2 minute read

3.5 GAGASAN PEMECAHAN ISU

keluarga di Ruangan Kenanga 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Belum optimalnya rencana tindak lanjut terhadap intervensi kesehatan manajemen mual dan penurunan nafsu makan pada pasien yang menjalani kemoterapi di Ruangan Kenanga 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 4 4 12 2

Keterangan: U = Urgency; S = Seriousness; G = Growth Adapun perhitungannya menggunakan skala likert, yaitu: 1 = sangat kecil/ rendah pengaruhnya 2 = kecil pengaruhnya 3 = sedang/cukup pengaruhnya 4 = besar/tinggi pengaruhnya 5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya

Advertisement

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode USG, maka diperoleh peringkat dari isu-isu yang telah ditemukan. Isu yang menjadi peringkat pertama atau core issue adalah “Belum optimalnya pemberian pendidikan kesehatan pada pasien post kemoterapi dan keluarga di Ruangan Kenanga 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Apabila ditinjau dari segi urgency, isu ini penting untuk dibahas karena isu ini mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Pendidikan kesehatan saat pulang penting diberikan kepada pasien dan keluarga agar pasien dan keluarga dapat melakukan langkah mandiri dalam mempertahankan status kesehatannya hingga siklus kemoterapi selanjutnya. Sedangkan apabila ditinjau dari segi seriousness dan growth, apabila isu ini tidak segera ditangani maka akan menimbulkan kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga untuk mempertahankan status kesehatannya, tidak dapat melakukan langkah-langkah mandiri untuk melakukan perilaku hidup sehat dan akhirnya kondisi pasien saat siklus kemoterapi selanjutnya memerlukan perbaikan sehingga menambah hari rawat dan ketidakefektifan biaya perawatan. Perbaikan kondisi yang dimaksud adalah dapat berupa transfusi darah, pemberian antibiotik karena anak mengalami infeksi diluar hospitalisasi dan perawatan lainnya sebelum dilakukan kemoterapi.

25

3.3 LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU

Pendidikan kesehatan saat pasien pulang termasuk dalam proses keperawatan discharge planning. Discharge planning sebagai salah satu proses keperawatan merupakan hal yang esensial dan wajib dilakukan untuk menyiapkan pasien pulang.

Beberapa pasien saat dipulangkan mengalami kondisi masalah dalam manajemen obat, masalah sosial, kebutuhan informasi, masalah emosional, penurunan kemampuan pemenuhan Activity of Daily Living (ADL) dan defisit perawatan diri. Dalam pelaksanaannya discharge planning dapat dilakukan secara terstruktur sejak pasien pertama masuk ke rumah sakit hingga pasien pulang (Wulandari, Sri Hariyati, and

Kuntarti 2021). Perawat sebagai perencana pemulangan harus mampu mengkaji hingga mengevaluasi kesinambungan asuhan keperawatan, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dalam mempertahankan atau memulihkan Kembali kondisi kesehatan pasien dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua informasi yang sesuai telah disediakan untuk orang-orang yang akan terlibat dalam perawatan pasien, termasuk keluarganya. Menurut salah satu penelitian, pasien yang tidak mendapat pelayanan sebelum pemulangan, terutama pasien yang memerlukan perawatan kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan komunitas akan kembali ke ruang gawat darurat dalam 24-48 jam.

Berdasarkan data dari International Agency of Research Cancer, 80% anak yang terdiagnosa kanker terletak di negara berkembang, dan Indonesia merupakan salah satunya. Jumlah anak penderita kanker di negara berkembang ini semakin meningkat tiap tahunnya. Terdapat 11.000 kasus kanker pada anak setiap tahunnya dan sepertiga dari kanker anak adalah leukemia (Kementrian Kesehatan 2015; Perdana, Saputra, and

Aisyi 2020). Kanker dan berbagai pengobatan yang dilakukan, memberikan efek samping yang berhubungan dengan permasalahan fisik & psikologi. Menurut salah satu penelitian, sebagian besar kanker pada anak yang diobati dengan terapi kombinasi, seperti pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi umumnya menimbulkan berbagai efek samping, yang dapat menyebabkan seorang anak berada dalam keadaan kurang gizi (Barron and Pencharz 2007). Dari berbagai macam pilihan terapi untuk kanker, pengobatan dengan kemoterapi menjadi pilihan paling sering digunakan. Kemoterapi digunakan untuk terapi kanker sistemik dan kanker dengan metastasis klinis ataupun 26

This article is from: