
3 minute read
Tabel 3.2 : Penapisan Isu Berdasarkan APKL
from Optimalisasi Penyusunan SPO Mobilisasi Pada Pasien Pasca Operasi Di Ruang Kemuning V Rsup Dr. Hasan
1. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning V RSHS Bandung.
2. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung
Advertisement
3. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V
5 4 5 5 19 1
3 4 4 3 14 2
3 4 3 3 13 3
Sesuai hasil Analisis dengan metode AKPL diatas dan berdiskusi dengan Kepala Ruangan Kemuning V RSHS beserta bimbingan Mentor, didapatkan 3 isu yaitu :
1. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning V RSHS Bandung.
2. Belum optimalnya tempat penyimpanan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung
3. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V RSHS Bandung
Dari ketiga isu tersebut, dilakukan pemapisan kembali dengan menggunakan metode USG (Urgency, seriousness, growth) yang bertujuan untuk menentukan prioritas isu. Urgency adalah seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisa, dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani. Adapun nilai yang diberikan memiliki skala 1-5 (1 = sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar).
Tabel 3.3 : Penapisan Isu Berdasarkan USG
1. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang
Kemuning V RSHS Bandung.
2. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung
3. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang
Kemuning V RSHS Bandung
4 4 4 12 I
2 3 3 8 II
3 2 2 7 III
Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih isu mengenai
“Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di ruang Kemuning V RSHS Bandung”
3.1.3. Analisis Penyebab Isu
Berikut ini merupakan analisis isu yang digambarkan dengan diagram FishBone:
Gambar 3.1 : Diagram Fish Bone
MAN
Belum adanya pemahaman perawat mengenai mobilisasi pasca operasi
Material
Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi pasca operasi
Komunikasi terapeutik perawat kepada pasien belum optimal
Belum adanya panduan khusus mengenai pelaksanaan mobilisasi pasca operasi
Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di ruang kemuning V RSHS Bandung
Identifikasi kebutuhan SPO terkait dengan mobilisasi pasca operasi
Belum optimalnya monitoring evaluasi terkait dengan pemberian motivasi untuk melakukan mobilisasi pasca operasi
Method Measurement
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SMART Governance
Penyebab isu yang didapatkan bersumber dari SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), perintah atasan dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Untuk mendukung terwujudnya smart governance maka keterkaitan isu dengan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment antara lain:
Manajemen ASN :
1. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik dengan profesional terkait pelaksanaan intervensi mobilisasi pada pasien pasca operasi.
2. Pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien pasca operasi dilaksanakan dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
Pelayanan Publik :
1. Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan SPO yang berlaku di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan bagian dari prosedur pelayanan
2. Menjalankan tugas dengan disiplin sesuai dengan SPO tindakan keperawatan
3. Bertanggung jawab dalam menjalankan tindakan keperawatan terhadap pasien
4. Memiliki kemampuan setiap petugas salam melaksanakan tindakan sebagai mutu asuhan keperawatan
Whole of Government : Kerjasama perawat pelaksana dengan perawat pimpinan dan pengawas ruangan terkait penyusunan SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi secara terintegrasi satu sama lain untuk membangun sinergis dalam meningkatkan pelayanan
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Mobilisasi pasca operasi menjadi salah satu tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, bahkan dalam pelaksanaannya pihak rumah sakit sudah mensosialisasikan melalui leaflet, namun belum memiliki dasar acuan dalam pelaksanaannya sehingga diperlukan Standar Prosedur Operasional (SPO) khusus untuk tindakan mobilisasi pasca operasi.
Gagasan kreatif pembuatan SPO mobilisisasi pada pasien pasca operasi adalah tindakan inovatif yang dapat membantu tenaga medis dalam melakukan lankahlangkah asuhan keperawatan terhadap pasien pasca operasi. SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi ini dibuat sebagai bentuk keseriusan RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Setelah dilakukan gagasan pemecah isu, maka selanjutnya adalah membuat rencana kegiatan untuk memecahkan isu tersebut, seperti :
Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1. Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi dengan kepala ruangan dan mentor terkait optimalisasi pembuatan SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP
2. Menyusun draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP
3. Melakukan uji coba draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP
4. Melakukan finalisasi draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP
5. Melakukan sosialisasi kepada perawat kemuning V tentang mobilisasi pada pasien pasca operasi sesuai SPO SKP
6. Menyusun laporan evaluasi kegiatan aktualisasi SKP