
1 minute read
B. Latar Belakang Pemilihan Isu
from Penyusunan Instrumen Pencegahan Luka Dekubitus DiRuang Rawat Inap Fresia RSUP Dr. Hasan Sadikin
mendapatkan luka dekubitus didominasi pasien dengan usia lanjut dan tirah baring lama tanpa pernah dilakukan perubahan posisi. Ruang Fresia lantai 3 merupakan ruang rawat inap penyakit dalamkelas 2. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, ruang Fresia lantai 3 mengalami alih fungsi menjadi ruang rawat pasien bedah dan beberapa dengan kasus neurologi. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko kejadian luka dekubitus. Menurut data dari Pengendali Penyakit dan Infeksi (PPI), pada tahun 2019, terdapat 23kejadian dekubitus diruangrawat inap, tahun 2020menurunmenjadi 9 kasus, dan pada bulan Mei 2021 angka dekubitus sudah melebihi target standar sebanyak 1,5%. Tingginya kejadian angka dekubitus dapat berdampak pada LoS (Length of Stay) pasien, yang sejalan juga dengan peningkatan biaya perawatan. Perawat sebagai orang yang paling dekat dengan pasien memiliki peranan yang penting dalam menurunkan insiden dekubitus. Salah satu cara untuk menurunkan kejadian dekubitus adalah dengan monitoring dalam pencegahan dekubitus. Namun, menurut hasil assesment awal yang dilakukan oleh penulis, sebanyak 28% perawat masuk kategori sedang dalam pencegahan dekubitus, sedangkan 50% perawat belum melakukan pencegahan dalam kategori support surface. Rendahnya monitoring pencegahan dekubitus tersebut akan meningkatkan risiko angka kejadiannya sehingga perlu dilakukan tindak lanjut dengan segera dan komprehensif. Maka, perlu dilakukan monitoring pencegahan dekubitus secara berkala dan terdokumentasi secara legal oleh perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien tersebut.
Advertisement