4 minute read

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN DAN FUNGSI

A. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU AKTUAL

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan kuratif, bahkan promotif dan rehabilitatif. Berdasarkan PER/08/M.PAN/3/2006, laboratorium kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai fungsi dan tugas pelayanan laboratorium kesehatan secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan yang terdiri dari bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi, biologi, dan fisika.

Advertisement

Pelayanan laboratorium merupakan salah satu tulang punggung dari sektor pelayanan kesehatan. Laboratorium mempunyai tugas dan tanggung jawab penting sebagai penunjang pelayanan medis di rumah sakit dan memegang peranan terutama dalam hal penegakan diagnosis, tindak lanjut pengobatan, monitoring, keputusan rawat inapsertapasienpulang.Dalampemeriksaan laboratorium tahapanpemeriksaan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu; pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Setiap tahapan memiliki peran masing-masing dalam penentuan dalam penentuan kualitas hasil. Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu laboratorium saat ini belum dapat menghindarkan pemeriksaan laboratorium terhadap berbagai kesalahan. Kesalahan laboratorium didefinisikan sebagai ketidaksesuaian mulai dari permintaan tes laboratorium sampai dengan pelaporan hasil dan interpretasi serta tindakan yang tepat dari hasil tersebut. Beberapa penelitian melaporkan tingkat kesalahan laboratorium yaitu tahap pra analitik sebesar 46-77,1%, tahap analitik sebesar 7-13%, dan tahap pasca analitik sebesar 18,5-47% (Eky Indyanty, 2015). Kesalahan tahap pra analitik memberikan kontribusi paling besar pada kesalahan laboratorium. Tahap pra analitik meliputi dari identifikasi dan persiapan pasien, pengambilan spesimen, pelabelan spesimen, kelayakan spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, serta penyimpanan spesimen. Beberapa hal yang termasuk kesalahan pra analitik antara lain tulisan tangan yang tidak bisa dibaca pada formulir atau pun label spesimen, salah spesimen, spesimen ada bekuan, hemolisis, volume kurang dll. Karenakontribusi dalamtingkat kesalahan yang sangat besar makapenulis berusaha mencari solusi untuk meminimalisir tingkat kesalahan yang terjadi pada tahapan pra analitik agar didapatkan hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat. Isu ini menyangkut dengan manajemen ASN, karena dalam pelaksanaan tugas ASN harus berjalan sesuai dengan standar operasional. Adapun isu-isu yang ditemukan pada pelayanan, khususnya di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUP

Persahabatan antara lain :

1. Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP

Persahabatan tahun 2022

Pengambilan swab antigen di RSUP Persahabatan dilakukan dengan menggunakan chamber sebagai sarana pelindung petugas laboratorium. Pasien datang membawa plastik berisi kit antigen kemudian pasien harus membuka tutup tempat buffer dan menutup rapat kembali tempat buffer setelah dacron swab dicelupkan lalu dimasukan ke dalam plastik. Plastik berisi tempat berisikan buffer dimasukkan ke dalam tempat yang telah disediakan pada chamber, kemudian petugas swab membawa plastik tersebut ke ruang pengerjaan antigen.

Gambar 3.1 Chamber swab dan kit swab antigen RSUP Persahabatan

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari kajian terhadap 100 koresponden, walaupun sebelum dilakukan swab dilakukan edukasi secara verbal tentang tata cara persiapan pemeriksaan swab antigen tetapi masih ada sekitar 12% pasien kurang memahami edukasi yang diberikan, hal ini dapat menyebabkan miskomunikasi sehingga dapat mengakibatkan ditemukannya sampel swab antigen yang tidak memenuhi syarat

Gambar3.2Pemahamanpasienterhadapedukasiyangdiberikanolehpetugasswab

Salah satu penyebab sampel swab antigen tidak memenuhi syarat adalah kurangnya volume sampel akibat tumpahnya buffer.

2. Kurang optimalnya pelaksaan SOP pembuangan sampah di ruang pengerjaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022

Selain sampah medis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor atau administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan, sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain). Tempat pembuangan sampah dipisahkan menjadi sampah medis dan non medis, tetapi pada ruang pengerjaan antigen di RSUP Persahabatan tidak ditemui tempat pembuangan sampah non medis sehingga menyebabkan tercampurnya sampah medis dan non medis seperti kardus atau plastik rapid swab antigen.

Gambar 3.3 Isi tempat sampah ruang pengerjaan antigen RSUP Persahabatan

3. Tempat pengerjaan sampel swab antigen yang terlalu jauh dari tempat pengambilan sampel di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan tahun 2022.

Tempat pengambilan sampel swab antigen di RSUP Persahabatan berada di luar Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan.

Gambar

Untuk mencapai ruang pengerjaan antigen dari tempat pengambilan swab petugas swab harus melalui ruang tunggu pasien, ruang sampling, ruang rapat, gudangdan ruangteknis laboratorium patologi klinik. Petugasswabharuskembali ke tempat pengambilan swab setelah mengantarkan sampel swab antigen ke ruang pengerjaan antigen, kegiatan tersebut dilakukan secara berulang sampai dengan jam pergantian shift.

Dampak Isu No Isu Dampak

Tabel

1 Kurangoptimalnyaedukasipasien tentangtatacarapersiapan pengambilansampelpemeriksaan swabantigendiLaboratorium

PatologiKlinikRSUPPersahabatan tahun2022

- Pasientidakpahamterhadap edukasiyangdiberikanpetugas sehinggaketikapengambilanswab terjaditumpahnyabufferhalitu menyebabkansampelantigentidak memenuhisyaratuntukdiperiksa mengakibatkanpengulangan pengambilansampel.Pengulangan pengambilansampeldapat memperlambatwaktukeluarnya hasildanrawanterjadinyakomplen

2 KurangoptimalnyapelaksaanSOP pembuangansampahdiruang pengerjaanswabantigendi LaboratoriumPatologiKlinikRSUP

Persahabatantahun2022

3 Tempatpengerjaansampelswab antigenyangterlalujauhdaritempat pengambilan sampeldi

LaboratoriumPatologiKlinikRSUP Persahabatantahun2022.

- Menghambat kerja petugas kebersihan dikarenakan harus memilahsampah

- Bisa menjadi temuan pada saat audit

- Membengkaknya anggaran biaya pemusnahansampahinfeksius

- Memperlambat waktu keluarnya hasil

- Pekerjaan petugas laboratorium tidak efisien karena harus bolak balik dalam pengambilan dan pengerjaansampel

Dari ketiga isu tersebut, dilakukan analisa untuk menilai prioritas masalah yang ada dengan menggunakan Teknik APKL. Teknik APKL adalah Teknik yang digunakan untukmenentukan kelayakansuatumasalah dengan memperhatikan empat faktor yaitu: a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas

Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL :

Tabel.3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL

1 Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di

Patologi Klinik RSUP tahun 2022

2 Kurang optimalnya pelaksaan SOP sampah di ruang pengerjaan swab antigen di Laboratorium Patologi

3 Tempat pengerjaan sampel swab antigen yang terlalu jauh dari tempat pengambilan

Klinik

Keterangan : Berdasarkan skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)

Berdasarkan hasil penilaian penetapan kualitas isu menggunakan alat bantu metode APKL di atas, penulis menetapkan isu “Kurang optimalnya edukasi pasien tentang tata cara persiapan pengambilan sampel pemeriksaan swab antigen di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Persahabatan” sebagai Core Issue yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi.. Penetapan isu ini juga ditinjau berdasarkan sasaran kerja pegawai dan menguatkan nilai organisasidalammendukungvisidanmisi RSUP Persahabatan. Alasan penulis menetapkan isu tersebut persiapan pengambilan sampel merupakan salah satu tahap pra analitik dari pemeriksaaan laboratorium yang meskipun terlihat sepele tapi dapat berakibat menurunkan kualitas pelayanan laboratorium jika tidak dilakukan dengan benar. Akar penyebab masalah selanjutnya dianalisis menggunakan Fishbone Diagram. Kategori penyebab, permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi Surroundings (lingkungan), Skills (kemampuan), Systems (sistem) Suppliers (pemasok)

This article is from: