penelitian dan jurnal keperawatan yang sudah diterbitkan. Tata cara Latihan menggenggam bola karet:
a. Sebelum melakukan terapi baiknya dianjurkan penderita untukpemanasan berupa menggerakan siku mendekati lengan atas (fleksi), meluruskan kembali lengan atas (ekstensi). b. Ball grip (wrist up): Pegang bola di telapak tangan. Buka tangan sehingga menghadap ke atas. Genggam kuat bola di telapak tangan tahan dan rileks.
Ulangi sebanyak 8 kali. c. Ball grip (wrist down): Pegang bola di telapak tangan. Balikkan tangan sehingga menghadap ke bawah. Remas bola di telapak tangan. Tahan dan rileks. Ulangi sebanyak 8 kali d. Pinch: Tempatkan bola di antara ibu jari dan jari telunjuk. Remas bersama.
Tahan dan rileks. Ulangi sebanyak 8 kali e. Thumb extend: Tempatkan bola di antara ibu jari yang tertekuk dan dua jari di tangan yang sama. Menggulirkan bola, rentangkan dan luruskan ibujari. f. Opposition: Tempatkan bola di telapak tangan. tahan diantara ibu jari dan telapak tangan. remas ibu jari dan jari secara bersamaan. tahan dan rilekskan tangan. Ulangi sebanyak 8 kali g. Extend out: Tempatkan bola di atas meja. Letakkan ujung jari di atas bola.
Gulung bola ke luar di atas meja. Ulangi sebanyak 8 kali
47
h. Side-Squeeze: Tempatkan bola di antara dua jari mana pun. Rapatkan kedua jari tersebut. Tahan dan rileks. Ulangi sebanyak 8 kali i. Finger bend: Letakkan bola di telapak tangan dengan jari ditekan ke dalam bola. Dorong jari ke dalam bola saat anda menukuk jari. Tahan lalurileks ulangi sebanyak 8 kali Sumber : Azizah, N., & Wahyuningsih, W. (2020, January 30). Genggam Bola Untuk Mengatasi Hambatan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Nonhemoragik. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 4(1), 35-42. https://doi.org/https://doi.org/10.33655/mak.v4i1.80
2. Meminta masukan dan pendapat dari rekan sejawat dan senior yang ada diruangan
Output: saran dan masukan dari senior dan rekan sejawat
Sebelum menyelesaikan proses pengambilan gambar dan editing penulis meminta masukan dan saran kepada senior dan rekan sejawat yang ada diruangan. Saran dari senior dan rekan sejawat agar memasukan refrensi terbaru serta menampilkan intensitas Latihan yang harus dilakukan oleh pasien dan keluarga baik selama perawatan dirumah sakit maupun ketika sudah pulang kerumah
(Foto diskusi bersama rekan sejawat dan senior di ruangan azalea)
3. Melakukan koordinasi dengan rekan yang akan terlibat untuk pembuatan video.
Output: teknis pengambilan gambar dan proses shooting
Sebelum melakukan proses pengambilan gambar terlebih dahulu penulis meminta bantuan dan kerja sama kepada rekan sejawat untuk membantu dalam pembuatan video edukasi Latihan menggenggam bola karet


48

(Screenshot percakapan melalui Whatsapp dalam rangka meminta bantuan dan membuat janji untuk membuat video dengan rekan sejawat)
4. Melakukan pengambilan gambar dan video
Output: video Latihan menggenggam bola karet
Pengambilan gambar untuk video ini dibantu oleh 2 orang yaitu penulis sendiri sebagai peraga, satu orang sebagai kameramen dan satu orang lagi sebagai pengarah gerakan dan pengatur lighting.
(foto alat dan perlengkapan untuk membuat video edukasi)

49
5. Melakukan editing video dengan aplikasi.
Output: video edukasi Latihan menggenggam bola karet Proses editing dilakukan oleh penulis dengan menggunakan aplikasi wondershare filmora9. Proses editing dimulai dari mengumpulkan bahan, mengedit gambar dan video serta memasukan suara lipsing yang sudah direkam
(foto proses pengeditan video edukasi)
6. Melakukan konsultasi hasil dari pembuatan video edukasi kepada mentor dan kepala ruangan
Output: lembar konsultasi, foto dokumentasi dan daftar revisi
Pada saat konsultasi bersama bapak mentor Oded Sumarna,S.kep,M.Kep beliau menambahkan untuk memilih bola Latihan yang sesuai dan terjangkau untuk diperoleh. Selanjutnya saat melakukan konsultasi dengan kepala ruangan ibu Epi Pitriana memberikan saran tambahan untuk indikasi dan kontraindikasi pemberian Latihan menggenggam bola karet.
(foto dokumentasi dan lembar kosultasi saat berkonsultasi dengan mentor dan kepala ruangan tentang video yang telah dibuat )



50
B. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Komitmen Mutu Pada kegiatan mengumpulkan bahan materi pembuatan video tentang Latihan menggenggam bola karet, penulis mencari dan menyiapkan bahan literatur dari berbagai media yang tersedia seperti guideline, jurnal dan buku, dengan kriteria terbaru, terpercaya dan dikeluarkan oleh lembaga/institusi yang terpercaya. Penulis membuat video edukasi sebagai bentuk inovasi yang dinilai lebih efektif dan efisien sebagai media dalam penyampaian edukasi. Dengan adanya video tentang Latihan mengenggam bola karet diharapkan pasien dan keluarga mampu melatih dan meningkatkan kekuatan otot sehingga mempercepat pemulihan dan masa rawatan. 2. Etika Publik Ketika berdiskusi dengan rekan sejawat dan senior yang ada di ruangan tentang materi yang akan di buat dalam video penulis menyampaikannya dengan ramah dan menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta penuh rasa hormat. Kemudian menerima arahan dan masukkan mengenai poin-poin penting mana yang harus ditambahkan dan diberikan penekanan pada video tersebut. Dalam berkonsultasi dengan mentor dan kepala ruangan penulis juga bersikap hormat, sopan dan santun. 3. Anti korupsi Dalam rangkaian kegiatan membuat materi tentang Latihan mengenggam bola karet dari menyiapkan hingga menyusun materi, penulis menerapkan sikap jujur dengan mengambil materi dari literatur yang terbaru dan terpercaya, tanpa mengurangi maupun menambahkan isi dari literatur tersebut. Penulis juga sudah bekerja keras dalam menciptakan suatu media edukasi untuk membantu pasien dan keluarga dalam mengatasi masalah kelemahan otot akibat penyakit saraf 4. Akuntabilitas Pada kegiatan pembuatan video edukasi tentang latihan mengenggam bola karet, penulis mengutamakan rasa tanggung jawab dan integritas, memberikan yang terbaik untuk menghasilkan media edukasi yang bermanfaat bukan hanya bagi pasien dan keluarga tetapi juga bagi perawat karena selain menambah pengetahuan juga meringankan pekerjaan perawat dalam memberikan edukasi
51
C. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Membuat media edukasi tentang latihan mengenggam bola karet merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pasien dan keluarga sehingga diharapkan mampu berkontribusi dalam proses peningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan terutama pemberian Latihan mengenggam bola karet sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan visi RSHS yang sejalan dengan visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS.
D. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan pembuatan video edukasi tentang Latihan mengenggam bola karet mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu integritas,professional, inovatif. Dimana dalam proses membuat materi dan media edukasi tersebut menggambarkan kejujuran, amanah serta menjunjung etika. Selain itu kegiatan membuat media edukasi berupa video Latihan mengenggam bola karet juga menggambarkan inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan, dimana diharapkan dengan adanya video Latihan mengenggam bola karet tersebut dapatmembantu pasien dan keluarga pasien untuk meningkatkan kekuatan otot agar dapat beraktifitas lagi, selain itu media edukasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi perawat dalam memberikan edukasi tentang
Latihan menggenggam bola karet.
E. Analisis Dampak
Kegiatan membuat materi dan media edukasi ini penting dilakukan sebelum melakukan sosialisasi. Dimana dalam rangkaian kegiatan tersebut, penulis menerapkan nilai-nilai ANEKA. Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan membuat video edukasi, maka akan menyebabkan kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan video yang dihasilkan kurang menarik dan tidak inovatif
52
F. Capaian Penyelesaian Isu
Pada kegiatan kedua penulis telah berhasil menciptakan sebuah media edukasi dalam bentuk video latihan menggenggam bola karet untuk meningkatkan kekuatan otot, video tersebut berdurasi selama 4 menit 47 detik. Video ini sebagai bentuk media edukasi yang efektif dan efisien di era digital seperti saat ini yang diharapkan akan mempermudah proses belajar bagi pasien dan keluarga
G. Kendala dan Solusi
Dalam proses pembuatan video edukasi ini penulis terkendala pada kemampuan editing yang dimiliki penulis sendiri sehingga dalam prosesnya penulis dibantu dan diarahkan oleh orang yang lebih mengerti dalam bidang pengeditan video. Untuk mengatasinya penulis kembali belajar tentang cara mengedit video menggunakan aplikasi
Kegiatan 3
Nama Kegiatan Melakukan koordinasi dan konsultasi video edukasi dengan pihak promosi kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tanggal 28 september 2021
Tahapan Kegiatan 1.Membuat janji dengan pihak promkes . 2.Melakukan koordinasi terkait publikasi dan penggunaan video edukasi 3.Melakukan revisi bila ada masukan dari pihak promkes Daftar Lampiran Hasil koordinasi dengan pihak promkes, alur publikasi dan foto kegiatan
Kegiatan koordinasi dengan pihak promkes berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Namun kegiatan ini tidak bisa dilakukan dalam sehari karena dalam prakteknya harus ada alur birokrasi yang dilakukan. Setelah konsultasi dan revisi dengan pihak promkes video dianggap layak untuk dipublikasikan. Selanjutnya bidang keperawatan akan menerbitkan nota dinas ke bagian promkes untuk menerbitkan video yang telah di setujui.
53
A. Tahapan Kegiatan
1. Membuat janji dengan pihak promkes
Output: kesepakatan waktu dan tempat
Kegiatan kontrak waktu dengan pihak promkes dilakukan melalui media whatsapp yaitu pada tanggal 28 September 2021 pukul 11.00
(Screenshot percakapan melalui Whatsapp dalam rangka membuat kontrak waktu untuk bertemu dengan promkes)
2.Melakukan koordinasi terkait publikasi dan penggunaan video edukasi
Output: dokumentasi konsultasi
Dari hasil telaah yang telah dilakukan, pihak promkes meminta agar menambahkan logo promkes dan logo RSHS berdampingan serta menyarankan agar mempersingkat audio yang ada pada video. Selanjutnya ada penambahan revisi dari kepala instalasi promkes yang disampaikan via WA
(foto penulis saat berkonsultasi dengan pihak promkes, Screenshot percakapan melalui Whatsapp terkait masukan dan saran dari ka. Instalasi promkes)

54
3.Melakukan revisi bila ada masukan dari pihak promkes
Output: video yang sudah direvisi
Setelah melakukan revisi dan disetujui pihak promkes maka akan terbit nota dinas dari bidang keperawatan untuk mengupload video tersebut ke media social yang dimiliki promkes
(scan nota dinas yang diterbitkan oleh bidang keperawatan, screenshoot instagram promkes RSHS)
B. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas Penulis memulai melaksanakan kegiatan dengan menepati janji yang dibuat kepada pihak promkes penuh tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kemudian penulis juga menyampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab tentang video edukasiyang telah dibuat. Penulis juga akan memperbaiki video edukasi sesuai dengan masukan dan saran dari pihak promkes 2. Nasionalisme Dalam mewujudkan nilai nasionalisme penulis mengikuti masukan promkes untuk menghilangkan istilah inggris yang ada pada video. Penulis juga menggunakan bahasa Indonesia selama berkomunikasi dengan pihak promkes 3. Etika Publik Dalam rangkaian kegiatan koordinasi dan konsultasi ini dimulai dari membuat janji dengan pihak promkes, penulis berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik dan menyesuaikan jadwal dengan pihak promkes. Dalam kegiatan tersebut penulis menggunakan bahasa yang santun dan menghormati serta mau menerima masukkan dan saran yang diberikan.


55
4. Komitmen Mutu
Pada saat melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak promkes, penulis berusaha untuk menyampaikan materi dengan komunikasi yang baik, menggunakan bahasa yang padat dan jelas sehingga koordinasi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta menghasilkan hasil diskusi sesuai harapan 5. Anti Korupsi
Dalam menjalankan kegiatan penulis berusaha datang dan mengerjakan revisi tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah disepakati.
C. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Pelaksanaan kegiatan koordinasi tentang Latihan menggenggam bola karet dengan pihak promkes RSHS ini merupakan salah satu kegiatan untuk menghasilkan video edukasi yang bermutu melalui masukan, saran dan pendapat dari pihak yang terkait yang ada di instansi. Dengan meminta saran dan masukan dari pihak lain telah mewujudkan nilai gotong royang yang sesuai dengan visi
RSHS dan sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS.
D. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan koordinasi dengan pihak promkes terkait video edukasi
Latihan menggenggam bola karet mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu professional. Kegiatan koordinasi dengan pihak promkes terkait video edukasi
Latihan menggenggam bola karet menggambarkan professional karena dengan koordinasi yang baik, video edukasi yang telah dibuat menjadi legal dan sah digunakan dilingkungan RSHS sebagai medua edukasi. Hal ini juga sesuai dengan alur yang telah di tetapkan oleh pihak RSHS dalam membuat berbagai media edukasi
E. Analisis Dampak
Kegiatan koordinasi dengan pihak promkes RSHS merupakan salah satutahap yang harus dilewati dalam membuat berbagai media edukasi di RSHS.
Pelaksanan kegiatan koordinas dan konsultasii ini dilakukan dengan
56
mengirimkan video yang sudah kita buat lalu kemudian mendapat masukan dan saran untuk perbaikan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik, jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada proses ini maka kegiatan koordinasi ini tidak dapat berjalan dengan lancar dan kesepakatan dengan pihak promkes tidak akan tercapai sehingga membuat media edukasi yang telah dibuat tidak dipublikasikan secara resmi dan tidak dapat digunakan dilingkungan RSHS.
F. Pencapaian Penyelesaian Isu
Pada kegiatan yang ketiga penulis berhubungan stake holder lain yaitu promkes. Dalan kegiatan ini penulis mendapat arahan dan koreksi mengenai video yang telah dibuat sehingga video menjadi layak untuk dipublikasikan dan digunakan sebagai media edukasi dilingkungan rumah sakit Hasan Sadikin Bandung. Sebagai hasilnya video telah diupload pada akun Instagram promkes RSHS dan akun youtubepribadi milik penulis. Hal ini diharapkan akan menjadikan video sebagai media edukasi bukan hanya untuk pasien di RSHS tetapi juga masyarakat luas yang memerlukan baik sebagai latihan pribadi maupun sebagai refrensi. Berikut link dari promkes https://www.instagram.com/tv/CVReVzGlAjn/?utm_medium=share_sheet. Link youtube pribadi milik penulis https://youtu.be/_RDWMqGnO9s
G. Kendala dan Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan pihak promkes tidak dapat dilakukan dengan sekali pertemuan dan harus melalui beberapa kali revisi selain itu dikarenakan banyaknya peserta latsar yang berkonsultasi maka waktu yang dibutuhkan juga cukup lama sampai video terupload di media social promkes. Untuk mengatasinya penulis beberapa kali mendatangi langsung pihak promkes untuk mempercepat proses konsultasi dan koordinasi
Kegiatan 4
Nama Kegiatan Melakukan sosialisasi antar perawat untuk berbagi informasi
Tanggal 30 September 2021
Tahapan Kegiatan 1. Membuat janji dengan kepala ruangan dan perawat ruangan Azalea untuk sosialisasi media edukasi.latihan menggenggam bola karet
57
2. Melakukan sosialisasi media edukasi kepada perawat di ruangan melalui zoom meeting 3. Mengisi lembar daftar hadir sosialisasi. 4. Membuat dokumentasi sosialisasi media edukasi kepada perawat ruangan Azalea RSHS Bandung. Daftar Lampiran Daftar hadir kegiatan, foto kegiatan sosialisasi
Kegiatan sosialisasi antar perawat untuk berbagi informasi tentang merupakan kegiatan keempat yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021. Kegiatan ini dimulai dengan membuat janji dengan kepala ruangan untuk melakukan sosialisasi dan mengajukan materi. Kemudian melakukan sosialisasi dan mendokumentasikan kegiatan. Adapun penjelasan dari setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
A. Tahapan Kegiatan
1. Membuat janji dengan kepala ruangan untuk izin melakukan sosialisasi
Output : Jadwal kegiatan terbentuk Untuk kegiatan ini, penulis sebelumnya telah berkoordinasi dengan kepala ruangan dan disetujui untuk melaksanakan sosialisasi pada tanggal 30 September 2021. Beliau menyarankan agar kegiatan tidak menganggu pelayanan asuhan keperawatan.
(Screenshot percakapan melalui whatsapp dengan Ibu Epi Pitriana tentang kesepakatan jadwal sosialisasi dan percakapan Whatsapp d grup ruang azalea)

58
2. Melakukan sosialisasi media edukasi kepada perawat di ruangan melalui zoom meeting
Output : Sosialisasi terlaksana Pada tanggal 30 September 2021 dilakukan sosialisasi Latihan menggenggam bola karet kepada perawat di ruang Azalea melalui media zoom meeting. Sosialisasi ini dihadiri oleh 18 orang perawat yang ada diruangan.
Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung selama 40 menit, diawali dengan pembukaan oleh moderator tentang kasus penyakit saraf yang ada diruangan azalea hingga kondisi penatalaksanaan diruangan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan penulis tentang Latihan menggenggam bola karet menggunakan media power point dan dibantu dengan video edukasi tentang
Latihan menggenggam bola karet yang akan digunakan untuk memberi edukasi pada pasien dan keluarga. Setelah pemaparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan masukkan dari kepala ruangan dan rekan perawat. Pada akhir kegiatan sosialisasi penulis juga membagikan link google form untuk absensi. Kemudian kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama.


(Screenshot zoom meeting dan ppt kegiatan sosialisasi Latihan menggenggam bola karet pada tanggal 30 september 2021 )
3. Mengisi lembar daftar hadir sosialisasi
Output : Daftar hadir peserta sosialisasi
Daftar hadir diberikan pada akhir acara agar perserta mengikuti keseluruhan kegiatan sosialisasi
59

(Screenshot Absensi kegiatan sosialisasi yang diisi melalui link google form)
4. Membuat dokumentasi sosialisasi media edukasi kepada perawat ruangan
Azalea RSHS Bandung
Output: foto Bersama melalui media zoom

(Screenshot zoom meeting foto bersama kegiatan sosialisasi Latihan menggenggam bola karet pada tanggal 30 September 2021)
B. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas Penulis memulai melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan menepati janji yang dibuat dengan kepala ruangan dengan penuh tanggung jawab untuk melaksanakan sosialisasi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kemudian penulis juga menyampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab
60
atas materi pada kegiatan sosialisasi. Penulis juga menyiapkan daftar hadir dan dokumentasi kegiatan untuk laporan pertanggungjawaban. 2. Nasionalisme
Dalam mewujudkan nilai nasionalisme penulis melakukan doa bersama sebelum dan sesudah sosialisasi. Penulis juga menggunakan bahasa Indonesia pada saat menyampaian materi sesuai dengan nilai persatuan dalamnasionalisme 3. Etika Publik Dalam rangkaian kegiatan sosialisasi ini dimulai dari berkonsultasi dengan kepala rungan tentang jadwal, penulis berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik. Selain berkonsultasi tentang jadwal, penulis juga meminta persetujuan kepada kepala ruangan tentang materi yang akan disampaikan.
Dalam kegiatan tersebut penulis menggunakan bahasa yang santun dan menghormati serta mau menerima masukkan dan saran yang diberikan. Pada saat melakukan sosialisasi penulis menggunakan bahasa yang sopan, santun dan mudah dimengerti oleh peserta. Penulis juga menghormati kondisi ruangan dan perawat yang harus tetap melakukan pelayanan kepada pasien. 4. Komitmen Mutu
Pada saat penyampaian materi, penulis berusaha untuk menyampaikan materi dengan komunikasi yang baik, menggunakan bahasa yang padat dan jelas sehingga sosialisasi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif dan efisien, sesuai jadwal yang telah disepakati agar tidak menyita banyak waktu dariperawat 5. Anti Korupsi
Dalam menjalankan kegiatan sosialisasi penulis bekerja keras dan bersungguhsungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal. Penulis juga berusaha menjalankan kegiatan dengan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan.
C. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tentang Latihan menggenggam bola karet ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengupdate kembali pemahaman dan pengetahuan perawat sehingga diharapkan mampu berkontribusi dalam proses peningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan terutama untuk meningkatkan kekuatan otot sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan visi RSHS yang sejalan
61
dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS.
D. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi Latihan menggenggam bola karet ini mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu inovatif, unggul, integritas dan professional. Kegiatan sosialisasi Latihan menggenggam bola karet menggambarkan nilai unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang terbaik dan mengasilkan kualitas prima dengan terus mengupdate kemampuan sehinggadapat terus berinovasi tentang perubahan kearah yang lebih baik. Selain itu dimana diharapkan dengan adanya adanya sosialisasi ini menguatakan nilaiintegritas dan professional yang harus selalu dijaga oleh perawat dalam memberikan pelayanan.
E. Analisis Dampak
Kegiatan sosialisasi di ruangan azalea merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dua kali sebulan yang diagendakan dalam kegiatan DRK (Diskusi Refleksi Kasus).
Pelaksanan sosialisasi Latihan menggenggam bola karet sendiri dilakukan mengikuti jadwal DRK diruangan. Dalam pelaksanaan sosialisasi ini, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik, jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA pada proses ini maka sosialisasi yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas pemberian asuhan menjadi tidak optimal yang akan mengakibatkan pelayanan prima yang ingin dicapai tidak terlaksana.
F. Capaian Penyelesaian Isu
, Kegiatan ini dihadari oleh 18 orang dari 25 orang perawat yang ada di ruangan yaitu sekitar 72% kehadiran. Hal ini menunjukan presentase perawat yang akan memahami latihan menggenggam bola karet sehingga pengaplikasian Teknik latihan ini dikemudian hari dapat dilaksanakan. Dalam sosialisasi ini tidak dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan perawat karena sasaran video edukasi yang dibuat adalah pasien dan keluarga. Sehingga perawat cukup mengetahui tata cara Latihan menggenggam bola karet seperti yang telah dijelaskan pada video
62
1. Melakukan kontrak waktu dengan keluarga pasien untuk melakukan edukasi Output: lembar persetujuan ikut berpastisipasi Sebelum melakukan edukasi penulis akan meminta persetujuan pasien dan keluarga untuk mengikuti Latihan. Terlebih dahulu penulis akan menjelaskan maksud dan tujuannya melakukan edukasi sehingga keluarga bisa menerima dan bersedia berpartisipasi.
G. Kendala dan Solusi
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah sulitnya menentukan jadwal yang dapat dihadiri oleh semua perawat di ruangan. Karena proses sosialisasi yang dilakukan secara daring maka sangat bergantung kepada sinyal dan jaringan sehingga penulis perlu mengantisipasi hal-hal diluar kendali seperti kuota cadangan dan laptop cadangan.
Kegiatan 5
Nama Kegiatan Melakukan edukasi menggunakan video latihan menggenggam bola karet pada pasien dengan kelemahan otot ekstermitas atas
Tanggal 1-16 Oktober
Tahapan Kegiatan 1. Melakukan kontrak waktu dengan keluarga pasien untuk melakukan edukasi. 2. Menjelaskan tahapan kegiatan 3. Melakukan pre test dengan metode wawancara dan uji kekuatan otot 4. Melakukan edukasi dengan media video Daftar Lampiran Lembar persetujuan, Daftar pasien yang sudah terpapar video, Lembar edukasi berisi tentang Latihan mengenggam bola karet, Dokumentasi kegiatan
Kegiatan pemberian edukasi menggunakan media video dilakukan mulai tanggal 1-16 oktober 2021. Kegiatan ini dilakukan pada hari kedua setelah pasien masuk ke ruang perawatan. Kondisi pasien yang masih sangat lemah latihannya akan dibantu keluarga dan perawat. Pasien melakukan Gerakan Latihan sesuai kemampuan masing-masing pasien. Adapun penjelasan masing-masing tahapannya adalah sebagai berikut:
A. Tahapan Kegiatan
63


(lembar persetujuan berpartisipasi dalam Latihan menggenggam bola karet)
2. Menjelaskan tahapan kegiatan
Output: pasien dan keluarga mengerti
Setelah mendapat persetujuan penulis akan melanjutkan penjelasan tentang proses selama Latihan berlangsung, tata cara dan kegiatan evaluasi yang akan dilakukan sebagai berikut
No. Prosedur Pelaksanaan
1. a. Tahap Pra Interaksi
1) Menyiapkan alat
2) Melihat data atau status klien
3) Menyiapkan ruangan yang nyaman 2. b. Tahap Orientasi
1) Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2) Menanyakan identitas klien
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan Waktu
5 Menit
5 Menit
64
3. c. Tahap Kerja
1) Posisikan klien senyaman mungkin
2) Menonton video edukasi sambil mempraktekan langsung cara melakukan Gerakan latihan
3) Melakukan pemanasan sebelum memulai Latihan
4) Mempraktekan Bersama pasien masing-masing Gerakan Latihan
5) Instruksikan klien untuk kembali melakukan latihan ini mandiri atau dibantu oleh keluarga dan dilakukan 3 kali dalam sehari
4 d. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
3) Mencuci tangan
4) Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan 10 Menit
5 Menit
3. Melakukan pre test dengan metode wawancara dan uji kekuatan otot
Output: daftar pasien yang telah mengikuti latihan menggenggam bola karet
Setelah menjelaskan tahapan kegiatan edukasi Latihan menggenggam bola karet menggunakan media video penulis akan melakukan wawancara meliputi pengetahuan pasien dan keluarga tentang Latihan menggenggam bola karet serta menguji kekuatan otot sebelum dilakukan Latihan

(lembar daftar pasien yang telah mengikuti latihan menggenggam bola karet)
65
4. Melakukan edukasi dengan media video
Output: foto kegiatan, lembar edukasi
Edukasi dilakukan dengan menggunakan media video. Latihan menggenggam bola karet akan dilakukan selama 3 hari dan akan dilihat kekuatan otot sebelum dan sesudah 3 hari tersebut.
B. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas Penulis melakukan kegiatan edukasi Latihan menggenggam bola karet dengan penuh tanggung jawab dan mempertanggung jawabkannya dengan mengisi lembar edukasi yang terlampir dalam rekam medis pasien. 2. Nasionalisme Dalam menjalankan kegiatan edukasi ini penulis menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan menggunakan sedikit bahasa daerah sebagai wujud hormat terhadap keberagaman bahasa




66
3. Etika Publik
Dalam kegiatan edukasi ini penulis menunjukan sikap sopan santun kepada pasien dan keluarga serta menghormati pasien dengan menjalankan Latihan sesuai dengan waktu yang pasien setujui. Selain itu sebelum memulai kegiatan penulis terlebih dahulu meminta persetujuan dari pasien untuk berpartisipasi 4. Komitmen Mutu
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan menggunakan video sebagai bentuk inovasi dan menggunakan waktu dengan efektif sesuai dengan kesepakatan. 5. Anti Korupsi
Dalam memberikan edukasi kepada pasien tidak terlepas dari rasa peduli akan pengetahuan dan kemampuan pasien terhadap Latihan menggenggam bola karet yang bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasien.
C. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Hasil pelaksanaan edukasi Latihan menggenggam bola karet yang dilakukan diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pasien dan meningkatkan kekuatan otot. Sehingga hal ini dapat menjadi salah satu Latihan rutin yang diberikan perawat kepada semua pasien yang mengalami kelemahan otot ekstremitas atas. Output yang diharapakan selanjutnya adalah meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gtong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS
D. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan edukasi Latihan menggenggam bola karet ini mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu integritas, professional dan tulus.
Dimana dalam rangkaian kegiatan evaluasi ini penulis menerapkan nilai integritas yaitu nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas. Selain itu juga menggambarkan nilai professional yaitu nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan serta menerapkan nilai tulus yaitu keinginan untuk memberi tampa pamrih, proaktif dan responsive
67
E. Analisis Dampak
Dengan melakukan kegiatan edukasi ini, maka dapat meningkatkan pelayanan dan mutu keperawatan. Hasil tersebut tentu akan menjadi masukkan dan rencana tindak lanjut untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dalam pelaksanaan kegiatan edukasi ini, diperlukan penerapan nilai-nilai ANEKA agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan secara optimal sehingga hasil yang didapatkan diharapkan bisa menjadi gambaran untuk meningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan.
F. Capaian Penyelesaian Isu
Selama kegiatan terdapat 7 orang pasien dengan kelemahan pada ekstremitas atas yang terpapar media edukasi. Setelah mendapat latihan selama tiga hari maka akan dilakukan evaluasi. Kegiatan berlangsung selama 16 hari dari waktu tersebut semua pasien dapat terpapar Latihan selama 3 hari. Latihan yang dilakukan secara berkesinabungan bertujuan untuk melihat peningkatan kekuatan otot pasien sekaligus melatih perawat dalam memberikan edukasi secara rutin danterjadwal
G. Kendala dan Solusi
Selama 16 hari waktu implementasi penulis sedikit kesulitan menemukan pasien dengan keluhan gangguan ekstremitas atas hal ini sejalan dengan penurunan jumlah pasien dengan kasus saraf. Sehingga jumlah responden yang ikut berpartisipasi jauh dari yang diharapkan. Kedepannya diharapkan video Latihan menggenggam bola karet ini tidak hanya digunakan di ruang azalea saja namun juga di ruangan lain di lingkungan rumah sakit hasan sadikin bandung. Selanjutnya untuk membiasakan perawat agar mau memberikan edukasi Latihan kepada pasien memang bukan hal mudah ini dikarenakan banyaknya kesibukan lain yang harus dilakukan perawat selama berdinas sehingga perlu dibuat jadwal khusus dan rutin untuk perawat memberikan edukasi dan Latihan kepada pasien
Kegiatan 6
Nama Kegiatan Melakukan evaluasi edukasi dengan metode wawancara dan uji kekuatan otot
Tanggal 1-16 Oktober 2021
68
Tahapan Kegiatan 1.Menanyakan pertanyaan yang sudah disiapkan sebagai bahan evaluasi. 2.Mencatat jawaban yang disampaikan keluarga pasien 3.Menghitung kekuatan otot pada ekstremitas atas pasien 4.Mengakhiri evaluasi. Daftar Lampiran Lembar jawaban wawancara dan lembar observasi kekuatan otot
Kegiatan evaluasi ini dilakukan secara berkesinabungan dilakukan setiap setelah memberikan Latihan menggenggam bola karet. Evaluasi ini meliputi kegiatanwawancara tentang sejauh mana pemahaman pasien dan keluarga tentang Latihan yang diberikan kemudian evaluasi ini dilanjutkan dengan observasi kekuatan otot ektremitas atas pasien setelah 3 hari diberikan Latihan mengenggam bola karet. Adapun penjelasan masing-masing tahapannya adalah sebagai berikut:
B. Tahapan Kegiatan
1. Menanyakan pertanyaan yang sudah disiapkan sebagai bahan evaluasi. Output: daftar pertanyaan wawancara Evaluasi dilakukan dengan metode wawancara dengan daftar pertanyaan sebagai berikut a. Sebutkan manfaat Latihan menggenggam bola karet? b. Sebutkan dan praktekan 4 dari 8 macam Gerakan Latihan menggenggam bola karet ? c. Berapa kali dalam sehari Latihan dapat dilakukan dan berapa lama waktunya? 2. Mencatat jawaban yang disampaikan keluarga pasien. Output: lembar jawaban wawancara pasien Setelah melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga selanjutnya penulis akan menuliskan hasil wawancara dalam lembar hasil wawancara. Lembar tersebut berupa lembar ceklis apabila pasien dan keluarga mampu menjawab dengan benar
69

(lembar hasil evaluasi dengan metode wawancara)
3. Menghitung kekuatan otot pada ekstremitas atas pasien
Output: lembar observasi kekuatan otot kekuatan otot adalah kemampuan dari otot baik secara kualitas maupun kuantitas mengembangkan ketegangan otot untuk melakukan kontraksi ( Waters & Bhattacharya 2009 ). Penilaian kekuatan otot mempunyai skala ukur yang umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami kelumpuhan selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk melihatapakah ada kemajuan yang diperoleh selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi perburukan pada penderita. Penilaian tersebut meliputi
Nilai 0: paralisis total atau tidak ditemukan adanya kontraksi pada otot,
Nilai 1: kontaksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot, dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakan sendi,
Nilai 2: otot hanya mampu mengerakkan persendian tetapi kekuatannya 10 10 tidak dapat melawan pengaruh gravitasi,
Nilai 3: dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan pengaruh gravitasi tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan pemeriksa,
Nilai 4: kekuatan otot seperti pada derajat 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap tahanan yang ringan,
70
Nilai 5: kekuatan otot normal. (Suratun, dkk, 2008). Dalam kegiatan ini kekuatan otot dinilai sebelum Latihan dimulai dan setelah tiga hari mendapatkan Latihan. (lembar evaluasi obsevasi kekuatan otot)
4. Mengakhiri evaluasi.
Output: pasien mengerti dan puas dengan hasil evaluasi
Evaluasi diakhiri dengan memberi gambaran umum tentang hasil evaluasi dan memotivasi pasien dan keluarga untuk tetap rutin melakukan Latihan baik selama menjalani perawatan maupun kelak ketika sudah perawatan dirumah
B. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas Penulis melakukan kegiatan evaluasi Latihan menggenggam bola karet dengan metode wawancara untuk menguji pemahaman pasien dan keluarga dalam menjalankan Latihan lalu menguji kekuatan otot pasien semua hasil evaluasi ditulis dan catat sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melakukan penulis. Evaluasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dilakukan secara jujur, tidak ada data yang dikurangi atau ditambahkan. 2. Nasionalisme Dalam menjalankan kegiatan evaluasi ini penulis menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan menggunakan sedikit bahasa daerah sebagai wujud hormat terhadap keberagaman bahasa

71
3. Etika Publik
Selama proses kegiatan evaluasi Latihan menggenggam bola karet penulis selalu memperhatikan respon dan umpan balik dari pasien dan keluarga hal ini untuk menghargai kondisi pasien dan keluarga saat melakukan kegiatan evaluasi. Menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta menghargai setiap kondisi dan kenginan pasien. 4. Komitmen Mutu
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui pemahaman pasien dan keluarga serta mengetahui tingkat kekuatan otot setelah latihan. Dalam melakukan wawancara penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga diharapkan nantinya dapat lebih efektif. 5. Anti Korupsi
Dalam hal menyampaikan hasil evaluasi, penulis menjabarkan data apa adanya tanpa menambahkan maupun mengurangi.
C. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Hasil pelaksanaan evaluasi Latihan menggenggam bola karet yang dilakukan diharapkan dapat menjadi bahan penilaian efektifitas dan manfaat dari Latihan tersebut terhadap peningkatan kekuatan otot. Sehingga hal ini dapat menjadi salah satu Latihan rutin yang diberikan perawat kepada semua pasien yang mengalami kelemahan otot ekstremitas atas. Output yang diharapakan selanjutnya adalah meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gtong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS
D. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan evaluasi Latihan menggenggam bola karet ini mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu integritas, professional dan tulus.
Dimana dalam rangkaian kegiatan evaluasi ini penulis menerapkan nilai integritas yaitu nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas. Selain itu juga menggambarkan nilai professional yaitu nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan serta menerapkan nilai tulus yaitu keinginan untuk memberitampa pamrih, proaktif dan responsif
72