6 minute read

DAFTAR TABEL

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Advertisement

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014, Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core

ValuesdanEmployerBrandingAparatur Sipil Negara (ASN) CoreValuesASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core

Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.

Core Values Aparatur Sipil Negara BerAKHLAK ditanamkan melalui pelatihan dasar (LATSAR). Setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri dalam pembelajaran agenda habituasi, yang termasuk di dalamnya kegiatan aktualisasi. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk kemampuan peserta pelatihan dasar dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh setiap peserta pelatihan dasar di satuan kerja masing-masing.

Rancangan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari sasaran kerja pegawai (SKP), penugasan khusus dari atasan, atau kegiatan lain yang mendapat persetujuan dari atasan langsung, dan atau kombinasi diantara ketiganya. Kegiatan yang akan dilakukan, bersumber dari teridentifikasinya suatu kondisi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai isu yang harus dipecahkan.

1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi

Penyelenggaraan aktualisasi pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk membuat peserta mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif, serta dapat mengetahui kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN).

1.3 Manfaat Rancangan Aktualisasi

1.3.1 Bagi Penulis

Penulis dapat mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN sehingga diharapkan tercipta peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat.

1.3.2 Bagi Rumah Sakit

Membentuk unit kerja yang kondusif dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang akuntabel yang memungkinkan satuan kerja dapat mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang baik.

1.3.3 Bagi Instansi

Dengan tersusunnya rancangan aktualisasi diharapkan dapat menambah kepustakaan Bapelkes.

1.4 Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi

Ruang lingkup dalam rancangan kegiatan aktualisasi yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Kegiatan yaitu semua tugas yang dilakukan dalam proses aktualisasi nilai- nilai dasar ASN yang didasarkan pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Perintah atau Tugas dari Pimpinan, dan inisiatif atau inovasi sendiri yang disetujui oleh pimpinan.

1.4.2 Tempat pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Unit Kerja Ruang

Rawat Inap Isolasi TB Kemuning 1 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS).

1.4.3 Waktu pelaksanaan aktualisasi, dilakukan terhitung mulai tanggal 22 Juni 2022 - 27 Juli 2022

Bab Ii

Gambaran Organisasi Dan Profil Peserta

2.1 Profil RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

2.1.1 Sejarah Rumah Sakit

RSUP Dr. Hasan Sadikin berlokasi di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung

40161, Kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya berdiri di atas tanah seluas 85.687 m2 dengan luas bangunan mencapai 101.035 m2. RSUP. Dr Hasan Sadikin Bandung Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15

Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeeneBandoengscheZiekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs

Juliana” Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer

Jepang dan diberi nama menjadi RigukunByoin. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat

Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.

Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggungjawab langsung kepada

Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1971 secara resmi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Sejak tahun 2005 Rumah Sakit Umum Pusat

Dr. Hasan Sadikin bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan puncak (Top ReferralHospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978 dan ditetapkan sebagai RS kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004. RSUP Dr. Hasan Sadikin semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Saat ini berbagai pelayanan Kesehatan tersedia seperti pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan operasi, dan pelayanan penunjang, dan pelayanan khusus lainnya. Terdapat enam layanan unggulan di RSUP Dr. Hasan Sadikin, terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

2.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit

Visi

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Misi

“Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”

2.1.3 Tata Nilai RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan misi dan visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu : a. Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkantalenta-talenta terbaik di bidangnya b. Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan c. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatuyang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan d. Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif e. Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitasprima. f. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjungetika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu : SIGAP a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S) b. Inovatif dalam berkarya c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien e. Peduli, Perhatian dan Perasaan

Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA a. Profesional: Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya b. Respek: Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan. c. Integrasi: Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi. d. Manusiawi: Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi. e. Amanah: Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan

2.1.4 Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”

2.1.5 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Gambar 2.1 Struktur organisasi Rumah sakit Pusat Dr.Hasan Sadikin Bandung

2.1.6 Profil Ruang Ruang Rawat Inap Isolasi TB Kemuning 1

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki Gedung Rawat Inap

Kemuning yang tidak hanya bagi peserta BPJS NON PBI atau PBI saja, namun diperuntukan untuk peserta Umum sesuai kelas. Pelayanan Ruang Rawat Inap

Gedung Kemuning berada di bawah Intalasi Pelayanan Rawat Inap Ruang

Kemuning 1 yang berlokasi di Gedung Kemuning ini merupakan ruangan rawat inap isolasi untuk penyakit Tuberkulosis, dengan kapasitas 24 tempat tidur.

2.1.7 Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Isolasi TB Kemuning 1

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Isolasi TB Kemuning 1

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP dr. Edwin Armawan, SpOG.,MM.,MHKes.,MMRS(K)

PENGAWAS PELAYANAN PERAWATAN

Sri Yulia Rahayu, S.Kep., Ners., M.Kep.,ETN

KEPALA RUANGAN KEMUNING 1

Iis Nurhayati S.Kep., Ners

WAKIL KEPALA RUANGAN

Lina Virgiyanti, S.Kep., Ners.

KETUA TIM I

Kartini, AMK

ANGGOTA

Resti Juliati, AMK

Taufik Herawan, AMK

Irma Sri Fauzi, Amd. Kep

R. Indra Alamsyah, Amd. Kep

PEKARYA

Dikdik Sutarya

Ujang Rahmat

KEPALA BIDANG PERAWATAN

Fatrisia Madina S.Kp., MM

KETUA TIM II

Irna Lestari, Amd. Kep

ANGGOTA

Sarip Hidayat, Amd. Kep

Reny Nuraeni, AMK

Aries Nugraha, Amd. Kep

Siti Zahra, S.Kep., Ners

Aulia Rahman, S.Kep., Ners

PENGADMINISTRASIAN UMUM

Ujang Wahyu

2.2 Profil Peserta

Nama : Fransiska Yusrida, S.Kep., Ners

NIP : 199208012022032004

Jabatan/ Golongan : Perawat Ahli Pertama /IIIb

Unit Kerja : Ruang Kemuning 1 RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Saat ini, peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan

Kesehatan dengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Kota Bandung terhitung mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai Perawat Ahli Pertama di bawah Bidang

Keperawatan dan sekarang bekerja di unit kerja Ruang Rawat Inap Isolasi TB

Kemuning 1. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP) meliputi :

1. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

2. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

4. Melakukan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu

5. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

6. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu

7. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

8. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan

9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah

10. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

11. Melakukan komunikasi terapetik dalam pemberian asuhan keperawatan

12. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi

13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spriritual pada kodisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi

18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

23. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

24. Melakukan perawatan luka

25. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

26. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

27. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

28. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

30. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

31. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan ahift/unit/fasilitas kesehatan

32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

This article is from: